Informasi

Skema Riset Kemitraan Tahun 2022 yang Perlu Dipahami


Skema Riset Kemitraan disusun untuk mendukung peningkatan kuantitas sekaligus kualitas dari kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian di Indonesia terdiri dari beberapa jenis. Penelitian bisa dilakukan secara mandiri oleh pihak perguruan tinggi sendiri. 

Kemudian bisa juga menjalin penelitian kerjasama antar universitas, penelitian kerjasama dengan mitra, dan penelitian kerjasama secara internasional. Baik dengan perguruan tinggi lain di luar negeri maupun dengan mitra (industri) luar negeri. 

Penelitian kemitraan atau kerjasama terbukti memiliki tingkat kualitas hasil penelitian yang lebih baik. Sekaligus memiliki efisiensi dari segi waktu sehingga hasil penelitian bisa lebih cepat didapatkan dan untuk kemudian bisa segera diterapkan. 

Mendukung kegiatan penelitian kerjasama tersebut, maka Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional menyiapkan skema penelitian kemitraan. Seperti apa skemanya? 

Skema Riset Kemitraan

Kegiatan penelitian menjadi kegiatan yang wajib dilakukan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Sebagaimana yang dijelaskan di awal, jenis kegiatan penelitian ini beragam. Mulai dari penelitian kerjasama internasional, kerjasama antara institusi di Indonesia, sampai kerjasama antar departemen di satu lingkungan perguruan tinggi. 

Dalam Undang-Undang 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada Pasal 71 dan Pasal 72. Dijelaskan bahwa setiap perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk melaksanakan kegiatan penelitian kerjasama atau penelitian kolaborasi. 

Penelitian kerjasama merupakan kegiatan penelitian yang melibatkan dua institusi, dua departemen, maupun dua negara. Sehingga menjadi salah satu jenis penelitian yang melibatkan dua pihak berbeda. 

Hal ini membantu setiap pihak memberikan kontribusi pada penelitian yang dilakukan. Misalnya saja perguruan tinggi yang belum memiliki peralatan laboratorium yang memadai, sementara perguruan tinggi mitra sudah. 

Maka penelitian yang dilakukan akan mendapatkan dukungan baik itu SDM, peralatan, dan kebutuhan lainnya. Kegiatan penelitian kemudian menjadi lebih lancar dan kemudian hasilnya juga lebih berkualitas. 

Data menunjukan bahwa penelitian internasional memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan penelitian nasional. Berdasarkan data inilah maka Skema Riset Kemitraan kemudian disusun dengan menetapkan sejumlah aturan atau ketentuan. 

Baca Juga:

12 Indikator Kinerja Penelitian yang Perlu Dicapai Dosen

Ketentuan Umum Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

8 Standar Nasional Penelitian yang Harus Dipenuhi

Tujuan Penelitian Riset Kemitraan

Sampai saat ini penelitian kerjasama internasional yang berhasil diselenggarakan oleh BRIN sudah cukup beragam. Harapannya di masa mendatang kegiatan penelitian kerjasama internasional bisa terus bertambah semakin banyak atau beragam. 

Adapun penyusunan skema baru untuk riset kemitraan ini memiliki beberapa tujuan lainnya, diantaranya adalah: 

  • Membentuk atau mengembangkan kerjasama riset di perguruan tinggi dengan institusi pelaksana riset baik di dalam maupun luar negeri pada suatu bidang dari 10 bidang fokus.
  • Meningkatkan dan mendorong kemampuan peneliti di perguruan tinggi untuk bekerjasama dengan institusi mitra di dalam atau di luar negeri.
  • Menghasilkan produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang siap diterapkan yang dicirikan.

Melalui skema riset inilah diharapkan jumlah penelitian kerjasama internasional bisa terus bertambah. Ada lebih banyak dosen dari seluruh perguruan tinggi di tanah air bisa melaksanakan penelitian kerjasama internasional tersebut. 

Luaran Riset Kemitraan

Penelitian kemitraan internasional ini ditujukan untuk penelitian multitahun, yakni sampai 3 tahunan. Penelitian multitahun ini diharapkan per tahunnya menghasilkan luaran sesuai dengan ketentuan yakni TKT (Tingkat Kesiapterapan Teknologi) 1-6. Luaran yang dimaksudkan adalah: 

1. TKT 1-3 

Penelitian kemitraan untuk TKT 1-3 diharapkan bisa menghasilkan luaran tahunan (per tahun) sebagai berikut: 

  • Satu artikel di jurnal internasional yang terindeks pada database bereputasi, atau
  • Satu buku hasil penelitian ber ISBN, atau
  • Tiga artikel di prosiding yang terindeks pada database bereputasi, atau
  • Tiga book chapter yang diterbitkan oleh penerbit bereputasi dan ber-ISBN.

