Memahami apa saja hal-hal yang harus diperhatikan sebelum ambil S3 bagi dosen tentu lumrah dilakukan, dan bahkan bisa dikatakan wajib. Masa studi untuk jenjang S3 tidak dalam hitungan bulan, melainkan tahunan. Dimana rata-rata 3 tahun (6 semester).
Selain itu, biaya untuk studi pascasarjana tidak kalah mahal dengan studi di jenjang di bawahnya. Maka menempuh studi lanjut tidak bisa asal dilakukan karena keinginan pribadi, melainkan memang sudah punya kesiapan yang benar-benar cukup.
Sebelum membahas mengenai hal-hal yang harus diperhatikan sebelum ambil S3 bagi dosen di Indonesia. Maka pahami dulu kenapa dosen perlu kuliah S3. Sebab sejauh ini, mayoritas dosen di Indonesia bahkan di dunia sudah memiliki ijazah S3.
Apakah memang wajib? Jawabannya adalah tidak, karena di Indonesia memang tidak ada penjelasan mengenai kewajiban dosen untuk studi sampai jenjang S3. Namun, dalam beberapa kondisi menempuh S3 bagi dosen sangat penting. Berikut beberapa alasannya:
Alasan yang pertama adalah untuk mengantisipasi adanya kewajiban dosen harus S3 di masa depan. Kemungkinan ini sangat besar terjadi karena saat ini saja sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia meminta dosen baru berijazah S3.
Alasan kedua kenapa dosen studi lanjut sampai jenjang S3 adalah untuk bisa menjadi pakar di bidangnya. Lewat belajar di perguruan tinggi, kepakaran dosen bisa lebih diakui karena memang ada riwayat studi dan bukti ijazah.
Ketika menjadi pakar, maka dosen dipandang lebih kredibel dan lebih mudah meraih kepercayaan publik. Kenapa hal ini penting? Sebab dosen adalah pendidik sekaligus ilmuwan, baik apa yang disampaikan dan temuan risetnya tentu diharapkan bisa dipercaya oleh publik luas.
Alasan ketiga adalah untuk membantu pengembangan karir akademik melalui jabatan fungsional. Dosen baru bisa sampai ke puncak karir, yakni menjadi Guru Besar ketika sudah memenuhi sejumlah syarat yang salah satunya sudah berijazah S3.
Alasan lain yang digunakan kalangan dosen untuk studi sampai jenjang S3 adalah terhubung dengan jaringan lebih luas. Sebab selama studi ada peluang bertemu dengan lebih banyak orang yang membantu aktivitas tri dharma dosen di masa mendatang.
Arti penting studi lanjut sampai jenjang S3 tidak melulu untuk meraih gelar pendidikan bergengsi. Studi S3 bisa meningkatkan wawasan dan kompetensis karena semakin tinggi pendidikan yang ditempuh, semakin banyak ilmu dipelajari.
Dalam proses studi tersebut, akan ada banyak ilmu dan wawasan sampai keterampilan bisa dikuasai sehingga studi lanjut membantu menguasai lebih banyak ilmu, wawasan, dan meningkatkan kompetensi.
Kompetensi ini didapatkan dengan memperdalam suatu bidang keilmuan secara akademik sehingga tidak sekedar belajar otodidak dan aji mumpung. Hal ini akan memastikan kompetensi berkembang dengan baik dan benar.
Lewat studi lanjut jenjang S3, seseorang akan cenderung mampu memberi kontribusi lebih pada pengembangan Iptek. Sebab, studi S3 sama artinya mendalami suatu bidang keilmuan dan menjadi ahli di dalamnya.
Orang yang studi S3 akan melakukan penelitian untuk menghasilkan temuan baru. Dimana temuan ini, baik dalam bentuk teori, teknologi, prototipe, dll, bisa langsung berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jadi, semua hasil studinya akan berdampak langsung pada perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Tidak menutup kemungkinan temuan tersebut dipatenkan dan dimanfaatkan masyarakat dunia. Sehingga menjadi tokoh berpengaruh dan ilmuwan yang dikenal seluruh dunia.
