Mau membuat study plan karena jadi persyaratan beasiswa? Ikuti contoh study plan untuk beasiswa LPDP berikut. Tak hanya itu, jangan lakukan kesalahan yang biasa ditemukan di study plan dan ikuti tips-tipsnya, ya.
Supaya lebih paham bagaimana mempelajari contoh study plan untuk beasiswa, maka penting untuk memahami definisinya dulu. Apa itu study plan? Study plan adalah suatu dokumen yang dibutuhkan saat mendaftar program beasiswa luar negeri.
Sesuai dengan namanya, study plan berisi mengenai rencana pendidikan yang ingin ditempuh dan didanai oleh program beasiswa yang diinginkan. Dokumen ini akan menjelaskan tujuan pendidikan dan diikuti rencana kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut.
Secara umum, dokumen study plan menjadi syarat administrasi untuk pendaftaran beasiswa di luar negeri. Namun, tidak semua program beasiswa mensyaratkan dokumen ini. Adapun salah satu program yang mensyaratkannya adalah beasiswa LPDP.
Dokumen ini digunakan oleh pihak penyelenggara beasiswa untuk menilai kesesuaian tujuan pendidikan pendaftar dengan visi dan misi program. Selain itu, study plan dapat digunakan untuk mengetahui persiapan pendaftar sudah sejauh mana untuk menempuh studi yang dibiayai pihak mereka.
Secara sederhana, bentuk dari sejumlah contoh study plan untuk beasiswa adalah esai. Lalu, apa saja isi di dalamnya? Dikutip dari laman Schoters, ada lima poin penting yang perlu dicantumkan di dokumen study plan, yaitu:
Isi pertama di dalam dokumen study plan adalah alasan untuk melanjutkan pendidikan atau studi. Seseorang tentu memiliki alasan kenapa melanjutkan pendidikan.
Apa karena ingin memperdalam ilmu, keterampilan, meraih cita-cita, atau yang lainnya? Hal ini yang perlu dijelaskan di dalam dokumen study plan agar penyelenggara beasiswa paham alasan pendaftar ikut dalam program tersebut.
Isi kedua adalah isu atau masalah yang ingin diselesaikan selama menempuh studi. Seseorang tentu memiliki alasan untuk lanjut studi dan beberapa karena ingin mencari solusi atas suatu persoalan. Maka hal ini perlu dicantumkan di study plan.
Isi ketiga adalah alasan memilih suatu perguruan tinggi. Pada saat mendaftar ke program beasiswa, Anda tentu akan memilih perguruan tinggi tujuan. Maka perlu menjelaskan alasan memilih perguruan tinggi tersebut.
Dokumen study plan biasanya menjadi syarat saat mendaftar beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Maka akan ada negara yang dipilih sebagai tujuan mengenyam pendidikan tersebut. Jelaskan alasan kenapa memilih negara tersebut.
Isi terakhir di dokumen study plan adalah rencana di masa depan. Misalnya Anda ingin menekuni profesi apa, alasannya apa, dan sebagainya. Jika ingin menyelesaikan suatu masalah atau isu, maka bisa dicantumkan.
LPDP memiliki aturan pengabdian 2n+1. Lalu, bagaimana kalau alumni tidak mau kembali mengabdi? Baca Mahasiswa LPDP Tidak Mau Pulang, Apa Sanksinya?.
Mempelajari contoh study plan untuk beasiswa sangatlah penting, sebab masih banyak yang melakukan kesalahan saat menyusunnya. Berikut adalah beberapa kesalahan yang umum di study plan beasiswa:
Kesalahan pertama yang sering terjadi saat menyusun study plan adalah memilih perguruan tinggi berdasarkan rangking. Hal ini menunjukan pendaftar beasiswa masih melakukan riset ala kadarnya dan tidak mendalam.
Padahal, riset mendalam dibutuhkan agar bisa memilih jurusan maupun perguruan tinggi yang benar-benar sesuai rencana studi. Maka pilih perguruan tinggi berdasarkan reputasi, akreditas, kurikulum, dll yang lebih detail.
Jurusan dan perguruan tinggi yang dipilih perlu dijelaskan alasan yang mendasarinya dengan jelas. Pastikan sudah memperhatikan banyak aspek sebelum menjatuhkan pilihan pada satu jurusan di suatu perguruan tinggi. Sehingga tidak asal pilih dan aji mumpung.
