Menggunakan AI untuk pembelajaran menjadi solusi meningkatkan efisiensi dalam menyiapkan media pembelajaran. Bagi dosen, menggunakan teknologi AI bisa menjadi solusi lebih mudah dan praktis dalam menyiapkan kegiatan perkuliahan.
Kabar baiknya lagi, ada banyak pilihan platform berbasis AI yang bisa digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang dijalankan dosen. Baik untuk membuat slide presentasi, modul, video pembelajaran, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Meski beberapa platform butuh biaya lewat sistem berlangganan berbayar, masih ada banyak pula platform AI yang bisa diakses gratis yang bisa dijadikan pilihan untuk efisiensi dalam menyiapkan media pembelajaran. Berikut informasinya.
Bagi para dosen yang berencana menggunakan AI untuk menunjang kegiatan pembelajaran, ada banyak pilihan aplikasi atau platform yang bisa dipertimbangkan. Berikut daftar AI yang bermanfaat untuk pembelajaran:
Rekomendasi platform AI yang pertama untuk membantu kegiatan pembelajaran adalah Canva. Canva menyediakan banyak template untuk kebutuhan berbagai desain, baik itu poster sampai video durasi pendek.
Berkat AI, pembuatan media pembelajaran dalam berbagai jenis dan bentuk bisa dibuat secara efektif dan efisien. Canva bisa digunakan untuk membuat slide presentasi, video pembelajaran durasi pendek, poster pembelajaran, dan masih banyak lagi.
Secara umum, Canva bisa diakses secara gratis hanya saja pilihan template dan elemen desain lebih terbatas. Dosen bisa memilih jenis akun premium untuk pendidikan karena biaya langganannya lebih ekonomis dan bisa memanfaatkannya secara maksimal untuk pembelajaran.
AI untuk pembelajaran yang kedua adalah dari platform bernama Lumen5. Platform AI ini membantu pengguna dari kalangan dosen untuk membuat video pembelajaran berbasis teks atau prompt.
Para dosen bisa membuat video pembelajaran dari teks. Platform ini akan mengubah teks tersebut menjadi video dan bisa diedit agar lebih sesuai lagi dengan kebutuhan.
Akses ke Lumen5 tidak gratis, biaya langganan termurah dimulai dari USD 19 per bulan. Dengan layanannya yang membantu membuat video pembelajaran dari teks, dosen bisa mempertimbangkan Lumen5 untuk membantu pembelajaran di kelas.
Pilihan AI untuk mendukung kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah Sway. Sway dikembangkan oleh Microsoft dan bisa diakses melalui website maupun menginstal aplikasi display (diinstal ke perangkat komputer berbasis Windows).
Dalam pembelajaran, Sway bisa digunakan dosen untuk menyusun slide presentasi yang lebih menarik dan interaktif dengan mudah. Selain itu, platform ini bisa dipakai dosen untuk membuat modul pembelajaran lewat fitur Newsletter yang disediakan.
Hasil presentasi maupun modul dari Sway bisa diunduh dan bisa juga langsung dibagikan melalui email dan media komunikasi daring lainnya. Akses layanannya bisa ke website resminya.
Rekomendasi AI untuk pembelajaran yang keempat adalah dari platform bernama Crello. Secara garis besar, platform ini mirip dengan Canva karena membantu pengguna membuat slide presentasi, video pembelajaran durasi pendek, poster pembelajaran, dan masih banyak lagi.
Crello juga memiliki dua versi akses, yakni versi gratis dengan batasan pilihan template dan fitur tertentu. Kemudian, yang kedua adalah versi berbayar dengan beberapa pilihan paket langganan. Fasilitas utama paket langganan adalah bisa mengakses seluruh fitur dan template di Crello tanpa batasan.
Baca Juga:
Bagi para dosen yang ingin membuat video pembelajaran dengan durasi cukup panjang tapi prosesnya mudah dan tidak rumit, silakan bisa menggunakan layanan pembuat video berbasis AI dari Powtoon.
Sesuai dengan namanya, video pembelajaran di platform ini menggunakan animasi, baik dengan versi berwarna maupun dalam versi hitam putih untuk tampilan video lebih clean dan minimalis.
Ada banyak template video siap digunakan dan diedit sesuai kebutuhan. Layanan yang disediakan berbayar dengan beberapa pilihan paket dan disediakan masa trial beberapa hari.
Ingin membuat kuis daring yang interaktif dan menarik? Anda bisa memanfaatkan platform AI bertajuk Quizlet. Platform ini cukup populer di kalangan pendidik, sebab menjadi yang paling mudah untuk digunakan.
