fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

5 Cara Menulis Kutipan dari Berbagai Jenis Referensi

cara menulis kutipan

Saat menyusun karya tulis ilmiah maupun non ilmiah, mungkin akan menambahkan kutipan sehingga wajib paham cara menulis kutipan yang benar seperti apa. Sebab kesalahan pada saat menulis kutipan bisa membuat tulisan terkena plagiat. 

Kamu dan siapapun tentu menghindari praktek plagiat tersebut, oleh sebab itu wajib sekali memahami penulisan kutipan yang baik dan benar. Kutipan sendiri memang mudah ditemukan dalam berbagai karya tulis, khususnya yang bersifat ilmiah. 

Sebut saja seperti jurnal, skripsi, tesis, dan karya tulis ilmiah lain yang membuatkan penguat atas landasan teori dari karya ilmiah tersebut. Selain ditemukan dan dibubuhkan di karya tulis ilmiah, mengutip juga lumrah dilakukan di karya tulis non ilmiah. 

Disini, kita akan mulai mengenal apa itu kutipan sekaligus bagaimana tata cara menulis kutipan agar sesuai dengan kaidah maupun standar yang berlaku. Berikut adalah informasi lengkapnya. 

Pengertian dan Fungsi dari Kutipan

Mengutip merupakan proses mengambil perkataan atau kalimat yang bersumber dari buku maupun karya ilmiah lain. Penulis yang melakukan pengutipan disebut pengutip. 

Penulis tidak hanya sekadar mengambil perkataan atau kalimat dari sumber yang merupakan referensi penyusunan karya ilmiah, melainkan juga penulis menambahkan keterangan kredit. Dengan mencantumkan kutipan, pembaca karya ilmiah bisa langsung mengetahui sumber kutipan. 

Mengambil kutipan dengan mencantumkan kredit adalah langkah yang tepat. Sebab, mengutip atau mencantumkan sumber merupakan bentuk penghargaan terhadap penulis sebelumnya. Penulis sebelumnya yang sudah menyusun kalimat, data, opini, dan sebagainya dengan sangat teliti. 

Selain itu, kutipan dapat menguatkan pembahasan yang diangkat. Namun, karena kutipan ini mencantumkan kredit maka ada aturan mengenai cara menulis kutipan tersebut. 

Penulisan kutipan yang benar adalah: 

  • Sebagai bentuk penghargaan atau menghargai atas karya tulis orang lain atau peneliti sebelumnya. 
  • Menghindari tindakan plagiat karena ketidaksengajaan, sebab belum memahami betul cara menulis kutipan
  • Mengasah kreativitas dalam menulis, sehingga kutipan ini perlu disematkan di bagian yang tepat dari keseluruhan isi tulisan yang dibuat. 
  • Membantu meningkatkan kredibilitas dari hasil tulisan yang disusun, sebab mengambil kutipan berupa data penelitian, data survei, pendapat ahli, dan sebagainya dari sumber referensi yang terpercaya. 

Baca Juga: Cara Cek Plagiarisme untuk Jurnal dan Skripsi Secara Online

Fungsi Memasukkan Kutipan

Memasukan kutipan lengkap dengan kredit sesuai aturan yang berlaku dalam dunia kepenulisan juga memiliki sejumlah fungsi. Fungsi memasukkan kutipan antara lain: 

1. Menjadi Landasan Teori 

Mengambil kutipan sesuai dengan cara menulis kutipan yang benar berfungsi sebagai landasan teori. Hal ini khusus ditujukan untuk penyusunan karya ilmiah yang terdapat bab khusus berisi landasan teori. 

Secara umum landasan teori ini akan mencantumkan berbagai hasil penelitian, opini, pendapat, hasil survei, dan sebagainya dari seorang ahli. Umumnya sudah dalam bentuk buku atau laporan seperti jurnal ilmiah. 

