Bagi para dosen dan calon dosen di Indonesia yang berburu program beasiswa S3 di luar negeri. Anda bisa memanfaatkan momentum pembukaan pendaftaran di program Hong Kong PhD Fellowship Scheme (HKPFS).
Sesuai namanya, program beasiswa ini memberi fasilitas bagi mahasiswa internasional untuk studi S3 di salah satu perguruan tinggi bergengsi di Hong Kong. Program ini juga terbuka untuk mahasiswa asal Indonesia yang memenuhi syarat dan dinyatakan lolos seleksi.
HKPFS masuk ke dalam daftar beasiswa S3 yang memiliki cakupan cukup luas, sehingga bersifat penuh. Jika selama ini menyasar perguruan tinggi tertentu di Hong Kong dan tercakup dalam program ini. Silakan segera menyiapkan aplikasi pendaftaran.
Program Hong Kong PhD Fellowship Scheme (HKPFS) merupakan beasiswa yang diselenggarakan Research Grants Council (RGC) untuk mahasiswa internasional agar bisa studi S3 dan meraih gelar PhD di salah satu perguruan tinggi di Hong Kong.
Program ini pertama kali diselenggarakan RGC di tahun 2009 dan masih terus berlanjut sampai sekarang. Cakupan negara asal mahasiswa juga di seluruh dunia. Sehingga siapa saja yang ingin studi S3 di Hong Kong bisa ikut berpartisipasi dalam proses pendaftaran.
Terdapat 8 perguruan tinggi bergengsi di Hong Kong yang bisa dijadikan tujuan para pendaftar di beasiswa ini, yakni:
Pendaftaran diawali dengan calon awardee mendaftar mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi tersebut. Jika sudah memenuhi kualifikasi dan seleksi mahasiswa baru. Kemudian bisa melanjutkan pendaftaran di program Hong Kong PhD Fellowship Scheme (HKPFS).
Jadi, silakan mencari informasi mengenai daftar perguruan tinggi tersebut agar bisa memahami perguruan tinggi mana yang sesuai dengan rencana studi Anda. Sebab masing-masing tentu membuka program studi berbeda dan memiliki dosen yang berbeda pula. Sehingga, Anda bisa dipilih sesuai kondisi dan kebutuhan.
Apakah Anda mau daftar beasiswa tapi terkenda bahasa Inggris? Pilih beasiswa berikut saja!
Mengutip dari pamflet yang diedarkan pihak penyelenggara, program Hong Kong PhD Fellowship Scheme (HKPFS) terbuka untuk seluruh mahasiswa internasional. Sehingga tidak ada batasan dari negara mana, maupun batasan lain. Seperti usia, pengalaman, riwayat publikasi, dan sebagainya.
Siapa saja yang tertarik bisa ikut serta dalam proses pendaftaran. Selama kuota memenuhi, maka bisa menjadi awardee sesuai kebijakan pihak penyelenggara. Sekaligus dinyatakan lolos dalam proses seleksi.
Meskipun begitu, sesuai penjelasan sebelumnya. Calon awardee wajib mendaftar dan diterima sebagai mahasiswa baru di salah satu dari 8 perguruan tinggi yang disebutkan sebelumnya. Jika sudah menjadi mahasiswa baru, barulah mendaftar di beasiswa ini.
Tak hanya itu, jika pendaftar melebihi kuota yang tersedia maka akan dilakukan seleksi. Seleksi didasarkan pada bidang keilmuan dan kriteria tertentu yang ditetapkan pihak penyelenggara dan akan dijelaskan lebih rinci di bawah.
Semakin tinggi dan berbagai prestasi akademik yang diraih, peluang menjadi awardee di program ini semakin tinggi. Meskipun begitu, ada kriteria lain yang akan dipertimbangkan. Jadi, jangan ragu untuk mengikuti proses pendaftaran.
Sebagaimana yang dijelaskan di awal, program Hong Kong PhD Fellowship Scheme termasuk program beasiswa penuh. Pasalnya, cakupan dalam beasiswa ini cukup luas dan tidak hanya biaya pendidikan selama studi PhD di Hong Kong. Berikut penjelasannya:
Cakupan yang pertama dalam program beasiswa PhD di Hong Kong ini adalah tunjangan tahunan. Tunjangan tahunan diberikan dalam jumlah 337.200 dolar Hong Kong atau sekitar Rp600 jutaan per tahun.
Tunjangan ini akan diberikan sekali dalam setahun dan selama masa studi. Sesuai sistem pendidikan tinggi di Hong Kong, studi PhD ditempuh dalam kurun waktu 3 tahun. Tunjangan tahunan akan diberikan dari tahun pertama sampai tahun ketiga.
Sesuai namanya pula, tunjangan ini bisa dipergunakan awardee untuk memenuhi kebutuhan hidup selama masa studi. Sehingga bisa digunakan untuk membeli kebutuhan konsumsi, sewa tempat tinggal, sampai biaya transportasi dan yang lainnya.
Cakupan yang kedua di dalam program Hong Kong PhD Fellowship Scheme adalah tunjangan konferensi ilmiah dan penelitian. Yakni sebesar 14.000 dolar Hong Kong atau sekitar Rp27 jutaan per tahun.
Tunjangan ini bisa digunakan para awardee untuk membiayai transportasi menuju ke lokasi konferensi ilmiah maupun penelitian. Sehingga bisa menghemat biaya dan tidak diambil dari tunjangan tahunan yang didapatkan.
Sama seperti tunjangan tahunan, tunjangan ini juga diberikan per tahun selama 3 tahun masa studi PhD. Sehingga selama masa studi, awardee bisa memanfaatkan dana ini untuk mengikuti kegiatan konferensi ilmiah. Maupun digunakan untuk mendukung penelitian sebagai salah satu syarat kelulusan.
