Pada saat mendaftar suatu program beasiswa, calon awardee biasanya diminta menjelaskan alasan mengikuti beasiswa tersebut. Hal ini biasanya menjadi isi dari beberapa pertanyaan dalam proses pendaftaran.
Pada beberapa program, alasan ini biasanya wajib dicantumkan di esai atau motivation letter sehingga pendaftar bisa menjelaskan kepada pihak penyelenggara kenapa memilih program beasiswa tersebut.
Tak hanya itu, ini juga memberi pertimbangan kepada pihak penyelenggara beasiswa untuk memilih pendaftar sebagai penerima program (awardee). Oleh sebab itu, persiapkan alasan memilih beasiswa dengan sabik-sebaiknya dan sesuai visi beasiswa untuk memperbesar peluang diterima. Berikut penjelasan detailnya.
Alasan mengikuti beasiswa adalah salah satu pertanyaan yang umum diajukan pihak penyelenggara beasiswa saat wawancara/interview dengan pendaftar. Wawancara biasanya dilakukan dengan tatap muka secara langsung atau bisa juga dengan jarak jauh secara daring (online). Bagaimanapun metode wawancara dilakukan, calon awardee harus mempersiapkan alasan dengan sebaik-baiknya.
Pada saat menerima pertanyaan ini, pendaftar diharapkan bisa menjelaskan kenapa memilih program beasiswa tersebut di antara program beasiswa lainnya. Ketika calon awardee menjelaskan jawaban kenapa mengikuti beasiswa, interviewer biasanya akan menangkap informasi penting lain.
Misalnya mengenai rencana studi pendaftar, rencana penelitian, impian pendaftar, dan lain sebagainya sehingga pihak penyelenggara bisa menentukan kesesuaian informasi penting tersebut dengan visi dan misi program maupun dari visi dan misi penyelenggara beasiswa.
Pada akhirnya, jawaban yang diberikan atas pertanyaan ini akan menjadi bahan pertimbangan apakah Anda layak menjadi awardee atau tidak. Jadi, Anda dianjurkan memberi jawaban yang jujur dan bisa dibuktikan atau dipertanggung jawabkan di kemudian hari.
Baca Juga: Contoh CV Beasiswa, Isi dan Cara Membuat
Setiap pendaftar program beasiswa tentu memiliki alasan mengikuti beasiswa secara personal. Ada yang sekadar menambah pengalaman, sampai ada yang berharap beasiswa ini menjadi jembatan untuk mewujudkan mimpi yang diinginkan.
Alasan yang jelas, logis, dan sesuai dengan beberapa aspek yang ditetapkan pihak penyelenggara akan sangat menentukan nasib aplikasi yang diajukan. Jadi, usahakan untuk membuat alasan yang benar dan tidak remeh-temeh.
Lalu, seberapa penting menjelaskan alasan yang tepat kenapa memilih program beasiswa tersebut? Memiliki alasan yang jelas menunjukan niat serius mengikuti program beasiswa tersebut dan akan serius menjalani perkuliahan.
Jawaban yang dipikirkan secara niat dan matang menunjukan bahwa pendaftar merupakan kandidat yang sungguh-sungguh membutuhkan beasiswa tersebut. Alasan mengikuti beasiswa biasanya tidak jauh dari tujuan akademik, profesi impian, pengembangan karir, dan rencana di masa depan yang bermanfaat besar.
Pada saat alasan mengikuti beasiswa cenderung sederhana dan tidak logis, hal tersebut akan membuat pihak penyelenggara merasa Anda bukan kandidat yang tepat karena dipandang tidak sesuai visi dan misi program.
Misalnya, saat ada beasiswa S3 ke Korea Selatan dan Anda punya alasan memilih program tersebut karena bisa mengantarkan bertemu dengan idol. Alasan tersebut tentu tidak sesuai dengan program beasiswa yang sifatnya serius untuk tujuan akademik.
Lain halnya jika alasan Anda adalah karena program tersebut mendukung Anda masuk ke Universitas A di Korea Selatan. Dimana dibuka prodi yang diinginkan dan sesuai kepakaran selama ini, maka jawaban ini dipandang lebih sesuai karena unsur akademik lebih dominan.
Mau daftar beasiswa? Perhatikan penyusunan berkas beasiswa berikut:
Seperti penjelasan sebelumnya, alasan mengikuti beasiswa sering menjadi pertanyaan saat masuk tahap wawancara. Namun pada beberapa program, hal ini masuk ke bagian esai atau bisa juga di motivation letter (motlet). Setiap program punya ketentuan tersendiri.
Misalnya di beasiswa LPDP, alasan pemilihan program biasanya dalam bentuk pertanyaan saat melakukan pendaftaran. Jawaban berupa esai singkat dan disusun di platform pendaftaran online sehingga tidak diajukan saat sesi wawancara.
Memahami bahwa bentuk jawaban dari alasan pemilihan program sangat menentukan nasib aplikasi pendaftaran. Maka penting untuk serius dalam menetapkan alasan yang kuat. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan agar peluang lolos beasiswa semakin besar:
Tips yang pertama adalah menjadi diri sendiri. Jika merasa memiliki mimpi yang bisa diraih dengan mengenyam pendidikan setinggi mungkin, maka silakan disampaikan. Anda tidak perlu repot menjadi orang lain dalam hal ini karena akan terlihat dari setiap jawaban yang Anda ucapkan.
Tips yang kedua adalah menjelaskan bagaimana program beasiswa tersebut memberi bantuan untuk mewujudkan rencana atau mimpi yang dimiliki. Misalnya Anda bermimpi menjadi dosen dan wajib lulus S2 dan beasiswa tersebut bisa membantu mewujudkan profesi impian tersebut aspek tuition fee, hidup, atau hal penting lainnya.
Tips yang ketiga adalah menjelaskan alasan kenapa Anda layak menjadi penerima beasiswa tersebut. Misalnya Anda memiliki rencana yang matang dan terstruktur, memiliki prestasi di bidang yang ditekuni, atau usaha yang Anda lakukan memiliki kontribusi terhadap kemajuan Indonesia di masa mendatang.
Berikutnya adalah menjelaskan rencana studi yang dimiliki. Kemudian memastikan rencana ini sesuai dengan karakter program beasiswa yang dituju. Hal ini akan menunjukan bahwa Anda layak menjadi awardee atau penerima program.
Tips kelima adalah menjelaskan rencana pasca studi. Misalnya Anda ingin menerapkan sistem pendidikan A setelah lulus kuliah. Silakan dijelaskan lengkap dengan alasan kenapa sistem ini tepat untuk dijalankan sehingga memberi kesan bahwa Anda tahu apa yang harus dilakukan setelah studi diselesaikan.
Tips keenam adalah menjelaskan alasan mengikuti beasiswa yang berkaitan dengan dunia akademik dan profesi. Misalnya Anda ingin menjadi psikolog dan harus menempuh pendidikan S2 psikologi. Maka, beasiswa ini bisa membantu meraih profesi impian tersebut dan membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan mental.
Terakhir, silakan memberi jawaban yang logis dan bisa dipertanggung jawabkan. Jika Anda ingin menjadi dosen, jelaskan ingin menjadi dosen mata kuliah apa, kenapa, dan pastikan di masa mendatang bisa diwujudkan sebagai bentuk pertanggung jawaban.
Jangan lewatkan informasi beasiswa S3 dari berbagai negara berikut ini:
Berikut adalah beberapa contoh jawaban alasan mengikuti beasiswa yang bisa dijadikan referensi:
Contoh alasan yang pertama adalah memiliki keinginan untuk memajukan bangsa. Mayoritas program beasiswa mengharapkan awardee bisa menerapkan ilmu yang didapatkan untuk mendukung bangsa dan negaranya lebih maju.
Baik itu beasiswa dari pemerintah Indonesia sendiri maupun dari pemerintah luar negeri. Sebab, dengan studi lanjut maka menjadi SDM dengan kualitas tinggi dan bisa mendukung kemajuan bangsa. Alasan ini tentunya bisa dipertimbangkan.
Alasan yang kedua adalah karena ingin menjadi agen perubahan, yang artinya setelah menyelesaikan studi bisa menjadi pribadi yang mampu membantu banyak orang. Seperti mampu membantu mengatasi berbagai isu sosial di masyarakat.
