Informasi

Cara Menjadi Dosen di Luar Negeri dan Tipsnya


Karir menjadi dosen tak hanya bisa diwujudkan di dalam negeri saja, melainkan juga di negara orang alias luar negeri. Jika memiliki keinginan satu ini, Anda wajib mencari informasi seputar tata cara menjadi dosen di luar negeri. 

Sangat mungkin bagi masyarakat Indonesia untuk menjadi dosen di negara lain, baik itu di negara kawasan Asia seperti negara tetangga sendiri maupun negara di benua lain. Apalagi ada banyak juga masyarakat Indonesia yang dikenal aktif menjadi dosen di sejumlah negara. 

Hanya saja, kualifikasi atau persyaratan menjadi dosen di luar negeri dikenal lebih sulit. Apalagi untuk negara yang statusnya negara maju maupun negara dengan kualitas pendidikan di atas Indonesia. Lalu, bagaimana agar bisa diterima dosen di negara lain? 

Tentang Menjadi Dosen di Negara Orang

Sebelum sampai ke topik bagaimana cara menjadi dosen di luar negeri, maka dibahas dulu beberapa hal mendasar terkait topik ini. Secara umum, profesi dosen memang tidak hanya ditemukan di Indonesia tetapi di semua negara di dunia. 

Hanya saja memang akan dijumpai beberapa perbedaan dan hal ini akan dijelaskan secara rinci di bawah. Artinya, karir dosen tidak hanya bisa dibangun di negara sendiri melainkan juga di negara lain. 

Apakah mungkin orang Indonesia menjadi dosen di luar negeri? Jawabannya adalah sangat mungkin. Sebab selama memenuhi kualifikasi sebagai dosen di suatu negara, maka akan diterima menjadi dosen di negara tersebut. 

Fakta lain, ada banyak orang Indonesia yang berhasil menjadi dosen di luar negeri sehingga sangat mungkin bagi siapa saja dari Indonesia untuk menjadi dosen di negara lain. Dimanapun negara tersebut, Anda bisa menjadi dosen di negera lain selama memenuhi kualifikasi yang ditetapkan. 

Hal ini juga berlaku di tanah air, dimana bisa ditemukan WNA atau orang dari negara lain yang aktif mengajar di perguruan tinggi dalam negeri, baik itu di PTN maupun di PTS.

Perbedaan Dosen di Indonesia dan di Luar Negeri

Meskipun sama-sama dosen dan tugas utamanya adalah mengajar, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat di dunia pendidikan tinggi. Selain ada perbedaan tata cara menjadi dosen di luar negeri dengan di dalam negeri, dijumpai juga perbedaan lainnya. 

Dikutip melalui salah satu artikel di blog pribadi milik Rully Chayono (dosen di Institut Teknologi Bandung), ada sejumlah hal yang menjadi perbedaan antara dosen di Indonesia dan di luar negeri. Berikut perbedaan dosen di dalam negeri dan luar negeri:

1. Kewajiban Akademik

Perbedaan yang pertama antara dosen di Indonesia dengan dosen di luar negeri adalah dari sisi kewajiban akademik. Dosen di Indonesia mengikuti ketentuan isi tri dharma untuk menjalankan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Rupanya di negara lain pun umumnya sama, yakni memiliki tiga kewajiban akademik tersebut. Hanya saja tidak semua negara memberikan tugas penunjang sebagaimana dosen di Indonesia. 

2. Jenjang Karir

Perbedaan yang kedua antara dosen di dalam negeri dengan di luar negeri adalah dari jenjang karir akademik. Seperti yang diketahui, dosen di Indonesia diberikan jenjang karir khusus melalui jabatan fungsional dosen. 

Jenjang pada jabatan fungsional ini adalah dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, Guru Besar. Di luar negeri berbeda, jenjang karir dosen di luar negeri memiliki istilah lain, yakni Lecturer, Assistant Professor, Associate Professor, Professor. 

Namun, beberapa negara bisa jadi memiliki jenjang karir berbeda sehingga perlu dicari informasinya agar Anda bisa menyesuaikan isi surat lamaran dan CV serta tidak salah paham saat membaca lowongan dosen. 

Pelajari jenjang karir dosen melalui Jenjang Karir Dosen PNS yang Wajib Anda Ketahui.

3. Kualifikasi Pendidikan Terakhir

Perbedaan selanjutnya yang penting untuk dipahami jika saat ini mempelajari cara menjadi dosen di luar negeri adalah dari kualifikasi akademik. Sejak tahun 2014, syarat pendidikan terakhir untuk dosen di Indonesia adalah minimal S2. 

Sementara di luar negeri diketahui mayoritas mewajibkan dosen merupakan lulusan S3. Oleh sebab itu, penting untuk studi lanjut sampai jenjang S3 dulu baru melamar sebagai dosen di negara lain. 

Bahkan ada beberapa negara yang mewajibkan dosen adalah lulusan program postdoctoral. Jadi, silakan mencari tahu informasinya agar memenuhi kualifikasi akademik yang bisa disebut sebagai kualifikasi mutlak dan paling mendasar untuk dipenuhi. 

4. Syarat Menjadi Dosen Tetap

Perbedaan keempat adalah dari segi syarat menjadi dosen tetap. Syarat dosen tetap di Indonesia cenderung lebih mudah dipenuhi karena rigid. Sementara di negara maju seperti Amerika Serikat sampai Jepang biasanya lebih fleksibel (berubah-ubah) sehingga lebih sulit dipenuhi. 

5. Produktivitas Penelitian

Hal kelima yang membedakan antara dosen di Indonesia dan luar negeri adalah produktivitas penelitian. Di negara maju, mayoritas dosen memiliki produktivitas tinggi dengan sistem kebijakan ketat tetapi transparan. Sementara itu, di Indonesia masih terbilang rendah dibanding negara lain yang lebih maju. 

6. Sistem Penggajian

Poin terakhir yang menunjukan perbedaan antara dosen di Indonesia dengan negara lain di dunia, khususnya negara maju adalah sistem penggajian. Sistem penggajian dosen di Indonesia cenderung jelas untuk dosen PNS karena diatur langsung oleh pemerintah. 

Namun tidak dengan dosen non PNS yang mengabdi di PTS, dimana akan disesuaikan dengan kebijakan internal PTS tersebut, sehingga tidak sedikit dosen di Indonesia yang masih menerima gaji terbilang kecil. 

Di luar negeri, sistem penggajian dosen cenderung jelas, sehingga nominalnya jelas dan diatur oleh Undang-Undang yang dipatuhi seluruh penyelenggara kegiatan pendidikan. Bahkan beberapa negara masuk ke dalam daftar pemberi gaji tertinggi di dunia untuk profesi dosen seperti Kanada dan sampai India. 

Ingin tau gaji dosen di Indonesia? Kami sudah merangkumnya:

Cara Menjadi Dosen di Luar Negeri

Ada banyak alasan dan pertimbangan kenapa orang dari Indonesia memutuskan untuk membangun karir dosen di negara lain. Bisa karena sistem penggajian yang lebih baik atau karena memang ada kesempatan. 

Misalnya, seseorang yang menyelesaikan studi S3 di luar negeri dan kemudian mendapat tawaran sebagai dosen. Tawaran ini langsung diterima dengan alasan tertentu, misalnya memang passion ingin menjadi dosen. Setiap dosen tentu punya ceritanya sendiri. 

Lalu, bagaimana jika ingin menjadi dosen di luar negeri? Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa pilihan cara menjadi dosen di luar negeri: 

1. Menempuh Studi di Luar Negeri

Cara pertama untuk membuka kesempatan bisa menjadi dosen di luar negeri adalah studi di luar negeri, khususnya jenjang pascasarjana. Seperti penjelasan sebelumnya, mayoritas negara di luar Indonesia mewajibkan dosen minimal lulusan S3. 

Jadi, pastikan untuk menempuh studi sampai jenjang S3 dan diselesaikan dengan baik. Jauh lebih baik jika studi S3 maupun S2 sudah ditempuh di luar negeri karena bisa sekalian mempelajari sistem pendidikan dan peluang karir dosen. 

Selain itu, menjadi mahasiswa berprestasi dan dipandang memiliki potensi karena membuka peluang mendapat tawaran menjadi dosen. Bahkan, bisa menjadi prioritas dosen lain untuk memberikan info pembukaan lowongan dosen. 

Tertarik studi S3? Daftar beasiswa S3 dari negara lain berikut tak boleh Anda lewatkan:

2. Mengikuti Konferensi Internasional

Cara menjadi dosen di luar negeri yang kedua adalah mengikuti konferensi internasional. Konferensi disini tentu saja adalah konferensi ilmiah yang dihadiri para dosen dan peneliti dari berbagai negara di dunia. 

