Dalam momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengumumkan peluncuran program Diktisaintek Berdampak atau Kampus Berdampak.
Program ini merupakan program lanjutan dan pengembangan dari program Kampus Merdeka yang diprakarsai oleh Nadiem Makarim selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan di Indonesia.
Dalam program baru ini, Kemdiktisaintek akan memperluas dampak atau manfaat pendidikan tinggi di Indonesia. Dimana tidak lagi hanya fokus pada peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi. Akan tetapi juga memberi dampak kepada masyarakat secara langsung.
Daftar Isi
TogglePeluncuran Program Diktisaintek Berdampak
Dikutip melalui website Kemdiktisaintek, peluncuran program Diktisaintek Berdampak dilakukan bertepatan dengan momen Hardiknas pada Jumat (02/05) lalu di Graha Diktisaintek, Jakarta.
Melalui program baru ini, Kemdktisaintek sekaligus mengumumkan adanya perubahan arah kebijakan di pendidikan tinggi Indonesia. Dimana perubahan arah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sains, dan juga kualitas teknologi di tanah air.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, dalam peluncuran program baru ini menjelaskan akan menjadi bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Pencapaian ini memiliki potensi semakin tinggi, karena lewat Diktisaintek Berdampak maka akan meratakan peningkatan dan pencapaian kualitas pendidikan secara nasional. Sehingga peningkatan kualitas terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
“Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, memegang peran kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas 2025. Kita perlu membangun sistem pendidikan tinggi yang berkeadilan, relevan, dan berdampak,” kata Menteri Brian.
“Transformasi ini harus mampu membuka akses seluas mungkin dengan kualitas yang setara di seluruh Indonesia. Diktisaintek Berdampak adalah gerakan nasional untuk mewujudkan hal itu,” sambungnya.
Dalam program baru ini, Menteri Brian juga menjelaskan bahwa menjadi momentum bagi perguruan tinggi untuk menjadi pusat perubahan. Dimana perguruan tinggi bisa pusat transformasi. Sekaligus menjadi penggerak dalam melakukan perubahan ke arah lebih baik.
“Ini merupakan gerakan bersama yang menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat transformasi, mahasiswa sebagai penggerak utama perubahan, dan riset sebagai arah pembangunan,” terangnya.
Meskipun menjadi program lanjutan dari program Kampus Merdeka yang berjalan sebelumnya. Namun, Menteri Brian menjelaskan jika program ini tetap memiliki sejumlah persamaan. Salah satunya terkait adanya kolaborasi antara perguruan tinggi dengan masyarakat, industri, dan UMKM.
Hanya saja dengan arah kebijakan yang berfokus pada peningkatan dampak atau manfaat perguruan tinggi kepada masyarakat langsung. Maka diharapkan program ini bisa mendorong kolaborasi berkelanjutan. Sekaligus mendorong perguruan tinggi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah.
“Harapannya, perguruan tinggi di Indonesia bisa bergandengan tangan dengan pemerintah daerah, industri, masyarakat, dan UMKM, berkolaborasi mendorong terjadinya kemajuan-kemajuan sehingga kampus bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang ada di daerah,” ujarnya.
Dalam momen yang sama, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, juga menjelaskan mengenai program Diktisaintek Berdampak. Program ini disebut menjadi program yang melanjutkan perjuangan perguruan tinggi memberi dampak positif bagi masyarakat.
Namun, dampak tersebut dibuat lebih konkret dengan langkah nyata. Sekaligus diupayakan untuk bisa memberi dampak seluas mungkin di masyarakat. Khususnya masyarakat di daerah-daerah.
“Melalui semangat Diktisaintek Berdampak, mari kita lanjutkan perjuangan untuk membentuk masa depan pendidikan yang menjangkau lebih banyak, melayani lebih dalam, dan berdampak lebih luas bagi generasi penerus bangsa,” ujar Sesjen Togar.
Peluncuran program baru ini bertepatan dengan momen Hardiknas 2025. Sehingga harapannya, pada Hardiknas 2025 ini menjadi titik tolak adanya komitmen bersama untuk memajukan kualitas perguruan tinggi Indonesia. Sekaligus meningkatkan dampaknya kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Mencapai tujuan tersebut, program baru ini kemudian mendorong adanya program-program unggulan yang akan dijalankan seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga sama seperti program Kampus Merdeka yang memiliki sejumlah program untuk mencapai tujuan utama. Yakni melalui program Kampus Berdampak, SMA Unggul Garuda, Beasiswa ADik, dan lain sebagainya.
Apa Itu Diktisaintek Berdampak?
Diktisaintek Berdampak adalah program yang dicanangkan oleh Kemdiktisaintek untuk menjadikan perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya berperan dalam menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga sebagai pusat solusi bagi permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang ada di masyarakat.
Program ini disebut juga dengan istilah Kampus Berdampak dan merupakan program lanjutan dari Kampus Merdeka yang berjalan sebelumnya. Hanya saja memiliki tujuan yang sedikit berbeda.
Pada program Kampus Terdekat, tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi. Sehingga bisa dengan mudah beradaptasi di era revolusi industri. Sekaligus dengan mudah terjun di dunia kerja karena dibekali keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri era sekarang.
Dalam program Kampus Berdampak, meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi tetap menjadi salah satu tujuan utamanya. Namun, diperluas lagi dengan meningkatkan kualitas perguruan tinggi agar memberi dampak positif bagi masyarakat secara langsung.
Sehingga, peran dari perguruan tinggi bagi masyarakat bukan sekedar pusat ilmu pengetahuan. Melainkan juga menjadi pusat solusi atas berbagai masalah yang ada di masyarakat. Sekaligus pusat dari pengembangan teknologi di masyarakat dan di seluruh Indonesia.
Hal ini membantu mencapai Indonesia Emas 2045. Sekaligus diselenggarakan berbagai program yang membantu mempercepat tujuan pendidikan nasional dan mewujudkan Indonesia Emas 2045 tersebut.
Alasan Diktisaintek Berdampak Menggantikan Kampus Merdeka
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, sekaligus dikutip dari Tempo.co, dirilisnya program Dktisaintek Berdampak atau Kampus Berdampak bukan untuk menggantikan Kampus Merdeka. Melainkan melanjutkan program tersebut.
Program Kampus Merdeka dari Nadiem Makarim yang menjabat Menteri Pendidikan periode 2021-2024 bertujuan menyiapkan lulusan perguruan tinggi masuk ke industri atau dunia kerja. Sehingga sebagian besar programnya untuk memberi keterampilan relevan kepada mahasiswa.
Sementara pada Kampus Berdampak, tujuan tersebut tidak dihapus, dan tetap dijalankan. Dimana mahasiswa juga tetap diberikan keterampilan mumpuni agar relevan dengan kebutuhan industri masa sekarang.
Namun, peran dari perguruan tinggi diperluas. Dimana ada banyak program dihadirkan untuk membantu mengatasi masalah di masyarakat. Sekaligus menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Sehingga ragam program dalam Kampus Berdampak tidak lagi hanya fokus pada pembekalan keterampilan industrial kepada mahasiswa. Melainkan juga mendorong dampak perguruan tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pengembangannya serta solusi dari masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Perbedaan Diktisaintek Berdampak dengan Kampus Merdeka
Meskipun menjadi program lanjutan dari program Kampus Merdeka. Program Diktisaintek Berdampak atau Kampus Berdampak juga memiliki sejumlah perbedaan. Hal ini didasarkan dari tujuan program yang memang berbeda.
Berikut adalah detail perbedaan antara Kampus Merdeka dengan Kampus Berdampak yang dilihat dari berbagai aspek:
1. Fokus Utama
Aspek pertama yang membedakan antara program Kampus Merdeka dengan Kampus Berdampak adalah pada fokus utama. Penerapan program pada Kampus Merdeka berfokus pada pemberian kebebasan atau kemerdekaan bagi mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Mahasiswa dalam program ini mendapat kebebasan untuk belajar di lingkungan kampus sampai di luar kampus. Sekaligus mengakses program yang mendukung proses belajar di kampus lain, bahkan sampai ke luar negeri dan praktek langsung ke industri.
Lain halnya dengan Kampus Berdampak, pada pelaksanaannya fokus utama adalah pada peningkatan dampak perguruan tinggi bagi masyarakat. Sehingga selain membekali mahasiswa dengan keterampilan yang sesuai kebutuhan dunia kerja.
