Seorang dosen memiliki kewajiban tidak hanya mengajar, selain itu juga ada kewajiban melakukan publikasi ilmiah, yakni menerbitkan karya tulis ilmiah melalui jurnal, prosiding, dan juga buku ilmiah.
Dari seluruh publikasi ilmiah tersebut, dosen diharapkan melakukan publikasi yang berdampak besar atau bermanfaat besar. Pertanyaannya, bagaimana dosen mengetahui dampak dari publikasi yang sudah dilakukan? Jawabannya adalah dari jumlah sitasi atas publikasinya tersebut. Bagaimana cara mengecek sitasi publikasi Anda? Simak selengkapnya caranya!
Jumlah Sitasi dalam Karya Ilmiah
Sitasi didefinisikan sebagai sebuah referensi atau kutipan yang memungkinkan seseorang untuk mengakui sumber-sumber yang telah dikutip. Jumlah sitasi adalah jumlah suatu karya dijadikan referensi atau dikutip oleh orang lain.
Pada saat menyusun karya tulis fiksi, Anda tidak memiliki kewajiban melakukan sitasi. Tidak ada daftar pustaka maupun catatan kaki (footnote) meskipun ada karya tulis lain yang dijadikan referensi biasanya tidak dicantumkan.
Namun menjadi persoalan lain ketika membahas karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, ada kewajiban melakukan sitasi. Tujuan sitasi adalah untuk menjelaskan bahwa suatu teori yang dicantumkan di dalam naskah memiliki dasar dan sumber yang jelas.
Bicara mengenai sitasi, para dosen tentu familiar dengan istilah jumlah sitasi. Sitasi menjadi metode atau alat yang digunakan untuk mengukur dampak (manfaat) publikasi ilmiah para dosen adalah dari jumlah sitasi tersebut. Semakin tinggi jumlahnya, semakin banyak yang menjadikannya referensi.
Sehingga isi publikasi dipandang punya kualitas baik, baik dari segi kredibilitas data sampai cara penyajian kepada pembaca yang mudah dipahami. Serta memiliki manfaat yang besar karena dimanfaatkan oleh orang lain dan oleh banyak orang.
Mau sitasi Anda meningkat? Anda perlu memahami Cara Menaikkan Sitasi di Google Scholar dengan Cara Sitasi yang Benar.
Cara Melihat Jumlah Sitasi
Lalu, bagaimana melihat sejauh mana publikasi Anda memiliki dampak? Anda bisa melihat jumlah sitasi karya Anda, salah satunya sitasi di database Google Scholar.
Jika masuk ke database lain maka perlu sedikit berusaha untuk menemukan fitur yang menunjuKkan jumlah dari sitasi yang berhasil diraih author. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa cara melihat jumlah sitasi:
1. Cara Melihat Jumlah Sitasi di Google Scholar
Cara pertama dalam melihat jumlah sitasi dari publikasi ilmiah yang sudah dilakukan dosen, mahasiswa, maupun peneliti suatu lembaga penelitian adalah dari Google Scholar.
Harus diakui, diantara database lainnya, Google Scholar adalah database yang paling mudah menunjukkan jumlah pengutipan publikasi ilmiah. Berikut cara mengecek jumlah sitasi di Google Scholar:
- Buka laman Google Scholar.
- Jika Anda memiliki akun, maka bisa login sesuai ketentuan. Jika tidak dan sekadar ingin mengecek jumlah kutipan setiap tahunnya, silakan ketik nama di kolom pencarian Google Scholar dan tekan enter.
- Jika menampilkan beberapa nama, klik nama akun Google Scholar yang dirasa paling sesuai dengan memperhatikan nama lengkap, nama perguruan tinggi, alamat email.
