Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

8 Tantangan AI yang Akan Dihadapi Dosen, Ini Cara Antisipasi

Tantangan AI

Kehadiran teknologi AI (Artificial Intelligence) yang memberi efisiensi tinggi dari banyak sisi, diketahui juga memberikan tantangan AI. Tantangan ini dihadapi oleh semua orang, apapun latar belakang dan profesinya. Tidak terkecuali pada dosen. 

Para dosen di Indonesia dan negara lain di dunia, tentu berhadapan dengan sejumlah tantangan dalam penerapan AI. Khususnya dalam penggunaannya di ruang lingkup akademik yang masih berbenturan dengan pelanggaran etika. 

Namun, menolak penggunaan AI sepenuhnya tentu juga bukan pilihan yang tepat. Apalagi teknologi ini akan terus berkembang dan memiliki potensi di beberapa dekade yang akan datang. Lalu, bagaimana para dosen menghadapi tantangan tersebut? Berikut informasinya.

Arah AI di Masa Depan

Dikutip melalui Binus University, teknologi AI mengalami perkembangan sangat pesat terutama di tahun 2024 kemarin. Sebab teknologi ini sudah mulai diterapkan dalam pembelajaran mesin (machine learning) dan juga dalam pemrosesan bahasa alami (natural language processing).

Sebagaimana teknologi pada umumnya, perkembangan AI tentunya tidak akan bisa dibendung. Bahkan terus dikembangkan untuk bisa dipergunakan umat manusia dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan apapun. 

Prediksi mengenai tantangan Ai dan juga arah AI di masa depan memang selalu menarik untuk dibahas. Sebagai teknologi yang mencuri perhatian dan berkembang sangat pesat. Prediksi di masa depan, manusia perlu berkolaborasi dengan teknologi AI tersebut. 

Teknologi AI memang dirancang untuk bisa bekerja dan berpikir selayaknya manusia. Namun, teknologi ini tentunya tidak bisa menggantikan manusia sepenuhnya. Oleh sebab itu, penggunaan teknologi ini di masa depan akan menciptakan kolaborasi. 

Sehingga teknologi AI tidak bisa bekerja secara mandiri. Terutama untuk aktivitas yang membutuhkan kreativitas dan kemampuan analisis mendalam. Sementara manusia, bisa mengandalkan teknologi ini untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari kegiatan yang dilakukan. 

Pengembangan teknologi AI, di masa depan juga diprediksi akan menyediakan teknologi ramah lingkungan. Pada masa sekarang, penggunaan teknologi ini membutuhkan daya komputasi yang besar. Sehingga pengembangan terus dilakukan agar bisa lebih ramah lingkungan dan juga efisien. 

Tak hanya itu arah masa depan teknologi AI juga diprediksi akan diterapkan di berbagai bidang. Baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan properti, dan juga diprediksi bisa dimanfaatkan untuk membantu mengambil keputusan pemerintahan. 

Peluang AI bagi Dosen

Penggunaan teknologi AI tidak hanya menguntungkan kalangan mahasiswa. Misalnya dalam mencari sumber materi perkuliahan tambahan, sampai membantu mengerjakan berbagai tugas kuliah yang diberikan dosen. 

Teknologi AI juga memberi peluang besar untuk kalangan dosen. Meskipun perlu bijak dalam menyikapi tantangan AI yang menyertainya. Namun, para dosen bisa mendapat berbagai peluang dengan memanfaatkan teknologi ini. Diantaranya adalah: 

1. Peluang dalam Kegiatan Pengajaran 

Peluang yang pertama dalam penggunaan AI bagi dosen adalah dalam mendukung kegiatan pengajaran. Dikutip melalui STAI Al-Yasini Pasuruan, salah satu peluang penggunaan AI adalah mendukung peningkatan efektivitas kegiatan pembelajaran.  

Sebab bisa membantu menyediakan materi pembelajaran di perguruan tinggi yang bisa dipersonalisasi. Teknologi AI memungkinkan para dosen memahami karakter dan tingkat kemampuan setiap mahasiswa. 

Sehingga penyusunan materi sampai RPS bisa disesuaikan. Hal ini akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran tersebut. Selain itu, masih banyak lagi peluang penggunaan AI dalam mendukung kegiatan dosen mengajar. Berikut detailnya: 

a. Mendukung Pembuatan Materi Perkuliahan 

Teknologi AI bisa dipergunakan para dosen untuk membuat atau menyusun materi perkuliahan. Pertama, bisa membantu menyusun RPS dengan lebih mudah dan juga cepat. 

Kedua, teknologi AI bisa digunakan dosen untuk melakukan kajian literatur sehingga bisa mematangkan materi yang akan disampaikan ke mahasiswa. Ketiga, teknologi ini juga membantu dosen menyusun slide presentasi yang lebih menarik dan bahkan interaktif. 

