Bagi para dosen yang berkeinginan untuk studi lanjut jenjang S3 secara gratis, silakan ikut seleksi program Beasiswa DIKTI-NTUST (National Taiwan University dan National Taiwan University of Science and Technology).
Sesuai dengan namanya, program beasiswa ini merupakan hasil kerjasama antara Ditjen Dikti dengan NTUST. Penerima program akan difasilitasi pendidikan gratis untuk jenjang pra doktoral dan jenjang doktoral yang ditempuh di NTUST, Taiwan.
Jika Anda seorang dosen dan ingin studi S3 gratis di negara Taiwan, sangat cocok untuk memperjuangkan program ini. Apalagi beasiswa ini bersifat penuh dan mencakup dari program pra doktoral sampai masuk jenjang doktoral itu sendiri. Berikut informasi lengkapnya.
Program Beasiswa DIKTI-NTUST merupakan beasiswa jenjang doktor dengan skema co-funding antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dengan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST).
Program beasiswa ini akan diawali dengan program pra doktoral dulu (pre-doctoral course program). Artinya, pendaftar akan masuk ke program non degree atau tanpa gelar selama 2 bulan di NTUST.
Dalam program kursus singkat ini, awardee akan menerima kursus singkat selama 2 bulan sebagai persiapan studi lanjut jenjang Doktor di Taiwan. Dengan demikian, awardee memiliki kecakapan atau keterampilan mumpuni dan memenuhi standar menjadi mahasiswa S3 di negara Taiwan tersebut.
Setelah mengikuti program pra doktoral ini, para awardee akan diseleksi kembali untuk ditetapkan bisa mendapat beasiswa Doktor atau S3 secara penuh di NTUST atau sebaliknya. Jika lolos seleksi, Anda bisa menjadi awardee beasiswa S3 di NTUST.
Program ini tentu menarik untuk dipertimbangkan. Apabila tidak lolos menjadi awardee beasiswa S3, setidaknya Anda menerima kursus berupa aneka pelatihan untuk persiapan studi jenjang S3 sehingga mendapat ilmu dan pengalaman yang berharga.
Bagi awardee yang lolos dinyatakan sebagai awardee beasiswa jenjang S3 di NTUST akan menerima beasiswa penuh sehingga tinggal fokus studi dan berusaha untuk lulus tepat waktu.
Melalui penjelasan sebelumnya, tentu sudah dipahami bahwa dalam program Beasiswa DIKTI-NTUST ini terbagi menjadi dua skema, yakni skema pra doktoral dan skema doktoral itu sendiri. Berikut penjelasannya:
Skema yang pertama di dalam program beasiswa ini adalah Pre-doctoral Course Program yang merupakan program persiapan bagi pendaftar sebelum menempuh pendidikan S3 atau Doktor di Taiwan.
Program ini nantinya akan diikuti para peserta di NTUST atau di negara Taiwan selama kurang lebih 2 bulan. Adapun beberapa materi yang akan didapatkan, diantaranya:
Skema yang kedua di dalam program Beasiswa DIKTI-NTUST adalah Program Doktor DIKTI-NTUST. Sesuai namanya, skema satu ini adalah beasiswa penuh untuk pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi setelah mengikuti Pre-doctoral Course Program.
Sehingga awardee yang lolos berhak menerima beasiswa penuh untuk studi S3 di NTUST sesuai dengan ketentuan pihak penyelenggara. Jadi, bisa dipahami bahwa para pelamar wajib mendaftar dulu di Pre-doctoral Course Program.
Setelah dilakukan seleksi atau evaluasi dari hasil pembelajaran atau kursus selama 2 bulan. Barulah ditetapkan siapa saja yang berhak mendapat beasiswa studi S3 di NTUST.
Jangan lewatkan juga daftar beasiswa dari negara lain:
➝ 5 Daftar Program Beasiswa S3 Malaysia
➝ 6 Daftar Program Beasiswa S3 Jepang
➝ Daftar Beasiswa S3 Brunei Darussalam
➝ 5 Beasiswa S3 Thailand dan Keuntungan Studi Di Sana
➝ 6 Program Beasiswa S3 Singapura
➝ Pilihan Program Beasiswa S3 Belanda
➝ 8 Daftar Beasiswa S3 di Jerman dari Pemerintah Hingga Swasta
Seperti penjelasan di awal, program Beasiswa DIKTI-NTUST merupakan program beasiswa yang bersifat penuh (fully funded), termasuk program Pre-doctoral Course. Masing-masing skema kemudian memiliki komponen pembiayaan yang berbeda. Berikut detail penjelasannya:
Dalam Pre-doctoral Course Program komponen biaya mencakup 6 poin yang menjadikannya bersifat penuh. Berikut semua komponen yang dimaksudkan:
Komponen yang pertama di skema pra doktoral ini adalah biaya pendidikan. Bisa juga disebut sebagai biaya kursus karena skema ini berlangsung selama 2 bulan saja dan tanpa gelar atau non degree.