- Lihat bawah foto profil. Jumlah kutipan pada kolom “Dikutip Oleh” atau “Cited By”. Anda juga bisa melihat jumlah sitasi pada sebelah kanan profil. Berikut detailnya pada gambar:

2. Cara Melihat Jumlah Sitasi di Scopus
Cara kedua adalah melihat jumlah sitasi di Scopus. Bagi Anda para dosen maupun mahasiswa dan peneliti yang mempublikasikan artikel di jurnal internasional terindeks Scopus. Tentu ingin melihat atau mengecek sitasi yang didapatkan.
Dalam melihat jumlah kutipan dari artikel tersebut, ternyata tidak langsung dari laman Scopus. Melainkan melalui laman SINTA terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:
- Silakan ke halaman Author Search di Scopus.
- Ketik nama belakang dan nama depan.
- Klik profil yang Anda cari. Lalu, Anda bisa melihat jumlah sitasi seperti pada gambar berikut

3. Cara Melihat Jumlah Sitasi di SINTA
Cara ketiga untuk mengetahui jumlah sitasi dari publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal adalah melalui laman SINTA. Sistem di SINTA sudah didesain untuk membantu para dosen dan peneliti mengecek jumlah kutipan atas publikasinya.
Menariknya, seluruh jumlah kutipan berasal dari berbagai bentuk publikasi yang sudah dilakukan. Baik itu terindeks Google Scholar, Scopus, World of Science, dan lain sebagainya.
Sehingga bisa dijadikan tujuan utama agar tidak perlu masuk ke laman database lain. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengetahui jumlah kutipan di SINTA:
- Masuk ke laman SINTA. Silakan login menggunakan username dan password yang dimiliki sesuai ketentuan. Anda juga bisa mengetikkan nama Anda langsung di halaman utama SINTA.
- Klik profil yang mau Anda cek. Lihat sisi kanan bawah maka akan muncul seperti gambar berikut

4. Cara Melihat Jumlah Sitasi Terbitan Buku
Jumlah sitasi tentu tidak hanya dilihat dari publikasi jurnal maupun prosiding, melainkan juga dari buku. Dosen misalnya, dalam dunia akademik dosen bisa menerbitkan buku dengan jumlah maksimal 1 judul per tahun.
Kutipan dari buku tersebut tentu penting untuk diketahui dan dihitung karena menjadi bagian dari rekam jejak publikasi ilmiah dosen yang menunjukan dampaknya. Mengenai publikasi buku, agar jumlah kutipan bisa dideteksi wajib terindeks database online.
Paling mudah dan paling familiar adalah terindeks Google Scholar, sehingga perlu memastikan buku tersebut bisa ditelusuri online. Misalnya dipromosikan lewat Google Books agar otomatis terindeks Google Scholar dan dicek jumlah kutipannya.
Caranya bisa Anda lakukan seperti poin 1. Lalu, Anda fokus pada jumlah sitasi pada judul buku yang mau Anda lihat jumlah sitasinya.
Setelah publikasi, jangan biarkan publikasi Anda tercantum di databe begitu saja. Sebar luaskan ke kolega melalui pengumuman di sosial media agar karya Anda semakin dikenal. Anda bisa mengikuti tips berikut:
- Tips Menaikkan Sitasi di Google Scholar agar H Indeks Maksimal
- Strategi Meningkatkan Sitasi Bagi Akademisi
Kenapa Mengecek Jumlah Sitasi Penting bagi Dosen?
Khusus untuk dosen, mengecek jumlah sitasi terbilang penting untuk dilakukan. Alasannya cukup beragam, berikut alasan pentingnya mengecek jumlah sitasi:
1. Mengetahui Dampak dari Publikasi yang Dilakukan
Alasan pertama kenapa jumlah kutipan yang didapatkan perlu di cek dan perlu diketahui dosen adalah untuk mengetahui dampak dari publikasi yang dilakukan. Sebagai pemilik karya tentu ingin mengetahui seberapa besar manfaat karyanya.
Lewat pengecekan jumlah kutipan hal ini bisa dilakukan, karena bisa tahu berapa orang yang sudah memanfaatkan karya tersebut untuk dijadikan referensi. Sehingga bisa dijadikan sumber motivasi dan bahan evaluasi dosen tersebut.
