fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Manajemen Referensi, Contoh, dan Manfaat yang Diberikan

manajemen referensi

Melakukan manajemen referensi menjadi hal penting untuk dosen dan bahkan mahasiswa yang akan sering menyusun karya tulis ilmiah. Sebab satu judul karya tulis tentu menggunakan banyak referensi. Bagaimana jika dilakukan berulang? 

Tentu ada beberapa referensi lama yang sudah sempat dibaca dan digunakan akan kembali dijadikan referensi. Supaya lebih mudah melakukan pencarian sampai menyusun daftar pustaka di karya tulis tersebut, maka manajemen terhadap referensi penting untuk dilakukan. 

Apa Itu Manajemen Referensi? 

Dikutip melalui SPADA Kemdikbud, manajemen referensi adalah proses mengelola dan mengatur sumber referensi atau kutipan yang digunakan dalam penelitian atau penulisan ilmiah. 

Menurut Fenner, manajemen terhadap referensi adalah cara sistematis dalam mengelola informasi tentang penulisan konten ilmiah, termasuk penulis, judul, jurnal, dan metadata lainnya. 

Secara sederhana, manajemen dari referensi bisa didefinisikan sebagai proses mengelola referensi yang digunakan untuk melakukan penelitian maupun saat menyusun karya tulis ilmiah sehingga semua disusun dengan rapi, mudah ditemukan, dan bisa diingat. 

Misalnya: saat membuat kutipan dan perlu mencantumkan sumber di akhir kutipan atau di footnote alias catatan kaki, Anda bisa melihat daftar referensi yang sudah dikelola dan dirapikan untuk mencegah lupa detail sumber kutipan.

Sehingga dijamin sumber kutipan dan referensi lain yang digunakan tidak terlewat dan bisa menghindari plagiarisme. Adapun isi dari manajemen referensi adalah metadata referensi yang digunakan, bentuknya saat ini digital. 

Sehingga bukan menyimpan versi cetak dari seluruh referensi yang digunakan. Sementara metadata yang dimaksud disini mencakup seluruh data referensi yang digunakan. Mulai dari judul, siapa penulisnya, hingga tahun berapa diterbitkan. 

Manfaat dari Melakukan Manajemen Referensi 

Melakukan manajemen terhadap referensi tidak lagi sulit, karena memang sudah semakin banyak aplikasi yang mendukung aktivitas ini. Namun, seberapa penting sebenarnya melakukan kegiatan ini? Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa manfaat dari melakukan manajemen referensi dengan baik dan benar: 

1. Kemudahan Mengatur Daftar Referensi 

Manajemen terhadap referensi secara sederhana adalah proses mencatat seluruh referensi menjadi sebuah daftar. Manajemen referensi bisa menjadi database pribadi untuk mengetahui dan mengingat referensi mana saja yang digunakan. 

Proses ini sangat penting bagi dosen, mahasiswa, maupun peneliti yang akan familiar dengan kegiatan penelitian dan menyusun karya tulis dijamin akan rutin mencari referensi dan beberapa akan digunakan sampai berkali-kali. 

Jika menggunakan tools atau aplikasi untuk melakukan manajemen terhadap referensi, Anda bisa membaca ulang setiap referensi yang sudah masuk ke database tools tersebut.

2. Memudahkan Proses Sitasi Kutipan 

Lewat manajemen terhadap referensi, seorang akademisi dan peneliti juga akan dimudahkan untuk proses sitasi terhadap kutipan, baik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. 

Penyusunan sumber kutipan perlu disesuaikan dengan ketentuan dari style yang digunakan. Sebab, kutipan format APA Style dengan format lainnya punya unsur berbeda. 

Melalui manajamen referensi (seperti Mendeley), proses sitasi hanya perlu mengklik menu di Ms Word. Cara ini tentu saja praktis dan hasilnya juga akurat sesuai ketentuan style yang digunakan. 

3. Kemudahan Menyusun Daftar Pustaka

Tak hanya sitasi untuk kutipan atau mencantumkan sumber usai menyusun kutipan dalam karya ilmiah, manajemen terhadap referensi menggunakan tools juga memberi kemudahan menyusun daftar pustaka. 

Jika tools sudah diinstal dan terhubung dengan aplikasi yang digunakan untuk mengetik, misalnya Ms Word. Maka tinggal klik menu Referensi di lembar kerja dan daftar pustaka otomatis sudah tersusun sesuai style yang digunakan. 

4. Mencegah Plagiarisme 

Mencantumkan sumber dalam kutipan dan ditulis ulang di daftar pustaka adalah upaya terbaik mencegah plagiarisme. Sebab definisi plagiarisme sendiri adalah mengutip sebagian atau seluruh karya orang lain tanpa mencantumkan sumber dengan jelas. 

Jika sumber kutipan dan seluruh referensi yang Anda gunakan sudah dicantumkan, Anda sudah bisa menghindari plagiarisme. Tools manajemen terhadap referensi membantu menyusun sitasi sesuai ketentuan sehingga dijamin benar dan juga dijamin lengkap. 

5. Kemudahan dalam Mencari Referensi 

Manfaat terakhir dari manajemen referensi adalah memberi kemudahan dalam mencari referensi, khususnya dari referensi yang memang pernah digunakan dan sudah dimasukan ke dalam database tools manajemen yang digunakan. 

Ketika membutuhkan referensi tersebut, silakan bisa mencari di tools dan akan dengan cepat menemukannya. Pada tools Mendeley, Anda bahkan bisa menyimpan file digital dari referensi yang digunakan dengan cukup klik dan dokumen akan terbuka. 

Rekomendasi Aplikasi untuk Manajemen Referensi 

Melakukan manajemen referensi tidak harus dilakukan secara manual seperti beberapa dekade yang sudah lewat. Para dosen, mahasiswa, dan para peneliti bisa melakukan tata kelola referensi dengan tools atau alat bantu. 

Berikut beberapa aplikasi manajemen terhadap referensi: 

1. Mendeley 

Mendeley merupakan sebuah perangkat lunak yang mampu mengelola berbagai jenis referensi dalam penulisan karya tulis, terutama karya tulis ilmiah.

Mendeley dikembangkan oleh Elsevier dan menyediakan beragam fitur untuk menyimpan seluruh referensi yang digunakan. Tools ini banyak digunakan dosen karena dinilai mudah diinstal, digunakan, dan fiturnya lengkap. 

Disini, para pengguna tidak hanya dimudahkan membuat sitasi untuk catatan kaki maupun daftar pustaka saja melainkan juga bisa membaca ulang referensi dalam format digital kapan saja selama sudah dimasukan ke Mendeley.  

Baca Juga:

2. Zotero 

Tools manajemen referensi selanjutnya adalah Zotero. Zotero merupakan satu manajemen referensi yang berguna untuk membantu penulis dalam mengelola sitasi (referensi, kutipan, bibliografi (daftar pustaka)). Fungsi utama Zotero sama persis dengan Mendeley. 

Zotero dikembangkan oleh Corporation for Digital Scholarship dari Universitas George Mason pada tahun 2006 dan bersifat gratis. Tools satu ini membantu akademisi seperti dosen mengatur referensi dan kemudahan dalam melakukan sitasi otomatis. 

Fitur yang dimiliki nyaris sama dengan Mendeley, selain itu disini juga disediakan beberapa style untuk penulisan sitasi. Sehingga bisa disesuaikan dengan kebijakan institusi maupun pengelola jurnal. 

3. Endnote 

Dikutip melalui laman resminya, Endnote memiliki definisi sebagai tools manajemen referensi standar industri untuk membantu Anda mengelola kutipan, referensi, dan bibliografi.

Meski tidak sepopuler Mendeley dan Zotero di dunia akademik, Endnote bisa diandalkan untuk mengelola referensi sekaligus membantu melakukan sitasi baik untuk catatan kaki maupun untuk daftar pustaka dengan berbagai style. 

Selain tools manajemen referensi yang sudah disebutkan tersebut, tentunya masih banyak lagi pilihan lainnya. Apalagi semakin tinggi kesadaran akademisi melakukan manajemen terhadap referensi. 

Apakah Anda sudah menggunakan manajemen referensi di atas? Silakan tulis di kolom komentar apabila ada pertanyaan seputar Mendeley, Zotero, dan Endnote.

Artikel ini akan sangat berarti bagi rekan Anda yang sama-sama sering mencari dan membaca jurnal. Jadi, silakan share ke mereka dengan cara klik tombol share. Semoga bermanfaat!

Di tag :