fbpx

Karakteristik Skema Penelitian Dasar, Terapan, dan Pengembangan

karakteristik skema penelitian

Bagi Anda para dosen yang hendak mengikuti program hibah penelitian, pemilihan skema yang tepat adalah hal penting. Hal ini berkaitan dengan peluang lolos tidaknya proposal Anda. Jangan sampai Anda salah menyusun proposal dan tidak mengikuti aturan. Oleh karena itu, Anda perlu memahami setiap karakteristik skema penelitian yang ada.

Secara garis besar, skema penelitian pada program hibah Dikti terbagi menjadi tiga, dari penelitian dasar, terapan, dan pengembangan. Masing-masing memiliki karakteristik khas yang membuatnya unik. Memahami hal ini membantu dosen menyusun isi proposal dengan baik dan benar. 

Karakteristik Skema Penelitian 

Dikutip dari kegiatan Webinar Dosen Indonesia – Tips & Trik Menyusun Proposal Penelitian Lolos Hibah yang diselenggarakan oleh Dunia Dosen. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. selaku narasumber utama menjelaskan mengenai karakteristik skema penelitian. 

Dalam penjelasan tersebut, dijabarkan secara detail karakteristik tiga skema penelitian yang bisa diajukan dosen dalam program hibah. Berikut penjelasannya: 

1. Karakteristik Penelitian Dasar

Skema penelitian yang pertama adalah penelitian dasar dan ditujukan untuk para dosen pemula. Bagi dosen yang baru saja merintis karir dan belum memiliki pengalaman melakukan penelitian, maka skema ini tepat untuk dipilih. 

Adapun karakteristik dari skema penelitian dasar ini adalah sebagai berikut: 

a. Tidak Wajib Memiliki Mitra 

Karakteristik yang pertama adalah dari ketentuan kepemilikan mitra. Pada skema penelitian dasar tidak ada kewajiban bagi dosen pengusul memiliki mitra dalam melaksanakan penelitian yang diusulkan. 

Meskipun begitu, ketika dosen pemula disini memiliki mitra dan dicantumkan di dalam proposal maka dianggap boleh untuk dilakukan. Jadi, sebagai langkah awal melaksanakan penelitian, skema ini cenderung lebih mudah karena tidak perlu mencari mitra. 

b. Maksimal TKT 3

Karakteristik skema penelitian dasar yang kedua adalah dari TKT (Tingkat Kesiapan Teknologi). TKT secara sederhana adalah hasil penelitian yang memiliki kesiapan untuk diterapkan. 

TKT terbagi menjadi beberapa tingkatan, dan secara umum ada 9 tingkatan. Pada penelitian dasar, TKT bisa diajukan dari tingkatan 1 sampai maksimal di tingkatan 3. Berikut detailnya dikutip dari laman cls.ikipsiliwangi.ac.id:

  1. TKT 1: Prinsip dasar dari teknologi yang diteliti dan dilaporkan. 
  2. TKT 2: Formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi. 
  3. TKT 3: Pembuktian konsep fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental. 

Berikut detail penjelasan tentang 8 Tingkat Kesiapterapan Teknologi, Kunci Lolos Proposal Hibah

c. Pengertian Penelitian Dasar 

Karakteristik selanjutnya dari penelitian dasar adalah dari definisi atau pengertiannya. Penelitian dasar adalah jenis penelitian yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang suatu fenomena, konsep, atau teori. 

d. Tujuan Penelitian Dasar 

Karakteristik skema penelitian dasar yang terakhir adalah dari segi tujuan yang dimiliki. Terdapat 2 tujuan utama, yaitu: 

  1. Tujuan utama dari penelitian dasar adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang suatu fenomena, konsep, maupun teori. 
  2. Penelitian dasar juga bertujuan untuk menguji hipotesis, mengidentifikasi hubungan antar variabel, dan menemukan pola atau trend dalam data. 

2. Karakteristik Penelitian Terapan

Skema penelitian yang kedua adalah penelitian terapan, penelitian ini ada di satu tingkat lebih tinggi dari penelitian dasar. Jika penelitian dasar lebih sesuai untuk dosen pemula (muda). 