Contoh alasan mengikuti beasiswa lainnya adalah untuk membuktikan potensi besar yang dimiliki. Setiap orang memiliki potensi tersendiri dan di bidang masing-masing. Potensi ini tentu perlu terus dikembangkan agar bisa bermanfaat di kemudian hari.
Mengikuti program beasiswa yang sejalan dengan pengembangan potensi tersebut adalah langkah tepat. Sehingga potensi bisa berkembang dan Anda memiliki peluang membuktikan potensi itu ada dan bermanfaat besar bagi banyak orang.
Alasan yang keempat adalah agar di masa mendatang menjadi orang yang diingat oleh orang lain. Artinya, motivasi mengikuti program beasiswa tersebut adalah agar dikenang sepanjang masa oleh banyak orang atau bahkan seluruh negeri.
Bagaimana menjadi orang yang terus dikenang? Salah satunya dengan membawa perubahan ke arah positif dan dirasakan masyarakat luas. Jika Anda ingin menjadi pribadi seperti ini dan beasiswa bisa membantu mewujudkannya, maka alasan ini bisa dijadikan pilihan.
Alasan yang kelima adalah untuk bisa menjadi teladan bagi orang lain. Dalam artian, Anda ingin menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mengikuti langkah yang diambil.
Alasan ini tentu terdengar menggebus dan sulit diwujudkan. Namun inspirasi bagi orang lain bisa dari langkah sederhana dengan dampak besar. Misalnya tetap studi lanjut meski dari keluarga biasa-biasa saja sehingga bisa mendorong orang lain untuk tidak takut meraih pendidikan setinggi mungkin di tengah keterbatasan.
Alasan mengikuti beasiswa berikutnya adalah untuk membangun relasi yang kuat. Menempuh pendidikan setinggi mungkin dan bahkan sampai ke luar negeri, membantu bertemu banyak orang dan membangun relasi yang besar dan kuat.
Alasan ini tentu logis dan mudah diterima akal, karena bidang apapun yang ditekuni memiliki relasi yang luas cenderung menguntungkan. Oleh sebab itu, alasan ini tepat digunakan untuk memperbesar peluang lolos seleksi beasiswa.
Alasan yang ketujuh adalah membanggakan orang tua. Setiap anak secara naluri atau secara alami pasti ingin membuat orang tuanya bangga. Ada banyak cara bisa ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut.
Meraih pendidikan setinggi mungkin adalah prestasi, apalagi dengan beasiswa. Sehingga menjadi salah satu cara membanggakan orang tua. Hal ini tentu menjadi alasan yang logis dan mudah diterima siapa saja.
Alasan selanjutnya adalah mencapai kesuksesan yang selama ini diimpikan atau didambakan. Semua orang tanpa terkecuali tentu ingin hidup sukses di bidang yang diinginkan.
Sukses disini bisa dalam banyak bentuk, salah satunya sukses berkarir di suatu profesi. Mencapai hal ini diperlukan proses meraih pendidikan setinggi mungkin, sehingga membutuhkan beasiswa untuk mewujudkannya.
Alasan berikutnya adalah untuk memperluas wawasan internasional, khususnya saat memperjuangkan beasiswa luar negeri sehingga bisa mendapatkan pengalaman lebih kuliah di negara lain dan merasakan budaya berbeda. Hal ini akan memperluas wawasan dan mendukung toleransi yang tinggi.
Konon di dunia ini tidak ada yang mustahil. Hanya saja ada beberapa kondisi dimana kemustahilan ini nyata adanya. Jika ingin menghancurkan kemustahilan tersebut maka bisa dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan meraih pendidikan tinggi dan berkualitas sehingga dari yang mustahil menjadi mungkin dan berakhir menjadi kenyataan. Jadi, jika Anda menghadapi kemustahilan dan solusinya adalah mengenyam pendidikan tinggi. Maka bisa menjadi alasan kenapa memilih suatu program beasiswa.
Itulah penjelasan secara rinci mengenai alasan mengikuti beasiswa yang tentu perlu dijelaskan dengan baik, logis, dan sesuai karakter program. Alasan yang tepat akan memperbesar peluang lolos seleksi dan menjadi awardee.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke rekan Anda yang sedang mencari beasiswa. Semoga bermanfaat!
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…