fbpx

UIN Walisongo Didorong Jadi Pusat Riset Islam Terdepan Berbasis Kesatuan Ilmu Pengetahuan

pusat riset islam
UIN Walisongo, Semarang dituntut menjadi kampus percontohan bagi pengembangan riset-riset terdepan berbasis keislaman. (Sumber: dok. walisongo.ac.id)

Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah didorong menjadi kampus percontohan pusat riset Islam terdepan berbasis kesatuan ilmu pengetahuan. Hal tersebut disampaikan anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Selly Andriany Gantina, A.Md., saat berkunjung ke UIN Walisongo, Senin (20/7/2020) kemarin.

Selly mengatakan, UIN Walisongo Semarang harus dituntut menjadi kampus percontohan bagi pengembangan riset-riset terdepan berbasis keislaman. Riset-riset keislaman perlu dielaborasi lebih lanjut agar dampaknya bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Legislator dari Dapil Dapil Jabar VIII ini berkunjung bersama 12 Anggota DPR lainnya, setelah berkunjung ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Selly melanjutkan, peningkatan kualitas dan mutu riset perlu terus ditingkatkan. Dia menyoroti visi kampus UIN menjadi pusat riset Islam terdepan berbasis kesatuan ilmu pengetahuan harus mampu diwujudkan. Salah satu caranya dengan peningkatan anggaran riset.

Setelah anggaran memadai, UIN Walisongo sebagai pusat riset Islam juga harus konsekuen mendapat hasil riset. Hasil riset tersebut juga harus diupayakan untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lebih luas.

“Jika ada orang bertanya, ini ada naskah bagus hasil penelitian pasti ditanya lembaganya apa. Makanya, saya akan support jika rencana-rencana peningkatan tridharma disampaikan dalam bagian roadmap 2038,” katanya seperti dikutip dari laman walisongo.ac.id.

Dicontohkan lagi, fokus riset perlu terus dibenahi. Para dosen, misalnya, ketika melakukan penelitian akan kesulitan jika diberikan jam mengajar yang banyak. Dengan demikian, dosen akan fokus mencurahkan perhatiannya dalam aspek pengajaran bukan penelitian.

pusat riset islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang diharapkan dapat menjadi kampus percontohan bagi pengembangan riset-riset terdepan berbasis keislaman. (Sumber: dok. Kemenag)

Jadi Kampus Bereputasi Dunia

Anggota Komisi VIII lainnya, Dr. M. Ali Taher, M.Hum juga menuntut hal sama. UIN Walisongo di usianya yang ke-50 masih perlu terus berbenah dalam berbagai hal.

Selaku anggota DPR, pihaknya mendukung jika kampus terus mengembangkan diri menjadi pusat riset Islam terutama serta untuk menjadi kampus yang unggul. Ditargetkan pada 2045, atau pada 100 tahun Indonesia, UIN Walisongo harus mampu masuk ke dalam kampus bereputasi dunia.

“PTKIN termasuk UIN Walisongo harus cerdas. Pada 2045, UIN Walisongo mau ada dimana? Sudahkah masuk 500 kampus bereputasi dunia, mungkin saja. Tinggal bagaimana, optimisme sebagai investasi terbesar dibangun. Kampus harus futuristik, milenial dan fungsional agar berperadaban,” ujarnya.

Riset Walisongo

Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag., mengatakan, kampusnya terus berbenah dalam berbagai bidang, salah satunya pada aspek penelitian khususnya dalam pusat riset Islam.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengalokasikan anggaran yang terfokus pada kajian dan riset tentang Walisongo. Dengan riset yang dilakukan secara masif dan berkala, ia yakin UIN Walisongo akan benar-benar menjadi pusat kajian tentang Walisongo.

“Nama besar Walisongo akan diupayakan menjasi pusat kajian Walisongo. Kami sudah berorientasi pada riset ke Walisongo-an,” ucapnya.

Hadir dalam kunjungan kerja tersebut, antara lain Kepala Kanwil Kemenag Jateng Mustain, para wakil rektor, dekan, dan kepala lembaga. Setelah mengunjungi UIN Walisongo, rombongan komisi VIII berlanjut ke Demak untuk melakukan ziarah ke makam Sunan Kalijaga.

Tentang Riset

Riset atau penelitian merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan menerjemahkan informasi atau data secara sistematis untuk menambah pemahaman kita terhadap suatu fenomena tertentu yang menarik perhatian kita.

Riset juga dapat artikan suatu penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena alami dengan dipandu oleh teori dan hipotesis mengenai hubungan yang dianggap terdapat di antara fenomena itu.

Riset atau penelitian itu terdiri dari penelitian yang bersifat ilmiah dan non ilmiah. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan membandingkan antara data yang dihasilkan dari penelitian dengan fakta yang terjadi di masyarakat. Memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat, serta memberikan jawaban dan solusi yang tepat bagi masyarakat.

 

Sumber: walisongo.ac.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RELATED POST

about

Get Started

Hubungi kami

Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email : [email protected]

Telpon : 081362311132