Seiring berjalannya waktu, pilihan aplikasi atau platform AI untuk mencari referensi ilmiah semakin beragam. Dosen dan mahasiswa, maupun para peneliti tentunya bisa menggunakan berbagai platform AI tersebut.
Pasalnya, platform dengan teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk membantu kegiatan penelitian. Mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, sampai tahap pelaporan dan mencapai luaran penelitian.
Salah satunya, digunakan untuk mendapatkan atau menemukan referensi ilmiah terbaru dan juga kredibel. Ada banyak platform AI bisa diandalkan untuk menjawab kebutuhan akademik tersebut. Berikut informasinya.
Rekomendasi Platform AI untuk Mencari Referensi Ilmiah
Dikutip melalui artikel ilmiah yang dipresentasikan dalam Prosiding Seminar Nasional Perpustakaan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta berjudul “Eksplorasi Penggunaan Artificial Intelligence dalam Pencarian Referensi Karya Ilmiah: Studi Kasus Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada”.
Menjelaskan penggunaan AI untuk mencari referensi ilmiah dalam menyusun karya tulis ilmiah perlu dipertimbangkan. Baik oleh dosen maupun mahasiswa. Sebab memberi berbagai keuntungan atau manfaat.
Mulai dari kemudahan dalam menemukan referensi ilmiah yang relevan dengan topik yang diteliti. Sampai memberi kecepatan lebih tinggi dalam menemukan referensi ilmiah. Bahkan, platform AI bisa membantu menemukan referensi yang sulit didapatkan lewat pencarian konvensional (manual—tradisional).
Sebelum mendapatkan daftar AI-nya, sebaiknya Anda memahami etika penggunaan AI agar tidak mendapatkan masalah di kemudian hari. Jangan sampai apa yang Anda lakukan termasuk dalam perbuatan penyalahgunaan AI.
Lalu, apa saja platform AI untuk mencari referensi ilmiah yang mendukung kegiatan penelitian maupun penyusunan karya ilmiah? Berikut beberapa diantaranya:
1. Chat GPT
Chat GPT merupakan salah satu platform berbasis AI dengan model chatbot dan sifatnya gratis. Pengguna cukup menulis prompt yang bisa berisi pertanyaan, perintah, dan sebagainya. Maka AI di dalamnya akan memberi respon sesuai prompt tersebut.
Chat GPT kemudian bisa dijadikan pilihan untuk mencari referensi ilmiah yang mendukung penelitian maupun penyusunan karya tulis ilmiah. Pengguna cukup mengetik prompt yang meminta platform ini memberi rekomendasi referensi ilmiah. Misalnya:
“Berikan 2 referensi ilmiah dengan topik perubahan iklim dari penelitian 5 tahun terakhir”.
Maka Chat GPT akan merekomendasikan referensi yang relevan dengan prompt tersebut. Hanya saja, platform AI ini menampilkan hasil berupa judul, nama penulis, dan bagian dari publikasi ilmiah yang relevan dengan prompt.
Sehingga tidak menjelaskan sumbernya dari mana, tidak mencantumkan DOI sehingga jurnal tidak bisa diakses, dan sebagainya. Terkait hal ini, pengguna bisa menyalin judul referensi yang direkomendasikan lalu mencarinya di database jurnal. Misalnya Scopus, Google Scholar, dll untuk mengecek atau memastikan.
2. Scispace
Platform AI untuk mencari referensi ilmiah juga bisa mengandalkan platform SciSpace. Platform ini bisa dikatakan cukup populer di kalangan dosen dan mahasiswa. Sebab sangat jamak digunakan, karena bisa diakses gratis meski ada batasan fitur dan layanan.
SciSpace juga berbasis chatbot mirip dengan Chat GPT. Hanya saja, layanan yang disediakan beragam. Adapun untuk kebutuhan mencari referensi ilmiah bisa masuk ke fitur Literature Review yang disediakan.
Pada halaman utama, pengguna cukup mengetik prompt yang bisa hanya berisi topik penelitian. Sistem di platform ini akan mencarikan referensi ilmiah yang relevan. Referensi yang direkomendasikan didominasi oleh publikasi ilmiah, seperti paper atau artikel pada jurnal ilmiah.
