Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian dari proposal penelitian tersebut adalah time table atau research time table. Bisa juga disebut time schedule, dalam bahasa Indonesia bisa disebut jadwal penelitian.
Kegiatan penelitian memang perlu ditentukan jadwal kegiatannya dari awal sampai akhir. Hal ini berguna bagi peneliti itu sendiri dan pihak-pihak yang terkait. Misalnya perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang menaungi peneliti sampai penyedia dana penelitian.
Suatu penelitian perlu memiliki jadwal yang jelas, tapi sekaligus rasional. Sehingga bisa diperhitungkan di awal secara kasar mengenai berbagai kebutuhan sumber daya. Hal ini menjadi pertimbangan penting dalam menyetujui rencana penelitian. Lalu, bagaimana menyusunnya dengan baik dan benar?
Daftar Isi
ToggleTime Table
Dikutip melalui LinkedIn, pada salah satu unggahan akun Emmanuel Leonard, MPA. Menjelaskan bahwa time table penelitian adalah rencana yang menunjukkan bagaimana Anda akan melakukan proyek penelitian Anda, mulai dari ide awal hingga laporan akhir.
Time table penelitian adalah jadwal atau kerangka waktu yang dirancang untuk mengatur aktivitas penelitian dari awal hingga selesai.
Secara sederhana, time table dalam penelitian adalah rincian jadwal kegiatan penelitian dari awal sampai akhir. Jadwal penelitian ini akan menjelaskan secara rinci mengenai tahapan dari kegiatan penelitian. Tahapan awal sampai akhir.
Disusul dengan penentuan jadwal kegiatannya dilaksanakan kapan. Mencakup tanggal, bulan, dan tentunya tahun perkiraan pelaksanaan. Sehingga seorang peneliti memiliki jadwal untuk membantu melaksanakan penelitiannya dengan baik dan terstruktur.
Jadwal penelitian ini penting, terutama untuk penelitian yang membutuhkan banyak sumber daya. Sekaligus berjalan lebih dari satu tahun. Sehingga adanya susunan jadwal dari awal membantu peneliti tetap fokus dan melaksanakan kegiatan sesuai rencana di awal.
Elemen pada Time Table Penelitian
Membahas mengenai time table dalam kegiatan penelitian. Tentu penting sekali untuk memahami elemen di dalamnya. Suatu jadwal penelitian akan tersusun dengan baik dan mudah dipahami siapa saja jika elemen di dalamnya tepat. Berikut beberapa diantaranya:
1. Tahapan Penelitian
Elemen yang pertama adalah tahapan penelitian. Jadi, di dalam jadwal penelitian akan dicantumkan nama dari seluruh tahapan penelitian tersebut. Umumnya dimulai dari tahap identifikasi masalah, kajian literatur, sampai presentasi dan revisi.
Kebanyakan jadwal penelitian ini akan dicantumkan di dalam proposal penelitian sampai laporan penelitian. Bagi mahasiswa semester akhir, saat menyusun tugas akhir maka akan ada bab yang berisi jadwal penelitian.
Kebanyakan mahasiswa memulai jadwal penelitian dari perencanaan penelitian dan diakhiri pada tahap penyusunan laporan. Jadi, tahapan ini sendiri disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing peneliti. Hanya saja harus berurutan.
2. Alokasi Waktu
Elemen kedua di dalam time table penelitian adalah alokasi waktu. Artinya, peneliti dalam menyusun jadwal penelitian perlu mencantumkan tanggal pasti atau kapan seluruh tahapan penelitian dilaksanakan.
Mencakup tanggal, bulan, dan tahun. Baik itu tanggal dimulainya suatu tahapan penelitian sampai tanggal perkiraan tahapan tersebut bisa diselesaikan. Peneliti kemudian perlu memahami manajemen waktu agar jelas dan rasional.
Peneliti mendapat tuntutan untuk memahami berapa durasi yang dibutuhkan untuk setiap tahapan penelitian. Sehingga jadwal yang sudah ditetapkan menjadi logis. Semakin logis jadwalnya, semakin memperbesar peluang proposal usulan disetujui pihak terkait.
3. Format Penyajian
Elemen yang ketiga dan yang terakhir dari penyusunan time table penelitian adalah format penyajian. Secara umum, peneliti perlu memvisualisasikan jadwal penelitian yang sudah dibuat.
Sangat jarang jadwa ini dijelaskan dalam bentuk teks atau daftar jadwal saja. Melainkan dibuat dalam bentuk visual agar lebih mudah dipahami. Ada dua format penyajian yang paling banyak digunakan peneliti. Pertama adalah tabel dan yang kedua adalah Gantt Chart.