Keempat, AI bisa membantu dosen dalam menyusun soal ujian dan melakukan pemeriksaan jawaban mahasiswa. Bahkan bisa meningkatkan efisiensi dalam mengolah nilai ujian tersebut. 

b. Membangun Pembelajaran yang Adaptif 

Seperti penjelasan sebelumnya, teknologi AI berpotensi digunakan dosen untuk melakukan personalisasi pembelajaran. Sebab bisa membantu mengetahui karakteristik dan tingkat pemahaman mahasiswa. 

Dosen pun mendapat kemudahan lebih dalam menentukan materi perkuliahan dan bagaimana menyampaikannya. Sebab AI bisa membantu menentukan metode pembelajaran sampai teknik presentasi yang lebih efektif. 

c. Mendukung Proses Evaluasi Otomatis 

Dalam kegiatan pengajaran, teknologi AI bisa digunakan dosen untuk melakukan proses evaluasi otomatis. Seperti penjelasan sebelumnya, teknologi ini bisa digunakan untuk mengoreksi lembar jawaban mahasiswa. 

Meskipun untuk saat ini masih terbatas pada model soal pilihan ganda dan esai dengan topik tertentu. Namun, diprediksi kemampuan AI alam membantu mengoreksi lembar jawaban bisa terus meningkat. 

d. Membuat Konten Edukasi Interaktif

Meskipun ada tantangan AI yang perlu dihadapi, akan tetapi bisa juga dimanfaatkan dosen untuk membuat konten edukasi yang interaktif. Misalnya menyusun materi simulasi yang aplikatif. 

Kemudian memanfaatkan pembuatan chatbot edukasi otomatis. Sehingga memungkinkan mahasiswa bertanya dan konsultasi kapan saja, dan tetap mendapat jawaban terbaik dari AI chatbot yang diterapkan dosen. 

2. Peluang dalam Kegiatan Penelitian 

Tak hanya berpeluang untuk dimanfaatkan dosen dalam mendukung pembelajaran. Teknologi AI juga berpotensi mendukung dosen dalam menjalankan kegiatan penelitian. 

Hal ini terjadi karena AI bisa digunakan dosen untuk mengakses berbagai kemudahan dalam penelitian tersebut. Berikut beberapa contohnya: 

  • Membantu kajian literatur, ada banyak AI bisa digunakan dosen untuk mencari referensi yang relevan dengan topik penelitian. 
  • Membantu menerjemahkan referensi dengan bahasa asing yang belum dikuasai dosen. Sehingga memberi akses lebih luas pada referensi ilmiah kredibel. 
  • Membantu dosen dalam melakukan analisis data penelitian dengan lebih efektif dan efisien dari segi waktu, tenaga, dan juga biaya. 
  • Membantu proses penyusunan karya ilmiah dan publikasi. Misalnya membantu memahami suatu topik, definisi yang disampaikan ahlinya, mendapat contoh tepat mengenai penyusunan proposal usulan hibah,dan lain sebagainya.

3. Peluang dalam Administrasi Akademik

Teknologi AI juga berpeluang dimanfaatkan dosen dalam meringankan tugas administrasi akademik. Terutama dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya menggunakan AI untuk mengoreksi lembar jawaban dan tugas mahasiswa. 

Contoh lain, menggunakan AI untuk membuat tugas perkuliahan yang relevan dengan materi yang disampaikan sesuai RPS. Sehingga beban administrasi dalam pengajaran bisa ditekan dan memberi waktu lebih bagi dosen untuk mengerjakan kewajiban lain.

4. Peluang dalam Berkolaborasi 

Teknologi AI juga berpeluang digunakan kalangan dosen untuk mendukung kolaborasi. Dalam penelitian misalnya, platform AI tertentu bisa membantu dosen mendapatkan calon kolaborator penelitian yang potensial.

AI juga bisa digunakan dosen untuk membangun komunikasi yang efektif dan efisien dengan dosen lain yang diajak berkolaborasi. Misalnya berkomunikasi dengan alat komunikasi daring berbasis AI dengan fitur lengkap. Baik lewat telepon, video call, berbagi dokumen, dan sebagainya. 

5 .Peluang dalam Pengembangan Diri 

Teknologi AI juga berpeluang dimanfaatkan dosen untuk memudahkan proses pengembangan diri. Platform berbasis AI bisa dimanfaatkan dosen untuk mendapat rekomendasi kursus sampai pelatihan yang tepat serta relevan dengan kebutuhan.

Selain itu, AI juga bisa membantu memberi rekomendasi ide penelitian yang masih relevan dengan bidang keahlian. Sekaligus memberi ide-ide penelitian dengan urgensi tinggi. Sehingga membantu dosen mengasah kemampuan meneliti dan mencapai luaran penelitian yang sesuai. 