2. Membuka Peluang Meraih Hibah Dikti
Jumlah sitasi menjadi penting bagi dosen karena selain bagian dari rekam jejak kepakaran, juga menunjukan kualitas karya yang dibuat. Sebab kecil kemungkinan seorang peneliti mengutip isinya jika tidak memiliki kualitas baik.
Sehingga jumlah sitasi ini menjadi nilai tambah atas rekam jejak publikasi dan kepakaran dosen tersebut. Hal ini berpeluang mendukung dosen meraih hibah Dikti, karena asesor akan mengecek rekam jejak dan mempertimbangkan aspek jumlah kutipan tersebut.
3. Membuka Peluang Kolaborasi
Alasan ketiga kenapa dosen perlu mengecek jumlah kutipan dan seberapa penting meraih jumlah tinggi adalah untuk membuka peluang kolaborasi. Lewat jumlah kutipan yang tinggi maka sekali lagi akan menunjukan kualitas karya yang disusun.
Hal ini juga menguatkan kredibilitas penulis sebagai peneliti dan akademisi. Dimana akan dengan mudah di cek oleh semua pihak secara online, baik lewat Scopus, SINTA, maupun Google Scholar.
Beberapa pihak mungkin melakukan pengecekan rekam jejak publikasi dan jumlah kutipan dengan maksud mencari mitra. Misalnya mitra penelitian kolaborasi, sehingga sitasi yang tinggi membuka peluang tersebut.
Kiat Meningkatkan Jumlah Sitasi dari Karya yang Dipublikasikan
Memahami arti penting meraih jumlah sitasi yang tinggi, ternyata hal ini bisa diusahakan dengan berbagai cara. Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa kiat yang bisa diusahakan dan terbukti efektif:
1. Publikasi ke Media Kredibel dan Populer
Kiat yang pertama adalah selalu melakukan publikasi di media kredibel dan populer untuk mendorong sitasi. Jika artikel, silahkan publikasikan ke jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Terutama yang terindeks Scopus.
Jika buku, maka pastikan memilih penerbit yang mendukung promosi online di Google Books dan platform jenis lainnya. Sekaligus membantu buku tersebut terbit sesuai dengan standar yang diterapkan Dikti.
2. Melakukan Kolaborasi
Meningkatkan kualitas dari karya ilmiah yang dipublikasikan, maka bisa melakukan kolaborasi. Misalnya berkolaborasi dengan dosen yang sudah menjadi Profesor. Sehingga dipandang karya tersebut lebih berkualitas dan mendorong sitasi.
3. Merekomendasikan ke Mahasiswa
Kiat ketiga yang bisa dilakukan adalah merekomendasikan karya Anda kepada mahasiswa, jika Anda adalah dosen. Sehingga mahasiswa mengetahui karya tersebut dan tertarik untuk menjadikannya referensi.
Hal ini akan membantu mendapatkan tambahan sitasi di profil Anda. Selain direkomendasikan ke mahasiswa, bisa juga direkomendasikan ke orang terdekat lainnya. Mulai dari rekan sesama dosen, anak didik di sekolah atau kampus lain, dll.
4. Konsisten Melakukan Publikasi Ilmiah
Kunci untuk mendapat jumlah sitasi yang tinggi adalah rajin menulis dan konsisten melakukan publikasi. Jangan takut karya Anda dipandang tidak berkualitas, karena menyusun karya berkualitas juga butuh proses.
Semakin sering menulis dan melakukan publikasi, maka karya Anda akan meningkat kualitasnya. Sejalan dengan hal tersebut, jumlah publikasi akan meningkat dan begitu juga jumlah kutipan yang didapatkan.
Melalui penjelasan tersebut, maka Anda bisa dengan mudah meraih jumlah sitasi yang tinggi. Jika pertambahan tidak terlalu signifikan, usahakan untuk tetap konsisten. Sebab semakin banyak karya yang dipublikasikan, semakin banyak pula sitasi yang didapatkan.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.