Maka penelitian terapan untuk dosen lebih senior yang memang sudah memiliki pengalaman dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Adapun karakteristik khas yang dimiliki skema penelitian ini antara lain: 

a. Ada Mitra 

Karakteristik yang pertama dari skema penelitian terapan adalah kewajiban untuk memiliki mitra. Jadi, jika dalam proposal hibah penelitian diketahui tidak memiliki mitra. Maka proposal ini dijamin tidak akan lolos seleksi. 

Kewajiban memiliki mitra dalam penelitian ini adalah karena mitra akan menjadi subjek penelitian. Dimana hasil penelitian nantinya akan diterapkan oleh mitra tersebut, sehingga bisa menjadi penelitian terapan (menerapkan hasil penelitian). 

b. TKT Minimal 4 dan Maksimal 6 

Karakteristik skema penelitian terapan yang kedua adalah dari TKT. Pada skema ini TKT minimal di tingkat 4 dan maksimal di tingkat 6. Jika lebih dari tingkat 6 maka jangan sampai lebih dari 75% agar tidak masuk ke TKT 7. 

c. Implementasi Hasil Penelitian 

Karakteristik ketiga adalah berkaitan dengan prinsip dasar pelaksanaan penelitian terapan. Ketika hasil penelitian sudah didapatkan, valid, dan bisa dipertanggungjawabkan maka wajib segera diimplementasikan. 

d. Pengujian Produk atau Layanan 

Karakteristik skema penelitian terapan yang keempat adalah melakukan pengujian terhadap produk atau layanan (hasil penelitian) setelah dilakukan implementasi. Secara sederhana, proses ini adalah evaluasi penerapan hasil penelitian. 

e. Diseminasi Hasil Penelitian 

Karakteristik yang terakhir adalah dilakukan diseminasi hasil penelitian terapan. Yaitu menjelaskan proses, cara, dan tujuan hasil penelitian yang sudah diimplementasikan dan diuji coba oleh mitra. 

3. Karakteristik Penelitian Pengembangan

Skema penelitian yang terakhir adalah penelitian pengembangan yang juga bisa dipilih oleh dosen senior saat mengusulkan proposal dalam program hibah penelitian. Penelitian pengembangan memiliki karakteristik sebagai berikut: 

a. Wajib Ada Mitra 

Karakteristik skema penelitian pengembangan yang pertama adalah wajib memiliki mitra. Hasil penelitian yang diajukan diharapkan sesuai dengan kebutuhan mitra dalam penelitian tersebut. 

b. Minimal TKT 

Karakteristik berikutnya adalah dari tingkatan TKT, dimana TKT di penelitian pengembangan minimal TKT 7 dan maksimal TKT 9 dengan persen sampai 75% saja. 

c. Tujuan Penelitian Pengembangan

Karakteristik yang ketiga adalah dari tujuan penelitian pengembangan. Yaitu menghasilkan produk atau inovasi baru yang dapat meningkatkan kualitas di suatu bidang. 

d. Metode Penelitian Pengembangan 

Karakteristik yang terakhir dari skema penelitian pengembangan adalah pada metode pelaksanaannya. Dalam aspek ini terbagi menjadi 3 metode, yaitu: 

  1. Observasi, dilakukan untuk mengamati langsung objek penelitian. 
  2. Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih detail dari sumber yang berkaitan langsung dengan objek penelitian. 
  3. Dokumentasi, dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang memiliki kaitan atau hubungan dengan objek penelitian. 

Itulah penjelasan detail mengenai karakteristik skema penelitian yang bisa dipilih dosen ketika mengajukan proposal usulan dalam program hibah. Memahami karakteristik ini tentu penting agar memiliki acuan dalam menyusun proposal usulan. 

Sebelumnya, LLDIKTI 4 melaksanakan Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal Penelitian Dosen Pemula, kami sudah merangkum poin penting penyebab proposal hibah tidak lolos pendanaan untuk Anda. Baca selengkapnya dan hindari poin-poin yang ada.

Semakin relevan isi usulan penelitian dengan skema yang dipilih, maka akan memperbesar peluang lolos seleksi dan menjadi penerima program hibah. Oleh sebab itu, pahami hal medasar ini agar isi proposal sudah sesuai. 

Jika memiliki pertanyaan, opini, maupun ingin berbagi pengalaman berkaitan dengan topik di artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar artikel ini dibaca dan memberi manfaat ke kolega Anda. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RELATED POST

about

Get Started

Hubungi kami

Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email : [email protected]

Telpon : 081362311132