Referensi yang direkomendasikan juga disajikan dalam informasi lengkap. Mulai dari judul, nama penulis, unduh publikasi dalam format PDF, akses publikasi lewat DOI, dan fitur sitasi otomatis.
3. Perplexity
Pilihan AI untuk mencari referensi ilmiah selanjutnya adalah Perplexity yang juga sering disebut Perplexity AI. Platform ini juga menggunakan model chatbot dengan cara kerja mirip dua platform AI yang dijelaskan sebelumnya.
Pada halaman utama di situs resminya pengguna cukup mengetik topik penelitian. Namun, untuk mendapat rekomendasi referensi dari publikasi ilmiah dianjurkan menambah prompt “jurnal”, “paper” dan sejenisnya. Contoh: “paper about climate change”.
Jika prompt dilengkapi kata publikasi ilmiah ini, maka akan ada jurnal-jurnal yang direkomendasikan. Pengguna tinggal klik jurnal tersebut maka akan langsung masuk ke website resmi dimana artikel ilmiah atau paper berada.
Platform Perplexity bisa diakses gratis, baik dengan login dengan email maupun tanpa login. Hanya saja, publikasi ilmiah yang direkomendasikan tidak ada DOI dan fitur lengkap seperti pada SciSpace. Sehingga butuh akses ke website resminya untuk membaca detail dan kebutuhan lain.
4. Research Rabbit
Research Rabbit juga termasuk platform AI untuk mencari referensi yang banyak digunakan oleh akademisi. Platform ini membantu pengguna menemukan referensi ilmiah. Kemudian memberi rekomendasi yang relevan secara berkala.
Platform ini bisa membantu dosen untuk menemukan ide penelitian dengan topik yang sama. Sehingga memudahkan penyesuaian dengan roadmap penelitian yang sudah disusun. Selain itu tersedia fitur untuk membuat koleksi pribadi (Library).
Seluruh hasil referensi yang ditemukan dan dirasa relevan dengan kebutuhan bisa ditandai atau disimpan lewat fitur Bookmark. Kemudian bisa dibaca kapan saja setiap kali masuk ke akun Research Rabbit.
Layanan pencarian referensi dengan platform ini pada dasarnya gratis. Pengguna hanya wajib login menggunakan email.
5. Gemini
Platform AI untuk mencari referensi ilmiah juga bisa mengandalkan Gemini AI yang dikembangkan oleh Google DeepMind. Dikutip melalui Dosenik.com, platform berbasis AI ini bisa membantu proses penyusunan karya tulis ilmiah. Mulai dari mencari referensi, melakukan parafrase, dan membuat ringkasan.
Gemini berbentuk chatbot, pengguna cukup mengetik prompt berisi pernyataan maupun perintah dan permintaan. Sama seperti platform chatbot AI lainnya, dalam mencari referensi ilmiah pada prompt perlu ditambahkan kata “jurnal” atau “paper” disusul topik referensi yang dibutuhkan.
Platform ini gratis, dan otomatis terhubung dengan akun Google. Sehingga untuk pemilik akun di Google tidak perlu login lagi.
6. Connected Paper
Berikutnya dalam daftar platform AI untuk mencari referensi ilmiah adalah di Connected Paper. Platform AI ini juga banyak diandalkan oleh akademisi dalam mencari referensi ilmiah. Apalagi, fitur dan layanan utamanya memang untuk hal ini.
Melalui website resminya, pengguna akan mendapati kolom pencarian di bagian tengah. Pada kolom, bisa mengetik judul publikasi, topik, sampai DOI. Sehingga sistem akan langsung merekomendasikan publikasi yang sesuai.
Referensi yang ditemukan bisa disimpan dengan klik fitur Bookmark yang tersedia. Bisa juga diunduh dalam format PDF maupun dikunjungi lewat DOI yang dilampirkan. Referensi juga berhubung dengan sejumlah database, misalnya Google Scholar sampai Semantic Scholar.