Biaya pendidikan dan komponen lain diketahui dikelola langsung oleh Direktorat Sumber Daya. Pada komponen biaya pendidikan di skema ini akan diberikan sesuai dengan tagihan dari pihak NTUST.
Komponen biaya kedua dari skema ini adalah biaya pendukung dimana cakupan yang pertama adalah biaya hidup. Biaya ini akan diberikan oleh Direktorat Sumber Daya setiap bulan.
Berapa jumlahnya? Mengenai jumlah biaya hidup dijelaskan ditetapkan oleh Direktorat Sumber Daya selaku pengelola dana sehingga tidak diketahui pasti berapa nominalnya. Akan tetapi, cakupan beasiswa untuk biaya ini sudah tentu disesuaikan dengan biaya hidup di tempat pra pendidikan ditempuh.
Komponen yang ketiga di skema Pre-doctoral Course adalah asuransi kesehatan. Penerima program akan mendapat asuransi untuk mengakses layanan kesehatan gratis selama di Taiwan.
Sama seperti dua komponen biaya lain yang sudah dijelaskan, dalam komponen ini besarannya akan disesuaikan dengan tagihan yang diterima pihak Direktorat Sumber Daya.
Hal menarik dari Pre-doctoral Course dalam program beasiswa ini adalah mencakup biaya pengurusan visa. Selama menempuh studi di Taiwan, warga negara asing diminta mengurus visa pelajar.
Tentunya akan ada biaya yang perlu dikeluarkan peserta dan biaya ini akan ditanggung oleh Direktorat Sumber Daya. Besarannya akan disesuaikan dengan tagihan yang diterima pengelola dana.
Penerima pendanaan dalam Pre-doctoral Course juga akan menerima biaya keadaan darurat atau force majeure. Biaya ini ditujukan untuk penerima program yang menerima keadaan darurat.
Jenis atau bentuk keadaan darurat sendiri cukup beragam. Misalnya penerima program mengalami kecelakaan, menjadi korban bencana alam, dan sebagainya sesuai ketentuan pihak penyelenggara.
Komponen biaya yang terakhir di skema ini adalah biaya tiket pesawat. Artinya, penerima program dibebaskan dari biaya pembelian tiket untuk perjalanan dari Indonesia ke Taiwan.
Tiket perjalanan dari daerah domisili ke international airport Taiwan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (pp) sehingga biaya ini diberikan maksimal dua kali saat masa awal studi di masa akhir.
Menghindari persyaratan bahasa Inggris? Beasiswa berikut dapat Anda pertimbangkan:
➝ Daftar Beasiswa S3 yang Tidak Mewajibkan TOEFL [Update]
➝ Daftar Beasiswa S3 Tanpa IELTS [Update]
Sementara itu, komponen di dalam skema Program Doktor DIKTI-NTUST bisa dikatakan lebih kompleks dibanding Pre-doctoral Course Program. Berikut penjelasannya:
Komponen yang pertama untuk skema Program Doktor DIKTI-NTUST adalah biaya pendidikan. Biaya pendidikan di sini mencakup tiga jenis biaya yakni admission fee, biaya pendidikan (tuition fee), dan biaya buku.
Khusus untuk admission fee dan biaya pendidikan (tuition fee) besarannya disesuaikan dengan tagihan. Sementara untuk biaya buku besarannya sudah ditentukan oleh standar Direktorat Sumber Daya (per tahun).
Komponen kedua adalah biaya kedatangan, yakni biaya yang diberikan kepada penerima program setelah sampai di Taiwan sehingga akan ada dana yang diberikan pihak penyelenggara.
Dana ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan setelah sampai di Taiwan. Adapun besarannya adalah sesuai dengan standar standar Direktorat Sumber Daya dan cair satu kali saja.
Komponen ketiga di skema ini adalah biaya hidup yang cair setiap bulan selama masa studi S3 atau Doktor di Taiwan (NTUST). Besarannya disesuaikan dengan standar dari standar Direktorat Sumber Daya.
Sama seperti program pra doktoral, dalam skema ini juga disediakan asuransi kesehatan. Penerima program beasiswa S3 nantinya bisa mengakses layanan kesehatan gratis selama masa studi.
Besarannya akan disesuaikan dengan tagihan dari pihak rumah sakit dan dibayarkan setiap tahun. Jika memang tidak mengakses layanan kesehatan, Anda tidak perlu khawatir karena asuransi tetap dimiliki sampai masa akhir studi.
Dalam skema ini juga tersedia komponen pendanaan untuk pembuatan visa pelajar. Salah satu syarat untuk bisa kuliah selama beberapa tahun di Taiwan dan biayanya disesuaikan dengan tagihan yang diterima standar Direktorat Sumber Daya.
Berikutnya adalah biaya residence permit atau biaya untuk mengurus izin tinggal sesampainya di Taiwan. Biaya ini akan ditanggung pihak penyelenggara dan besarannya sesuai tagihan yang dibayarkan per tahun.
Selanjutnya adalah biaya keadaan darurat sama seperti biaya serupa untuk program pra doktoral yang sudah dijelaskan. Dalam kondisi darurat, penerima program akan menerima tunjangan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Dalam skema ini, penerima program juga digratiskan dari biaya pemesanan tiket pesawat dari Indonesia ke Taiwan saat awal studi dan dari Taiwan ke Indonesia di masa akhir studi. Biaya ini diberikan satu kali sesuai tagihan.
Terakhir adakah tunjangan keluarga yang besarannya 50% dari biaya hidup per bulan penerima program. Keluarga bisa diajak ke Taiwan setelah memasuki tahun kedua masa studi.
Ada banyak manfaat yang Anda dapat apabila kuliah di luar negeri. Kami sudah rangkum 12 Manfaat Kuliah di Luar Negeri bagi Dosen Indonesia.
Dalam program Beasiswa DIKTI-NTUST juga ditetapkan sejumlah persyaratan yang wajib dipenuhi para pendaftar. Persyaratan ini terbagi menjadi dua sesuai dengan masing-masing skema yang dibuka pihak penyelenggara. Berikut detailnya:
Seluruh pendaftar pada akhirnya wajib mengikuti pendaftaran dalam Pre-doctoral Course Program untuk meraih beasiswa S3 di Taiwan. Adapun persyaratan di skema ini antara lain:
Sementara untuk bisa dinyatakan lolos seleksi dari Pre-doctoral Course Program dan lanjut ke program beasiswa S3 dari DIKTI – NTUST. Maka pendaftar wajib memenuhi beberapa syarat khusus berikut ini:
Pelajari cara membuat kelengkapan berkas untuk memperbesar lolos beasiswa:
Program Beasiswa DIKTI-NTUST dibuka dalam bentuk kompetitif. Selain menetapkan sejumlah persyaratan yang wajib dipenuhi para pendaftar, beasiswa ini juga menetapkan tahapan seleksi untuk menyaring para pendaftar sampai ditemukan kandidat paling sesuai.
Dikutip dari buku panduan untuk program beasiswa ini, tahap seleksi dilakukan sebanyak dua tahapan, yaitu tahap administrasi dan seleksi substansi, berikut penjelasan lebih rinci:
Tahap seleksi yang pertama dalam program beasiswa ini adalah seleksi administrasi atau seleksi kelengkapan dokumen. Artinya, aplikasi pendaftaran yang dikirimkan sesuai prosedur yang ditetapkan akan diperiksa kelengkapannya.
Penting untuk pendaftar bisa memastikan dulu semua dokumen yang wajib dilampirkan sudah lengkap. Baru kemudian dikirimkan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan pihak penyelenggara.
Jika ada satu saja dokumen terlupa atau tidak dilampirkan, formatnya keliru, dan sebagainya, tim penilai akan menilai memenuhi tidaknya kriteria administrasi.
Tahap seleksi yang kedua di dalam program Beasiswa DIKTI – NTUST adalah seleksi substansi, yakni seleksi dalam bentuk tes wawancara. Jadi, pendaftar nantinya akan mengikuti wawancara dengan tim penilai dari pihak penyelenggara.
Tes wawancara ini menggunakan bahasa Inggris sebab setelah diterima di skema manapun dalam program akan memakai bahasa Inggris sebagai pengantar. Selain itu, dalam tes ini akan dilakukan penilaian substansi.
Misalnya kesesuaian antara rencana studi dengan karakter program, pilihan program studi, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pastikan sudah menyusun rencana studi dan rencana penelitian sebelum mendaftar program ini agar lebih mudah melewati tahap wawancara.
Program Beasiswa DIKTI-NTUST sudah resmi dibuka pendaftarannya sejak pertengahan bulan Mei 2024. Pengumuman ini tertuang di dalam surat edaran nomor 5445/LL3/KM.00.01/2024 tanggal 17 Mei 2024.
Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman resmi https://beasiswadosen.kemdikbud.go.id/. Para pendaftar juga dianjurkan untuk mengakses buku panduan program agar dipelajari dulu. Anda bisa mendaftar dan memastikan sudah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan pihak penyelenggara.
Pendaftaran Program Beasiswa DIKTI-NTUST akan ditutup pada 14 Juni 2024 mendatang. Jadi, Anda memiliki waktu sebulan untuk mendaftar di program ini.
Program yang memberikan beasiswa pra doktoral dan doktor sangatlah jarang. Jadi, Anda jangan membuang kesempatan.Yuk, daftarkan diri Anda sekarang juga!
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…