Sehingga penelitian yang dilakukan nantinya disesuaikan landasan teori yang disusun. Jika landasan teorinya berasal dari referensi yang kredibel, maka penelitiannya pun terbilang kredibel sekaligus logis. 

2. Penguat Pendapat Penulis 

Kutipan dari sumber referensi juga membantu menguatkan pendapat penulis. Sebab pada saat menyusun suatu laporan penelitian, maka akan mencantumkan pendapat penulis. 

Pendapat ini bisa diambil atau disimpulkan dari pengamatan dan hasil penelitian terbaru yang dilakukan. Namun karena masih berupa pendapat dan belum terbukti, maka untuk menyatakan keabsahan dari pendapat tersebut dibutuhkan pendapat dan hasil penelitian para ahli yang sudah dipublikasikan. 

Disinilah kegiatan mengutip dilakukan, agar pendapat dari penulis tidak hanya dianggap pendapat tanpa dasar. Melainkan sudah terbukti, dan bahkan dibuktikan oleh penelitian sebelumnya. 

3. Bahan Bukti Penunjang 

Kutipan bisa dalam bentuk opini dan bisa pula dalam bentuk data suatu survei dan penelitian. Sehingga menerapkan cara menulis kutipan membantu menyediakan bukti penunjang dari hasil penelitian maupun opini yang dicantumkan dalam karya tulis. 

4. Menjelaskan Suatu Uraian 

Kutipan juga bisa digunakan untuk membantu menjelaskan suatu uraian, ketika dicantumkan dalam bentuk kutipan maka akan lebih terpercaya. Sebab penjelasan tersebut sudah dibuktikan oleh ahlinya yang menjadi sumber kutipan tadi. 

Tidak heran jika karya tulis ilmiah maupun non ilmiah selalu berusaha menambahkan kutipan. Yakni dengan maksud menguatkan pendapat dan juga menjelaskan suatu uraian secara lebih mendalam. Sehingga pembaca mendapatkan pemahaman yang maksimal. 

Baca Juga: Tips Praktis Menulis Buku Ajar dan Buku Referensi dalam 8 Pekan

Cara Menulis Kutipan dengan Benar 

Setelah mengetahui pengertian dan fungsi dari kutipan, lalu seperti apa cara menulis kutipan yang baik dan benar? Simak penjelasannya di bawah ini: 

1. Cara Menulis Kutipan dari Internet 

Mengambil kutipan tidak harus selalu dari jurnal maupun karya tulis ilmiah lainnya, bisa juga dari artikel kredibel di internet. Cara menulis kutipan dari sumber internet adalah: 

Menuliskan nama penulis seperti penulisan daftar pustaka, yakni nama belakang ditaruh depan dan nama depan ditempatkan di belakang. Selanjutnya diikuti judul artikel online tersebut, lalu alamat website, tanggal publikasi artikel, dan terakhir adalah waktu mengaksesnya. 

Contoh:

Maria, Ratih. Lembaga Penelitian Jakarta, 2008. www.penelitian.com. Diakses pada 01 Maret 2021.

2. Cara Menulis Kutipan dari Jurnal 

Cara menulis kutipan dari sumber jurnal adalah ditulis dengan menuliskan seluruh kalimat. Lalu, bagian akhir setelah ditambahkan tanda kurung yang berisi nama belakang penulis, tanda koma, tahun terbit, tanda titik dua, nomor halaman. 

Contoh:

Minyak mentah umumnya diklasifikasikan menurut kandungan sulfur sebagai manis atau asam, minyak mentah manis biasanya mengandung kurang dari 0.5% sulfur dan minyak mentah lebih dari 2% sulfur (Wildan, 1994, hal. 338). 

3. Cara Menulis Kutipan dari Skripsi

Kutipan juga bisa diambil dari skripsi, tesis, maupun disertasi yang sudah dipublikasikan. Adapun cara menulis kutipan dari sumber skripsi adalah sama dengan mengutip dari jurnal, yaitu pada akhir kutipan ditambahkan tanda kurung berisi nama penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman (untuk nomor halaman bersifat opsional sesuai dengan kaidah yang diikuti. 