Layanan di Connected Paper gratis, dan hasil referensi sekaligus merekomendasikan publikasi dengan topik yang berkaitan. Sehingga bisa mendukung literature review ketika memang dibutuhkan.
7. Open Alex
Open Alex juga termasuk platform AI untuk mencari referensi ilmiah yang banyak diandalkan akademisi. Open Alex mirip dengan Connected Paper yang menyediakan fitur utama pencarian referensi ilmiah.
Sehingga di halaman utama situsnya, pengguna cukup mengetik topik yang dicari referensinya. Maka Open Alex akan langsung merekomendasikan sejumlah publikasi ilmiah yang relevan. Baik itu jurnal, buku ilmiah, maupun prosiding.
Open Alex juga memberi fitur unduh dalam format PDF, sitasi otomatis, akses melalui DOI, dan mendapat rekomendasi topik publikasi yang relevan. Layanannya gratis, dan hasil rekomendasi referensi bisa diurutkan berdasarkan tahun maupun kategori lain sesuai kebutuhan.
Saat ini, mengoreksi tugas mahasiswa perlu lebih teliti karena banyak mahasiswa menggunakan AI untuk membantu menyelesaikan tugas mereka. Sebaiknya, Anda membaca pembahasan tugas mahasiswa di era AI berikut:
- Aturan dan Tantangan dalam Memberikan Tugas Mahasiswa di Era AI
- 4 Metode Penilaian Mahasiswa di Era AI yang Dosen Wajib Tahu
- Cara Mengecek Tugas Mahasiswa yang Dihasilkan dari AI
8. Chat PDF
Pilihan platform AI untuk mencari referensi ilmiah gratis berikutnya adalah Chat PDF. Bentuknya chatbot dengan teknologi AI dan untuk mencari referensi ilmiah bisa masuk ke fitur AI Scholar.
Pada halaman tama, akan ada satu kolom pencarian. Pengguna bisa mengetik topik penelitian saja, maka otomatis akan dicarikan referensi ilmiah yang relevan. Hasil rekomendasi sekilas mirip dengan tampilan Google Scholar.
Pengguna bisa mengakses publikasi yang direkomendasikan dengan klik pada judul maupun pada DOI yang ada di bawah judul. Selanjutnya, ada fitur unduh PDF, sitasi otomatis, dan ringkasan pada abstrak. Bahkan pada jurnal internasional terindeks Scopus, maka ada informasi masuk peringkat Q berapa.
9. Semantic Scholar
Semantic Scholar juga sering digunakan akademisi untuk menemukan referensi ilmiah dengan mudah, cepat, dan tentunya akurat. Pada platform AI untuk mencari referensi ilmiah ini akan merekomendasikan sejumlah publikasi ilmiah. Baik itu jurnal, prosiding, sampai buku ilmiah.
Pada halaman utama, pengguna cukup engetik topik penelitian pad akolom pencarian. Dalam hitungan detik akan ada daftar rekomendasi referensi yang relevan.
Pengguna bisa mengakses ke publikasi yang direkomendasikan dengan klik judul maupun DOI pada bagian bawah judul. Tersedia pula fitur unduh dalam PDF, sitasi otomatis, dan bisa disimpan. Akses penuh silahkan login agar referensi yang ditemukan bisa disimpan dan menjadi koleksi pribadi.
10. Elicit
Mahasiswa dan kalangan dosen tentu familiar dengan platform AI Elicit. Elicit menyediakan banyak fitur untuk memudahkan kegiatan penelitian para akademisi. Mulai dari mencari referensi dari jurnal dan buku ilmiah, merangkum artikel ilmiah, sampai menyimpan dan mengunggah artikel ilmiah yang sudah disusun.
Akses ke Elicit pada dasarnya berbayar untuk bisa menggunakan semua fitur dan melakukan pencarian referensi tanpa ada batasan. Namun, dibuat paket berbayar dan salah satunya gratis dengan sejumlah batasan.
Selain itu, pengguna platform AI untuk mencari referensi ilmiah ini juga diwajibkan untuk login dengan alamat email. Detail mengenai paket langganan dan lainnya bisa ke website resminya.