Peneliti memiliki kebebasan untuk memilih format yang mana. Selain itu, bisa pula memakai format lain jika dirasa lebih praktis dan isi jadwal lebih mudah dipahami. Berikut adalah contoh penyajian dalam format tabel:
Berikut ini adalah contoh format penyajian jadwal penelitian dalam format Gantt Chart:
Anda juga diminta menuliskan research gap di proposal Anda. Pahami cara mencari dan menyajikannya:
- Arti Penting Novelty Penelitian dan 3 Cara Menemukannya
- Research Gap – Fungsi, Jenis, Contoh di Proposal Penelitian
- Cara Mencari Research Gap dengan Efisien
Manfaat Time Table dalam Penelitian
Secara umum, time table bisa diterapkan di berbagai bidang dan berbagai kegiatan. Sehingga bukan hanya diterapkan pada kegiatan penelitian. Sebagai contoh seperti jadwal agenda kegiatan harian, bulanan, sampai jadwal piket ketika di kelas semasa sekolah.
Adanya jadwal kegiatan ini tentu bukan karena iseng. Melainkan ada maksud, tujuan, dan berbagai manfaat yang bisa dipetik. Pada saat peneliti menyusun time table penelitian, maka berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan:
1. Mengorganisir Rencana Penelitian
Manfaat yang pertama adalah membantu mengorganisir rencana penelitian secara keseluruhan. Kegiatan penelitian biasanya terdiri dari banyak tahapan. Masing-masing harus dilakukan berurutan agar tidak mengganggu jalannya penelitian.
Tahapan ini akan mempengaruhi pula hasil penelitian itu sendiri. Pada beberapa kondisi, tahapan juga mempengaruhi kualitas data yang didapatkan. Oleh sebab itu, tahapan penelitian yang diorganisir agar teratur dan berurutan dengan baik.
Menyusun jadwal penelitian tentu membantu proses organisasi tersebut. Sehingga tidak ada tahapan yang terlewat atau tidak berurutan (tidak urut). Bahkan dengan visualisasi, maka seluruh tahapan bisa disajikan dengan lebih sederhana dan mudah dipahami oleh seluruh tim penelitian.
2. Memberi Efisiensi Waktu Pelaksanaan Penelitian
Time table dalam penelitian juga bermanfaat untuk memberi efisiensi. Pertama, peneliti dan seluruh tim mengetahui tahapan kegiatan penelitian dari awal sampai akhir. Kemudian akan ada pembagian tugas dengan detail dan tepat.
Hal ini memastikan seluruh tahapan segera dikerjakan oleh masing-masing anggota tim penelitian. Efisiensi pun menjadi lebih maksimal, karena semua mengetahui apa saja tahapannya dan di tahapan mana yang menjadi tanggung jawab mereka.
Kedua, jadwal penelitian yang sudah terstruktur memastikan tidak ada tahapan yang terlewat. Sehingga bisa meminimalkan kesalahan selama proses pelaksanaan. Hal ini ikut meminimalkan resiko harus mengulang kegiatan dari awal.
3. Meminimalkan Resiko Keterlambatan
Manfaat berikutnya dari time table penelitian adalah meminimalkan resiko keterlambatan. Dalam melaksanakan penelitian, ada kemungkinan suatu tahapan membutuhkan waktu lebih panjang dari apa yang direncanakan di awal.
Hal ini bisa disebabkan banyak faktor, salah satunya ketika tidak ada jadwal penelitian. Sehingga pengukuran kebutuhan durasi pengerjaan dilakukan asal dan tidak ada perhitungan dengan dasar yang jelas serta tepat.
Meminimalkan resiko ada tahapan yang durasinya terlalu lama dan mempengaruhi tahapan berikutnya. Maka jadwal penelitian perlu disusun. Tujuannya semua tim penelitian bekerjasama memastikan setiap tahapan memenuhi tenggat waktu sesuai jadwal di awal.
4. Membantu Menentukan Skala Prioritas dalam Penelitian
Manfaat yang keempat adalah membantu menentukan skala prioritas. Akan ada banyak kegiatan perlu dilakukan selama penelitian dilaksanakan. Maka penting sekali untuk membuat time table.
Jadwal penelitian ini akan membantu menentukan skala prioritas dengan lebih baik. Sehingga sesuatu yang penting dan mendesak bisa dikerjakan lebih dulu. Baru kemudian pada urusan penelitian yang kurang penting dan kurang mendesak.
Jika skala prioritas ditetapkan dengan baik. Maka seluruh tahapan penelitian bisa dikerjakan dengan baik pula. Hal ini bisa memperbesar peluang penelitian selesai tepat waktu. Bahkan bisa lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan.
5. Menjaga Konsistensi Tim Peneliti
Manfaat kelima adalah membantu menjaga konsistensi. Jadwal penelitian berisi daftar kegiatan dan kapan waktu pelaksanaan dengan jelas. Sehingga satu tahapan selesai, peneliti bisa segera menuju tahapan berikutnya.
Adanya jadwal terperinci dan sudah berurutan seperti ini membantu peneliti dan seluruh tim bisa konsisten. Konsisten untuk mengerjakan tahapan demi tahapan sesuai rencana dalam jadwal tersebut.
Bahkan untuk penelitian multitahun, misalnya sampai 5 tahun, peneliti dan tim tetap bisa mempertahankan konsistensinya. Sehingga penelitian berjalan lancar dan minim kemungkinan jadwal ngaret.
6. Membantu Meningkatkan Akuntabilitas
Time table dalam penelitian juga bermanfaat untuk meningkatkan akuntabilitas peneliti dan tim yang dibentuk. Hal ini terjadi karena peneliti perlu membuktikan rencana penelitian yang dibuat bisa diwujudkan.
Jadwal penelitian pun bisa direalisasikan dengan baik tanpa ada yang meleset. Jika memang meleset, maka tidak terpaut terlalu jauh dari jadwal yang direncanakan di awal. Hal ini akan menunjukan peneliti sudah profesional dan bisa dipercaya.
Pada hibah penelitian, jadwal yang disusun harus bisa diwujudkan karena menentukan akuntabilitas tim pengusul. Tanpa ada jadwal penelitian, maka akan sulit mengukur akuntabilitas dan profesionalisme tim penelitian.
7. Mendukung Pengelolaan Sumber Daya
Time table dalam suatu penelitian juga bermanfaat untuk mendukung pengelolaan sumber daya. Dalam jadwal penelitian ini, peneliti dan tim akan mengetahui apa saja sumber daya yang dibutuhkan. Termasuk jumlahnya, meski masih perkiraan kasar.
Misalnya, peneliti dengan berbekal jadwal penelitian tersebut maka bisa membantu menentukan kebutuhan SDM. Kemudian menghitung kebutuhan dana di setiap tahapannya.
Meskipun masih perhitungan kasar, selama menggunakan dasar logis dan penetapan anggaran yang relevan di lapangan. Maka resiko meleset terlalu jauh bisa diminimalkan. Hal ini juga yang membantu jadwal penelitian membuka jalan untuk peneliti memenangkan hibah.
8. Mendukung Dokumentasi dan Pelaporan
Manfaat lainnya adalah untuk mendukung dokumentasi dan pelaporan. Dalam kegiatan penelitian, proses dokumentasi penting. Baik itu berupa catatan, foto, video, atau yang lainnya.
Dokumentasi membantu mendapatkan data dan bukti yang mendukung. Sekaligus bisa menjadi bahan evaluasi terhadap data sampai hasil dan pelaporan penelitian. Semua dokumentasi menjadi rapi jika ada jadwal penelitian.
Sebab dokumentasi ini bisa diarsip dan dirapikan sesuai jadwal penelitian tersebut. Ketika dibutuhkan, maka memudahkan peneliti untuk menemukannya. Sekaligus memudahkan penyusunan laporan penelitian agar relevan dengan seluruh tahapan penelitian dalam jadwal.
Baca Juga:
- Mengenal Format Vancouver yang Jadi Standar Penilaian Proposal Hibah
- 7 Alasan Proposal Hibah Tidak Lolos Administratif
- 6 Alasan Proposal Hibah Tidak Lolos Substantif
Contoh Time Table Kegiatan untuk Proposal Penelitian
Dalam menyusun proposal sampai laporan penelitian, time table penelitian akan masuk di bab III. Yakni bab Metode Penelitian. Pada bagian ini, peneliti akan menampilkan visualisasi dengan format yang sesuai kondisi, kebutuhan, dan juga ketentuan.
Membantu lebih memahami lagi apa itu jadwal penelitian dan bagaimana memvisualisasikannya. Maka berikut adalah beberapa contohnya:
Contoh 1
Contoh 2
Contoh 3
Contoh 4
Selain beberapa contoh tersebut, tentunya Anda bisa menemukan lebih banyak contoh lainnya. Khususnya pada karya tulis ilmiah yang sudah dipublikasikan oleh penulisnya. Jadi, silahkan melakukan kajian literatur untuk menemukan lebih banyak contoh yang bisa dipelajari.
