Semenjak merebaknya wabah COVID-19 dan menyebar ke berbagai negara, muncul kebijakan tertentu untuk mengatasi permasalahan ini. Penyebaran wabah ini telah menimbulkan dampak signifikan di berbagai lini kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Di Indonesia, wabah ini telah mendorong adanya kebijakan work from home. Perguruan tinggi pun menerapkan kebijakan ini. Sehingga segala aktivitas perkuliahan dialihkan menjadi kuliah daring.
Berdasarkan penjelasan di covid19.kemkes.go.id, COVID-19 termasuk ke dalam kelaurga besar Coronovirus. Virus menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Virus ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan seperti flu biasa hingga penyakit yang cukup fatal seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
COVID-19 ini merupakan coronavirus jenis baru yang ditekmukan di Wuhan Cina, akhir tahun 2019 lalu. Dalam hitungan bulan, virus ini telah menyebar dan menjangkiti ribuan orang.
Sebagai salah satu negara yang terjangkit, Indonesia menerapkan kebijakan kebijakan untuk mencegah meluasnya virus ini. Dalam ranah pendidikan, sekolah dan perguruan tinggi telah diliburkan. Terhitung kurang lebih 32 perguruan tinggi telah menerapkan work from home dan menjalankan aktivitas perkuliahan secara daring.
Lantas seperti apakah perkuliahan dengan metode daring? Bagaimana kelebihan dan kekurangannya?
Kuliah Daring
Menurut Hakiman, M.Pd, pembelajaran daring (kuliah daring) merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa. Metode pembalajaran melalui online dengan menggunakan video conference, e-learning atau distance learning.
Dosen Fakultas Hukum Tarbiyah IAIN Surakarta ini pembelajaran daring menawarkan media pembelajaran yang variatif namun juga membutuhkan tanggung jawab, kemandirian, dan ketekunan pribadi.
Media pembelajaran daring ini beragam. Dosen dan mahasiswa bisa memanfaatkan salah satu portal Dirjen Pendidikan Tinggi, Sistem Pembelajaran Daring (SPADA). Portal ini telah lama ada dan memiliki fungsi untuk menunjang pembelajaran dengan model tanpa tatap mukda.
Selain itu, layanan lain yang cukup akrab dipakai untuk pembelajaran daring adalah google classroom, zoom cloud meeting, hingga whatsapp group. Beberapa model media pembelajaran daring tersebut dipakai dosen dan mahasiswa selama perkuliahan tanpa tatap muka.
Nah, pembahasan selanjutnya yang cukup menarik adalah persiapan menerapkan metode pembelajaran daring ini. Mengingat metode membutuhkan fasilitas teknologi informasi tertentu agar berjalan dengan baik. Tanpa terpenuhinya fasilitas pendukung tersebut, proses belajar dan mengajar akan terganggu. Untuk itu perlu adanya persiapan untuk melaksanakan kuliah daring ini.
Persiapan Kuliah Daring
Kuliah daring memungkinkan pembelajaran bisa dilakukan di rumah, tanpa harus datang ke kelas. Dalam situasi darurat seperti sekarang, kuliah daring bisa menjadi solusi karena perkulihan dimungkinkan untuk terlaksana di luar kelas.
Salah satu kelebihan kuliah daring adalah beragamnya media pembelajaran yang bisa dipakai. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan adanya variasi media pembelajaran. Dikutip sevima.com, media komunikasi memungkinkan dosen menyampaikan materi kuliah melalui rekaman atau video conference.
Mahasiswa bisa memutar kembali rekaman tersebut berkali kali. Secara tenaga dan waktu, kuliah daring menawarkan efisiensi. Sisa waktu dan tenaga yang lebih banyak tersebut bisa dimanfaat oleh mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas atau mencari pengalaman. Sementara dosen juga bisa memanfaatkannya untuk kegiatan lain yang produktif.
Agar kuliah daring berjalan dengan efektif, perlu persiapan yang matang. Seperti yang dibahas sebelumnya, kuliah daring ini membutuhkan fasilitas pendukung. Sehingga perguruan tinggi perlu melakukan persiapan mulai dari pembenahan dan revitalisasi dari segi infrastuktur, sarana prasarana, hingga sumber daya.
Terkait sarana prasarana, perguruan tinggi menyediakan platform dan alat (tool) unytuk kuliah daring. Dilansir sevima.com, salah satu aspek fasilitas terpenting adalah data kampus infromasi harus tersampikan kepada dosen dan mahasiswa.
Sumber Daya Manusia (SDM) pun harus mumpuni. Diperlukan SDM yang mengetahui tentang sistem daring. Baik dosen maupun mahasiswa harus tahu cara menggunakan teknologi dan media komunikasi selama kuliah daring.
Akan sia sia jika dosen dan mahasiswa sebagai pengguna sistem kuliah daring tapi tidak mengetahui bagaimana cara mengoperasikannya. Sehingga sebelum menerapkan kuliah daring, pergurun tinggi perlu memastikan fasilitas hingga sumber daya yang dimiliki agar kuliah daring dapat dilakukan dengan tepat.