fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Latar Belakang Proposal Penelitian, Cara Menyusun dan Contoh

latar belakang proposal penelitian

Para dosen tentu sangat familiar dengan latar belakang proposal penelitian, karena menjadi bagian wajib di dalam proposal usulan penelitian. Dalam dunia akademik, salah satu agenda rutin seorang dosen adalah melaksanakan penelitian. 

Namun, penelitian yang dilakukan tentunya harus disetujui sejumlah pihak agar mendapat dukungan penuh. Dalam proses memperoleh persetujuan tersebut maka proposal penelitian akan disusun lalu diajukan ke pihak terkait. 

Dalam proposal usulan penelitian ini ada salah satu bagian yang wajib dipahami bagaimana cara menyusunnya. Salah satunya adalah bagian latar belakang yang menjadi salah satu sub bab dalam bab Pendahuluan. 

Apa Itu Latar Belakang dalam Proposal?

Hal pertama yang perlu dipahami adalah definisi dari latar belakang proposal. Terkait hal ini ada beberapa ahli yang memberikan definisi. Diantaranya adalah: 

a. Sudaryono (2017)

Definisi yang pertama dipaparkan oleh Sudaryono. Latar belakang masalah menjelaskan tentang masalah yang diteliti. Bisa dilihat dari profesi peneliti, pengembangan ilmu dan kepentingan pembangunan. 

b. Dermawan Wibisono (2004) 

Dermawan Wibisono juga menjelaskan definisi dari latar belakang masalah dalam KTI. Latar belakang berisi tentang mengapa penelitian dilakukan dan apa yang ingin dicapai atau diketahui dari pelaksanaan penelitian. Bisa berupa fakta atau data yang mendukung dan harus dicantumkan.

c. Berndtsson (2008)

Selanjutnya adalah definisi yang dijelaskan oleh Berndtsson. Berndtsson menyebutkan bahwa latar belakang masalah jadi bagian pertama yang penting dalam penyusunan karya ilmiah. 

Baik dalam bentuk paper atau tesis yang menjelaskan secara lengkap topik penelitian, masalah penelitian dan alasan melakukan penelitian.

Melalui beberapa definisi yang disampaikan sejumlah ahli tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan. Dimana latar belakang proposal penelitian adalah bagian pertama dalam karya tulis ilmiah yang menjelaskan latar belakang atau alasan penelitian dilakukan. 

Tidak ada yang tiba-tiba di dunia ini, apalagi jika dilihat dari kacamata ilmiah. Suatu kegiatan penelitian yang dilakukan dosen, tentu bukan bersumber dari imajinasi atau hasil tafsir mimpi. 

Proses menemukan topik dan alasan kenapa topik ini perlu diteliti, tentu ada kisah ilmiah yang bisa dijelaskan dan bisa diterima oleh akal. Maka proses inilah yang dipaparkan dosen di dalam latar belakang penelitiannya. 

Sebelum menyusun penelitian, Anda sebaiknya memperhatikan unsur kebaruan dalam penelitian. Unsur kebaruan dapat Anda dapatkan dengan melakukan research gap. Cek disini untuk tahu Cara Mencari Research Gap dengan Efisien.

Isi Latar Belakang Proposal

Secara umum, latar belakang proposal penelitian berisi poin berikut: 

1. Alasan Tertarik dengan Suatu Topik Penelitian 

Isi pertama di dalam latar belakang masalah suatu proposal penelitian adalah alasan kenapa memilih suatu topik atau permasalahan. Suatu topik penelitian tentu dipilih dengan alasan yang jelas dan bisa disampaikan ke siapa saja. 

Masalah yang menjadi topik penelitian idealnya dipilih setelah melakukan riset melalui pengumpulan data, fakta, dan referensi kredibel. Sehingga topik ini memang menarik, bermanfaat untuk diteliti, dan memang penting untuk diteliti. 

2. Fenomena yang Memunculkan Masalah

Isi kedua di dalam latar belakang masalah proposal penelitian yang disusun adalah fenomena yang terjadi di lapangan. Dimana fenomena ini memunculkan masalah. Masalah ini yang kemudian dipilih menjadi topik penelitian usai dianalisis. 

Fenomena yang terjadi di sekitar kita tidak lantas semuanya hanya berlalu begitu saja. Beberapa diantaranya memicu masalah yang jika dibiarkan tanpa mencari solusi, maka dampak negatifnya bisa lebih parah dan meluas. 