2. TKT 4-6 

Penelitian kemitraan untuk TKT 4-6 diharapkan bisa menghasilkan luaran tahunan sebagai berikut: 

  • Paten,
  • Paten Sederhana,
  • Hak Cipta,
  • Perlindungan Varietas Tanaman,
  • Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, atau
  • Naskah kebijakan dengan kriteria masing-masing tahapan luaran.

Kriteria Riset Kemitraan

Sebagaimana dengan skema penelitian lainnya, pada Skema Riset Kemitraan juga dijelaskan ada kriteria yang harus dipenuhi. Jadi, tidak semua penelitian bisa masuk ke dalam program Riset Kemitraan tersebut. Harus memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan, dan kriteria yang dimaksudkan adalah: 

1. Penelitian Multi Tahun

Kriteria atau syarat pertama untuk penelitian yang masuk ke dalam skema adalah bersifat multitahun. Yakni dengan ketentuan minimal 2 tahun sampai 3 tahun. Sehingga penelitian kemitraan bukan program yang bisa dimanfaatkan untuk penelitian 1 tahunan. 

2. Pembiayaan Mengikuti SKB Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan

Program Riset Kemitraan merupakan program penelitian yang digagas dan difasilitasi oleh pemerintah melalui Kemenristek dan BRIN. Sehingga setiap dosen yang proposal penelitiannya diterima akan diberikan fasilitas pembiayaan. 

Pada penyusunan proposal penelitian, yakni di bagian RAB maka para dosen perlu mengikuti SKB Penelitian Dasar untuk TKT 1-3. Kemudian memakai dasar SKB Penelitian Terapan untuk TKT 4-6. 

3. Mengacu pada Bidang Fokus Riset

Kriteria penelitian yang ketiga adalah mengacu pada Bidang Fokus Riset yang totalnya ada 10 bidang. Sehingga penelitian kemitraan yang dilaksanakan diharapkan ada di salah satu dari 10 bidang tersebut. 

Adapun Bidang Fokus Riset ini sendiri mencakup Energi Baru dan Terbarukan, Kesehatan – Obat, Transportasi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pertahanan dan Keamanan, Material Maju, Kemaritiman, Kebencanaan, dan Sosial Humaniora – Seni Budaya – Pendidikan. 

4. Bermitra dengan Institusi diluar Perguruan Tinggi

Berikutnya adalah menjalin kemitraan dengan institusi di luar perguruan tinggi. Sehingga pada Skema Riset Kemitraan tidak hanya berfokus pada penelitian kerjasama internasional saja, namun juga nasional. 

Setiap dosen atau setiap perguruan tinggi kemudian bisa bermitra dengan institusi dalam negeri. Sehingga tidak harus mencari mitra internasional, sebab sudah memenuhi syarat atau ketentuan yang sudah ditetapkan. 

Persyaratan Pengusul Riset Kemitraan

Skema Riset Kemitraan juga mengatur mengenai syarat pengusul, yakni syarat yang perlu dipenuhi oleh dosen yang akan mengajukan proposal usulan penelitian. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain: 

1. Memenuhi Kualifikasi Akademik

Persyaratan pengusul yang pertama adalah memenuhi kualifikasi akademik sekaligus jabatan akademik. Dosen pengusul yang akan mengusulkan proposal riset kemitraan perlu membuktikan sudah menyelesaikan studi S3 dan menjabat sebagai Asisten Ahli. 

Atau bisa juga sudah menyelesaikan pendidikan S2 dan kemudian menjabat sebagai Lektor. Sehingga bagi dosen yang memenuhi syarat pertama ini bisa mencoba memenuhi syarat berikutnya. 

2. Memenuhi Jumlah Minimal Anggota Pengusul

Syarat kedua adalah memiliki jumlah anggota pengusul sesuai jumlah minimal dan maksimal yang telah ditentukan. Pada Skema Riset Kemitraan anggota pengusul antara 1-2 orang dan merupakan anggota dari kalangan sesama dosen. 

3. Mendapatkan Penugasan dari Kemenristek/BRIN

Syarat terakhir adalah mendapatkan penugasan dari Kemenristek/BRIN untuk melaksanakan penelitian kerjasama. Sehingga perlu memiliki surat penugasan atau bukti tertentu sesuai dengan aturan yang berlaku. 

Bagi para dosen yang sudah memenuhi persyaratan pengusul sekaligus memiliki topik penelitian multitahun dan memenuhi kriteria yang sudah dijelaskan. Maka bisa mengajukan proposal penelitian kemitraan sesuai dengan yang dijelaskan di dalam Skema Riset Kemitraan. 

Artikel Terkait:

Skema Kajian Kebijakan Strategis

Skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi

Skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi

Skema Pembiayaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang Terbaru

Skema Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PKPT)

Skema Penelitian Pascasarjana dan Jenisnya (PPS)

Skema Penelitian Dosen Pemula

Skema Penelitian Pengembangan

Skema Penelitian Terapan

Skema Penelitian Dasar

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

1 day ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

2 days ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

2 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

2 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

2 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

2 days ago