Kesalahan berikutnya yang masih cukup sering terjadi adalah kesalahan ketik atau typo. Jadi, penting sekali untuk membaca ulasan dokumen study plan yang sudah disusun. Supaya bisa mengetahui ada typo atau tidak, jika ada maka bisa segera diperbaiki.
Tak hanya study plan, pelajari juga pembuatan berkas lain secara lengkap:
Supaya lebih membantu dalam menyusun dokumen study plan dengan baik dan benar sehingga memperbesar peluang lolos seleksi beasiswa. Maka berikut beberapa contoh study plan untuk beasiswa LPDP yang bisa dipelajari:
As an undergraduate student in Environmental Science, I developed a deep interest in the impact of climate change on the environment. My passion for the subject led me to pursue a Master’s degree in Environmental Science, with a focus on climate change adaptation and mitigation.
My study plan will focus on courses that will equip me with the necessary skills and knowledge to address the issue of climate change in a meaningful way. I plan to take courses such as Climate Change Science, Environmental Law, Renewable Energy Systems, and Environmental Policy.
These courses will help me understand the science behind climate change, the legal framework that governs environmental policy, and the various technologies that can be used to mitigate climate change.
In addition to these courses, I will also take courses in Geographic Information Systems (GIS), which will help me analyze and interpret data related to climate change. To supplement my coursework, I plan to participate in research projects related to climate change.
I aim to work with professors who are conducting research in this area and gain practical experience in the field. I also plan to attend conferences and workshops on climate change, where I can network with professionals and learn about the latest developments in the field.
After working for several years in the finance industry, I have decided to pursue a Master’s degree in Business Administration (MBA). My study plan will focus on courses that will equip me with the necessary skills and knowledge to succeed in the business world.
I plan to take courses such as Financial Accounting, Managerial Accounting, Corporate Finance, Marketing Management, and Operations Management. These courses will help me develop a strong understanding of the fundamentals of business, including accounting, finance, marketing, and operations management.
In addition to these courses, I will also take courses in Leadership and Organizational Behavior, which will help me develop the soft skills necessary to lead and manage teams effectively.
To supplement my coursework, I plan to participate in internships with companies in the finance and business sectors. These internships will provide me with practical experience in the field and help me develop a network of professionals.
I also plan to attend conferences and workshops related to business and finance, where I can learn about the latest developments in the industry and network with professionals.
Rencana Studi
Calon Penerima Beasiswa Master
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
Rencana Studi – Ridwan Aji Budi Prasetyo
Salah satu tantangan terbesar Indonesia adalah di bidang transportasi. Tidak hanya dituntut untuk membuat sistem transportasi terintegrasi yang mumpuni dan modern untuk memudahkan mobilisasi penduduknya, Indonesia juga perlu memikirkan aspek keselamatan dari sistem transportasinya, baik yang existing maupun yang akan dibuat.
Statistik yang dirilis oleh BPS pada tahun 2012 menyebutkan bahwa terdapat lebih 85 juta kendaraan di Indonesia. Statistik tersebut diikuti oleh data dari Direktorat Lalu Lintas Polri bahwa setiap tahunnya terjadi 30.000 kasus kecelakaan.
Masalah ini bukanlah hal yang mudah untuk diatasi. Terdapat beberapa faktor utama penyebab tingginya angka kecelakaan transportasi, seperti kurangnya kepatuhan pengguna kendaraan, belum adanya kebijakan yang terintegrasi, lemahnya penegakan hukum, buruknya infrastruktur transportasi, masalah SDM, dan sebagainya.
Sejauh yang saya amati, kebijakan ataupun program yang dikeluarkan sebagai solusi atas permasalahan keselamatan transportasi lebih banyak berfokus pada aspek teknis. Pertimbangan faktor manusia (human factors atau disebut juga ergonomi) masih belum menjadi prioritas.
Hal ini merupakan sesuatu yang bisa dimaklumi, karena praktisi dan akademisi di bidang human factors masih terbilang sedikit. Hal ini membuat otoritas terkait kurang mendapatkan masukan dari praktisi maupun akademisi human factors sebelum mengeluarkan suatu kebijakan atau program yang berkaitan dengan keselamatan transportasi.
Program studi yang saya ajukan adalah Master of Science (M.Sc.) in Transport Planning. Adapun rincian mengenai program studi tersebut adalah sebagai berikut:
Waktu pelaksanaan studi direncanakan selama 12 bulan, dimulai pada akhir bulan September 2013 dan selesai pada akhir Agustus 2014. Adapun timeline rencana pelaksanaan studi adalah sebagai berikut:
Untuk menyelesaikan program Master of Science in Transport Planning, dipersyaratkan menempuh 180 kredit yang terbagi dalam 6 modul wajib (termasuk tesis) dan 3 modul pilihan. Rincian mengenai rencana mata kuliah yang akan diambil adalah sebagai berikut:
Selanjutnya akan disampaikan rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan studi pada program Master of Science in Transport Planning di Institute for Transport Studies (ITS), University of Leeds.
Rencana anggaran biaya yang diajukan merupakan perkiraan umum mengenai biaya studi (termasuk biaya pra dan pasca studi) dan biaya hidup selama satu tahun sebagai mahasiswa pasca sarjana dengan status tinggal sendiri/single (tidak membawa keluarga). Rincian mengenai rencana anggaran biaya studi adalah sebagai berikut:
Setelah menyelesaikan studi, diharapkan ilmu yang telah dipelajari di program studi Master of Science in Transport Planning dapat diaplikasikan dan menjadi suatu bentuk kontribusi positif bagi pengembangan transportasi di Indonesia, khususnya di bidang keselamatan transportasi ditinjau dari sisi faktor-faktor manusia (human factors in transport safety).
Adapun cita-cita dan harapan pribadi setelah menyelesaikan studi ini adalah sebagai berikut:
Adapun langkah-langkah yang direncanakan dalam rangka mencapai cita-cita dan harapan tersebut adalah sebagai berikut:
Jangan lewatkan artikel seputar ‘TOEFL LPDP’ berikut:
Setelah memperhatikan beberapa contoh study plan untuk beasiswa yang dicantumkan di atas. Maka kini wajib paham juga bagaimana membuat dokumen study plan yang baik agar kesempatan lolos program beasiswa semakin besar.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa dicoba untuk membuat study plan dalam program beasiswa:
Tips yang pertama adalah memiliki tujuan yang jelas untuk melanjutkan pendidikan dan dicantumkan di study plan. Tujuan ini usahakan berhubungan dengan suatu masalah yang ingin dipecahkan dengan mengenyam pendidikan lebih tinggi.
Jurusan dan perguruan tinggi yang dipilih wajib memiliki alasan yang jelas. Usahakan menentukan pilihan dengan melihat reputasi dan kualitas pendidikan suatu perguruan tinggi. Serta kesesuaian dengan minat dan tujuan di akhir studi.
Usahakan untuk melakukan riset dulu sebelum mulai menyusun study plan. Tujuannya agar tahu betul jurusan dan perguruan tinggi yang dipilih memang menjadi pilihan terbaik sesuai dengan tujuan studi yang dimiliki.
Jadi, bukan karena sekedar rangking atau sekedar ingin satu negara dengan artis yang disukai. Hindari alasan yang cenderung “dangkal” dan hanya mementingkan diri sendiri. Melainkan alasan logis yang bisa memberi manfaat kepada masyarakat luas.
Tips yang keempat adalah menjelaskan manfaat studi yang ditempuh. Terutama dalam membantu mengatasi isu atau permasalahan yang melatarbelakangi keinginan untuk kuliah lagi.
Tips yang terakhir adalah selalu mengedepankan realitas. Artinya, isi dari study plan yang disusun sebaiknya realistis. Misalnya, ketika menjelaskan tujuan melanjutkan pendidikan tinggi maka pastikan tujuan ini sesuai kondisi sekarang dan bisa diraih.
Hindari terlalu perfeksionis dan mengedepankan logika. Sebab isi dari study plan ini tentu saja akan dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Oleh sebab itu, isinya harus bisa dibuktikan atau diwujudkan.
Baca Juga:
Itulah beberapa tips dan contoh study plan untuk beasiswa yang tentu tepat untuk dipelajari sebelum mendaftar. Apakah Anda mengalami kesulitan saat membuatnya? Tulis di kolom komentar, ya.
Jangan lupa bagikan artikel ini dengan cara klik tombol Share dan kirim ke grup WhatsApp komunitas dan rekan Anda sesama pejuang pencari beasiswa. Semoga bermanfaat!
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…