Bagi siapa saja yang mendaftar dalam pembukaan beasiswa LPDP, Anda perlu menyiapkan Statement of Purpose (SoP). SoP sendiri termasuk salah satu dari sekian esai yang perlu disusun pendaftar dalam beasiswa LPDP.
Menariknya, SoP juga menjadi syarat administrasi untuk sejumlah program beasiswa yang memfasilitasi studi di luar negeri. Sekaligus syarat administrasi dalam pendaftaran mahasiswa baru di kampus luar negeri agar bisa mendapat LoA. Menyusun SoP bisa menjadi hal yang sulit apabila Anda tidak paham caranya. Artikel berikut akan membantu Anda!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Statement of Purpose LPDP?
Statement of Purpose (SoP) adalah esai untuk menyampaikan alasan tentang mengapa kampus tujuan kamu harus menerimamu sebagai mahasiswa di sana. SoP sering pula disebut dengan istilah personal statement.
Secara sederhana, SoP adalah dokumen berbentuk esai yang berisi penjelasan mengenai alasan penyusunnya memilih suatu perguruan tinggi. Tidak heran jika SoP ini menjadi salah satu syarat untuk bisa diterima di PT luar negeri dan mendapatkan LoA (Letter of Acceptance).
Esai satu ini cukup familier dalam program beasiswa di luar negeri maupun yang mendaftar mahasiswa baru di kampus luar negeri. Jika mendaftar beasiswa LPDP, Anda akan diminta menyusun SoP. Sebab SoP disini termasuk dalam syarat administrasi pendaftaran. Baik untuk studi di dalam maupun luar negeri.
Menyusun Statement of Purpose (SoP) dianjurkan tidak asal-asalan. Sebab isi dari esai ini akan menjadi bahan pertimbangan tim penyeleksi beasiswa LPDP. Semakin baik dan sesuai isi SoP tersebut, semakin besar kemungkinan lolos proses seleksi. Baik seleksi administrasi maupun substansi.
Tips Menulis Statement of Purpose
Dikutip melalui blog pribadi milik Salim Darmadi, yang merupakan awardee beasiswa LPDP di tahun 2018. Sejumlah tips dalam menyusun Statement of Purpose dalam seleksi beasiswa LPDP sesuai pengalaman pribadinya, diantaranya:
1. Memilih Item Kontribusi yang Tepat
Dalam menyusun SoP untuk meraih beasiswa LPDP, dianjurkan oleh Salim untuk memilih item kontribusi yang tepat. Item kontribusi artinya memilih salah satu atau beberapa kontribusi yang memang tepat untuk disampaikan.
Kontribusi ini bisa saja dari masa lalu (sudah dilakukan), yang sedang dijalankan, maupun rencana masa depan. Dianjurkan untuk memilih satu atau dua item sehingga isi SoP lebih fokus dan hemat kata. Sebab SoP dibatasi jumlah katanya.
Paling mudah adalah memilih satu item kontribusi. Jika memilih dua, misalnya kontribusi yang sedang berjalan dengan rencana masa depan. Maka perlu dipastikan ada keterkaitan, sehingga dipahami saling mendukung.
2. Menceritakan Kontribusi di Masa Lalu dan Tetap Rendah Hati
Tips yang kedua adalah menceritakan kontribusi di masa lalu. Akan tetapi perlu dibuat terkesan tetap rendah hati dan bukannya terkesan pongah alias sombong. Jika penyampaiannya terlalu pongah, maka bisa menjadi nilai minus atas SoP yang dilampirkan.
Setiap orang tentunya memiliki pencapaian dalam hidupnya. Baik ketika menempuh pendidikan maupun ketika berkarir dan aktif di masyarakat. Pilih salah satu yang dirasa berkesan, terutama yang relevan dengan PT atau program studi tujuan.
Adapun maksud tetap rendah hati dalam menceritakan kontribusi di masa lalu adalah sebagai berikut:
- “Saya adalah pegawai terbaik di kantor saya karena kerja keras saya melaksanakan perintah atasan” (terkesan pongah).
- “Berkat dukungan yang sangat baik dari atasan dan seluruh anggota tim, saya bersyukur pada tahun 2016 saya berhasil memperoleh penghargaan sebagai pegawai terbaik” (menunjukan kerendahan hati).
3. Menguraikan Rencana Kontribusi yang Visioner dan Realistis
Tips yang ketiga dari Salim dalam menyusun Statement of Purpose untuk meraih beasiswa LPDP adalah menguraikan rencana kontribusi secara visioner dan realistis. Jika menyampaikan rencana kontribusi dalam SoP, maka jangan disampaikan secara datar.