Prospek karir dari lulusan S3 juga cenderung lebih luas. Pasalnya, lulus dari S3 akan dikenal sebagai ahli di suatu bidang sehingga ada lebih banyak profesi bisa ditekuni dan terdapat perusahaan yang membuka jalan karir, seperti menjadi konsultan dari perusahaan terkait.
Bahkan dengan bekal ijazah S3, seseorang akan lebih mudah mencapai jabatan penting di suatu perusahaan. Pada profesi dosen misalnya, dengan ijazah S3 maka jabatan fungsional pertama bisa langsung Lektor. Jadi, Anda tidak perlu diawali dari Asisten Ahli.
Meskipun begitu, tidak ada jaminan setelah lulus S3 akan lebih mudah mendapat pekerjaan karena bergantung kondisi di lapangan kerja.
Arti penting lain dari memutuskan studi lanjut sampai jenjang S3 adalah untuk meningkatkan pendapatan. Dalam hal gaji, seseorang dengan jenjang pendidikan lebih tinggi bisa menerima nominal lebih.
Hal ini sejalan dengan jabatan atau posisi yang dipangku di suatu perusahaan maupun suatu profesi. Semakin tinggi ijazah yang dipegang, semakin strategi jabatan yang dipangku sehingga memperbesar nominal gaji yang diterima.
Dengan memiliki gelar S3, kesempatan menjadi konsultan atau pembicara dalam sebuah workshop semakin besar karena Anda dinilai expertise di bidang Anda.
Apakah Anda mau daftar beasiswa tapi terkenda bahasa Inggris? Pilih beasiswa berikut saja!
Paham betul bahwa meraih gelar S3 bagi seorang dosen cukup penting untuk menunjang pengembangan diri dan karir akademiknya. Maka tidak keliru dan tidak berlebihan ketika dosen berupaya untuk menempuh jenjang S3 tersebut.
Namun, usahakan tidak asal ditempuh melainkan sudah mempersiapkan diri. Salah satunya dengan memahami hal-hal yang harus diperhatikan sebelum ambil S3 bagi dosen, seperti:
Hal penting pertama yang perlu diperhatikan adalah perguruan tinggi yang dituju untuk studi lanjut. Para dosen bisa memilih masuk ke perguruan tinggi manapun selama memiliki kredibilitas yang terjamin.
Yakni dilihat dari akreditasi untuk PT di dalam negeri dan memperhatikan pula perangkingan institusi maupun reputasi program studi di dalamnya. Intinya, penting sekali untuk memilih perguruan tinggi yang baik agar mendapatkan pendidikan berkualitas.
Dalam proses menentukan pilihan, tentu jangan sampai terburu-buru, apalagi pilihan perguruan tinggi sangat banyak. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang perlu diperhatikan dan dinilai dengan bijak.
Jangan lewatkan 12 Program Beasiswa yang Jarang Orang Tahu untuk Jenjang S3
Hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum ambil S3 bagi dosen tak hanya pemilihan perguruan tinggi tujuan. Namun juga program studi. Jika dosen ingin tetap berkarir di dunia akademik di masa mendatang, maka sebaiknya linier.
Sebab ketika hendak mengajukan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala dan Guru Besar maka ada kewajiban punya ijazah pendidikan yang linier. Linier disini tidak harus menempuh program studi yang sama, melainkan yang satu rumpun keilmuan.
Perhatian yang ketiga adalah mengenai topik penelitian. Secara umum, proses meraih ijazah S3 bisa lebih cepat atau minimal lulus tepat waktu ketika sudah ada persiapan mengenai topik penelitian yang menjadi syarat kelulusan.
