Tahukah Anda bahwa LoA jurnal palsu bisa saja diberikan, terutama dari pengelola jurnal tidak bertanggung jawab? Tidak semua jurnal yang menerbitkan LoA adalah jurnal kredibel. Selain itu, LoA jurnal juga bisa dari hasil manipulasi pihak tertentu untuk tujuan tertentu yang berkaitan dengan pelanggaran etika akademik.
LoA jurnal pada umumnya diterbitkan sebuah jurnal untuk membantu memberikan bukti pada penulis bahwa artikel yang di submit sudah diterima. LoA ini umumnya diterbitkan saat status artikel masuk di dalam tahap In Editing (dalam proses penyuntingan).
LoA jurnal ternyata bisa dipalsukan, salah satunya oleh jurnal predator. LoA palsu tidak bisa dianggap sah dalam melengkapi berkas administrasi yang diurus oleh dosen. Jadi, seperti apa LoA jurnal yang palsu? Yuk, kenali cirinya!
Daftar Isi
ToggleLoA Jurnal
LoA (Letter of Acceptance) jurnal adalah sebuah surat yang menyatakan bahwa artikel yang kita submit ke dalam sebuah jurnal dinyatakan lolos untuk terbit di jurnal tersebut.
LoA jurnal otomatis menjadi dokumen atau surat resmi yang hanya bisa diterbitkan oleh jurnal kredibel sehingga menjadi bukti bahwa ada proses penerimaan artikel ilmiah oleh tim editorial di suatu jurnal ilmiah.
Secara umum, LoA jurnal akan otomatis diterbitkan sebuah jurnal ketika artikel yang di submit penulis sudah masuk ke tahap In Editing atau penyuntingan oleh tim editor. Sebab di tahap ini, artikel sudah melewati proses review oleh minimal 2 ahli di bidangnya.
Proses review ini akan menentukan nasib dari artikel ilmiah yang di submit oleh penulis. Terdapat 4 kemungkinan dari hasil review para ahli di bidangnya, yakni revisi, revisi minor, resubmit (submit ulang pasca revisi), dan ditolak.
Pada tahap ini, artikel ilmiah yang diterima baik tanpa revisi maupun diminta resubmit akan masuk ke tahap In Editing. Barulah pihak pengelola jurnal akan menerbitkan LoA jurnal sebagai bukti artikel sudah diterima dan menjelaskan artikel tersebut layak terbit.
Selanjutnya, pengelola jurnal akan menerbitkan tagihan (invoice). Sehingga penulis yang submit artikel tersebut baru melakukan pembayaran atas biaya publikasi sesuai ketentuan pihak pengelola jurnal.
Namun, LoA jurnal palsu diketahui beredar dan mengincar akademisi baik dosen maupun mahasiswa sebagai korbannya. LoA jurnal fiktif ini umumnya diterbitkan pengelola jurnal predator yang mencari keuntungan finansial sehingga akan mencantumkan invoice di LoA tersebut dan mendesak korban segera melakukan pembayaran.
Mau publikasi di jurnal internasional dengan mudah? Yuk, ikuti sesi bersama ahli untuk dapat trik agar artikel di terima di jurnal internasional bereputasi. Klik Webinar Eksklusif Dunia Dosen dan daftar sekarang!
Ciri LoA Jurnal Palsu
Membantu mengetahui LoA jurnal palsu atau asli maka bisa dengan mengetahui ciri-cirinya. LoA jurnal asli memiliki beberapa ciri-ciri khas. Berikut ciri-ciri yang LoA palsu:
1. Pihak Penerbit LoA Jurnal Tidak Jelas
Salah satu ciri LoA jurnal asli adalah diterbitkan oleh jurnal kredibel. Maka artinya, ciri dari LoA jurnal yang palsu adalah penerbitnya tidak jelas.
Mengecek LoA jurnal penting untuk memastikan keasliannya. Salah satunya adalah konfirmasi ke pihak pengelola jurnal. Misalnya mengirimkan email untuk menanyakan apakah LoA jurnal yang diterima memang diterbitkan pihak mereka atau tidak. Jika tidak, maka penerbitnya tidak jelas.
Hal ini semakin menguatkan bahwa jurnal LoA yang diterima adalah palsu. Umumnya dikirimkan oleh jurnal predator yang meminta korban segera membayar biaya publikasi sehingga mencatut nama jurnal resmi.
Artikel terkait jurnal predator:
- Ciri-Ciri Jurnal Predator yang Wajib Dipahami
- Cara Mengetahui Jurnal Predator, Waspada ya!
