Beasiswa

8 Perbedaan Beasiswa BPI dan LPDP, Pilih Mana?


Pemerintah Indonesia diketahui menyelenggarakan sejumlah program beasiswa, diantaranya beasiswa LPDP dan BPI. Lalu, apa saja perbedaan beasiswa BPI dan LPDP tersebut? 

Bagi pemburu beasiswa, mencari tahu perbedaan dari kedua program beasiswa yang diselenggarakan pemerintah tersebut adalah wajib untuk mengetahui apa beda keduanya. Selanjutnya, Anda bisa mempertimbangkan untuk memilih salah satunya yang dirasa paling sesuai dan menjadi pilihan terbaik. 

Dua program beasiswa ini, baik LPDP dan BPI, sama-sama bersifat penuh (fully funded) dan ditujukan untuk pembiayaan pendidikan tinggi baik di dalam maupun luar negeri. Meskipun terdapat beberapa persamaan antar keduanya, tetapi program beasiswa BPI dan LPDP memiliki perbedaan. Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Program Beasiswa LPDP?

Memahami perbedaan beasiswa BPI dan LPDP bisa dimulai dengan memahami definisi kedua program ini. Lewat definisi ini maka biasanya akan langsung memberi gambaran mengenai perbedaan keduanya. 

Dikutip dari laman resmi Universitas Padjadjaran (UNPAD), beasiswa LPDP adalah program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk jenjang pascasarjana (S2 dan S3). 

Beasiswa LPDP menjadi salah satu program beasiswa yang banyak dinantikan oleh masyarakat Indonesia sebab beasiswa LPDP menjadi beasiswa bergengsi dan dikenal susah juga memiliki fasilitas lengkap. 

Cakupan pembiayaannya mulai dari biaya pendidikan, uang saku atau uang bulanan, sampai aneka tunjangan. Termasuk tunjangan untuk keluarga dan pendamping (bagi awardee disabilitas) yang diajak serta di kota atau negara dimana studi dilakukan. 

Jika Anda ingin studi lanjut di jenjang pascasarjana, baik S2 maupun S3 secara gratis, dan ingin ditempuh di perguruan tinggi dalam maupun luar negeri, beasiswa LPDP bisa dijadikan salah satu pilihan utama. 

Apa Itu Program BPI?

Berdasarkan Buku Panduan Pendaftaran BPI Bergelar Tahun 2024, Beasiswa Pendidikan Indonesia merupakan program beasiswa pemerintah Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. 

Berbeda dengan LPDP yang ditujukan untuk studi lanjut pascasarjana, program BPI terbuka untuk semua jenjang pendidikan tinggi, mulai dari D4 atau S1, jenjang S2, hingga jenjang S3 yang bisa ditempuh di dalam dan di luar negeri. 

Ciri khas lain dari program BPI adalah sasaran programnya yang didominasi untuk kalangan pendidik, seperti calon pendidik (calon guru dan calon dosen), guru, dan dosen yang ingin studi lanjut di perguruan tinggi dengan program beasiswa. 

BPI diselenggarakan pemerintah dan dikelola oleh LPDP yang disajikan dalam beberapa jenis atau skema. Beberapa skema ditujukan khusus untuk dosen di PTN dan PTS yang dinaungi Kemendikbud, beberapa lagi ditujukan untuk dosen vokasi. Selain itu ada juga beberapa skema yang ditujukan untuk pelaku budaya. 

Program BPI bersifat penuh (fully funded) yang mencakup biaya pendidikan dan biaya pendukung. Pada biaya pendukung, program BPI memberikan sejumlah tunjangan bagi awardee yang akan didapatkan selama masa studi sesuai ketentuan pihak LPDP. 

