fbpx

Simak Kisah Dosen Unpad 30 Tahun Konsisten Turunkan Angka Kebutaan

dosen unpad
Dr. Bambang Setiohadji, dr., Sp.M(K)., M.Kes. (Foto: Tedi Yusup/ unpad.ac.id)

Bandung – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Dr. Bambang Setiohadji, dr., Sp.M(K)., M.Kes., secara konsisten turut menanggulangi kebutuhan di masyarakat, khususnya akibat katarak. Tak terasa, dosen Unpad melakukan pengabdiannya tersebut hampir 30 tahun lamanya. Ia tak sendiri dalam melakukannya, bersama timnya ia hadir ke berbagai pelosok negeri.

Menurut dosen Unpad pengampu program studi (prodi) penyakit mata ini, katarak masih menjadi penyebab kebutaan mata di Indonesia. Katarak tidak bisa dianggap enteng. Jika orang dengan katarak tidak segera ditangani, produktivitasnya pun akan menurun dan dapat menjadi beban bagi orang lain.

“Setelah dioperasi dia bisa melihat kembali, dia bisa mandiri,” ujar dosen Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK Undip, seperti dikutip dari lama Unpad.ac.id.

Dr. Bambang mengungkapkan, ada beragam kendala yang dihadapi masyarakat dalam upaya mengobati katarak. Kendala yang dihadapi bisa jadi karena masyarakat tidak tahu mengenai katarak, tidak sadar terkena katarak, ada ketakutan untuk mengobatinya, tidak ada biaya, hingga adanya kesulitan dalam menjangkau fasilitas kesehatan.

Berdasarkan kendala-kendala tersebutlah, Dr. Bambang bersama timnya berusaha menjangkau masyarakat di pelosok untuk melayani operasi katarak secara gratis. Dr. Bambang pun mengapresiasi semakin banyaknya lembaga donor yang berpartisipasi menurunkan angka katarak di masyarakat.

Peroleh Penghargaan “Kick Andy Heroes 2019”

Atas konsistensinya tersebut, pada Maret 2019 lalu Dr. Bambang menjadi salah satu peraih penghargaan “Kick Andy Heroes 2019”. Bagi Dr. Bambang penghargaan tersebt prinsipnya bukan hanya diberikan kepada dirinya, melainkan kepada sejawat yang juga konsisten dalam menurunkan angka kebutaan.

“Jadi sebetulnya prinsipnya penghargaan itu adalah pengharagaan yang diberikan kepada teman-teman saya yang juga melakukan kegiatan operasi katarak, menurunkan angka kebutaan, baik itu dokter, perawat, yang bekerja dalam senyap, dalam diam, tidak uar-uar. Dan saya hanya sebagian kecil dari tim itu,” ungkap Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran ini.

Ia pun mengharapkan penghargaan tersebut dapat turut menginspirasi banyak orang. Bahwansanya, pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bermanfaat bagi orang lain, akan berdampak baik tak hanya untuk diri sendiri, melainkan  lebih luas lagi. Dr. Bambang juga menyarankan, alangkah baik lagi jika kegiatan semacam itu bisa dilakukan kolaborasi.

“Saya berharap dengan masyarakat dan teman-teman yang seprofesi akan semakin giat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” harap dokter spesialis mata yang mendalami bidang Neuro Oftalmologi ini.

dosen unpad
Dr. Bambang Setiohadji, dr., Sp.M(K)., M.Kes. ketika diundang sebagai tamu pada program acara talkshow Kick Andy Metro TV. (dok. medcom.id)

Penyebab Kebutaan

Dr. Bambang pun menekankan bahwa penyebab kebutaan bukan hanya dari katarak. Penyakit yang diderita secara menahun, misalnya diabetes melitus, hipertensi, dan sebagainya juga berdampak pada gangguan penglihatan.

Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup “CERDIK” seperti pada imbauan Kementerian Kesehatan. Pola hidup ini meliputi cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rutin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.

“Merokok selain menyebabkan kanker, juga bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah. Pembuluh darah itu ‘kan di seluruh tubuh. Hampir setiap organ pasti ada di pembuluh darahnya, kalau gangguannya pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan kebutaan,” jelas Dr. Bambang.

Teliti Minuman Keras Oplosan Sebabkan Kebutaan Permanen

Tahun 2013 lalu, Dr. Bambang membuat disertasi mengenai pengaruh minuman keras oplosan pada gangguan penglihatan. Dalam penelitiannya diketahui bahwa gangguan penglihatan yang ditimbulkan akibat minuman keras oplosan dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Minuman keras oplosan yang terbuat dari metanol, dapat menghasilkan zat beracun yang dapat merusak sel mata. Efeknya pun dapat langsung terjadi, tergantung seberapa banyak minuman keras oplosan yang diminum.

“Prinsipnya seperti membakar syaraf mata,” ujar lulusan Doktor Ilmu Kesehatan Mata FK Unpad ini.

Menikmati Profesi Dosen

Selain melayani masyarakat dan meneliti, Dr. Bambang sebagai dosen Unpad juga sangat senang berbagi ilmu. Hal ini jugalah yang membuatnya sangat menikmati profesi sebagai dosen.

“Mengajar itu adalah suatu kenikmatan yang luar biasa, karena kita berbagi ilmu. Ilmunya bermanfaat itu akan memberi maslahat juga bagi orang lain. Jangan menjadikan pekerjaan kita terutama mengajar itu menjadi suatu beban tetapi suatu anugerah. Karena saya bahagia menjadi pengajar disini,” imbuh Dr. Bambang.

Diketahui, Dr. Bambang juga merupakan seorang dokter Spesialis Mata yang menempuh pendidikan Spesialisnya di Unpad, Bandung. Dr. Bambang saat ini juga berpraktik di Rumah Sakit Kebon Jati, Bandung.

Adapun beberapa layanan medis yang diberikan Dr. Bambang diantaranya, pemeriksaan dan konsultasi mata, operasi katarak, operasi mata dan beberapa layanan medis lainnya. Saat ini ia juga merupakan anggota dari Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia.

Redaksi

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RELATED POST

about

Get Started

Hubungi kami

Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email : [email protected]

Telpon : 081362311132