Saat ini, mengoreksi tugas mahasiswa perlu lebih teliti karena banyak mahasiswa menggunakan AI untuk membantu menyelesaikan tugas mereka. Sebaiknya, Anda membaca pembahasan tugas mahasiswa di era AI berikut:

Tantangan AI bagi Dosen

Melalui penjelasan di atas, maka bisa dipahami bahwa teknologi AI berpotensi memberi kemudahan bagi dosen dalam menjalankan kegiatan akademik. Baik itu dalam pengajaran, penelitian, dan lain sebagainya. Sehingga lebih efektif dan juga semakin efisien. 

Namun, dibalik itu semua para dosen juga berhadapan dengan tantangan AI yang tidak sedikit. Diantaranya adalah: 

1. Adaptasi Teknologi Baru 

Tantangan penggunaan teknologi AI bagi dosen bisa dalam bentuk adaptasi teknologi baru yang tidak selalu mudah. Bagi dosen berusia muda dan sudah melek teknologi sejak dini. Hal ini tidak lagi menjadi tantangan. AI bisa langsung menjadi sahabat. 

Namun, menjadi sebaliknya untuk para dosen senior yang membutuhkan waktu lebih lama dalam mempelajari teknologi baru. Termasuk AI yang memang berkembang dengan pesat dan mendorong ada lebih banyak aplikasi pintar. 

Selain itu, tidak semua perguruan tinggi menyediakan pelatihan untuk dosen memahami penggunaan AI dalam menjalankan tri dharma. Ditambah dengan masih minimnya literatur mengenai teknologi AI. 

2. Kesenjangan Akses 

Tantangan AI yang kedua bagi kalangan dosen adalah adanya kesenjangan akses. Mengakses aplikasi atau platform berbasis AI tidak bisa dilakukan dosen dengan tangan kosong. 

Minimal, dosen memiliki perangkat elektronik baik itu komputer sampai smartphone. Kemudian ditunjang juga dengan kuota internet. Tidak semua dosen memiliki kemudahan mengakses alat tempur paling dasar ini. 

Selain itu, perguruan tinggi belum semuanya bisa menyediakan sarana dan prasarana penerapan AI dalam kegiatan perkuliahan. Bisa karena butuh biaya besar, belum memiliki gedung yang memadai, dan sebagainya. 

Kesenjangan akses teknologi AI tentunya akan menciptakan ketimpangan antara satu dosen dengan dosen lain. Baik lintas daerah maupun lintas skala perguruan tinggi. Hal ini tentu menjadi tantangan yang harus dihadapi para dosen. 

3. Tantangan Berupa Etika 

Adanya masalah berkaitan dengan etis atau etika juga menjadi salah satu tantangan AI yang dihadapi para dosen. Platform berbasis AI bisa membantu dosen dalam melakukan kegiatan akademi apapun. 

Termasuk menyusun karya tulis dan menyusun rencana penelitian hasil rekomendasi AI yang digunakan. Hal ini meningkatkan resiko tinggi dosen menjadi pelaku plagiarisme. Dimana termasuk salah satu pelanggaran etika dan integritas akademik. 

4. Tantangan pada Keamanan 

Tantangan berikutnya dari penggunaan teknologi AI yang dilakukan kalangan dosen adalah adanya pelanggaran keamanan. Ketika dosen memakai platform berbasis AI untuk menginput data mahasiswa. 

Maka akan ada data sensitif, ika keamanan platform AI tidak bisa dijamin sepenuhnya. Maka data sensitif ini bisa bocor dan dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab. Sehingga rawan terjadi pelanggaran keamanan data dan aspek lainnya. 

5. Resiko Bias dalam Data yang Diberikan AI 

Tantangan AI juga mencakup adanya resiko bias dari data yang diberikan atau direkomendasikan oleh platform berbasis AI. Ketika memakai AI untuk mencari informasi dan kebutuhan lain. Hasil jawaban dan rekomendasi belum tentu 100% benar.

Jika dosen sudah terlanjur terbiasa memakai AI dan tidak menyadari adanya resiko bias semacam ini. Maka akan beresiko dalam memberikan data bias. Baik dalam mencari literatur untuk referensi, menyusun materi perkuliahan pada slide presentasi, memeriksa lembar jawaban mahasiswa, dan sebagainya. 

6. Kecanduan Teknologi 

Mengalami kecanduan teknologi AI juga termasuk salah satu tantangan AI yang rawan dihadapi dosen. Ketika dosen terbiasa mengandalkan platform AI untuk menjalankan aktivitas akademik. 

Maka bisa menurunkan keterampilan dan rasa percaya diri. Apalagi jika menggunakan AI sampai 100% dan dalam jangka panjang. Maka akan menciptakan kecanduan yang tentu berbahaya. 

7. Regulasi yang Belum Jelas

Teknologi AI dan bagaimana penggunaannya oleh kalangan dosen tentunya butuh regulasi. Tanpa diatur oleh institusi dan bahkan pemerintah, maka dampak buruk bisa lebih tinggi. Mulai dari kecanduan sampai adanya pelanggaran etika dan integritas. 

Ada banyak perguruan tinggi di Indonesia belum menetapkan regulasi secara jelas mengenai penggunaan AI di kalangan dosen maupun mahasiswa. Bahkan ada banyak dosen menerima penggunaan AI di lingkungan akademik.Namun, banyak juga yang sebaliknya. Hal ini menunjukkan regulasi terkait AI belum jelas. 

8. Berdampak pada Peran Dosen 

Tantangan AI juga bisa dalam bentuk peran dosen yang semakin tergerus. Dampak ini bisa muncul ketika penggunaan AI oleh para dosen sudah berlebihan. Misalnya memakai AI untuk menyampaikan materi perkuliahan, pemeriksaan tugas mahasiswa, dan sebagainya. 

Dosen pun menjadi minim berinteraksi dengan mahasiswa. Sehingga memunculkan kondisi AI sudah menggeser peran dosen di lingkungan perguruan tinggi. Hal ini tentu berbahaya, karena tidak semua tugas dosen mampu dijalankan AI. Selain itu, ada resiko profesi dosen hilang dari peradaban. 

Solusi Mengatasi Tantangan AI bagi Dosen

Tantangan AI yang beragam dan juga berdampak sangat besar tentu menjadi perhatian. Namun, dengan beberapa cara para dosen bisa mengatasi tantangan tersebut. Diantaranya adalah: 

1. Menggunakan AI dengan Bijak

Menggunakan AI sebaiknya dilakukan dengan bijak dan dewasa. Mulai dari membatasi penggunaan, dimana hanya digunakan jika merasa memang diperlukan. Kemudian selalu memeriksa ulang jawaban dan hasil pekerjaan AI. 

Hal ini penting untuk tetap memakai AI dalam batas wajar. Sehingga mencegah resiko kecanduan dan mendapatkan data yang bias. Langkah ini memang sedikit ribet, akan tetapi jika sudah terbiasa maka akan menjadi biasa saja untuk dilakukan. 

2. Meningkatkan Keterampilan Diri 

Dikutip melalui Artificial Intelligence Center Indonesia, salah satu upaya menghadapi tantangan dari penggunaan AI oleh kalangan dosen. Adalah dengan selalu meningkatkan keterampilan diri. 

Mulai dari keterampilan dalam menggunakan platform dengan teknologi terkini. Sampai keterampilan dasar ketika menjadi dosen. Misalnya keterampilan menulis karya ilmiah, analisis mendalam pada data dan fenomena sekitar, dan sebagainya. 

3. Aktif Mengikuti Pelatihan dan Studi Lanjut 

Teknologi AI mungkin di masa depan akan mampu bekerja selayaknya manusia pada umumnya. Namun, kemampuan AI untuk selalu cerdas masih bergantung pada algoritma yang dikembangkan oleh pihak pengembang platform. 

Mengantisipasi para dosen kalah pintar dan tertinggal dengan AI. Maka penting untuk aktif mengikuti pelatihan sampai studi lanjut. Saling sharing dengan rekan sesama dosen bisa membantu meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan. 

4. Mengikuti Perkembangan Teknologi  

Solusi selanjutnya dalam menghadapi berbagai tantangan AI adalah selalu mengikuti perkembangan teknologi. Sebagai dosen, update pengetahuan sudah menjadi rutinitas dan dilakukan dengan banyak cara. 

Mengikuti perkembangan teknologi bisa masuk dalam rutinitas tersebut. Sebab AI berkembang sangat pesat dan dosen ketika bisa mengikutinya bisa memanfaatkannya dengan optimal. Sekaligus bisa memahami teknologi AI tersebut, sehingga bisa lebih bijak menentukan perlu tidaknya digunakan. 

Adanya tantangan AI tentunya kurang bijak jika memutuskan untuk tidak memakai AI sama sekali dalam melaksanakan kewajiban akademik. Sebab teknologi ini berpotensi tinggi mendukung kegiatan dosen di masa mendatang. Oleh sebab it menerapkan beberapa solusi yang sudah dijelaskan penting untuk dilakukan. 

Berikut daftar AI yang bisa Anda manfaatkan sesuai kebutuhan:

Sudah menggunakan AI tapi hasil masih kurang pas? Gunakan teknik prompting! Begini Cara Membuat Prompt AI agar Hasil Optimal.