Baca Juga: Beasiswa Pendidikan Indonesia Kapan Dibuka? Ini Timelinenya

Perbedaan BPI dan LPDP Secara Umum

Dari penjelasan di atas, Anda tentu akan memiliki gambaran sekilas mengenai perbedaan beasiswa BPI dan LPDP. Jika merasa masih kebingungan dan belum bisa mendapat kemudahan memilih program beasiswa yang mana, berikut beberapa perbedaan umum antara beasiswa BPI dan LPDP: 

1. Jenjang Pendidikan yang Dibiayai

Perbedaan yang pertama antara BPI dengan beasiswa LPDP adalah jenjang pendidikan yang dibiayai atau yang difasilitasi pihak penyelenggara. Seperti penjelasan sebelumnya, LPDP hanya membuka jenjang pascasarjana. 

Jadi, bagi lulusan S1 baik di PT dalam negeri maupun luar negeri dan ingin studi lanjut, silakan memprioritaskan program beasiswa LPDP ini. Sementara itu, Beasiswa Pendidikan Indonesia ditujukan untuk semua jenjang pendidikan tinggi, mulai dari D4/S1, S2,hingga S3 yang ditempuh di dalam maupun luar negeri. 

Jika Anda ingin beasiswa S1 atau D4 yang dibiayai oleh program beasiswa maka bisa memprioritaskan BPI. Sebab, jenjang ini tidak akan ditemukan di dalam program beasiswa LPDP. 

2. Sasaran Program Beasiswa

Poin kedua yang menjadi perbedaan beasiswa BPI dan LPDP adalah sasaran program. Beasiswa LPDP terbuka untuk umum dengan beragam skema atau jenis. 

Setiap skema beasiswa LPDP akan ditujukan untuk sasaran tertentu. Ada yang terbuka untuk umum, yakni pada skema LPDP Reguler. Ada pula yang ditujukan khusus untuk PNS atau ASN, baik itu TNI dan Polri maupun yang lainnya. 

Beasiswa LPDP memang memiliki target sasaran yang lebih luas. Namun, jenjang pendidikan yang disediakan di program ini terbatas hanya untuk jenjang pascasarjana. 

Berbeda dengan LPDP, sasaran atau target utama program beasiswa BPI adalah pendidik dan calon pendidik. Jadi, jika Anda di masa mendatang ingin menjadi guru atau mungkin dosen maka bisa memilih program ini. 

Sama halnya jika saat ini Anda sudah menjadi pendidik kemudian ingin studi lanjut untuk mengembangkan diri, keilmuan, dan kompetensi. Maka BPI bisa dijadikan prioritas utama, karena memang Anda termasuk sasaran dalam program ini. 

3. Jenis atau Skema Beasiswa

Hal ketiga yang merupakan perbedaan beasiswa BPI dan LPDP adalah dari jenis atau skema program yang disediakan. Jadi, jika diperhatikan dari website resmi dan masing-masing buku panduan memang ada skema yang berbeda cukup jauh. 

Selain itu, setiap tahunnya ada perubahan skema program yang disediakan di masing-masing beasiswa ini. Khusus untuk penyelenggaraan di tahun 2024, beasiswa LPDP dibuka skema berikut ini: 

a. Program Umum

Skema yang pertama adalah program umum yang memang ditujukan untuk siapa saja yang memenuhi persyaratan dalam beasiswa LPDP. Pada skema ini terbagi lagi menjadi 3 sub skema, yaitu: 

  • Beasiswa Reguler
  • Beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia
  • Beasiswa Parsial

Jadi, LPDP memiliki program yang bersifat tidak penuh atau disebut dengan beasiswa parsial. Setiap sub skema program ini memiliki ketentuan dan persyaratan khusus yang khas. 

Sehingga, Anda bisa membaca di buku panduan masing-masing yang sudah disediakan. Pastikan untuk memenuhi semua persyaratan dan komponen pembiayaannya juga dirasa paling sesuai dengan kebutuhan. 

b. Program Afirmasi

Skema kedua dalam beasiswa LPDP adalah Program Afirmasi. Jika masuk beasiswa reguler, khawatirnya Anda akan mendapat terlalu banyak pesaing dan berada pada kondisi khusus. Solusinya adalah Anda bisa masuk ke skema ini. 

