Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi salah satu lembaga pemerintah yang bertanggung jawab menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi.
Setiap tahunnya, BRIN menyelenggarakan berbagai program pendanaan untuk mendukung kegiatan riset para peneliti di Indonesia. Tahun 2024, menjadi momen dimana BRIN meluncurkan berbagai skema pendanaan Risnov BRIN tanpa deadline atau tenggat waktu.
Artinya, tahun ini BRIN membuka program pendanaan riset dengan jadwal pengusulan proposal bisa dilakukan kapan saja. Sekaligus proposal bisa disetujui kapan saja sehingga rencana penelitian di dalamnya bisa segera dilaksanakan.
Dikutip melalui kegiatan Launching Skema Pendanaan dan Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Tahun 2024 yang ditayangkan di kanal YouTube BRIN Indonesia. Dirilis pengumuman baru mengenai pembukaan skema pendanaan untuk tahun anggaran 2024.
Tahun ini, BRIN menjelaskan mengajukan anggaran sebesar Rp699,4 miliar yang berasal dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan APBN. Dana atau anggaran ini nantinya digunakan untuk mendukung kegiatan riset dan inovasi para peneliti.
Selain itu, juga disebutkan bahwa ada 8 skema riset atau penelitian dan inovasi yang akan dibuka oleh pihak BRIN. Skema ini terbuka untuk para peneliti yang memenuhi ketentuan.
Adapun anggaran penelitian dan inovasi di masing-masing skema adalah RIIM (Riset dan Inovasi Indonesia Maju) Kompetisi Rp500 Miliar, RIIM Ekspedisi Rp 137,5 Milyar, RIIM Startup Rp24,9 Miliar, RIIM Invitasi Rp30 Miliar, RIIM Kolaborasi Rp5 Miliar, dan Pengujian Produk Inovasi Kesehatan Rp2 Miliar. Berikut detail penjelasannya:
Skema pendanaan Risnov BRIN tahun 2024 yang pertama adalah RIIM Kompetisi. RIIM Kompetisi adalah pendanaan riset untuk mencari kebaruan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut oleh pemangku kepentingan.
Adapun persyaratan pengusul yang wajib dipenuhi para peneliti yang hendak mendaftar di skema ini adalah sebagai berikut:
Sedangkan untuk output atau luaran wajib yang harus dihasilkan oleh para pengusul di skema pendanaan ini antara lain:
Lebih lanjut, untuk fokus penelitian pada skema pendanaan Risnov BRIN satu ini adalah untuk semua bidang, yakni terkait pangan, kesehatan, dan energi. Serta dimungkinkan untuk tema-tema lainnya seperti penerbangan, antariksa.
Pengecualian fokus penelitian di skema ini adalah yang sudah ada skema tersendiri. Misalnya untuk riset ekspedisi dan eksplorasi, riset klinis dan praklinis, dan sebagainya. Sebab BRIN sudah menyediakan skema khusus untuk tema tersebut.
Skema kedua adalah RIIM Ekspedisi, yaitu skema pendanaan riset berbasis kompetisi dan kompetensi untuk menghasilkan koleksi ilmiah berupa spesimen dan atau rekaman data ilmiah dalam rangkaian penjelajahan dan penyelidikan lapangan.
Tujuan dari penyelenggaraan skema RIIM Ekspedisi adalah untuk memperoleh temuan data, pengetahuan, wawasan baru, atau sumber-sumber koleksi ilmiah terkait keberagaman sumber daya alam, agama, sosial budaya, dan arkeologi di Indonesia.
Secara sederhana, skema ini bertujuan untuk mengungkap potensi kekayaan alam dan sosial di berbagai wilayah Indonesia. Skema ini ditujukan untuk peneliti dari lembaga penelitian, perguruan tinggi, badan usaha, dan organisasi kemasyarakatan.
Tema dalam skema ini adalah ekspedisi dan eksplorasi terkait agama, etnisitas, seni, tradisi, pengetahuan lokal, bahasa, sastra, dan yang relevan. Sementara untuk luaran yang diharapkan bisa dihasilkan para peneliti di skema RIIM Ekspedisi ini antara lain:
Skema pendanaan Risnov BRIN tahun 2024 yang ketiga adalah RIIM Invitasi, yaitu pendanaan riset dan inovasi yang diberikan kepada institusi maupun lembaga riset baik oleh pemerintah maupun nonpemerintah dengan tema yang ditentukan penyelenggara.
Tema penelitiannya sendiri merupakan usulan dari kementerian, lembaga, maupun badan usaha. RIIM Invitasi kemudian terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
RIIM Invitasi Reguler adalah program pendanaan riset yang ditujukan kepada periset untuk melaksanakan riset dengan tema sesuai usulan dari kementerian, lembaga, maupun badan usaha sebagai solusi isu strategi nasional maupun internasional.
RIIM Invitasi Strategis adalah program pendanaan riset yang ditujukan kepada institusi pimpinan riset untuk melakukan riset yang mengacu pada rencana strategis BRIN selaku platform kolaborasi.
Adapun tema riset untuk skema ini ada 10 tema berbeda, yaitu:
Sementara untuk luaran dalam skema RIIM Invitasi ini ada 3, yaitu:
Saat menyusun proposal, pastikan Anda memasukkan poin kunci ebrikut ini
Skema keempat dari BRIN untuk program pendanaan di tahun 2024 adalah RIIM Startup. RIIM Startup yaitu program pembiayaan untuk calon perusahaan startup/ rintisan berbasis hasil riset BRIN atau hasil riset masyarakat agar siap untuk menjadi perusahaan pemula yang mendatangkan keuntungan (profitable) dan berkelanjutan (sustainable).