Topik penelitian bahkan wajib disusun dan diajukan ketika dosen mendaftar di program beasiswa. Oleh sebab itu, pastikan sudah menentukan topik penelitian apa yang akan diusung untuk menyelesaikan pendidikan S3 nanti?
Pemilihan topik tentu sifatnya sangat leluasa, dimana dosen memiliki hak untuk menentukan pilihan yang dirasa paling sesuai. Namun tetap penting untuk memastikan topik tersebut dikuasai dan sesuai dengan kepakaran di bidang keilmuan yang ditekuni.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum ambil S3 bagi dosen memang cukup banyak, selain yang sudah disebutkan di atas. Dosen juga wajib memperhatikan masalah pekerjaan atau tanggung jawab sebagai pendidik di perguruan tinggi.
Bagi PNS, ketika hendak studi lanjut maka bisa mengusahakan untuk mendapatkan izin belajar maupun tugas belajar. Sehingga dari pihak institusi sudah mempersiapkan segala hal yang mendukung dosen tersebut untuk studi lanjut.
Jika Anda dosen non PNS, maka sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan pihak terkait di institusi yang menaungi Anda. Tujuannya agar Anda bisa tetap studi lanjut sekaligus tidak perlu resign sebagai dosen di institusi tersebut.
Hal penting berikutnya adalah mengenai biaya pendidikan. Seperti yang dijelaskan di awal, biaya pendidikan untuk pascasarjana bisa lebih mahal dibanding jenjang S1. Intinya, biaya pendidikan di jenjang ini tidak murah apalagi jika ditempuh di luar negeri.
Oleh sebab itu, dosen perlu memperhatikan ketersediaan biaya pendidikan. Kabar baiknya, dari sekian program beasiswa pascasarjana, rata-rata memprioritaskan target kalangan akademisi seperti dosen. Sehingga peluang meraih beasiswa untuk studi lanjut cukup tinggi.
Namun, tentu saja perlu diperjuangkan karena pendaftar dalam program beasiswa tentu tidak sedikit. Maka perlu diupayakan untuk meraih beasiswa yang dirasa sesuai dengan visi dan misi studi yang ingin ditempuh.
Daftar hal-hal yang harus diperhatikan sebelum ambil S3 bagi dosen berikutnya adalah mengenai biaya untuk keluarga. Jika Anda kepala keluarga atau mungkin tulang punggung dalam keluarga. Maka tidak bisa asal studi lanjut.
Anda tentu akan memastikan nafkah untuk keluarga masih bisa lancar. Sehingga perlu memastikan nafkah tersebut sudah tersedia. Baik lewat tabungan pribadi maupun dari gaji selama menempuh studi.
Dimana dosen PNS dengan tugas belajar masih berhak menerima gaji sekian persen yang bisa dikonsultasikan dengan pihak terkait. Intinya, demi bisa belajar dengan tenang dan lulus tepat waktu masalah nafkah untuk keluarga perlu dipastikan beres.
Baca selengkapnya 4 Rekomendasi Beasiswa S3 dengan Tunjangan Keluarga
Hal penting terakhir dan jangan sampai dilewatkan atau dilupakan sebelum studi lanjut bagi dosen adalah proyeksi karir. Dosen yang ingin tetap berkarir di dunia akademik tentu perlu menempuh studi S3 dengan prodi yang linier.
Kemudian, ketika dosen ingin studi lanjut tentu ada harapan bisa mengembangkan jabatan fungsional. Maka perlu disusun rencana di masa depan untuk karir yang lebih baik pasca studi S3 berhasil diselesaikan.
Itulah daftar hal-hal yang harus diperhatikan sebelum ambil S3 bagi dosen, sehingga bisa menjadi bagian dari persiapan pra studi lanjut. Harapannya dengan memperhatikan hal-hal penting ini, proses menempuh studi lancar tanpa kendala.
Jangan lewatkan pembahasan LPDP lengkap berikut ini:
Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan isi artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…