Fenomena seperti ini yang idealnya diteliti secara ilmiah untuk ditemukan solusi terbaiknya. Maka perlu dijelaskan di dalam latar belakang agar pembaca proposal mengetahui fenomena seperti apa yang menjadikan suatu penelitian perlu disetujui dan didukung. 

3. Keberadaan Masalah yang Harus Dicari Solusinya 

Isi selanjutnya dari latar belakang adalah keberadaan masalah yang harus dicari solusinya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, usai menjelaskan suatu fenomena. Maka wajib menjelaskan juga dampak fenomena tersebut yang berujung masalah. 

Masalah ini perlu dijelaskan mengenai definisi dan dampak yang bisa ditimbulkan jika tidak diatasi. Oleh sebab itu, latar belakang proposal penelitian wajib menjelaskan keberadaan masalah yang harus segera dicari solusinya. 

4. Pendekatan Teoritis untuk Ditinjau sebagai Penyelesaian Masalah 

Isi latar belakang masalah berikutnya adalah pendekatan teoritis untuk mencari tahu penyelesaian masalah yang sebaiknya ditempuh dan diteliti. Jadi, disini peneliti perlu menjelaskan pendekatan teoritis yang sudah dilakukan. 

Misalnya, saat menyadari ada masalah yang perlu segera dicari solusinya. Maka solusi ini didapatkan dengan mencari hasil penelitian sebelumnya. Dimana hasil penelitian sebelumnya ini didapatkan dari beberapa publikasi ilmiah, misalnya jurnal. 

Setelah dianalisis dengan memperhatikan beberapa aspek, hasil dari salah satu penelitian terdahulu ternyata cukup efektif mengatasi masalah yang diteliti. Maka hasil penelitian terdahulu ini perlu dicantumkan di latar belakang dan menjadi fokus utama untuk menyelesaikan masalah yang diteliti. 

Anda sedang menulis proposal penelitian? Pastikan sudah baca ciri-ciri proposal yang baik dan tips proposal anti gagal agar proposal Anda lolos atau ACC.

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Latar Belakang Proposal

Dalam menyusun latar belakang proposal usulan penelitian, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tujuannya agar isinya baik dan benar, sekaligus sesuai dengan ketentuan. Berikut daftar hal yang harus diperhatikan saat membuat latar belakang proposal:

a. Keadaan Ideal yang Diharapkan 

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam menyusun latar belakang di proposal usulan penelitian adalah keadaan ideal. Jadi, menurut pandangan dosen sendiri keadaan yang sebaiknya terjadi di lapangan seperti apa? 

Misalnya, menyadari adanya fenomena gunungan sampah yang berdampak pada penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Maka disini dosen bisa menjelaskan kondisi lingkungan yang ideal tanpa ada sampah seperti apa. 

b. Keadaan Aktual di Lapangan 

Hal kedua yang harus diperhatikan adalah keadaan aktual di lapangan yang tentunya kontras dengan keadaan ideal yang dijelaskan di poin sebelumnya. Jadi, disini dosen perlu melakukan survei atau kunjungan ke lokasi langsung. 

Sehingga bisa mengetahui kondisi tidak ideal yang terjadi di lapangan dan mencari tahu dampak yang mungkin ditimbulkan. Semua ini kemudian dijelaskan secara singkat dan padat akan tetapi jelas di bab latar belakang. 

c. Solusi yang Ditawarkan 

Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah mengenai solusi yang bisa diberikan untuk mengatasi kondisi tidak ideal yang terjadi di lapangan. Solusi ini tentu saja dipilih setelah melakukan analisis mendalam dan dilakukan secara ilmiah. 

Baca Juga: Ketentuan dan Cara Membuat Proposal Penelitian Dosen dengan Benar

Cara Membuat Latar Belakang Proposal

Lalu, bagaimana cara membuat latar belakang proposal penelitian agar isinya sesuai ketentuan dan juga mudah untuk dilakukan? Berikut adalah beberapa cara menyusun bagian latar belakang dalam proposal penelitian: 

1. Melakukan Observasi atau Pengamatan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan observasi atau pengamatan. Pengamatan ini dilakukan di lingkungan sekitar untuk menemukan suatu fenomena dan kemungkinan masalah yang dapat ditimbulkan. 

2. Melakukan Identifikasi dari Hasil Observasi 

Langkah kedua adalah melakukan identifikasi terhadap hasil observasi. Hasil observasi Anda menemukan suatu fenomena dan masalah yang muncul sebagai akibatnya. Analisis seberapa besar dampak masalah tersebut. 