11. Consensus
Consensus juga umum digunakan oleh dosen dan mahasiswa untuk membantu kegiatan penelitian. Terutama dalam mencari ide penelitian dan mencari referensi ilmiah dari jurnal maupun prosiding dan buku.
Pada website resminya, pengguna akan menjumpai kolom pencarian di halaman utama. Silahkan mengetik topik dari penelitian yang akan dilakukan untuk mulai mencari referensi yang relevan.
Consensus akan mencarikan publikasi ilmiah terkini dan relevan dengan topik tersebut. Pengguna kemudian punya akses ke website artikel lewat DOI, mengunduh dalam format PDF, dan tersedia fitur sitasi otomatis.
Layanan yang disediakan oleh platform AI ini sifatnya gratis. Hanya saja ada kewajiban untuk login atau registrasi akun. Kemudian tidak ada batasan untuk mencari referensi sebanyak mungkin.
12. Scite AI
Scite juga menjadi salah satu platform AI untuk mencari referensi yang bisa digunakan atau dipertimbangkan. Platform ini membantu pengguna menemukan referensi ilmiah dengan hanya mengetik topik yang dibutuhkan.
Hasil rekomendasi mencakup judul, nama penulis, ringkasan pada abstrak, dan akses ke website dimana artikel berada lewat DOI. Pengguna juga bisa menyimpan referensi yang dirasa relevan ke koleksi pribadi.
Scite AI sifatnya berbayar dan biaya langganan disediakan dalam beberapa paket. Termurah ada di Rp100 ribu per bulan. Jadi, silahkan dipertimbangkan sebelum mulai berlangganan.
13. Humata AI
Humata AI bisa disebut sebagai Chat GPT versi berbayar. Sebab sama-sama berbentuk chatbot dan pengguna perlu mengetik prompt yang rinci dan detail. Sehingga akan dibantu mendapatkan referensi ilmiah yang relevan dengan kebutuhan penelitian.
Jika menambahkan kata jurnal atau publikasi ilmiah, maka referensi akan berupa daftar publikasi. Khususnya artikel pada jurnal ilmiah. Hasil rekomendasi mencakup website dimana publikasi berada. Hanya saja tidak disertai dengan DOI.
Meskipun berbayar, Humata menyediakan paket versi gratis dengan batasan bertanya maksimal 60 pertanyaan sehari. page jawaban. Sehingga untuk akses lebih bisa berlangganan, dimana paket termurahnya adalah 1,99 dolar.
Itulah beberapa daftar platform AI yang bisa diandalkan untuk mencari referensi ilmiah. Pilihan ini tentu saja akan terus berkembang. Setiap platform juga akan terus dikembangkan. Sehingga bisa diandalkan untuk efisiensi dalam mendapatkan referensi ilmiah berkualitas.
Sebagai informasi tambahan, dalam sebuah riset menjelaskan jika platform AI untuk mencari referensi ilmiah dalam bentuk chatbot seperti Chat GPT, Gemini, dan Chatsonic. Sering tidak melengkapi referensi yang direkomendasikan dengan DOI. Serta sering memberi kutipan yang tidak relevan dengan referensi yang direkomendasikan.
Selain itu, platform AI juga bisa dikatakan sebagai mesin. Sehingga ada keterbatasan, dimana bisa error mendadak karena ada masalah pada algoritma sampai masalah karena jaringan internet.
Oleh sebab itu, referensi yang direkomendasikan disarankan untuk dicek ulang dengan akses ke DOI dan membacanya untuk memastikan relevansi dan kredibilitasnya. Sehingga menggunakan AI untuk mencari referensi sebaiknya tidak diandalkan 100% karena masih ada kemungkinan error atau keliru.
Berikut daftar AI yang bisa Anda manfaatkan sesuai kebutuhan:
- 19 AI untuk Membuat Pertanyaan
- 19 AI untuk Parafrase
- 14 AI untuk Cek Plagiarisme
- 10 AI untuk Membantu Membuat Abstrak Jurnal
- 13 AI untuk Membuat Materi di PPT
Sudah menggunakan AI tapi hasil masih kurang pas? Gunakan teknik prompting! Begini Cara Membuat Prompt AI agar Hasil Optimal.