Juga dijalankan kegiatan yang membantu memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi kampus. Kemudian, perguruan tinggi memberi kontribusi nyata dalam mengatasi masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan di masyarakat.
2. Tujuan Utama
Perbedaan yang kedua antara Kampus Merdeka dengan program Diktisaintek Berdampak adalah tujuan utama. Dalam program Kampus Merdeka, tujuan utamanya adalah menyiapkan lulusan perguruan tinggi masuk ke dunia kerja atau industri.
Sehingga banyak program di perguruan tinggi ditujukan untuk mengasah dan menanamkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Keterampilan praktis ini menjadi bekal agar lulusan bisa segera masuk ke dunia kerja.
Sementara di dalam Kampus Berdampak, tujuannya adalah meningkatkan peran perguruan tinggi. Dimana menjadi agen perubahan yang memberi dampak atau manfaat langsung (kontribusi nyata) kepada masyarakat luas.
3. Pendekatan dalam Pembelajaran
Perbedaan yang ketiga adalah dari aspek pendekatan dalam kegiatan pembelajaran yang diterapkan. Pada program Kampus Merdeka, kegiatan pembelajaran didasarkan pada prinsip kebebasan.
Mahasiswa dibebaskan untuk mengikuti pembelajaran di lingkungan kampus maupun di luar kampus. Ada banyak program bisa diakses mahasiswa untuk mempelajari apapun yang disukai. Termasuk mempelajari mata kuliah dari program studi lain.
Lain halnya dengan program Kampus Berdampak, dimana pendekatannya adalah berbasis pada aksi. Artinya, program ini dijalankan dengan mempraktekan langsung ilmu pengetahuan mahasiswa dan dosen untuk mengatasi masalah di masyarakat. Namun, tetap memberi bekal keterampilan praktis kepada mahasiswa.
4. Program Unggulan
Perbedaan yang keempat terletak pada aspek program unggulan yang dijalankan. Dalam program Kampus Merdeka maupun Kampus Berdampak, keduanya sama-sama punya program untuk mencapai tujuan utama yang sudah dijelaskan.
Pada Kampus Merdeka, program unggulan fokus pada pembekalan keterampilan praktis bagi mahasiswa agar siap terjun di dunia kerja. Seperti program magang, pertukaran pelajar, proyek penelitian, dan kegiatan di luar lingkungan kampus.
Sementara di dalam Kampus Berdampak atau Diktisaintek Berdampak, program unggulan ditujukan untuk meningkatkan peran nyata perguruan tinggi bagi masyarakat.
Sehingga banyak program dijalankan untuk memberi kontribusi nyata. Misalnya program penguatan organisasi mahasiswa, magang berdampak, program pemberdayaan masyarakat, kolaborasi riset berbasis aplikasi, dan sebagainya.
5. Keterlibatan Mahasiswa
Hal lain yang membedakan antara program Kampus Merdeka dengan Kampus Berdampak adalah pada keterlibatan mahasiswa. Kedua program dari Kemdiktisaintek ini sama-sama melibatkan mahasiswa secara langsung. Hanya saja bentuk keterlibatannya berbeda.
Pada Kampus Merdeka, mahasiswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dimana mereka menjadi penentu utama ingin mempelajari mata kuliah apa, keterampilan praktis seperti apa, dan sebagainya sesuai minat dan bakat.
Sementara di dalam Kampus Berdampak, mahasiswa berperan langsung dalam memberi kontribusi secara nyata di masyarakat. Ilmu dan keterampilan yang didapat selama perkuliahan akan digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat sekitar kampus.
6. Peran Perguruan Tinggi
Hal keenam yang menunjukan perbedaan antara Kampus Merdeka dengan Kampus Berdampak atau Diktisaintek Berdampak adalah dari peran perguruan tinggi. Pada Kampus Merdeka, perguruan tinggi berperan sebagai lembaga pendidikan berkualitas dan lulusannya punya keterampilan relevan dengan pasar kerja.
Lain halnya di dalam Kampus Berdampak, perguruan tinggi berperan sebagai pusat solusi atas berbagai masalah di masyarakat. Baik itu masalah di bidang sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.