Kelebihan lain dari platform pembuat kuis daring ini adalah menyediakan pilihan bentuk kuis. Baik itu pilihan ganda, soal uraian, flashcard untuk kuis di bidang bahasa, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Akses ke platform ini gratis, para pengguna diwajibkan untuk memiliki akun dan bisa login dengan akun Google agar praktis. Informasi lebih detail mengenai seluruh jenis kuis yang disediakan.
Daftar AI untuk pembelajaran berikutnya adalah platform MindMeister. Sesuai dengan namanya, platform ini menyediakan layanan utama berupa pembuatan mind mapping dengan AI sehingga mudah, cepat, dan cenderung praktis.
Bersama MindMeister, para dosen bisa melakukan mapping materi perkuliahan agar terstruktur dan membantu penyusunan RPS lebih rinci. Selain itu, MindMeister bisa digunakan untuk pemberian tugas kepada mahasiswa. Misalnya tugas mind mapping rencana penelitian, pembuatan program, atau alur layanan.
Platform MindMeister bisa diakses secara gratis, hanya saja ada batasan maksimal membuat 3 mind map. Jika butuh lebih banyak akses ke fitur dan mind map yang dibuat, Anda bisa upgrade kapan saja.
Pilihan selanjutnya adalah Google Classroom yang biasa digunakan untuk memfasilitasi pembuatan kelas daring. Para dosen yang menerapkan kelas daring, pembelajaran hybrid, maupun tugas kuliah yang interaktif. Silakan menggunakan platform ini untuk membuat kelas daring.
Baik untuk membagikan tugas, menilai tugas, maupun berkomunikasi secara real time dengan para mahasiswa. Aksesnya gratis dan memiliki tampilan sederhana yang mudah digunakan.
Bagi para dosen yang ingin membuat video pembelajaran interaktif, Anda bisa menggunakan Edpuzzle yang termasuk AI untuk pembelajaran yang praktis dan efektif.
Platform Edpuzzle bisa digunakan dosen untuk membuat video pembelajaran, mengedit video pembelajaran, dan memberi tugas kepada mahasiswa untuk membuat video presentasi.
Melalui platform ini, dosen yang sudah memiliki video pembelajaran bisa diedit. Misalnya menambahkan pertanyaan di menit tertentu dan mengundang mahasiswa untuk menjawabnya saat video diputar.
Akses ke layanan Edpuzzle bisa secara gratis, hanya saja ada batasan jumlah video yang bisa dibuat, diedit, dan disimpan di dalam databasenya. Informasi lebih rinci mengenai paket berbayar bisa ke website resminya.
Pilihan AI untuk pembelajaran yang mudah dan praktis selanjutnya adalah platform ScribeSense. Platform ini membantu para dosen untuk memudahkan dan mempercepat koreksi tugas mahasiswa, khususnya tugas dalam bentuk karya tulis.
Misalnya, dosen memberi tugas mahasiswa menyusun esai tentang suatu topik. Maka esai yang dikerjakan bisa dikoreksi dengan bantuan ScribeSense. Platform ini juga menyediakan fitur untuk membantu mendeteksi kesalahan tulisan dimana.
Selain membantu mengoreksi tugas berbentuk karya tulis, ScribeSense bisa digunakan untuk mengoreksi tugas berbentuk soal pilihan ganda. Informasi lainnya bisa masuk ke website resminya.
Pilihan selanjutnya adalah dari platform AI bernama Khan Academy. Secara umum, platform ini mendukung pembelajaran mandiri oleh siswa sampai kalangan mahasiswa karena ada banyak konten edukasi bisa diakses untuk menambah ilmu dan wawasan.
Namun, platform ini juga bisa dimanfaatkan guru maupun dosen dalam menunjang kegiatan pembelajaran yang diampu. Misalnya menggunakan video pembelajaran di dalamnya untuk membantu menjelaskan materi yang relevan kepada mahasiswa.
Konten edukasi di dalam Khan Academy juga bisa dipelajari dan menjadi bahan diskusi bersama di kelas daring maupun luring. Video di dalam platform ini juga bisa diunduh dan diedit untuk menyesuaikan dengan materi dan menunjang pembelajaran lebih interaktif.
Aksesnya gratis dan para pengguna bisa berdonasi untuk pengembangan platform secara sukarela.
Beberapa platform AI tersebut, adakah yang sudah Anda gunakan? Menggunakan AI bagi kalangan dosen sah saja dilakukan sebagai alat bantu sehingga memberi kemudahan dan kepraktisan dalam menyiapkan kegiatan pembelajaran.
Artikel terkait penggunaan AI agar tidak menyalahgunakan etika:
Bagi para dosen yang masih menimbang-nimbang penggunaan AI untuk pembelajaran, tentu akan memunculkan beberapa kekhawatiran, salah satunya risiko tergantung pada AI dan tergantikan oleh AI.