Skema Program Afirmasi dibagi menjadi 4 sub skema yang memiliki syarat dan ketentuan berbeda. Program afirmasi memiliki sasaran yang berbeda, yaitu: 

  • Beasiswa Penyandang Disabilitas
  • Beasiswa Putra-putri Papua
  • Beasiswa Daerah Afirmasi
  • Beasiswa Pra Sejahtera

c. Program Targeted

Skema ketiga dari beasiswa LPDP adalah Program Targeted. Program ini memiliki sasaran yang lebih spesifik dan khusus. Misalnya untuk kalangan ASN saja maupun sub skema prioritas. 

Pada tahun 2024, skema ini terbagi menjadi 12 sub skema dengan syarat, ketentuan, dan sasaran program yang berbeda. Adapun sub skema program targeted antara lain: 

  • Beasiswa PNS, TNI, POLRI
  • Beasiswa Kewirausahaan
  • Beasiswa Pendidikan Kader Ulama
  • Beasiswa Dokter Spesialis dan Subspesialis
  • Beasiswa Doktor Talenta Riset dan Inovasi Nasional
  • Beasiswa Prioritas LPDP – NTU Program MBA
  • Beasiswa Prioritas LPDP – NTU Program Doktor
  • Beasiswa Prioritas LPDP – Campus France Program Master
  • Beasiswa Prioritas LPDP – UC Davis Program Doktor
  • Beasiswa Prioritas LPDP – UNSW Program Doktor
  • Beasiswa Prioritas Dikti Ristek-LPDP-OKP Program Master
  • Beasiswa Prioritas LPDP – NUS Program Master Bidang Kewirausahaan

d. Program Double Degree/Joint Degree

Skema yang terakhir di program beasiswa LPDP tahun 2024 adalah Program Double Degree/Joint Degree. Program ini masih tergolong baru karena di tahun sebelumnya belum dibuka. 

Sesuai namanya, program ini membantu awardee untuk menempuh pendidikan pascasarjana ganda. Misalnya menempuh pendidikan S2 dan S3 secara bersamaan sesuai ketentuan dari pihak penyelenggara. 

Beassiswa Pendidikan Indonesia di tahun 2024 ini membuka skema yang berbeda dengan beasiswa LPDP, diantaranya: 

a. Beasiswa S3 Penyelesaian Studi

Program BPI di tahun 2024 ini diketahui hanya membuka skema untuk pendidikan tinggi bergelar. Padahal, tahun-tahun sebelumnya BPI juga membuka skema non gelar. 

Skema pertama yang dibuka di tahun ini adalah Beasiswa S3 Penyelesaian Studi. Sesuai dengan namanya, dalam skema ini ditujukan untuk mahasiswa S3 yang masih dalam proses menempuh studi atau menjalankan riset. 

Jika Anda merasa membutuhkan bantuan pendanaan maka bisa memprioritaskan skema ini untuk mendapat beasiswa penuh. Serta mendapat fasilitas maupun tunjangan pembiayaan lain dalam riset. 

b. Beasiswa BPI Bergelar Tahun 2024

Skema kedua dalam BPI tahun 2024 adalah BPI Bergelar. Sesuai namanya, program ini ditujukan untuk jenjang pendidikan tinggi dan di masa studi awardee akan mendapat gelar pendidikan. 