Sebagai informasi tambahan, kedua jenis tunjangan di atas akan diberikan maksimal 3 tahun. Bagi awardee yang membutuhkan masa studi lebih lama, maka bisa mengajukan permohonan fasilitas pendanaan tambahan dari perguruan tinggi masing-masing. Persetujuan pada pengajuan dan lainnya ditetapkan oleh internal perguruan tinggi.
Baca Juga:
Persyaratan dalam program Hong Kong PhD Fellowship Scheme memang cukup sederhana. Yakni diterima di salah satu perguruan tinggi yang tercakup dalam program beasiswa ini. Selebihnya, tinggal banyak berdoa agar bisa lolos seleksi.
Proses seleksi akan dipisahkan ke dalam dua bidang keilmuan berbeda. Setiap aplikasi kemudian akan dinilai oleh reviewer yang ahli di masing-masing bidang. Sehingga didapatkan kandidat terbaik dari yang terbaik. Dua bidang keilmuan yang dimaksud adalah:
Jadi, proses seleksi akan dipisah antara dua bidang keilmuan tersebut dan bukan dijadikan satu. Tujuannya agar proses penilaian lebih sesuai dengan standar bidang keilmuan masing-masing.
Sementara itu, kriteria penilaian diutamakan dari aspek prestasi akademik. Selain itu, dipertimbangkan juga aspek lainnya sesuai ketentuan pihak penyelenggara. Berikut penjelasan detailnya:
Kriteria penilaian yang pertama dan yang utama dalam beasiswa ini adalah prestasi akademik. Sesuai peneasan sebelumnya, semakin tinggi dan beragam prestasi akademik yang dicapai semakin besar peluang meraih beasiswa ini.
Selain prestasi akademik yang ditorehkan pendaftar di jenjang pendidikan sebelumnya. Pihak penyelenggara beasiswa juga akan menilai keunggulan maupun potensi dari rencana penelitian pendaftar.
Studi PhD atau S3 memang akan fokus pada kegiatan penelitian yang berlangsung selama 3 tahun, baik kurang maupun lebih. Proposal penelitian biasanya menjadi dokumen wajib saat mendaftar mahasiswa baru di jenjang ini.
Isi proposal tersebut nantinya akan dinilai oleh penyelenggara beasiswa. Sehingga akan dipilih yang rencana penelitiannya dianggap paling baik dan sesuai visi maupun misi pihak penyelenggara.
Kriteria penilaian yang ketiga di dalam program Hong Kong PhD Fellowship Scheme adalah keterampilan komunikasi dan keterampilan interpersonal. Biasanya penilaian di aspek ini dilakukan dengan tatap muka, misalnya dalam sesi wawancara.
Jadi, kemampuan interpersonal mencakup kemampuan komunikasi yang baik, menjadi pendengar yang baik, dan memiliki sikap yang baik terhadap orang lain. Hal ini akan menjadi penilaian, maka pendaftar perlu mempersiapkan diri agar keterampilan interpersonal yang dimiliki bisa mumpuni.
Aspek terakhir yang dinilai pihak penyelenggara beasiswa adalah jiwa kepemimpinan. Beasiswa ini diharapkan bisa diterima oleh mahasiswa PhD yang mampu menjadi pemimpin yang baik.
Bagi calon mahasiswa PhD di Indonesia yang tertarik menjadi awardee program Hong Kong PhD Fellowship Scheme. Maka bisa segera melakukan pendaftaran mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi yang tercakup dalam program.
Pendaftaran dimulai dengan membuat aplikasi pendaftaran awal di the Hong Kong PhD Fellowship Scheme Electronic System (HKPFSES). Tujuannya agar pendaftar mendapatkan nomor registrasi (tanda pendaftaran program di awal).
Baru setelahnya, pendaftar mengurus proses pendaftaran mahasiswa baru di perguruan tinggi yang tercakup dalam program. Jika lolos seleksi atau diterima sebagai mahasiswa baru. Barulah calon awardee mengajukan aplikasi pendaftaran secara penuh di beasiswa ini.
Proses pendaftaran dan persyaratan disesuaikan dengan kebijakan internal masing-masing perguruan tinggi. Pastikan, mendaftar mahasiswa baru sesuai jadwal pembukaan pendaftaran yang ditetapkan. Pada saat memilih perguruan tinggi, pendaftar bisa memilih dua program studi dan akan diseleksi untuk masuk ke salah satunya.
Berikut adalah batas akhir pendaftaran mahasiswa baru di 8 perguruan tinggi yang tercakup program beasiswa ini:
Tenggat waktu untuk pengajuan aplikasi pendaftaran di program Hong Kong PhD Fellowship Scheme juga di 1 Desember 2024. Jadi, pastikan aplikasi pendaftaran sudah disiapkan sebelum tenggat waktu ini agar tidak buru-buru dan melakukan kesalahan.
Pada saat melakukan pendaftaran di program Hong Kong PhD Fellowship Scheme tidak akan dikenakan biaya apapun. Hanya saja untuk pendaftaran mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi yang disebutkan di atas, sangat mungkin ada beberapa biaya.
Misalnya ada biaya pendaftaran mahasiswa baru maupun biaya lain sesuai kebijakan internal perguruan tinggi tersebut. Jadi, silahkan melakukan pengecekan untuk menyiapkan dana yang sesuai kebutuhan.
Informasi lebih lanjut mengenai program beasiswa Hong Kong PhD Fellowship Scheme dapat Anda dapatkan dari website resmi melalui tautan Hong Kong PhD Fellowship Scheme. Akses juga informasi terkait perguruan tinggi tujuan agar bisa mendaftar tepat waktu dan diterima sebagai mahasiswa baru.
Cek beasiswa dari negara lain:
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…