Artikel berikut akan membantu Anda dalam menyusun Proposal Penelitian :
- Cara Membuat Proposal Penelitian Dosen dengan Benar
- 7 Tips Membuat Proposal Anti Gagal
- 10 Ciri-Ciri Proposal yang Baik, Ikuti Agar Penelitian Disetujui!
- 11 Tips Membuat Proposal Hibah Penelitian agar Lolos Seleksi
Aplikasi Time Table
Memudahkan proses visualisasi terhadap time table yang sudah disusun. Maka peneliti bisa menggunakan aplikasi yang sesuai. Seperti penjelasan sebelumnya, jadwal penelitian bisa divisualisasikan dalam bentuk tabel sederhana dan Gantt Chart. Berikut beberapa aplikasi yang bisa dipilih:
1. Microsoft Excel
Dikutip melalui kanal YouTube BPPK Kemenkeu RI, Microsoft Excel bisa digunakan untuk menyusun time table penelitian. Bentuk lembar kerja yang sudah mendukung pembuatan tabel.
Membuat proses pembuatan time table lebih mudah dan ringkas. Berikut contoh hasil jadinya:
Excel bisa dijadikan pertimbangan saat membutuhkan aplikasi yang mudah digunakan dan gratis. Selain itu, tidak butuh keahlian apapun untuk membuat time table disini. Sebab tidak ada rumus yang perlu digunakan.
2. Google SpreadSheet
Pilihan aplikasi gratis kedua adalah Google Spreadsheet atau Google Sheet. Aplikasi ini mirip dengan Excel yang dijelaskan di poin sebelumnya. Dimana pengguna dimudahkan dalam membuat tabel dan melakukan perhitungan.
Jadi, aplikasi ini cocok untuk membuat time table penelitian. Sama mudahnya dengan penggunaan Excel. Selain itu, sifatnya daring sehingga bisa dibuka dan diedit lewat perangkat apa saja selama terhubung dengan internet.
3. Trello
Khusus untuk peneliti yang ingin tima teble bisa diakses semua tim penelitian kapan saja secara bersamaan. Maka bisa membuatnya melalui aplikasi Trello. Aplikasi ini terdiri dari beberapa kolom.
Setiap tahapan penelitian bisa diletakan di salah satu kolom paling kiri. Jika sedang dikerjakan, maka digeser ke kolom di sebelah kanan. Begitu seterusnya sampai selesai dan masuk ke tahapan lainnya.
4. GanttPRO
Bagi peneliti yang ingin memvisualisasikan time table dalam bentuk Gantt Chart. Maka bisa dibuat otomatis dengan aplikasi bertajuk GanttPRO. Aplikas ini memang berbayar. Namun, hasil akhirnya lebih bagus dan bisa diakses daring seluruh tim.
Anda bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk membuat penyajian berformat Gantt Chart dengan mudah dan praktis. Manfaatkan fitur di dalamnya untuk memaksimalkan penyusunan jadwal.
5. Smart Sheet
Smart Sheet juga bisa diandalkan untuk membuat visualisasi time table penelitian secara praktis dan efektif. Tools ini menggabungkan konsep penggunaan spreadsheet dan juga manajemen proyek seperti Trello.
Sehingga semua tim bisa bekerja sama dari rumah masing-masing untuk menyusun jadwal penelitian. Kemudian hasilnya bisa diunduh dalam format Gantt Chart dan dibagikan langsung melalui email atau media berbagi lainnya.
Secara garis besar, layanannya berbayar. Namun pengguna baru bisa mendapatkan akun trial selama satu minggu dan sifatnya gratis.
6. TeamGantt
Berikutnya adalah aplikasi TeamGantt. Prinsip kerjanya sama seperti Smart Sheet. Dimana lembar kerja mirip spreadsheet dan bisa diakses bersama-sama oleh tim penelitian dari rumah masing-masing.
Hanya saja, disini hasil penyusunan jadwal penelitian otomatis sudah dalam format Gantt Chart. Hasilnya bisa di screenshoot maupun diunduh untuk kemudian dibagikan dan dimasukan ke dalam lembar kerja.
Masing-masing aplikasi di atas memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jika ingin menyusun time table dalam tabel sederhana. Maka bisa memakai Excel dan Spreadsheet. Jika ingin menyusunya real time dan kolaboratif bersama tim, maka aplikasi seperti Trello bisa diutamakan.
Namun, jika ingin disajikan dalam bentuk Gantt Chart maka bisa memilih aplikasi yang mendukung. Misalnya GanttPRO sampai TeamGantt. Jadi, pilihan aplikasi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing peneliti.
Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.