Semua jenjang pendidikan bisa dipilih awardee di skema ini dan bukan untuk yang berstatus sebagai mahasiswa maupun penerima beasiswa lain. Dalam skema ini terbagi lagi menjadi beberapa sub skema, yaitu: 

  • Beasiswa D4/S1
  1. Beasiswa S1 / D4 Calon Guru SMK (Dalam Negeri)
  2. Beasiswa S1 Pelaku Budaya (Dalam Negeri)
  3. Beasiswa S1 Indonesia Maju (BIM) (Dalam dan Luar Negeri)
  4. Beasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
  5. Beasiswa S1 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
  • Beasiswa S2
  1. Beasiswa S2 (PTA) Calon Dosen Perguruan Tinggi Akademik PTA (Dalam Negeri dan Luar Negeri)
  2. Beasiswa S2 (PTV) Calon Dosen Perguruan Tinggi Vokasi (Dalam Negeri dan Luar Negeri)
  3. Beasiswa S2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dalam Negeri dan Luar Negeri)
  4. Beasiswa S2 Pelaku Budaya (Dalam Negeri dan Luar Negeri).
  • Beasiswa S3
  1. Beasiswa S3 (PTA) Perguruan Tinggi Akademik (Dalam Negeri dan Luar Negeri)
  2. Beasiswa S3 (PTA) Perguruan Tinggi Akademik Joint Degree/Dual Degree
  3. Beasiswa S3 Pelaku Budaya (Dalam Negeri dan Luar Negeri)  | List Prodi DN
  4. Beasiswa S3 Dosen LPTK /Pendidikan Profesi Guru (Luar Negeri)
  5. Beasiswa S3 (PTV) Perguruan Tinggi Vokasi (Dalam Negeri dan Luar Negeri).

4. Pilihan Prodi dan Perguruan Tinggi Tujuan

Perbedaan beasiswa BPI dan LPDP juga terletak pada pilihan prodi dan perguruan tinggi. Kedua program ini sudah menentukan prodi dan PT yang tersedia dan dipilih para pelamar. 

Namun, LPDP ada pengecualian. Jika pelamar mendapat LoA dari PT maupun prodi di luar daftar yang ditentukan. Detail pilihan prodi dan PT biasanya sesuai skema dan sub skema masing-masing program. Silakan dicek secara mandiri di website resmi dan buku panduan program. 

5. Kepemilikan LoA

Perbedaan kelima adalah pada ketentuan kepemilikan LoA. Pada beasiswa LPDP, pelamar tidak wajib memiliki LoA. Namun jika memilikinya bisa menjadi nilai tambah untuk lolos seleksi sekaligus bisa memilih prodi dan PT di luar daftar yang ditentukan. 

Lain halnya dengan BPI yang sudah diwajibkan memiliki LoA, baik untuk tujuan studi di dalam maupun luar negeri. Sehingga, LoA ini wajib dan menjadi syarat administrasi yang harus dilampirkan saat pendaftaran. 

6. Ketentuan Usia Pelamar

Terkait usia pelamar juga dijumpai perbedaan beasiswa BPI dan LPDP. Pada beasiswa LPDP Reguler rentan usia pelamar adalah maksimal 35 (S2) dan 40 tahun untuk S3. Sementara pada BPI untuk usia termuda di jenjang S1 adalah 25 tahun dan jenjang S3 maksimal sampai 48 tahun tergantung ketentuan setiap sub skema. 

7. Cakupan Beasiswa

Perbedaan yang ketujuh adalah pada cakupan beasiswa. Meski sama-sama mencakup biaya pendidikan dan biaya pendukung, tetapi komponen keduanya berbeda. Pada beasiswa LPDP cakupannya adalah: 

  • Dana Pendaftaran
  • Dana SPP/Tuition Fee/Uang Kuliah Tunggal
  • Dana Tunjangan Buku
  • Dana Penelitian Tesis/Disertasi
  • Dana Seminar Internasional
  • Dana Publikasi Jurnal Internasional

Sementara komponen biaya pendukung mencakup: 

  • Dana Transportasi
  • Dana Aplikasi Visa
  • Dana Asuransi Kesehatan
  • Dana Kedatangan
  • Dana Hidup Bulanan
  • Dana Lomba Internasional
  • Dana Tunjangan keluarga (khusus Doktor)
  • Dana keadaaan darurat (jika diperlukan)

Lain halnya dalam BPI, komponen dalam biaya pendidikan adalah sebagai berikut: 

  • Dana SPP (Tuition Fee)
  • Dana Pendaftaran
  • Dana Tunjangan Buku
  • Dana Bantuan Penelitian Tesis/Disertasi
  • Dana Bantuan Seminar Internasional
  • Dana Bantuan Publikasi Jurnal Internasional.

