Awal Maret 2025, Kemdiktisaintek mengumumkan pembukaan program hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahun anggaran 2025. Sejalan dengan pengumuman tersebut, para dosen tentunya akan mencari informasi mengenai fokus penelitian.
Setiap tahunnya, Kemdiktisaintek menetapkan bidang fokus penelitian yang menjadi prioritas. Penetapan ini akan menjadi peta jalan bagi para dosen pengusul dalam menentukan tema dan topik penelitian yang akan diusulkan. Sehingga selaras.
Penelitian dengan tema dan topik yang masuk daftar prioritas hibah dari Kemdiktisaintek, memiliki peluang lebih tinggi untuk lolos seleksi. Lalu, apa saja tema dan topik prioritas dalam hibah penelitian tahun ini? Berikut informasinya.
Tentang Bidang Fokus Penelitian Hibah Dikti Tahun 2025
Secara umum, bidang fokus penelitian atau bidang fokus riset adalah area atau tema utama yang menjadi prioritas dalam suatu penelitian. Adanya penentuan bidang fokus riset sangat penting untuk mendukung kegiatan riset yang relevan dengan masalah dan kebutuhan masyarakat.
Setiap negara di dunia, tentunya menghadapi kebutuhan dan tantangan atau masalah tersendiri. Kebutuhan dan tantangan ini kemudian perlu segera dicarikan solusi untuk mencegah munculnya efek lebih besar. Solusi ini diharapkan bisa ditemukan lewat penelitian.
Oleh sebab itu, setiap negara di dunia akan menyediakan dana penelitian yang mendukung ditemukannya solusi atas kebutuhan dan tantangan nasional. Hal ini juga berlaku di Indonesia, sehingga ditetapkan bidang fokus penelitian oleh pemerintah.
Bidang fokus riset di Indonesia ini kemudian tertuang di dalam Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 38 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk Riset Nasional Tahun 2017-2045.
Perpres ini yang kemudian menjadi dasar dalam penentuan bidang fokus riset pada program hibah penelitian dari Kemdiktisaintek yang dikelola oleh DPPM (Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat). Termasuk pada penyelenggaraan hibah tahun anggaran 2025.
Dalam Perpres tersebut, ditetapkan ada 8 bidang fokus riset prioritas nasional. Bidang fokus riset ini akan menjadi dasar dalam penetapan tema dan topik hibah penelitian dari seluruh kegiatan penelitian di Indonesia.
Baik yang didanai pemerintah melalui Kemdiktisaintek, BRIN, LPDP, dan sebagainya. Maupun penelitian yang didanai sumber nonpemerintah, misalnya dana internal perguruan tinggi swasta, yayasan, organisasi swasta, dan sebagainya.
Bidang Fokus Prioritas Nasional
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, bidang fokus penelitian di Indonesia dari tahun 2017 sampai tahun 2045 mengikuti ketentuan di dalam Perpres Nomor 38 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk Riset Nasional Tahun 2017-2045.
Penyelenggaraan hibah penelitian Ditjen Dikti tahun anggaran 2025 juga mengacu pada Perpres tersebut. Sehingga ada 8 bidang fokus riset prioritas yang bersifat nasional. Berikut penjelasannya:
1. Pangan
Bidang fokus riset nasional yang pertama adalah di bidang pangan. Sesuai dengan namanya, bidang fokus riset ini mencakup seluruh bidang dan proses yang mendukung ketersediaan pangan di masyarakat.
Mulai dari tema dan topik penelitian pada proses produksi (pertanian), proses pengolahan, dan juga pada kegiatan manufaktur untuk aneka produk pangan (produk konsumsi).
2. Energi
Bidang fokus riset nasional yang kedua adalah bidang energi. Pada bidang fokus ini, pemerintah mendukung setiap kegiatan penelitian yang mengusung tema dan topik terkait tata cara menjaga ketersediaan dan kedaulatan energi.
Cakupan pada bidang fokus riset energi ini mulai dari penelitian dan pengembangan pada pencarian sumber energi, pengelolaan energi, serta peningkatan konversi sumber daya alam untuk diolah menjadi sumber energi.
3. Kesehatan
Bidang fokus penelitian ketiga dari pemerintah Indonesia adalah bidang kesehatan. Pada bidang fokus ini, pemerintah mendukung setiap penelitian yang pengembangan teknik pengobatan yang meningkatkan harapan hidup dan kualitas kesehatan masyarakat.