- 7 Perbedaan Jurnal Predator dengan Jurnal Kredibel
2. LoA Jurnal Tanpa Kop Surat Resmi
Ciri LoA jurnal palsu yang kedua adalah tidak memiliki kop surat resmi. LoA jurnal pada dasarnya menjadi dokumen yang dicetak pengelola jurnal untuk pihak eksternal. Penulis yang submit artikel, termasuk pihak eksternal tersebut.
Sebagai surat resmi yang diterbitkan oleh perusahaan pengelola jurnal ilmiah, maka dijamin ada kop surat yang menunjukan kesan profesional. Jadi, LoA jurnal yang asli dijamin memiliki kop surat yang menampilkan logo, nama perusahaan pengelola jurnal, dan data perusahaan lainnya.
Jika LoA jurnal yang diterima justru polos tanpa kop surat di dalamnya. Artinya LoA jurnal tersebut adalah palsu karena tidak ada LoA jurnal yang tidak dilengkapi kop surat.
3. Tidak Mencantumkan ISSN dan DOI Jurnal
Ciri ketiga dari LoA jurnal palsu adalah tidak mencantumkan ISSN dan DOI jurnal. Dua data ini menjadi data yang umum dan bahkan wajib tercantum di dalam LoA jurnal. Sebab menjadi bagian dari identitas pengelola jurnal.
Jadi, jika dua unsur identitas jurnal ilmiah ini tidak tercantum di dalam LoA jurnal. Otomatis menguatkan dugaan jika LoA tersebut adalah palsu. Maka penerima bisa melakukan pengecekan lebih lanjut.
Salah satunya dengan mengecek ciri-ciri lain dari LoA jurnal yang tidak asli. Kemudian bisa melakukan konfirmasi ke pihak pengelola jurnal dimana artikel dikirimkan. Hal ini akan memberi validasi keaslian LoA jurnal tersebut.
4. Tidak Mencantumkan Informasi Penulis dan Artikel
Ciri keempat dari LoA jurnal palsu adalah tidak mencantumkan informasi penulis dan artikel yang dikirimkan ke pihak jurnal. Kondisi lain, informasi yang dicantumkan keliru atau tidak sesuai.
LoA jurnal akan dibuat dengan teliti oleh penerbitnya. Sebab menjadi dokumen resmi yang berisi informasi penting dan membantu proses verifikasi proses publikasi ilmiah. Oleh sebab itu, isi dokumen dipastikan benar sebelum dikirim ke penulis.
Informasi yang wajib ada dan paling dasar di dalam LoA jurnal adalah data penulis dan artikel yang di submit. Memuat nama penulis, judul artikel ilmiah, dan detail lainnya. Jika informasi ini salah atau bahkan tidak ada, maka besar kemungkinan LoA jurnal tersebut tidak asli.
5. Pernyataan Penerimaan Artikel Tidak Jelas
LoA jurnal abal-abal biasanya juga tidak mencantumkan dengan jelas pernyataan penerimaan artikel. LoA jurnal secara gamblang menjelaskan bahwa artikel yang di submit ke pihak mereka resmi diterima karena layak terbit.
Hal ini sesuai dengan hasil review dari minimal dua reviewer yang ditunjuk oleh pihak pengelola jurnal sehingga LoA jurnal sekaligus memberitahu kepada penulis mengenai kejelasan nasib artikel yang sudah di submit.
Jika informasi ini tidak dijelaskan dengan sejelas-jelasnya, maka besar kemungkinan LoA jurnal yang diterima adalah palsu. Silakan melakukan verifikasi keaslian, apalagi jika mencatut nama jurnal ilmiah kredibel.
6. Tidak Ada Tanda Tangan Pengesahan
Ciri LoA jurnal palsu berikutnya adalah tidak ada tanda tangan pengesahan. Sebagai dokumen resmi untuk pihak eksternal jurnal dan beris pengumuman penting. LoA jurnal akan disahkah oleh pihak terkait. Umumnya oleh ketua editor jurnal ilmiah.
Jika LoA jurnal yang diterima tidak ada tanda tangan pengesahan dari ketua editor. Maka berpotensi menjadi LoA jurnal yang palsu. Anda bisa segera melakukan verifikasi dengan menghubungi pihak jurnal dimana artikel dikirimkan.
Namun, jika memang ada tanda tangan pengesahan dari ketua editor jurnal. Maka pastikan memenuhi ciri-ciri dari LoA jurnal asli. Selain itu, pastikan nama ketua editor yang memberi tanda tangan memang benar. Bisa di cek di About Us pada website resmi jurnal. Nama pengelola jurnal akan tercantum di dalamnya.