Peserta yang terpilih dalam skema pendanaan Risnov BRIN satu ini akan menjalani pelatihan khusus selama 6 bulan. Selain itu, peserta juga berkesempatan menerima dana pembiayaan sebesar Rp300 juta per tahun dengan maksimal masa pembiayaan 2 tahun. Anggaran ini digunakan untuk beberapa kebutuhan berikut:
Pengusul dalam skema ini ditetapkan ada dua jenis, yaitu startup yang mengembangkan hasil riset dari Periset di lingkungan BRIN dan startup yang mengembangkan hasil riset di masyarakat (perguruan tinggi, pemerintah daerah, atau Lembaga riset lainnya).
Sementara untuk syarat yang harus dipenuhi para pengusul di skema ini antara lain:
Skema selanjutnya adalah RIIM Pengujian Produk Inovasi Kesehatan, yaitu program pendanaan untuk melakukan pengujian praklinik atau uji klinik atas kandidat produk inovasi kesehatan yang akan diedarkan.
Sasaran dari skema ini adalah industri yang bekerjasama dengan Inventor pemilik kekayaan intelektual dari BRIN, perguruan tinggi, dan/atau lembaga riset lainnya. Sedangkan untuk produk yang difasilitasi mencakup obat, OHT, fitofarmaka, vaksin, kosmetika, alat kesehatan, dan pangan berklaim.
Dalam skema PPIK sendiri terbagi menjadi 3 kategori program, yaitu:
Sementara untuk persyaratan dokumen yang wajib dilengkapi para peneliti yang mengajukan usulan adalah sebagai berikut:
Skema pendanaan Risnov BRIN tahun 2024 berikutnya adalah RIIM Pengujian Produk Inovasi Pertanian yang ditujukan untuk mendukung riset di bidang pertanian dan yang berhubungan.
PPIP sendiri secara garis besar adalah program untuk pengujian produk inovasi pertanian, peternakan, dan perikanan yang terbuka bagi industri yang bekerjasama dengan Inventor pemilik kekayaan intelektual dari BRIN, perguruan tinggi, atau Lembaga riset.
Dalam skema ini terdapat 7 produk yang diberi fasilitas untuk dilakukan pengujian, yaitu varietas unggul, pupuk, pestisida, pakan ternak dan ikan, benih ikan, rumpun atau galur ternak, dan obat maupun vaksin untuk hewan.
Adapun persyaratan dokumen yang harus dilengkapi periset di skema ini antara lain:
Mau mendaftar program ini? Buat proposal dan ikuti tips dan ciri-ciri proposal yang baik berikut agar lolos:
PKR adalah program pendanaan yang diberikan kepada institusi/Lembaga dalam mengembangkan pusat kolaborasi riset dan inovasi pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin sesuai standar yang bersifat nasional dan dapat bereputasi internasional sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Skema pendanaan Risnov BRIN satu ini dihadirkan dalam 2 (dua) tipe, yaitu:
PKR Tipe 1 merupakan Pusat Kolaborasi Riset yang melibatkan Perguruan Tinggi dan Pusat Riset di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional. Pusat Kolaborasi Riset tipe ini lebih berbasis pada pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
PKR Tipe 2 merupakan Pusat Kolaborasi Riset tipe I ditambah keterlibatan pihak Industri/Badan Usaha. Pusat Kolaborasi Riset Industri selain melaksanakan kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menekankan pada pengembangan produk/jasa hasil teknologi.
Luaran untuk skema pendanaan ini terbagi menjadi dua, yakni dalam bentuk output dan outcome. Output untuk skema ini antara lain:
Sementara untuk outcome yang diharapkan bisa dihasilkan para peneliti di skema ini adalah:
Sebagai catatan tambahan, dalam skema PKR dijelaskan bahwa pendanaan yang disediakan hanya untuk mendanai kegiatan kolaborasi. Sehingga tidak bisa digunakan untuk mendanai kegiatan riset atau penelitian.
Skema yang terakhir adalah RIIM Kolaborasi, yaitu skema yang dibuka secara khusus berdasarkan kerja sama antara BRIN dengan mitra kegiatan penelitian. Skema ini sendiri menjadi target BRIN sebagai platform kerjasama.
Adapun mitra disini adalah lembaga pendanaan dari dalam negeri dan/atau luar negeri. Sehingga lewat skema ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi riset nasional antar periset Indonesia dan kolaborasi riset internasional antara periset Indonesia dengan periset dari negara lain.
Adapun tema yang bisa diajukan dalam skema ini adalah tema yang ditetapkan bersama dengan mitra funding agency. RIIM Kolaborasi kemudian terbagi menjadi 3 kategori yaitu Collaborative Program, Joint Call, dan Co-funding.
Luaran yang diharapkan dihasilkan para peneliti yang berkolaborasi dalam skema ini adalah sebagai berikut:
Dari 8 skema pendanaan Risnov BRIN tahun 2024 tersebut, para peneliti dibebaskan untuk memilih skema sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sehingga diharapkan bisa memilih skema terbaik yang syarat dan ketentuan lainnya dengan mudah dipenuhi.
Kabar baiknya, setiap skema tidak memiliki deadline. Sehingga proposal usulan bisa dikirimkan ke pihak BRIN kapan saja dan akan direview oleh setidaknya 3 reviewer. Jika ditolak maka akan disertakan feedback sehingga bisa langsung diperbaiki dan bisa di submit kembali.
Skema pendanaan Risnov BRIN tahun ini memang dibuat tanpa deadline untuk mengoptimalkan kegiatan riset para peneliti di Indonesia. Sekaligus memaksimalkan pencapaian tujuan Indonesia Emas 2045.
Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan isi artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…