Sementara untuk biaya penunjang komponennya mencakup: 

  • Dana Transportasi
  • Dana Aplikasi Visa
  • Dana Asuransi Kesehatan
  • Dana Kedatangan
  • Dana Hidup Bulanan
  • Dana Keadaan Darurat (Force Majeure)
  • Dana Tunjangan Keluarga.

8. Tahapan Seleksi

Perbedaan terakhir adalah pada tahapan seleksi. Pada beasiswa LPDP seleksi terdiri dari 3 tahapan mencakup seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi. Sementara pada BPI seleksinya 2 tahap yakni seleksi administrasi dan seleksi substansi dengan wawancara. 

Sebagai informasi tambahan, selain beberapa poin di atas tentunya akan menjumpai perbedaan beasiswa BPI dan LPDP lainya. Apalagi kedua program ini biasanya dibuka setiap tahun dan akan ada beberapa perubahan. Baik persyaratan, jenis beasiswa, dll. 

Maka untuk memastikan lebih detail perbedaan keduanya, bisa rutin membaca buku panduan masing-masing program. Hal ini bisa dilakukan di setiap pembukaan pendaftaran untuk lebih mudah menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda. 

Program Beasiswa Mana yang Sebaiknya Dipilih?

Melalui penjelasan secara rinci mengenai perbedaan beasiswa BPI dan LPDP di atas, tentunya bisa menjadi sarana untuk menentukan pilihan. Namun, kira-kira mana yang sebaiknya dipilih? 

Menjawab pertanyaan ini, tentu saja perlu disesuaikan dengan kondisi dan rencana studi maupun rencana pasca studi yang dimiliki masing-masing. Namun, jika Anda ingin studi pascasarjana dan  tidak selalu ingin menjadi pendidik. Maka LPDP bisa dipilih. 

Sebaliknya, jika Anda memiliki rencana atau cita-cita menjadi pendidik baik itu guru maupun dosen di masa mendatang. Maka BPI bisa dijadikan pilihan utama, karena dipastikan pesaingnya lebih sedikit karena memang sasarannya untuk calon dan para pendidik aktif. 

Sementara dalam beasiswa LPDP sendiri dibuka untuk umum yang tentu diperkirakan jumlah pendaftarnya lebih tinggi dibanding BPI. Sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbesar kesempatan menjadi awardee. 

Selain itu, pertimbangkan juga persyaratan dan skema program di masing-masing beasiswa. Pastikan menemukan yang persyaratan bisa dipenuhi dan skema programnya sesuai dengan rencana studi dan rencana pasca studi. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik perbedaan beasiswa BPI dan LPDP dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.

Pujiati

Saya menyukai kegiatan membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Saat ini, selain disibukkan dengan agenda seorang ibu rumah tangga, saya aktif menjadi Content Writer untuk situs di Deepublish Group. Sesekali saya juga membuat artikel untuk media Hops ID.

Recent Posts

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

5 hours ago

Kontrak Perkuliahan di Kelas: Urgensi, Fungsi dan Isi

Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…

6 hours ago

Pencangkokan Dosen untuk Memenuhi Indikator Kinerja

Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…

6 hours ago

19 AI untuk Membuat Pertanyaan yang Bisa Diandalkan

Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…

13 hours ago

Isian Data Publikasi untuk Kenaikan Jabatan Fungsional

Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…

13 hours ago

Cara Dosen Menjadi Narasumber untuk Penuhi Indikator Kinerja

Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…

13 hours ago