fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

8 Cara Membagi Waktu agar Dosen Produktif Setiap Hari

cara membagi waktu agar dosen produktif

Menjadi dosen yang terkesan santai ternyata tidak santai sama sekali, sehingga perlu mengetahui cara membagi waktu agar dosen produktif. Pasalnya, dosen ternyata memiliki segunung agenda kegiatan yang rentan keteteran. 

Dosen kemudian memiliki kebutuhan untuk bisa mengelola waktu dengan baik agar bisa produktif sekaligus punya waktu untuk bersantai. Hanya saja, mengucapkannya ternyata jauh lebih mudah dibanding praktek langsung. Jika butuh solusi, simak informasi berikut ini. 

Arti Penting Manajemen Waktu bagi Dosen 

Dosen diketahui merupakan tenaga pendidik atau pengajar di perguruan tinggi. Secara sekilas, seorang dosen terlihat memiliki pekerjaan yang santai karena hanya terlihat mengajar. 

Maka banyak yang bertanya kenapa butuh cara membagi waktu agar dosen produktif? Lumrah memang jika pertanyaan ini diajukan, karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui daftar tugas sesungguhnya seorang dosen. 

Jadi, di dalam Tri Dharma termuat daftar tugas pokok dosen yang mencakup tiga poin. Dimulai dari pendidikan, kemudian penelitian, dan diikuti oleh pengabdian kepada masyarakat. Meskipun tiga saja, tapi pelaksanaannya panjang. 

Penelitian misalnya, bisa dilaksanakan dosen dalam kurun waktu paling cepat 6 bulan dan bahkan bisa multi tahun alias lebih dari setahun. Belum lagi dengan adanya tugas penunjang dan tugas tambahan jika kebetulan memangku jabatan struktural. 

Pada dasarnya, dalam keseharian seorang dosen tidak hanya mengajar mahasiswa lalu pulang istirahat. Dosen masih disibukan dengan banyak agenda kegiatan yang kadang membuat jam kerja semakin fleksibel. Saking fleksibelnya, tanggal merah pun tetap bekerja. 

Kesibukan yang super padat inilah yang membuat cara membagi waktu agar dosen produktif perlu dipelajari, dikuasai, dan diterapkan sepanjang karir akademik seorang dosen. Sehingga bisa tetap produktif berkarya, tetap rutin mengajar, meneliti, dan mengabdi. 

Baca Juga:

Cara Membagi Waktu agar Dosen Produktif 

Lalu, bagaimana cara membagi waktu agar dosen produktif? Pada dasarnya menganut pada ilmu manajemen waktu. Meskipun sudah banyak yang mempelajarinya dan juga sering mendengarnya, ternyata banyak yang belum bisa menerapkannya. 

Kalangan dosen pun demikian, yang rupanya masih banyak yang kesulitan untuk mengatur waktu agar bisa terus berkarya dan produktif. Sedikit membantu, maka bisa menerapkan beberapa cara sederhana tetapi tetap efektif berikut ini: 

1. Menyusun Agenda Kegiatan 

Cara pertama agar dosen selalu produktif setiap harinya adalah dengan menyusun agenda kegiatan. Sebaiknya dilakukan di malam hari menjelang jam tidur tiba, sehingga pagi setelah bangun sudah tahu harus menjalani aktivitas apa saja. 

Dengan adanya agenda kegiatan harian, maka dosen bisa tahu apa saja yang akan dilakukan dan dikerjakan yang mana dulu. Cara ini sifatnya klasik karena sudah ada dan diterapkan banyak orang sejak lama. Akan tetapi terbukti tetap efektif. 

Lewat daftar agenda kegiatan dosen tidak akan tersesat dengan banyaknya kegiatan yang perlu dilakukan. Sehingga bisa fokus dan memaksimalkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk tugas-tugas yang masuk ke dalam agenda tersebut. 

Lewat cara inilah, dosen tidak akan melewatkan tugas atau kegiatan yang wajib dilakukan di setiap harinya. Sekaligus memastikan semua tugas terselesaikan dengan baik tanpa harus mepet dengan deadline

2. Menyusun Skala Prioritas 

Cara membagi waktu agar dosen produktif juga bisa dimulai dengan menyusun skala prioritas. Jadi, dengan saking banyaknya tugas atau kegiatan yang perlu dijalankan dosen setiap harinya. Maka perlu menyusun skala prioritas. 

Yakni untuk mengetahui mana saja yang harus didahulukan untuk dikerjakan dan mana yang bisa dikerjakan di penghujung hari. Dalam menentukan skala prioritas dosen bisa memperhatikan aspek berikut ini: 

  • Penting-mendesak, kerjakan dahulu di pagi hari untuk kegiatan atau pekerjaan yang penting sekaligus mendesak karena deadline sudah mepet. 
  • Penting-tidak mendesak, kerjakan pekerjaan berikutnya yang sifatnya penting tapi deadline masih cukup jauh. Akan tetapi perlu dipastikan selesai hari itu juga karena penting. 
  • Tidak penting-mendesak, berikutnya kerjakan pekerjaan yang tidak penting tapi mendesak. Meskipun tidak penting, tapi karena deadline sudah dekat maka wajib segera dikerjakan dan diselesaikan. 
  • Tidak penting-tidak mendesak, kerjakan pekerjaan terakhir yang sifatnya tidak penting sekaligus tidak mendesak. Ideal dikerjakan di penghujung hari dan tergolong pekerjaan yang mudah dikerjakan. 

Baca Juga:

3. Menetapkan Batas Waktu

Dosen juga perlu menetapkan batas waktu, yakni untuk mengerjakan masing-masing pekerjaan di dalam agenda kegiatan. Jadi, aturan waktu pengerjaannya sampai berapa lama agar memiliki batasan yang jelas. 

Misalnya, dosen memiliki jam kerja produktif selama 8 jam sehari. Maka jika memiliki 6 pekerjaan, pekerjaan tersulit perlu diberi durasi lebih lama dibanding yang lain. Begitu seterusnya sampai 8 jam fokus dipakai bekerja. 

Tujuannya agar dosen memiliki waktu cukup untuk istirahat dan bisa pulang tepat waktu. Khususnya bagi dosen yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, dijamin ingin punya waktu khusus untuk dihabiskan dengan mereka. 

4. Menyediakan Jeda Istirahat 

Dalam sehari, usahakan dosen memiliki waktu istirahat di tengah jam kerja. Jadi, dosen pada dasarnya memiliki jam kerja 9 jam yang kemudian dikurangi 1 jam untuk makan siang dan istirahat. Namun, kebanyakan dari dosen sering lupa istirahat ketika hari penuh untuk mengajar. Ketika Anda tidak memberikan waktu istirahat pada tubuh. Anda bisa mengalami beberapa penyakit, dari yang capek berlebih hingga berisiko terkena penyakit diabetes.

Oleh karena itu, Anda tidak boleh menunda makan karena jam makan yang tidak teratur menyebabkan kadar gula darah tidak stabil dan berisiko terkena diabetes. Sehingga, Anda perlu mengecek gula darah di puskemas atau fasilitas kesehatan lain untuk meminimalkan risiko diabetes.

Istirahat juga perlu ditambahkan di tengah-tengah melaksanakan pekerjaan apapun. Misalnya ketika mengajar, dosen memiliki durasi 2 jam di kelas untuk menyampaikan materi. 

Bukan berarti 2 jam non stop harus menjelaskan materi, beri waktu bagi diri sendiri untuk istirahat dan memberi tugas kepada mahasiswa untuk mengerjakan tugas maupun membaca halaman tertentu dari buku ajar. 

5. Menghindari Multitasking 

Cara membagi waktu agar dosen produktif berikutnya adalah dengan menghindari aktivitas multitasking. Yaitu aktivitas dimana seorang dosen mengerjakan dua pekerjaan berbeda sekali waktu. 

Hal ini bisa menurunkan fokus dan hasil pekerjaan menjadi tidak maksimal. Jadi, di jam tertentu sesuai agenda kegiatan fokus saja mengurus satu pekerjaan. Setelah selesai baru beralih ke pekerjaan lain sesuai agenda yang disusun. 

6. Menghindari Distraksi 

Dosen sering kesulitan membagi waktunya yang terbatas dengan pekerjaan yang tidak mengenal batas biasanya karena distraksi. Sumber distraksi doen sangat beragam, bisa dialami di kampus maupun di rumah. 

Ada baiknya mencoba menghindari segala sumber distraksi tersebut. Jika handphone maka bisa dinonaktifkan dulu, jika anak maka bisa mengunci ruang kerja selama jam kerja, dan seterusnya. 

7. Disiplin dan Sangat Menghargai Waktu 

Manajemen waktu dalam cara membagi waktu agar dosen produktif akan sia-sia jika dosen tidak disiplin. Maka penting sekali agar dosen bisa fokus dalam mengerjakan tugasnya agar bisa cepat selesai dan bisa cepat punya waktu untuk me time

8. Realistis 

Terakhir, usahakan untuk realistis. Dalam menyusun agenda kegiatan pastikan untuk memasukan daftar pekerjaan yang sekiranya bisa selesai dalam waktu satu hari. Sehingga tidak perlu terlalu mengejar target menyelesaikan pekerjaan yang melebihi kemampuan. Hal ini bisa menyebabkan kegagalan dalam membagi waktu. 

Memahami tata cara membagi waktu agar dosen produktif memang sangat penting, sebab semakin produktif semakin berkembang karir akademik dosen. Sehingga dosen bisa terus berkarya, karirnya terus menanjak, dan kesejahteraannya juga semakin terjamin. 

Artikel Terkait:

Di tag :