Sekaligus, perguruan tinggi memiliki peran sebagai inovator sosial. Artinya, perguruan tinggi menjadi pusat lahirnya inovasi yang berdampak secara nyata bagi masyarakat sekitar kampus dan di seluruh Indonesia.
7. Bentuk Kolaborasi
Berikutnya yang menjadi perbedaan antara program Kampus Merdeka dengan Kampus Berdampak adalah bentuk kolaborasi. Kedua program ini menghadirkan program-program yang mendukung kolaborasi lintas perguruan tinggi dan dengan pihak luar seperti industri.
Hanya saja, dalam Kampus Merdeka, kolaborasi dengan pihak luar dibatasi pada pelaku industri saja. Sehingga mahasiswa bisa mengakses berbagai keterampilan praktis yang memang dibutuhkan di lapangan atau di dunia kerja.
Lain halnya di dalam Kampus Berdampak atau Diktisaintek Berdampak, kolaborasi memiliki cakupan lebih luas. Tidak hanya dengan industri tapi juga dengan masyarakat, pemerintah, dan lembaga penelitian. Sehingga meningkatkan kontribusi perguruan tinggi dalam mengatasi masalah di masyarakat.
8. Pengukuran Dampak
Poin kedelapan yang menunjukan perbedaan program Kampus Merdeka dengan Kampus Berdampak adalah pada tata cara pengukuran dampak. Dimana keduanya sama-sama punya aturan dan metode tersendiri dalam mengukur dampak dari berbagai program yang dijalankan.
Pada Kampus Merdeka, dampak diukur dari keterampilan praktis yang dikuasai mahasiswa. Sehingga di dalam salah satu IKU, jumlah mahasiswa yang langsung bekerja pasca lulus diminta untuk dihitung dan dilaporkan. Sebab menjadi bagian dari pengukuran dampak program yang dijalankan.
Sementara di dalam Kampus Berdampak, pengukuran dampak dilakukan melalui bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi. Sehingga program apa saja yang dijalankan dan masalah apa saja yang dihadapi masyarakat bisa diselesaikan.
9. Visi Jangka Panjang
Perbedaan yang terakhir adalah dari aspek visi jangka panjang. Dalam program Kampus Merdeka, visi utamanya adalah menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang berdaya saing tinggi di dunia kerja.
Sedangkan pada program Kampus Berdampak, visi jangka panjang yang dimiliki adalah menyiapkan perguruan tinggi yang berperan aktif mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dimana berkontribusi langsung dalam memberi dampak sosial.
Daftar Program Unggulan dalam Diktisaintek Berdampak
Jika di dalam program Kampus Merdeka akan familiar dengan program yang mendukung pemberian keterampilan praktis pada mahasiswa. Maka di dalam Diktisaintek Berdampak, program akan fokus dalam meningkatkan kontribusi perguruan tinggi. Berikut beberapa diantaranya:
1. Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa)
PPK Ormawa adalah program yang mendorong mahasiswa untuk terjun langsung ke dalam masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan yang berdampak. Misalnya menjalankan program membangun desa, mengembangkan UMKM, dll.
2. Program Magang Berdampak
Magang Berdampak adalah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman langsung di dunia kerja. Sehingga bisa menguatkan keterampilan praktis dan mendukung mahasiswa memperluas jaringan di dunia kerja.
3. Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW)
P2MW adalah program yang mendukung mahasiswa untuk mengembangkan usaha rintisan berbasis inovasi dan teknologi. Salah satunya mendukung mahasiswa membangun usaha sendiri seperti mendirikan startup.
4. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
PKM adalah adalah program yang mendorong mahasiswa dalam menghasilkan inovasi berbasis riset aplikatif. Karya para mahasiswa nantinya akan dipamerkan di dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas),
Meskipun memiliki sejumlah perbedaan, akan tetapi berbagai program pendanaan dan beasiswa dari semenjak Kampus Merdeka diterapkan tetap bisa diakses mahasiswa. Sehingga Diktisaintek Berdampak tetap menyediakan fasilitas yang sudah ada sebelumnya dan memang masih dibutuhkan untuk menunjang pencapaian tujuan program.