Bidang fokus riset kesehatan ini mencakup kegiatan penelitian dan pengembangan untuk solusi masalah kesehatan, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan juga mendukung manufaktur alat kesehatan di Indonesia.
4. Transportasi
Bidang fokus riset yang keempat di Indonesia adalah pada bidang transportasi. Pada bidang fokus riset ini, pemerintah mendukung setiap penelitian yang mendorong tersedianya moda transportasi yang handal dan terjangkau.
Bidang fokus riset ini kemudian memiliki cakupan dari penelitian dan pengembangan terhadap sistem dan moda transportasi. Sampai kepada bidang penelitian dan pengembangan teknologi baru yang mendukung sistem dan moda transportasi tersebut.
5. Produk Rekayasa Keteknikan
Bidang fokus penelitian kelima adalah produk rekayasa keteknikan. Bidang fokus riset ini akan mendukung penelitian yang mampu menciptakan nilai tambah dan solusi berbasis rekayasa keteknikan.
Adapun untuk cakupan penelitian dalam bidang fokus riset ini adalah dari penelitian bidang teknik arsitektur, elektronika, kedirgantaraan, kemudian fisika, kimia, informatika, industri, lingkungan, sampai rekayasa keteknikan pada nuklir.
6. Pertahanan dan Keamanan (Hankam)
Bidang fokus penelitian keenam adalah pertahanan dan keamanan atau hankam. Bidang fokus riset ini akan mendukung penelitian yang mampu meningkatkan kemampuan dan kemandirian bangsa Indonesia menjaga kedaulatan Republik Indonesia.
Mengenai cakupan penelitian dan pengembangan di bidang fokus riset ini adalah penelitian dan pengembangan sistem dan perangkat alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Hal ini sejalan dengan ketentuan di dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, serta panduan pelaksanaannya oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan.
7. Kemaritiman
Bidang fokus riset nasional yang ketujuh adalah kemaritiman. Bidang fokus riset ini mendukung penelitian dan pengembangan yang menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam kelautan.
Selain itu, juga untuk kegiatan penelitian yang potensi perairan untuk peningkatan mobilitas masyarakat dan logistik. Sehingga kemaritiman di Indonesia semakin maju dan bisa terus berkembang lewat penelitian yang kontinyu.
Adapun untuk cakupan pada bidang fokus riset ini adalah dari penelitian dan pengembangan di bidang perikanan, pariwisata bahari, transportasi laut, pesisir dan pulau-pulau kecil’ serta sumber daya kemaritiman lainnya di Indonesia.
8. Sosial Humaniora (Soshum)
Bidang fokus riset nasional yang terakhir adalah sosial humaniora atau soshum. Bidang fokus riset ini mendukung penelitian yang mampu meningkatkan pemahaman atas masalah sosial kemasyarakatan.
Selain itu, juga mendukung penelitian yang mampu meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara berkelanjutan. Sehingga ilmu pengetahuan lebih mudah diakses oleh masyarakat dan terus berkembang.
Sementara untuk cakupan penelitian dan pengembangan dalam bidang fokus riset ini adalah penelitian dan pengembangan berbagai kajian kebijakan di semua sektor pembangunan yang ada di Indonesia.
Saat Anda menyusun proposal, pastikan proposal Anda memiliki poin penting berikut:
- Research Gap: Fungsi, Jenis, Contoh di Proposal Penelitian
- Novelty Penelitian dan 3 Cara Menemukannya
- State of The Art dalam Penelitian dan 3 Cara Menentukannya
- Roadmap Penelitian Dosen dan Prinsip Dasar, Sudah Sesuai?
Prioritas Bidang Fokus Riset Sesuai Kebutuhan dan Tantangan Nasional
Mengutip dari Sosialisasi Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang dibagikan ke publik melalui kanal YouTube Kemdiktisaintek. Hibah penelitian Ditjen Dikti tahun 2025 ditetapkan pada bidang fokus riset prioritas sesuai kebutuhan dan tantangan nasional.
Penelitian yang diusulkan para dosen diharapkan sejalan dengan seluruh bidang fokus penelitian yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan nasional tersebut. Total ada 17 bidang fokus riset prioritas yang ditetapkan Ditjen Dikti dan sifatnya multibidang. Yaitu:
1. Swasembada Pangan
Bidang fokus riset pertama yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nasional adalah swasembada pangan. Swasembada pangan adalah kondisi ketika suatu negara mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya secara mandiri tanpa bergantung pada impor dari negara lain.