Visioner yang dimaksud disini bisa menyusun kalimat yang menunjukan Anda punya pandangan jauh ke depan, inovatif, kreatif, dan berwawasan luas. Sehingga menjelaskan kemungkinan positif di masa depan berkat kontribusi kreatif dan inovatif yang direncanakan. Berikut contohnya:
“Saya percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi teknologi berkelanjutan di Asia Tenggara. Dengan melanjutkan studi di bidang teknologi energi terbarukan, saya ingin berkontribusi dalam menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan krisis energi dan lingkungan, sehingga Indonesia dapat menjadi pelopor dalam transformasi energi hijau di tingkat global pada dekade mendatang.”
Berikut versi dalam bentuk kalimat tidak atau kurang visioner dari contoh di atas dan sebaiknya dihindari sebab tidak menjelaskan visi jangka panjang dan ambisi besar yang dimiliki:
“Saya tertarik untuk melanjutkan studi di bidang teknologi energi terbarukan karena saya ingin memahami lebih dalam tentang cara-cara untuk mengatasi masalah energi di Indonesia. Dengan pengetahuan yang saya peroleh, saya berharap bisa berkontribusi untuk pengembangan energi yang lebih ramah lingkungan di masa depan.”
4. Mengaitkan Rencana Studi dengan Rencana Kontribusi di Masa Depan
Tips yang keempat dalam menyusun Statement of Purpose di beasiswa LPDP adalah mengaitkan rencana studi dengan rencana kontribusi. Isi dari SoP sebaiknya tidak hanya kontribusi yang sudah, sedang, atau akan dilakukan.
Melainkan juga menjelaskan hubungan antara rencana studi dengan kontribusi di masa depan yang dipaparkan. Keduanya harus selaras, sehingga ada hubungan kuat. Sebab studi tersebut akan didanai LPDP dan wajib sejalan dengan rencana kontribusi yang disiapkan.
Misalnya, jika ingin memberi kontribusi dalam bidang energi terbarukan agar Indonesia menjadi pelopor dalam transformasi energi hijau. Maka pemilihan program studi harus relevan. Misalnya memilih prodi Teknik Energi Terbarukan, Teknik Elektro, Manajemen Energi, atau yang lainnya.
5. Menunjukan dan Melakukan Kapitalisasi pada Keunggulan yang Dimiliki
Tips terakhir dari Salim dalam menyusun Statement of Purpose di beasiswa LPDP adalah menunjukan keunggulan diri. Bahkan melakukan kapitalisasi pada keunggulan diri tersebut.
Melakukan kapitalisasi bisa diartikan sebagai menunjukan sebagai ahlinya, yang terbaik, dan sebagainya. Sehingga menunjukan bahwa diri sendiri memiliki keunggulan yang tidak mudah diraih oleh orang lain.
Misalnya, Anda ingin menjelaskan pernah meraih penghargaan dari perusahaan saat berkarir. Dibanding menyampaikan dengan kalimat berikut:
“Berkat ketelitian yang baik dalam mengonsep memo pertanggungjawaban keuangan di kantor. Pada tahun 2020 lalu saya dan tim menerima penghargaan tim keuangan terbaik dari perusahaan.”
Sebaiknya disampaikan dengan menambah kapitalisasi pada keunggulan atau pencapaian tersebut. Misalnya dengan kalimat berikut:
“Berkat ketelitian dan kerjasama yang baik dalam tim keuangan. Sekaligus semangat dalam bahu-membahu terlibat aktif dalam melaksanakan pertanggungjawaban keuangan kantor, dan memastikan prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan telah terpenuhi. Saya bersama dua tim keuangan lain bisa meraih penghargaan sebagai tim keuangan terbaik di tahun 2018.”
Tertarik mendaftar beasiswa LPDP mendatang? Lengkapi persyaratan beasiswa LPDP dengan membaca informasi berikut:
- Contoh Essay LPDP, Perhatikan Ketentuannya Agar Tidak Keliru
- Contoh Surat Rekomendasi Tokoh Masyarakat dan Tipsnya
- Contoh Study Plan untuk Beasiswa LPDP
- Proposal Penelitian LPDP, Ini Penjelasan dan Contohnya
Hal-Hal yang Harus Dihindari saat Menyusun Statement of Purpose LPDP
Selain mengetahui apa saja yang perlu disampaikan dalam esai Statement of Purpose (SoP). Penting juga untuk mengetahui beberapa hal yang perlu dihindari karena bisa membuat SoP tersebut datar dan tidak menunjukan keistimewaan.
Dikutip melalui website LPDP Kemenkeu, berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari tersebut:
1. Tidak Menjadi Diri Sendiri
Hal pertama yang perlu dihindari adalah tidak menjadi diri sendiri. Misalnya hanya fokus menjelaskan kelebihan perguruan tinggi tujuan, prodi tujuan, atau bahkan beasiswa LPDP itu sendiri.
Dalam SoP dianjurkan untuk menjelaskan kelebihan yang dimiliki. Sehingga dipandang layak menjadi awardee. Oleh sebab itu, disarankan untuk fokus pada diri sendiri dan menjelaskannya dengan baik.
Misalnya, alih-alih menyebutkan prestasi kampus tujuan di dalam maupun luar negeri. Sebaiknya menjelaskan pencapaian yang berhasil dilakukan atau rencana kontribusi yang visioner sehingga memilih masuk ke prodi yang dituju.
2. Isi Terlalu Umum
Hal kedua yang perlu dihindari adalah menyusun isi SoP yang terlalu umum. Menghindari hal ini, perlu banyak membaca contoh SoP dari para awardee sebelumnya. Namun, hindari melakukan penjiplakan.
Jadikan inspirasi untuk mendorong ditemukannya isi yang lebih khas pada diri sendiri. Hal ini menjadikan isi dari SoP lebih unik dan juga menarik. Apalagi jika memang menyampaikan berdasarkan pengalaman pribadi secara apa adanya.
3. Tidak Efektif dan Tidak Efisien
Seperti yang disampaikan sekilas sebelumnya, SoP dalam beasiswa LPDP dibatasi jumlah kata. Jadi, hindari menyusun isi SoP dengan banyak pengulangan atau berbelit-belit.
Pastikan setiap kalimat efektif agar mudah dipahami. Kemudian, menghindari pengulangan pada berbagai kosakata. Gunakan alat bantu untuk mengecek dan melakukan parafrase jika memang dibutuhkan.
4. Tidak Mengecek dan Tidak Meminta Feedback Orang Lain
Hal terakhir yang perlu dihindari adalah tidak mengecek atau bahkan tidak meminta feedback dari orang lain. Setelah menyusun SoP, pastikan dibaca ulang untuk memastikan bebas kesalahan dan hasilnya efektif serta efisien.
Selain itu, usahakan meminta pendapat dan penilaian orang lain. Sebelum submit susunan SoP, silahkan dikirimkan ke orang terdekat, terutama awardee LPDP. Sehingga dibantu memberi koreksi untuk memaksimalkan kualitasnya.
Ikuti tips LPDP berikut untuk perbesar peluang lolos:
- 10 Tips Lolos Beasiswa LPDP dari Sejumlah Awardee
- Passing Grade LPDP? Ini 7 Tips Agar Dapat Skor Tinggi
- Contoh Pertanyaan Wawancara LPDP dan Tips Sukses!
Contoh Statement of Purpose untuk LPDP
Berikut adalah contoh dari Statement of Purpose yang disusun oleh salah Salim Darmadi yang merupakan awardee beasiswa LPDP tahun 2018:
KONTRIBUSIKU UNTUK INDONESIA
(Salim Darmadi)
“Selain sebagai sumber penghasilan, profesi kita di birokrasi seyogyanya menjadi sarana untuk mengembangkan kompetensi, serta mendukung dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan. Insyaallah itu akan menjadi kontribusi berharga untuk bangsa dan negara”, demikian nasihat seorang senior ketika saya hendak menyelesaikan pendidikan saya di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), belasan tahun lalu.
Nasihat itu mengiringi langkah saya dalam memasuki dunia birokrasi. Saya bertekad bahwa profesi yang saya jalani di lembaga sektor publik harus dapat saya jadikan sebagai sarana berkontribusi. Saya ingin memberikan sumbangsih terbaik terhadap institusi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sehingga dapat memberikan kemaslahatan sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Berkontribusi di Lembaga Baru
Perjalanan karier saya diwarnai perkembangan institusional yang dinamis. Setelah Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan ditetapkan, Bapepam-LK pun bubar untuk kemudian melebur dalam lembaga baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menjadi pengatur dan pengawas sektor jasa keuangan nasional.
Ketika bergabung dengan OJK, saya ditugaskan sebagai Analis pada Direktorat Stabilitas Sistem Keuangan. Ditugaskan di sebuah unit yang sama sekali baru, dengan sumber daya yang terbatas dan tuntutan yang tinggi, merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Dengan kondisi seperti itu, saya leluasa mengusulkan berbagai inisiatif dan gagasan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Saya bersyukur dapat mengalami sendiri bagaimana unit kami berkembang dan semakin mapan.
Salah satu tujuan dibentuknya OJK adalah memastikan agar sektor jasa keuangan nasional terjaga stabilitasnya, sehingga dapat berperan optimal dalam mendukung kelangsungan pembangunan nasional serta mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan. Merupakan kehormatan bagi saya untuk aktif berpartisipasi mendukung pencapaian tugas institusi ini. Dalam empat setengah tahun terakhir, saya melaksanakan tugas-tugas terkait stabilitas sistem keuangan dan kebijakan strategis sektor keuangan. Bersama rekan-rekan satu tim, saya melaksanakan surveillance kondisi sektor jasa keuangan, berkoordinasi dalam kerangka Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), mempersiapkan protokol manajemen krisis, menyusun Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2015-2019, dan menyusun intervention points untuk pemimpin OJK terkait kebijakan strategis sektor keuangan.
Besar harapan saya, pelaksanaan tugas-tugas tersebut dapat menjadi bentuk kontribusi saya bagi pembangunan negeri ini. Terlebih ketika saya menyadari bahwa Indonesia dihadapkan pada kebutuhan pendanaan yang besar untuk melaksanakan pembangunan, dan sektor jasa keuangan diharapkan dapat memberikan dukungan yang optimal. Untuk itu, sektor jasa keuangan mutlak dijaga kestabilannya.
Ke depan, saya berencana untuk melanjutkan kiprah saya di OJK, dengan kapasitas yang terus meningkat. Upaya-upaya saya mengembangkan kompetensi, misalnya melalui berbagai pelatihan dan mencari beasiswa pendidikan doktoral, merupakan ikhtiar saya untuk dapat merealisasikan rencana tersebut.
Minat dan Hobi sebagai Sarana Berkontribusi
Saya juga mendapati bahwa minat saya dalam dunia penelitian dan tulis-menulis dapat menjadi kontribusi saya bagi negeri ini. Ketika menempuh studi di Australia dan memperoleh akses yang luas terhadap khazanah ilmiah, saya menemukan bahwa karya para ilmuwan Indonesia di jurnal-jurnal ilmiah internasional masih tertinggal dibandingkan beberapa negara tetangga di ASEAN, termasuk dalam disiplin ilmu akuntansi dan manajemen keuangan yang saya tekuni.
Saya kemudian tergerak untuk melakukan penelitian dan mempublikasikannya di jurnal-jurnal internasional. Saya bersyukur, hingga saat ini sebanyak 9 makalah saya telah diterbitkan di beberapa jurnal ilmiah dan semakin banyak dikutip. Pengalaman publikasi ilmiah ini kemudian membuat saya meraih sejumlah capaian berharga, yaitu diundang sebagai reviewer di beberapa jurnal internasional serta memperoleh Outstanding Paper Award dari Emerald Literati Network dan jurnal Asian Review of Accounting.
Saya juga termotivasi untuk menginspirasi orang lain melalui media tulisan dan buku, yang turut memberikan sumbangsih juga terhadap dunia literasi di Tanah Air. Alhamdulillah, saya telah menelurkan buku pertama saya, “Serpihan Inspirasi: Hikmah dari Negeri Seberang” (Elex Media Komputindo, 2016). Buku tersebut merupakan kumpulan esai inspiratif yang mengisahkan berbagai pengalaman saya saat menuntut ilmu di Australia. Respons dan kesan-kesan positif yang disampaikan oleh para pembaca buku tersebut sungguh membahagiakan.
Ke depan, saya juga ingin berkontribusi bagi negeri ini melalui dunia penelitian dan tulis-menulis. Saya ingin terus produktif menghasilkan karya ilmiah di jurnal internasional, menulis opini di media massa, maupun menerbitkan buku-buku berikutnya, sehingga karya-karya tersebut dapat memperkaya khazanah keilmuan Indonesia, dan dapat menjadi sarana saya untuk menginspirasi sesama anak bangsa.
LPDP dikenal memiliki cakupan beasiswa yang luas, apa saja?
- Settlement Allowance Beasiswa LPDP, Besaran Hingga Pencairan
- Ketentuan Tunjangan Keluarga LPDP, Calon Awardee Wajib Tahu
- Uang Saku LPDP Dalam dan Luar Negeri
Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman pribadi berkaitan dengan topik Statement of Purpose. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi penting dari artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat!