Bagi para dosen maupun non dosen di Indonesia yang ingin kuliah pascasarjana (S2 dan S3) gratis di Australia, maka bisa mendaftar program Australia Awards Scholarship (AAS). Kabar baiknya, program beasiswa ini kembali dibuka pendaftarannya.
Beasiswa ini masuk ke dalam jajaran beasiswa bergengsi karena disediakan pemerintah Australia khusus untuk mahasiswa asal Indonesia. Selain itu, beasiswa AAS bersifat penuh (fully funded) dan memiliki sejumlah kelebihan lainnya. Simak penjelasan lengkapnya!
Australia Awards Scholarship adalah program beasiswa internasional bergengsi yang ditawarkan oleh Pemerintah Australia kepada generasi pemimpin global berikutnya untuk memperoleh gelar PhD atau Master dari perguruan tinggi Australia.
Program beasiswa ini menjadi bagian dari program bantuan Pemerintah Australia di Indonesia sejak tahun 1953. Sampai saat ini, program beasiswa untuk jenjang pascasarjana masih terus diselenggarakan oleh pemerintah Australia.
Melalui program ini, total sudah ada 13.000 alumni dari perguruan tinggi di Australia. Sehingga, menjadi program berkelanjutan yang besar kemungkinan akan terus diselenggarakan di tahun-tahun mendatang.
Beasiswa ini sendiri hanya untuk jenjang pascasarjana, yakni Master (S2) dan PhD (S3). Sehingga bisa diikuti oleh mahasiswa asal Indonesia yang sudah menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) dan memenuhi kualifikasi lain sesuai ketentuan pihak penyelenggara.
Seperti penjelasan sebelumnya, di dalam program Australia Awards Scholarship dibuka hanya untuk jenjang pascasarjana. Sehingga dalam program ini tersedia dua tipe program yang bisa dipilih oleh para pendaftar. Berikut detail 2 tipe program beasiswa AAS:
Tipe yang pertama adalah jenjang PhD atau S3 yang sasarannya adalah para perubahan masa kini atau masa depan, termasuk mereka yang merupakan Kelompok Sasaran Pemerataan (Equity Target Groups). Ketentuannya adalah sebagai berikut:
Tipe beasiswa kedua dalam program Australia Awards Scholarship adalah program Master atau jenjang S2. Adapun sasaran dalam tipe ini adalah pembuat kebijakan masa depan, pemengaruh kebijakan, peneliti akademis dan dosen yang berprestasi.
Sementara untuk ketentuan dalam tipe ini adalah sebagai berikut:
Sebagai catatan tambahan, masa studi atau durasi masa kuliah disesuaikan dengan kebijakan perguruan tinggi tujuan. Sesuai dengan jenjang pendidikan pascasarjana yang diambil dan program studi yang dipilih.
Selama masa studi, seluruh cakupan beasiswa akan didapatkan. Apabila masa studi melebihi ketentuan maka ada kebijakan untuk penerima program menanggung biaya secara mandiri.
Selain itu juga terdapat sejumlah program tambahan yang terkait dengan Beasiswa Australia Awards di Indonesia termasuk Allison Sudradjat Prize dan Hadi Soesastro Prize. Sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dan perhatian sebelum melakukan pendaftaran.
Meskipun penerima program Australia Awards Scholarship bisa memilih kuliah pascasarjana di berbagai perguruan tinggi terkemuka di negara ini. Namun ada tiga bidang studi yang menjadi prioritas, yaitu:
Meskipun hanya ada tiga bidang studi prioritas, akan tetapi pendaftar masih memungkinkan untuk masuk ke bidang studi (prodi) lain. Hanya saja tidak menjadi prioritas sebagai calon penerima program. Jadi, silakan menentukan pilihan dengan bijak.
Program Australia Awards Scholarship tidak hanya menjamin biaya pendidikan gratis selama masa studi melainkan mencakup lebih banyak kebutuhan penerima program. Berikut detail cakupan beasiswa program AAS:
Sebagai informasi tambahan, cakupan tersebut adalah untuk penyelenggaraan di tahun 2023. Sementara untuk penyelenggaraan di tahun ini belum ada informasi cakupan beasiswanya apa saja.
Namun, berhubung program beasiswa dari pemerintah Australia ini sudah berlangsung lama dan setiap tahun dibuka pendaftarannya. Dimana secara umum cakupan beasiswa tetap, maka besar kemungkinan tahun ini cakupan beasiswanya juga masih sama persis dengan tahun sebelumnya.
Jika tertarik untuk mengikuti pendaftaran program Australia Awards Scholarship 2024. Maka wajib memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan, dimana terbagi menjadi persyaratan umum dan khusus sesuai jenjang pendidikan yang ditempuh. Berikut penjelasannya:
Persyaratan umum mendaftar beasiswa AAS antara lain
Berikut persyaratan khusus bagi yang ingin mendaftar beasiswa PhD di Australia Awards Scholarship:
Program Australia Awards Scholarship 2024 dibuka pendaftarannya pada 1 Februari 2024 dan rencananya akan ditutup pada 30 April 2024 mendatang. Berikut adalah timeline untuk penyelenggaraan program beasiswa satu ini:
Kegiatan | Jadwal |
---|---|
Pembukaan pendaftaran | 1 Februari 2024 |
Deadline pendaftaran | 30 April 2024 |
Proses seleksi aplikasi pendaftaran | Juni 2024 |
Proses wawancara dan tes IELTS | Juli 2024 |
Pengumuman penerima program | Agustus 2024 |
Adapun untuk jadwal atau timeline program tentunya bersifat belum pasti. Oleh sebab itu, detail mengenai informasi terbaru dan sebagainya bisa rutin mengecek alamat email yang dipakai mendaftar program. Bisa juga mengunjungi laman Australia Awards Indonesia secara berkala.
Pendaftaran program Australia Awards Scholarship 2024 dilakukan secara online melalui laman Australia Awards Scholarship Indonesia. Pada saat melakukan pendaftaran, seluruh dokumen wajib dilampirkan sesuai dengan ketentuan. Berikut persyaratan dokumen beasiswa Australia Awards:
Informasi lebih lanjut bisa menghubungi narahubung Australia Awards in Indonesia berikut:
E-mail: longtermawards@australiaawardsindonesia.org
Situs web: www.australiaawardsindonesia.org
Itulah penjelasan detail mengenai Australia Awards Scholarship 2024, sehingga bisa segera mempersiapkan diri sebelum pendaftaran ditutup pada akhir April 2024 mendatang. Jika butuh informasi lebih bisa mengunjungi laman resmi dan kontak narahubung yang disediakan pihak penyelenggara.
Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan topik ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke kolega Anda. Semoga bermanfaat.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…