Contoh:

Minyak mentah mengandung berbagai jenis zat yang kotor termasuk zat beracun, korosif dan reaktif yang bisa mahal untuk ditangani. Salah satunya adalah sulfur (Wildan, 1994 :336-361)

4. Cara Menulis Kutipan dari Jurnal Online 

Beberapa jurnal bisa didapatkan secara online, dan cara menulis kutipan tentu berbeda dengan sumber lain seperti yang disebutkan di poin sebelumnya. Dimulai dengan mengambil kalimat secara utuh. 

Pada bagian akhir setelah tanda titik diberikan tanda kurung, lalu dituliskan nama penulis, tahun, dan nomor halaman. Tutup tanda kurung, lalu tambahkan judul jurnal, link jurnal online tersebut, dan juga waktu mengakses jurnal online tersebut. 

Contoh:

Anemia penyakit kronis disebut juga dengan penyakit peradangan. Penyakit ini adalah suatu kondisi yang dapat dikaitkan dengan berbagai gangguan mendasar termasuk penyakit kronis seperti kanker, infeksi tertentu, dan penyakit autoimun dan peradangan seperti rheumatoid arthritis atau lupus (Budi, 2013: 175) Jurnal Mitra, diakses melalui: http: journal kesehatan.com pada tanggal 01 Maret 2021. 

Baca Juga: Mudahnya Menulis Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar 

5. Cara Menulis Kutipan dari Jurnal Internasional 

Cara menulis kutipan selanjutnya adalah ketika referensi diambil dari jurnal internasional. Yakni dengan menuliskan kutipan secara langsung dan utuh, kemudian di bagian akhir kutipan ditambahkan kredit. 

Setelah titik, dibuat tanda kurung dan di dalamnya ditulis nama penulis, tahun, lalu titik dua dan diikuti oleh halaman dimana kutipan tersebut diambil. Selain mengambil kutipan secara langsung, kutipan dari jurnal internasional juga bisa dibuat tidak langsung. 

Contoh:

Need-Based Strategic Approach – Teaching of Business Communication: Because of industry expectations of business students’ ability and competence to communicate effectively and efficiently and based on empirical evidence from studies (Lesiker, 1976 : 33).

Beda sumber referensi maka penulisan kutipan nantinya akan ikut berbeda, seperti saat menulis daftar pustaka. Hanya saja aturan penulisan kutipan terutama di bagian kredit tentu tidak sama dengan daftar pustaka tersebut. 
Oleh sebab itu perlu dipahami dengan baik melalui penjelasan di atas. Supaya tidak lagi melakukan kesalahan dalam cara menulis kutipan. Selain terhindar dari plagiat juga memastikan pembaca memahami makna dari isi karya tulis dengan kutipan yang diambil tadi.

Mau menulis Buku Referensi dari hasil penelitian untuk NAIK PANGKAT? Pedoman ini kami siapkan khusus untuk Anda
GRATIS! Ebook Sukses Menulis Buku Referensi
Menulis lebih mudah, angka KUM bertambah

Pertanyaan Seputar Cara Menulis Kutipan:

Bagaimana cara menulis kutipan dari jurnal?

Cara menulis kutipan dari sumber jurnal adalah ditulis dengan menuliskan seluruh kalimat. Lalu, bagian akhir setelah ditambahkan tanda kurung yang berisi nama belakang penulis, tanda koma, tahun terbit, tanda titik dua, nomor halaman. 

Baca Juga :

Inilah 5 Cara Mengutip dari Jurnal yang Umum Digunakan

Tata Cara Membuat Bodynote yang Baik dan Benar

Perbedaan Bodynote dan Footnote Beserta Contoh Lengkapnya