Sehingga, suatu negara dengan swasembada pangan memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya. Hal ini mendukung negara tersebut untuk tidak bergantung pada sumber pangan negara lain lewat impor.
Dalam mencapai swasembada pangan, Indonesia dan negara lain di dunia juga menghadapi sejumlah tantangan. Hal ini terjadi karena swasembada pangan dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Seperti produktivitas pertanian, luas lahan pertanian, iklim dan cuaca, kebijakan dari pemerintah, dan sebagainya.
2. Swasembada Air
Bidang fokus penelitian prioritas kedua yang sesuai kebutuhan dan tantangan nasional adalah swasembada air. Swasembada air adalah kondisi di mana suatu negara atau wilayah mampu memenuhi kebutuhan air bersih dan air baku secara mandiri tanpa bergantung pada sumber daya air dari luar negeri.
Indonesia sendiri dikutip melalui CNBC Indonesia, menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih mengimpor kebutuhan air mineral hingga Agustus 2024 lalu.
Fakta ini tentunya menjelaskan bahwa Indonesia belum meraih swasembada air. Sehingga hibah penelitian diharapkan bisa membantu mengatasi hal tersebut dan mendorong tercapainya swasembada air.
3. Swasembada Energi
Selanjutnya yang menjadi bidang fokus riset sesuai kebutuhan nasional adalah swasembada energi. Swasembada energi adalah kondisi di mana suatu negara mampu memenuhi kebutuhan energinya secara mandiri tanpa bergantung pada impor dari luar negeri.
Indonesia masih belum mencapai kondisi tersebut. Sebab sampai saat ini masih tercatat mengimpor sejumlah sumber energi. Seperti (LPG) dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Penetapan swasembada energi sebagai bidang fokus penelitian diharapkan bisa mendorong tercapainya kondisi tersebut di Indonesia.
4. Industri Manufaktur
Bidang fokus riset selanjutnya yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan nasional adalah industri manufaktur. Yaitu sektor industri yang mengolah bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah.
Indonesia sendiri memang memiliki sejumlah perusahaan di sektor manufaktur. Misalnya pabrik Toyota dan Honda di sektor industri otomotif. Kemudian pabrik Indofood, Mayora, Nestle, dan sebagainya di industri makanan dan minuman.
Namun, keberadaan industri manufaktur belum optimal sehingga dijadikan bidang fokus riset. Pasalnya, industri manufaktur yang baik dan terus berkembang mendorong perbaikan sektor ekonomi masyarakat. Sebab bisa membuka lapangan kerja dan bahkan mendorong inovasi dan teknologi.
5. Digitalisasi
Bidang fokus penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kebutuhan dan tantangan nasional adalah digitalisasi. Digitalisasi sendiri adalah proses mengubah, mengadopsi, atau mengintegrasikan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan, bisnis, dan industri.
Lewat penetapan ini, diharapkan ada lebih banyak proses digitalisasi di Indonesia dan dalam berbagai bidang. Sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di bidang apapun. Hal ini akan mendorong kemajuan SDM, ekonomi masyarakat, dan sebagainya.
6. Ekonomi Kreatif
Berikutnya yang menjadi bidang fokus riset sesuai kebutuhan dan tantangan nasional adalah ekonomi kreatif. Yaitu konsep ekonomi yang mengandalkan kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan ide sebagai sumber utama dalam menciptakan nilai tambah ekonomi.
Penelitian yang didanai pemerintah diharapkan bisa mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Sebab bisa membantu menciptakan lapangan kerja, mengembangkan perekonomian nasional, mendorong inovasi, dan sebagainya.
7. Ekonomi Hijau
Selanjutnya adalah ekonomi hijau yang merupakan model ekonomi yang berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan pelestarian lingkungan.
Penetapannya sebagai bidang fokus penelitian adalah mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi hijau di Indonesia. Dimana bermanfaat untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan, meningkatkan ketahanan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan sebagainya.
8. Ekonomi Biru
Bidang fokus riset yang kedelapan adalah ekonomi biru. Ekonomi biru sendiri adalah konsep ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
9. Mineral
Bidang fokus riset selanjutnya adalah mineral. Mineral menjadi bidang fokus riset karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Penelitian diharapkan bisa mendorong pemanfaatan mineral dan meningkatkan kemampuan menyediakan mineral secara global.