7. Terbit Terlalu Cepat
Ciri LoA jurnal palsu yang ketujuh adalah terbit terlalu cepat atau tidak pada momen semestinya. Seperti penjelasan di awal, LoA jurnal akan terbit secara otomatis ketika artikel yang di submit masuk ke tahap In Editing.
Jika artikel ilmiah tersebut baru di submit kemarin sore atau satu minggu yang lalu dan status masih In Review. Mendadak LoA jurnal dikirimkan melalui email, Anda wajib waspada LoA tersebut palsu.
Proses dari artikel di submit sampai masuk tahap In Editing tidak terjadi dalam semalam. Apalagi harus melwat dulu tahap In Review yang bahkan bisa berbulan-bulan. Jadi, sangat tidak mungkin LoA jurnal terbit dengan jarak terlalu dekat dari tanggal submit artikel.
8. Informasi Kontak Mencurigakan
Ciri LoA jurnal yang cenderung palsu salah satunya adalah mencantumkan informasi kontak yang mencurigakan. Secara umum, kontak dari pengelola jurnal atau pengisi jabatan tertentu akan dicantumkan di dalam LoA jurnal.
Biasanya, kontak ini dicantumkan untuk memudahkan proses verifikasi penerima LoA jurnal terkait keasliannya. Jika informasi kontak ada dan mencurigakan, seperti mencantumkan email gratis dan bukan berbayar, Anda wajib curiga.
Keberadaan jurnal predator sudah menghantui peneliti dari lama. Oleh sebab itu, pengelola jurnal akan menggunakan alamat email berbayar agar profesional dan mudah ditelusuri. Jadi, jika ada informasi kontak mencurigakan silahkan mengabaikan LoA jurnal yang diterima.
9. Biaya Publikasi Tidak Wajar
Seperti yang sudah dijelaskan, biaya publikasi sering dicantumkan di dalam LoA jurnal. Sebab ketika artikel ilmiah sudah dianggap layak terbit oleh reviewer. Barulah pengelola jurnal menerbitkan invoice untuk memudahkan penulis melakukan pembayaran biaya publikasi.
Biaya publikasi tentunya akan memiliki nominal yang wajar, yakni sesuai dengan kisaran biaya jurnal pada umumnya. Namun, LoA jurnal yang palsu akan mencantumkan nominal biaya publikasi yang tidak wajar. Salah satunya terlalu mahal.
Jika Anda merasa curiga dengan nominal biaya publikasi yang dicantumkan. Silakan mengecek keaslian dari LoA jurnal tersebut sehingga bisa menentukan tindakan berikutnya untuk menghindari jeratan jurnal predator.
10. Tidak Bisa Diverifikasi
Ciri selanjutnya dari LoA jurnal palsu adalah tidak bisa diverifikasi keasliannya. Pada beberapa jurnal, LoA yang diterbitkan dilengkapi dengan kode unik untuk membantu proses verifikasi secara daring. Misalnya QR Code yang menunjukan halaman verifikasi keaslian.
Selain itu, LoA jurnal juga bisa diverifikasi langsung ke pihak pengelola jurnal tempat submit artikel. Jika tidak bisa diverifikasi dan hasil verifikasi menjelaskan LoA tersebut palsu. Maka otomatis palsu dan tidak bisa diganggu-gugat.
Kerugian LoA Jurnal Palsu bagi Dosen
LoA jurnal umumnya dibutuhkan oleh dosen atau juga oleh mahasiswa. Biasanya untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan dunia akademik. Misalnya melengkapi laporan BKD dalam pelaksanaan penelitian, bukti mencapai luaran dari hibah penelitian, melengkapi berkas pendaftaran beasiswa pascasarjana, dan sebagainya.
LoA jurnal juga bisa membantu dosen memenuhi syarat untuk naik ke jenjang jabatan fungsional berikutnya. Apalagi pada kebijakan terbaru, ada syarat khusus berkaitan riwayat publikasi ilmiah pada jurnal harus dipenuhi. Memiliki LoA jurnal membantu membuktikan sudah memenuhi syarat khusus kenaikan jabatan fungsional tersebut.
Keberadaan LoA jurnal palsu tentu menjadi keresahan bagi kalangan dosen dan mahasiswa. Berikut kerugian mendapat LoA jurnal palsu:
1. Menyebabkan Kerugian Finansial
LoA jurnal abal-abal biasanya diterbitkan oleh jurnal predator. Tentunya akan fokus mencari penulis yang diminta membayar biaya publikasi kelewat tinggi sehingga dosen yang terjerat tindakan ini akan mengalami kerugian finansial.
Sebab diminta atau bahkan didorong untuk segera melunasi biaya publikasi yang tercantum di dalam LoA jurnal abal-abal tersebut. Padahal proses publikasi tidak ditangani jurnal predator, melainkan jurnal lain yang kredibel.
2. Gagal Memenuhi BKD
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, LoA jurnal bisa dibutuhkan oleh dosen untuk membuktikan kinerja akademik. Sehingga dilampirkan saat menyusun laporan BKD sesuai jadwal yang ditetapkan Dikti.
LoA jurnal yang dilampirkan tersebut tentunya akan diperiksa oleh asesor. Jika LoA jurnal palsu dilampirkan karena tidak di cek dulu oleh dosen. Maka bisa dianggap tidak sah, dosen pun tidak bisa memenuhi BKD.
Hal ini akan berdampak pada beberapa sanksi sesuai ketentuan. Salah satunya, dosen tidak bisa menerima gaji sampai tunjangan. Sebab salah satu syarat menerima hak tersebut adalah memenuhi BKD yang ditetapkan Dikti.
3. Gagal Naik Jenjang Jabatan Fungsional
Sama seperti laporan BKD, LoA jurnal juga bisa dilampirkan dosen saat mengajukan kenaikan jabatan fungsional. Sebab ada syarat khusus berkaitan riwayat publikasi di jurnal ilmiah perlu dipenuhi. Dibuktikan dengan LoA jurnal tersebut.
LoA jurnal ini lantas akan diverifikasi oleh Tim PAK dan pihak terkait di platform SISTER. Jika LoA jurnal terkonfirmasi palsu, otomatis dosen dianggap belum memenuhi syarat khusus kenaikan jabatan fungsional. Dampaknya, kenaikan jenjang jabatan gagal diraih.
4. Reputasi Akademik Dosen Bisa Rusak
Dosen yang tanpa sengaja tidak sempat mengecek keaslian LoA jurnal dan melampirkannya dalam laporan BKD maupun pengajuan kenaikan jabatan fungsional. Kemudian terukti palsu, maka reputasi akademik bisa rusak.
Hal ini terjadi karena asesor akan melaporkan hasil penilaian pada laporan BKD. Begitu juga yang dilakukan Tim PAK saat menilai pengajuan kenaikan jabatan fungsional.
Sehingga akan dianggap memalsukan LoA jurnal dengan sengaja untuk kepentingan tersebut. Jika hal ini terjadi dan dosen tidak bisa membuktikan keberatannya. Maka akan di cap sebagai pelaku pelanggaran etika akademik.
5. Menanggung Konsekuensi Hukum
Dalam kondisi dosen sengaja memalsukan LoA jurnal untuk penggunaan pribadi. Misalnya memenuhi BKD, naik jabatan fungsional, meraih beasiswa, dan sebagainya.
Maka menjadi pelaku tindak pelanggaran etika dan bisa menanggung konsekuensi hukum. Hal ini sesuai dengan kebijakan Kemendiktisaintek yang memberlakukan aturan ketat dalam pelaksanaan publikasi ilmiah yang dilakukan kalangan dosen.
Jika memang terbukti membuat LoA jurnal palsu dengan bantuan pihak tertentu. Maka dosen bisa dikenakan sanksi, baik itu sanksi ringan berupa teguran sampai sanksi berat seperti pemecatan sampai masuk ke persidangan.
Contoh LoA Jurnal Palsu
Membantu meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan LoA jurnal palsu karena bisa dialami oleh semua dosen. Maka berikut adalah contoh LoA jurnal asli dan perbandingannya dengan LoA jurnal palsu:
Contoh LoA jurnal asli dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo:
Sementara itu, berikut contoh LoA jurnal palsu:
Melalui perbandingan ini, Anda tentu bisa mengetahui apa saja ciri-ciri dari LoA jurnal asli dengan yang palsu. Perbedaan bisa dari banyak aspek. Mulai dari kop surat, informasi data artikel yang diterbitkan jurnal, sampai tanda tangan pengesahan.
Sebagai upaya memastikan, maka dosen bisa melakukan konfirmasi ke pihak pengelola jurnal. Sehingga bisa diketahui dengan pasti apakah LoA jurnal yang diterima memang asli atau justru palsu.