Meminimalkan efek negatif dari penggunaan AI untuk menunjang pembelajaran. Berikut beberapa tips menggunakan AI untuk membantu pembelajaran di kelas:
Sama seperti mahasiswa, menggunakan AI oleh kalangan dosen sebaiknya diatur dengan ketat. Para dosen perlu menentukan batasan yang tegas, jelas, dan berkomitmen mematuhi batasan tersebut.
Salah satu bahasan yang dianjurkan adalah batasan dalam memfungsikan berbagai platform AI yang digunakan, yakni selalu memfungsikan platform tersebut sebagai alat bantu bukan semakin pengganti peran dosen.
Misalnya, menggunakan platform pembuat video pembelajaran interaktif dengan editing mandiri sehingga tidak murni memakai template yang tersedia. Hal ini membantu dosen memahami platform tersebut dan bagaimana bisa lebih unggul dari template yang sudah ada.
Tips kedua adalah mengutamakan pembelajaran interaktif. Sehingga, antara dosen dengan mahasiswa terjadi interaksi setiap kali perkuliahan dibuka. Hal ini membantu membangun hubungan sosial dan menjaga peran dosen tetap eksis.
Sebab jika dosen hanya memakai AI untuk membuat media pembelajaran. Lalu dibagikan ke mahasiswa dan menuntut mereka mempelajari media tersebut. Maka peran dosen mudah tergantikan AI. Hal ini bisa berdampak buruk pada kompetensi dosen, terutama kompetensi pedagogik.
Tak hanya itu, dampak buruknya bisa memunculkan ketergantungan AI sampai 100%. Oleh sebab itu, dosen perlu mengutamakan pembelajaran interaktif dimana ada konten AI untuk menunjang pembelajaran, tapi tetap dengan dampingan dosen saat memaparkan materi di konten AI tersebut.
Tips berikutnya dalam menggunakan AI untuk pembelajaran adalah memilih platform yang benar-benar sesuai. Salah satunya sesuai dengan tujuan pembelajaran. Misalnya, jika dosen ingin membuat materi pembelajaran interaktif, silakan bisa memakai Edpuzzle.
Sebab setiap platform memiliki layanan utama sendiri-sendiri dan tidak semua seperti Canva. Oleh karena itu, menentukan platform sesuai tujuan pembelajaran penting agar dosen bisa menggunakannya untuk mencapai tujuan tersebut.
Para dosen bisa mempelajari satu platform dulu, sehingga mengenal layanannya apa dan bagaimana menggunakannya. Tidak perlu buru-buru beralih ke platform lain, sebab bisa membuat pusing dan menjadi beban tambahan.
Di era AI, dosen dihadapkan dengan tugas mahasiswa yang dikerjakan dengan AI. Ini solusinya:
Setiap platform AI untuk pembelajaran yang dijelaskan di atas, tentunya memiliki cara kerja sendiri-sendiri. Sekaligus menyediakan layanan khas sesuai kebijakan pihak pengembang platform.
Misalnya, Anda tertarik membuat media pembelajaran dalam bentuk video dan pembuatannya lebih mudah dengan platform AI. Maka bisa mempertimbangkan menggunakan platform Powtoon. Adapun tata cara membuat video pembelajaran di platform Powtoon sebagai berikut:
Itulah salah satu tutorial membuat video pembelajaran dengan salah satu AI untuk pembelajaran, yakni Powtoon. Platform ini bisa diakses gratis dengan batasan fitur sesuai penjelasan sebelumnya. Namun, memberi kepraktisan dalam membuat video pembelajaran baik dengan animasi maupun dengan jenis konten video lainnya.
Manfaatkan AI secara maksimal dengan memberikan input prompt yang tepat. Pelajari lebih lanjut dalam Cara Membuat Prompt AI agar Hasil Optimal.
Mencari informasi terkait regulasi AI untuk penelitian ilmiah tentu penting. Sebab dalam kegiatan penelitian tentu…
Sudahkah mulai mengecek atau mencari tahu tren publikasi akademik atau publikasi ilmiah? Termasuk juga prediksi…
Salah satu strategi meraih hibah penelitian Kemdiktisaintek adalah menghindari kesalahan dalam menulis proposal usulan. Tahap…
Mencari informasi dan mempelajari tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah, tentu menjadi…
Meraih hibah penelitian bisa dimulai dengan mencari dan mempelajari contoh proposal hibah penelitian. Yakni proposal…
Sejalan dengan pengumuman hasil klasterisasi perguruan tinggi pada Oktober 2025 lalu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains,…