10. Kecerdasan Buatan
Berikutnya adalah kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). AI menjadi bidang fokus riset karena berkembang dengan pesat. Pengembangan AI lewat penelitian bisa mendorong peningkatan efisiensi, inovasi, dan daya saing di berbagai sektor.
11. Kesehatan
Bidang fokus riset prioritas selanjutnya adalah kesehatan. Alasannya karena kesehatan yang baik dan maju bisa meningkatkan kesejahteraan manusia, kualitas hidup, dan ketahanan suatu negara. Sehingga menjadi bidang yang krusial untuk terus dikembangkan.
12. Hilirisasi dan Industrialisasi
Selanjutnya adalah Hilirisasi dan Industrialisasi. Dimana dengan berkembangnya bidang ini maka Indonesia memiliki kemampuan meningkatkan nilai tambah ekonomi, daya saing industri nasional, dan kemandirian ekonomi.
13. Lingkungan Hidup
Bidang fokus penelitian berikutnya adalah lingkungan hidup. Sebab penelitian di bidang lingkungan hidup membantu menjaga kesehatan lingkungan di Indonesia. Kesehatan lingkungan yang terjamin bisa menjaga keseimbangan ekosistem, memastikan sumber daya tetap tersedia bagi generasi mendatang, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
14. Material Maju
Selanjutnya adalah bidang riset material maju. Aspek ini menjadi fokus utama penelitian karena memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi, industri, dan keberlanjutan lingkungan di Indonesia.
15. Semikonduktor
Berikutnya adalah semikonduktor, yaitu fondasi utama teknologi modern, dari komputer, smartphone, kendaraan listrik, hingga AI dan IoT. Hal ini menjadi bidang fokus riset karena memiliki peran krusial dalam memajukan industri strategis di Indonesia.
16. Elektrifikasi Transportasi
Bidang fokus penelitian selanjutnya adalah elektrifikasi transportasi (pengembangan moda transportasi energi listrik). Hal ini dijadikan bidang fokus prioritas karena transportasi berbasis listrik lebih ramah lingkungan, hemat energi, dan mendukung ketahanan energi nasional.
17. Pengelolaan Sampah
Bidang fokus riset terakhir yang relevan dengan kebutuhan maupun tantangan di Indonesia adalah pengelolaan sampah. Hal ini berkaitan dengan jumlah sampah yang terus berkembang dan bahkan pesat. Sehingga memicu dampak negatif pada lingkungan.
Penelitian di bidang ini diharapkan bisa memberi solusi teknologi pengelolaan sampah yang tepat. Selain menurunkan dampak negatif pada lingkungan, juga meningkatkan potensi ekonomi lewat industri daur ulang sampah.
Sebagai informasi tambahan, dalam penetapan bidang fokus penelitian program hibah Ditjen Dikti tahun 2025 tidak ada pembatasan tema dan topik. Hal ini tentunya berbeda dengan penyelenggaraan di tahun 2024 lalu.
Tahun 2024, Kemdikbudristek (sekarang Kemdiktisaintek) menetapkan tema dan topik-topik penelitian di seluruh bidang fokus riset yang ditetapkan. Sehingga para dosen harus menyesuaikan dengan detail tersebut.
Sementara di tahun 2025, tidak ada ketentuan tema dan topik. Sehingga para dosen yang merupakan pakar di 8 bidang fokus riset nasional maupun 17 bidang fokus riset prioritas program hibah yang dijelaskan di atas. Bisa mengajukan tema dan topik penelitian apapun yang relevan dengan kepakarannya.
Penyusunan proposal usulan sudah bisa mulai disusun pasca sosialisasi peluncuran buku panduan. Pengajuannya di laman BIMA dibuka sejak 11 Maret 2025 kemarin dan akan ditutup pada 7 April 2025 mendatang.
Jadi, silahkan membaca buku panduan dan menentukan tema maupun topik penelitian dengan tepat. Disesuaikan dengan ketentuan bidang fokus penelitian yang sudah ditetapkan Kemdiktisaintek sesuai penjelasan di atas.
Mau proposal Anda lolos pendanaan juga? Hindari hal berikut dan cek kriteria penilaiannya:
- 6 Alasan Proposal Hibah Tidak Lolos Substantif
- 7 Alasan Proposal Hibah Tidak Lolos Administratif
- Penilaian Proposal Hibah Dikti dari Administratif Hingga Substantif
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke rekan dosen lainnya. Semoga bermanfaat!