3. Menganalisis Masalah yang Ingin Diteliti 

Langkah ketiga adalah menganalisis masalah yang ditemukan dari proses observasi, apakah ada solusi yang mungkin diterapkan atau tidak? Silauk menemukan solusi yang ideal untuk mengatasinya. Pastikan memilih masalah yang bisa diatasi, agar hasil penelitian didapatkan. 

4. Menarik Kesimpulan Berupa Hipotesis 

Tahap berikutnya adalah menarik kesimpulan. Yakni dari semua solusi yang mungkin bisa diterapkan, mana solusi terbaik yang perlu diteliti. Sehingga solusi ini benar-benar mampu menyelesaikan masalah tersebut dan memiliki dampak paling kecil. 

Artikel berikut akan membantu Anda melakukan penelitian dan proses pengerjaan proposalnya:

5. Mulai Menyusun Latar Belakang Penelitian 

Jika semua tahap sebelumnya sudah dilakukan, maka tinggal menyusun latar belakang dari proposal penelitian yang akan diajukan. Jelaskan secara mendetail akan tetapi dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas mengenai fenomena. 

Disusul penjelasan mengenai dampak atau masalah yang timbul dari fenomena tersebut dan resiko jika tidak segera dicari solusinya. Cantumkan beberapa kutipan untuk menguatkan fenomena dan dampak masalah tersebut. 

Baru kemudian disusul dengan menjelaskan suatu teknologi atau temuan dari penelitian sebelumnya. Dimana bisa membantu mengatasi masalah yang berdampak luas tersebut. Temuan ini yang nantinya diteliti kelayakannya untuk diterapkan sebagai solusi. 

Contoh Latar Belakang Proposal

Melalui penjelasan di atas, tentunya sudah memiliki gambaran mengenai apa itu latar belakang masalah dalam penelitian. Kemudian juga paham isinya tentang apa saja dan bagaimana menyusunnya untuk proposal usulan penelitian pribadi. 

Namun, untuk membantu lebih memahami lagi apa itu latar belakang proposal penelitian. Maka berikut contoh latar belakang yang bisa dipelajari dan dijadikan referensi: 

1.1. Latar Belakang Masalah 

Perkembangan UMKM halal yang ada di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan, terlebih kini pemerintah mencoba untuk memfokuskan peningkatan UMKM dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. 

UMKM halal merupakan suatu UMKM yang memiliki sertifikasi halal pada produk yang diproduksi, sertifikasi ini berfungsi sebagai jaminan konsumsi bagi umat muslim, untuk mengkonsumsi produk yang memiliki label halal. 

Pada tahun 2019 ini, Indonesia mendapatkan peringkat satu sebagai wisata halal terbaik di dunia, versi mastercard-Crescentrating Global Muslim Travel Index. Di dalam penilain yang dilakukan oleh Muslim Travel Index terhadap wisata halal yang ada di Indonesia. 

Tentu saja penilaian tersebut tidak terlepas dari yang namanya UMKM halal, dimana wisata tentunya terhubung dengan makanan dan produk-produk halal lainnya. Semenjak Indonesia dinobatkan sebagai wisata halal terbaik di dunia, pengembanga UMKM halal pun terus menjadi pusat perhatian oleh pemerintah. 

Sehingga pada tahun 2019 ini UMKM halal terus mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu wilayah di Indonesia yang terus mengembangkan UMKM halal adalah Sumatera Utara. 

Dimana Sumatera Utara mempunyai tempat wisata yang paling banyak, dan tentunya juga sering dikunjungi oleh umat muslim diseluruh dunia, maka gubernur sumatera utara kini juga memfokuskan pengembangan UMKM halal yang ada di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan. 

Masyarakat banyak menuntut Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wilayah Sumatera Utara (Sumut) agar memperhatikan perizinan label MUI pada produk makanan. Baik produk makanan jenis ringan maupun makanan berat, agar pengunjung dan masyarakat tidak lagi ragu dalam mengkonsumsi makanan yang memiliki label halal. 

Fenomena ini tentunya menarik untuk dilakukan penelitian, terlebih pada produk-produk UMKM yang memiliki sertifikasi halal, serta melihat bagaimana sebenarnya sistem pengawasan MUI terhadap makanan yang sudah memiliki label halal pada produk yang mereka keluarkan. 

Penelitian ini nantinya akan memberikan informasi kepada pembaca, tentang sistem pengawasan yang dilakukan MUI dalam mengawasi produk halal yang ada di Kota Medan. 

Kupas tuntas masing-masing bagian di proposal penelitian agar usulan Anda bisa menarik reviewer: