Mau melanjutkan studi tetapi Anda punya tanggung jawab keluarga? Tak perlu khawatir karena sejumlah beasiswa sudah menyediakan tunjangan keluarga, salah satunya LPDP. Apa saja beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga? Baca daftar rekomendasi dan, yang tak kalah penting, pertimbangan apakah memboyong keluarga memang tepat.
Anda dosen atau pemilik profesi non akademisi yang merasa perlu studi lanjut sampai jenjang S3? Anda tidak selalu mengandalkan biaya pribadi sepenuhnya tetapi Anda juga bisa ikut program beasiswa pascasarjana.
Mayoritas mahasiswa pascasarjana sudah berkeluarga sehingga ada lebih banyak hal perlu diperhatikan sebelum mendaftar kuliah maupun mendaftar program beasiswa. Salah satunya mengenai biaya hidup dari keluarga yang ditinggalkan, terutama jika Anda tulang punggung keluarga.
Kabar baiknya, penerima beasiswa bisa lebih tenang mengenai keuangan keluarga yang ditinggalkan karena ada lebih banyak program beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga.
Tunjangan keluarga adalah jenis tunjangan atau dana bantuan yang ditujukan untuk keluarga, baik pasangan maupun anak. Tunjangan jenis ini umum diberikan kepada karyawan, PNS, hingga penerima program beasiswa.
Lalu, apa saja program beasiswa S3 yang menanggung kebutuhan keluarga tersebut? Berikut program beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga:
Program beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga adalah LPDP. Beasiswa LPDP adalah beasiswa pascasarjana yang diselenggarakan pemerintah melalui Kemenkeu dan Kemendikbud.
Khusus untuk jenjang Doktor (S3) dan pendidikan Dokter Spesialis di beasiswa LPDP, tunjangan keluarga yang akan diperoleh sebesar 25% dari biaya hidup awardee dalam sebulan sesuai ketentuan LPDP.
Tunjangan ini diberikan untuk anggota keluarga yang ikut diboyong ke tempat dimana studi ditempuh. Adapun batasan maksimalnya adalah 2 anggota keluarga, anak dan pasangan. Silakan kunjungi halaman resmi LPDP untuk informasi lebih lanjut.
Tak hanya Taiwan ICDF Scholarship, ada kesempatan beasiswa ke Taiwan lainnya, yaitu Taiwan ICDF Scholarship.
Pilihan program beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga yang kedua adalah Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). BPI merupakan program beasiswa jenjang S1, S2, dan S3 yang diselenggarakan Kemendikbud Ristek.
Awardee dibebaskan untuk menempuh pendidikan tinggi di dalam maupun luar negeri yang sesuai dengan ketentuan dari pihak penyelenggara. Berbeda dengan beasiswa LPDP yang tunjangan keluarganya hanya diperuntukkan bagi awardee jenjang S3 dan Dokter Spesialis, program BPI dari semua jenjang berkesempatan memperoleh tunjangan keluarga.
Tunjangan keluarga hanya diberikan kepada awardee BPI yang sudah berkeluarga. Besaran tunjangan keluarga bagi penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia adalah 25% dari biaya hidup bulanan awardee. Silakan kunjungi halaman resmi BPI untuk ifnormasi lebih lanjut.
Program beasiswa yang menanggung keluarga lainnya adalah Gates Cambridge Scholarship. Beasiswa ini merupakan program beasiswa yang diberikan oleh Bill and Melinda Gates Foundation untuk menempuh studi pascasarjana (S2 dan S3) di Cambridge University.
Beasiswa Gates Cambridge Scholarship bersifat penuh (fully funded) dan mencakup biaya hidup, biaya pendidikan awardee, dan tunjangan keluarga. Besaran tunjangan keluarga yang diperoleh awardee Gates Cambridge Scholarship sebesar 11.604-16.548 pound untuk 2 anak atau lebih per tahun.
Jika Anda ingin studi S3 di Inggris dan terutama masuk ke Cambridge University, silakan daftar program ini dan mencari informasi lebih lanjut di laman resmi Gates Cambridge Scholarship.
Rekomendasi program beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga berikutnya adalah DAAD Scholarship. DAAD atau Deutscher Akademischer Austauschdienst—German Academic Exchange Service, menjadi salah satu program beasiswa pascasarjana di Jerman yang banyak diminati.
Program ini dibuka untuk pertukaran mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia. Khusus untuk mahasiswa Indonesia tersedia seluruh jenjang pendidikan mulai dari S1, S2, S3, sampai postdoctoral.
Beasiswa DAAD Scholarship ini bersifat penuh (fully funded) dan tersedia tunjangan keluarga untuk awardee yang memboyong anggota keluarga selama masa studi di Jerman. Umumnya, pendaftaran beasiswa ini dibuka sampai bulan September setiap tahunnya. Kunjungi halaman resmi DAAD Scholarship untuk detail informasinya.
Ikuti tips berikut sebelum mendaftar beasiswa, agar lolos!
Dari beberapa rekomendasi beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga di atas, awardee tentu memberi fasilitas ekstra untuk mengajak serta keluarga di tempat studi dilakukan. Misalnya pada beasiswa LPDP, dimana tunjangan keluarga akan didapatkan ketika ada anggota keluarga yang diboyong.
Jika anggota keluarga tinggal di kota terpisah atau negara yang menjadi tanah air, maka tunjangan keluarga tidak bisa didapatkan awardee. Besar kemungkinan, beasiswa selain LPDP juga menetapkan aturan serupa.
Lalu, seberapa penting mengajak atau memboyong keluarga saat studi lanjut? Setiap awardee tentu memiliki jawabannya sendiri-sendiri karena ada beberapa kondisi yang memang membuat keputusan memboyong keluarga menjadi keputusan terbaik.
Misalnya anak masih kecil dan tidak bisa ditinggal sendiri dengan pasangan, tidak ada yang mengurus anak selama masa studi, dan alasan lainnya. Anda memiliki kondisi serupa? Manfaat membawa keluarga saat studi lanjut antara lain:
Salah satu keuntungan atau manfaat jika memboyong keluarga selama masa studi adalah bisa dekat dengan anak dan pasangan. Menjalani LDR dengan pasangan dan anak tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan.
Meskipun ada pasangan yang sukses menjalani LDR, ketika ada pilihan untuk bisa tetap berdekatan, kenapa tidak diambil? Atas pertimbangan inilah, banyak awardee beasiswa memilih memboyong keluarganya.
Bagi awardee beasiswa yang memiliki anak yang masih di masa butuh bimbingan dan dampingan orang tua, Anda bisa memutuskan untuk memboyong mereka ikut selama masa studi, terutama ketika usia anak masih sangat muda atau masih sangat kecil. Bagi orang tua, memberi bimbingan dan perawatan terbaik pada anak adalah hal yang sangat penting dan tidak ternilai.
Mayoritas awardee yang juga merupakan seorang ibu akan mempertimbangkan usia dan kebutuhan anaknya. Sehingga kebanyakan dari mereka memboyong anak dan pasangan untuk ikut pindah selama masa studi.
Keuntungan atau manfaat selanjutnya dari pilihan memboyong keluarga selama masa studi adalah bisa membangun bonding atau ikatan kekeluargaan yang kuat meskipun sangat mungkin kondisi keluarga baik-baik saja dengan LDR.
Namun, tetap akan ada momen tertentu dimana ada kerinduan untuk dekat dan bisa berkomunikasi dengan intens bersama anggota keluarga. Entah itu dengan pasangan maupun dengan anak. Memboyong mereka selama studi tentu membantu meraih momen istimewa dan tidak ternilai tersebut.
Keuntungan lain jika memboyong keluarga setelah menerima beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga adalah memberi kemudahan mengatur keuangan. Ketika LDR, maka akan ada biaya-biaya yang sifatnya ganda.
Misalnya yang paling sederhana adalah biaya makan, dimana di rumah bisa memasak sendiri sementara Anda yang di luar kota atau luar negeri harus membeli makanan jadi. Jadi, ketika berdekatan akan ada biaya-biaya yang dipangkas sehingga anggaran bisa dialokasikan ke sektor lain.
Meskipun begitu, keputusan memboyong keluarga selama menempuh studi melalui program beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga juga punya beberapa kekurangan. Misalnya, lebih ribet dalam mengurus proses kepindahan.
Mulai dari perpindahan domisili sampai perpindahan sekolah untuk anak yang sudah sekolah atau mungkin kuliah. Kemudian butuh kesabaran ekstra untuk membuat seluruh keluarga bisa beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan baru selama studi, apalagi jika dilakukan di luar negeri.
Meskipun ada beberapa pilihan beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga yang artinya memberi kemudahan bagi awardee memboyong keluarga. Tentu beberapa hal perlu diperhatikan sebelum memutuskan membawa keluarga untuk studi keluar negeri, diantaranya:
Hal penting pertama yang perlu diperhatikan sebelum membuat keputusan adalah ketentuan tunjangan keluarga dari program beasiswa yang didapatkan. Misalnya, berapa jumlahnya? Apakah cukup jika digunakan untuk hidup anggota keluarga selama masa studi?
Kemudian, pertimbangkan pula ketentuan mengenai jumlah maksimal anggota keluarga yang bisa diboyong. Apakah semua anggota keluarga bisa ikut atau tidak? Sehingga bisa dipastikan memboyong keluarga selama studi pilihan tepat atau justru sebaliknya.
Hal kedua yang perlu diperhatikan penerima program beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga adalah kesediaan anggota keluarga tersebut. Komunikasikan dengan pasangan dan anak-anak mengenai kemungkinan mereka diboyong.
Bagi anak-anak, biasanya akan ikut apa pilihan orang tua. Namun ketika sudah di usia sedikit dewasa dan bisa memilih, kadang mereka menolak untuk ikut pindah. Hal ini juga bisa terjadi pada pasangan karena suatu alasan.
Jadi, jangan hanya memikirkan kondisi Anda saja selama masa studi. Melainkan juga memperhatikan pendapat anggota keluarga lain. Tujuannya agar tidak merasa terpaksa pindah dan siap menghadapi berbagai perubahan kedepannya.
Hal penting ketiga adalah mengenai pendidikan anak. Pastikan sudah merencanakan pendidikan anak di tempat studi. Jika diboyong maka wajib mencari sekolah atau kampus yang sesuai dengan kebutuhan si anak.
Kemudian, dalam memilih sekolah dan kampus tentu tidak instan. Sebab memang perlu mempertimbangkan banyak aspek. Maka pastikan dulu tidak ada kendala dalam akses pendidikan ke anak ketika diboyong ke kota atau negara tujuan studi.
Hal penting terakhir yang perlu diperhatikan adalah mengenai kesiapan diri sendiri dan seluruh anggota keluarga dengan perpindahan tersebut. Pastikan sudah siap mental untuk menghadapi perubahan dan perbedaan.
Misalnya ketika harus tinggals ementara di luar negeri sampai lulus masa studi. Maka ada kebutuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, budaya baru, dan juga bahasa baru dalam keseharian.
Perubahan-perubahan ini tentu perlu disiapkan sejak awal, sehingga meminimalkan masalah yang mungkin dapat terjadi. Tidak ada salahnya mencoba berkonsultasi dengan ahlinya atau mungkin dengan awardee lain yang sudah pernah mengalami kondisi serupa.
Itulah beberapa penjelasan dan rekomendasi program beasiswa S3 dengan tunjangan keluarga yang tentu menjadi pilihan menarik. Ada baiknya jauh sebelum mendaftar beasiswa sudah memperhitungkan kemungkinan memboyong keluarga. Sehingga sudah siap dalam banyak aspek.
Beasiswa LPDP adalah salah satu beasiswa yang memberikan tunjangan keluarga. Oleh karena itu, jangan lewatkan informasi lengkap beasiswa LPDP berikut:
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…