Konferensi ilmiah bisa diselenggarakan di Indonesia maupun di luar negeri, tergantung dari siapa penyelenggara dan kebijakan penetapan tempat atau lokasi. Dalam konferensi ilmiah bertaraf internasional, Anda berpeluang membangun jaringan. 

Anda bisa bertemu dosen dari sejumlah negara di dunia dan bisa berkomunikasi. Pada momen tertentu, Anda bisa menanyakan peluang karir dosen di negara asal dosen tersebut sehingga bisa mengakses informasi langsung dari dosen luar negeri. 

3. Mencari Lowongan Dosen Tanpa Batasan Geografis

Cara menjadi dosen di luar negeri yang ketiga tentu saja aktif mencari lowongan dosen tanpa memandang batasan geografis. Jika memang ingin meniti karir dosen di negara lain, silakan aktif mencari lowongan dosen. 

Apabila sudah menentukan negara tujuan, Anda bisa berselancar di website resmi perguruan tinggi negara tersebut sehingga bisa segera update informasi pembukaan lowongan dosen dan bisa melamar saat itu juga. 

Jika belum memiliki negara tujuan, Anda bisa lebih fleksibel lagi. Anda bisa mencari lebih banyak lowongan dari berbagai perguruan tinggi di dunia sehingga membuka kesempatan besar untuk diterima sebagai dosen di luar negeri. Tentunya dengan catatan memang sudah memenuhi kualifikasi yang ditetapkan. 

4. Aktif Meneliti dan Mengurus Publikasi Ilmiah

Poin ketiga dalam pilihan cara menjadi dosen di luar negeri adalah aktif melakukan penelitian dan rajin melakukan publikasi ilmiah. Sebab nama Anda akan dikenal para dosen dan peneliti internasional dari berbagai negara. 

Tidak sedikit dosen yang hasil penelitiannya dipandang mutakhir dan memberi dampak signifikan bagi pengembangan iptek. Kemudian mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan dosen dan peneliti negara lain. 

Dalam momen tersebut, juga akan membuka peluang mengetahui atau bahkan mendapat tawaran lowongan dosen. Apalagi umumnya di luar negeri akan sangat memperhatikan riwayat publikasi dan hasil penelitian. 

Jika riwayat ini sudah terbangun dan dipandang memiliki potensi baik, Anda berkesempatan untuk diberi tawaran menjadi dosen. Jadi, Anda bisa mulai dari sekarang untuk produktif meneliti dan mengurus publikasi ilmiah. Terutama publikasi ilmiah ke jurnal internasional bereputasi. 

Tips untuk Menjadi Dosen di Luar Negeri

Jika memiliki keinginan besar untuk menjadi dosen di negara lain, ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk dilakukan. Dikutip dari website Oke News, berikut beberapa tips membangun karir dosen di luar negeri yang disampaikan Katrina Gulliver, Ph.D. yang merupakan seorang dosen di Universitas Ludwig-Maximilians, Munchen, Jerman:

1. Aktif Mengikuti Konferensi Internasional

Tips pertama adalah aktif mengikuti konferensi internasional dimana bisa bertemu dengan dosen-dosen dan peneliti dari berbagai negara di dunia. Sehingga bisa membangun jaringan dan bisa mendapat informasi peluang menjadi dosen di luar negeri. 

Konferensi ilmiah memang dikenal membutuhkan biaya yang tinggi. Selain biaya menjadi peserta konferensi, ada biaya perjalanan lintas negara. Namun, jika menjadi mahasiswa di suatu negara maka biasanya ada insentif maupun memang diberi fasilitas gratis ikut konferensi internasional. 

Dijelaskan pula bahwa ada banyak perguruan tinggi di Eropa yang memberi fasilitas bantuan keuangan untuk mahasiswa sarjana dan pascasarjana ikut konferensi internasional sehingga bisa dipertimbangkan untuk kuliah di luar negeri dan mendapatkan fasilitas ini. 

Baca Juga: Ini Alasan Pentingnya Dosen Mengikuti Konferensi Internasional

2. Membangun Kontak Internasional

Tips kedua untuk membuka lebih banyak pilihan cara menjadi dosen di luar negeri adalah membangun kontak internasional. Artinya, Anda perlu membangun jaringan internasional seluas dan sebanyak mungkin. 

Jaringan internasional ini membantu mendapatkan mentor maupun promotor saat studi lanjut dan mendapat kemudahan mengurus surat rekomendasi. Sekaligus membantu mendapatkan info lowongan dosen lebih cepat dan lengkap. 

Ada banyak cara bisa dilakukan untuk membangun jaringan atau kontak internasional. Misalnya aktif ikut pertukaran pelajar maupun pertukaran mahasiswa, ikut penelitian kolaborasi, kuliah di luar negeri, ikut konferensi internasional. 

3. Update Timeline Pembukaan Lowongan Dosen

Tips yang ketiga untuk membuka jalan menjadi dosen di luar negeri adalah update timeline atau waktu-waktu khusus dimana lowongan dosen dibuka. Dijelaskan bahwa lowongan pekerjaan di Inggris, Hong Kong, dan Singapura umumnya dibuka setiap bulan Februari. 

Jika ingin mencari lowongan dosen sebagai salah satu cara menjadi dosen di luar negeri pada negara-negara tersebut, Anda bisa aktif bergerilya mencari info lowongan di sepanjang bulan Februari sampai Maret. 

Setiap negara tentu memiliki timeline tersendiri dalam membuka lowongan dosen. Selain tiga negara tersebut, ada juga negara Australia dan Afrika Selatan yang umumnya membuka lowongan di bulan November. Cari tahu timeline negara lain jika menyasar negara selain yang disebutkan disini. 

4. Paham Nama Profesi Dosen di Negara Lain

Tips yang keempat untuk meraih peluang meniti karir sebagai dosen di luar negeri adalah memahami atau mempelajari nama profesi dosen di negara tujuan. Setiap negara memiliki istilah berbeda untuk menyebut profesi dosen. 

Ada yang menggunakan istilah lecturer, ada pula yang menggunakan istilah professor assistant, dan lain sebagainya. Kenapa hal ini perlu dipahami? Sebab bisa jadi ada lowongan dosen tetapi tidak disadari karena tidak paham istilah umum di suatu negara. 

Selain itu, pemahaman ini juga berguna untuk menyusun CV serta surat lamaran dengan menggunakan nama profesi yang dikenal umum masyarakat negara tersebut sehingga bisa membuka peluang untuk diterima atau dipanggil untuk proses seleksi. 

5. Menggunakan Istilah Lokal dalam Lamaran

Tips yang terakhir dalam proses mencari cara menjadi dosen di luar negeri adalah menggunakan istilah lokal. Hal ini sejalan dengan penjelasan di poin sebelumnya mengenai istilah untuk menyebut profesi dosen. 

Selain itu, pahami juga istilah lokal lain yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Baik penyebutan gelar sarjana maupun pascasarjana, jurusan, dan sebagainya agar mudah dipahami masyarakat di negara tujuan. 

Pemahaman ini akan membantu menyusun surat lamaran yang mudah dipahami. Hal ini bisa meningkatkan peluang untuk dipanggil interview dan membuka lebih banyak peluang diterima sebagai dosen. 

Jika kurang paham maka bisa menggunakan jasa penerjemah profesional. Namun, usahakan sudah fasih bahasa ibu di negara tujuan. Sebab, bagaimana bisa mengajar jika bahasa ibu di negara tersebut saja tidak dikuasai? 

Melalui beberapa tips dan pilihan cara menjadi dosen di luar negeri yang sudah dijelaskan. Tentu memiliki gambaran dan pandangan lebih untuk bisa merintis karir akademik dengan benar di suatu negara. 

Kuncinya adalah selalu mau belajar dan selalu rajin mencari informasi sehingga bisa update persyaratan menjadi dosen di suatu negara dan mengajukan aplikasi lamaran dengan berbagai nilai tambah. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.

Pujiati

Saya menyukai kegiatan membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Saat ini, selain disibukkan dengan agenda seorang ibu rumah tangga, saya aktif menjadi Content Writer untuk situs di Deepublish Group. Sesekali saya juga membuat artikel untuk media Hops ID.

Recent Posts

Penerapan Metode Pembelajaran Case Study di Perguruan Tinggi

Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…

5 days ago

6 Solusi saat Google Scholar Tidak Bisa Dibuka

Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…

5 days ago

Artikel Tidak Terdeteksi Google Scholar? Ini 2 Solusinya

Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…

5 days ago

S2-S3 Gratis di Thailand dengan Vistec Scholarship 2025

Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…

5 days ago

Chinese Government Scholarship Dibuka untuk S1 Hingga S3, Daftar Segera!

Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…

1 week ago

Stipendium Hungaricum Scholarship Programme 2025 Dibuka, Cek Sekarang!

Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…

2 weeks ago