fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Proposal Penelitian: Jenis, Struktur, Contoh Full

proposal penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, seorang dosen tentu terlebih dahulu perlu mengajukan proposal penelitian. Proposal ini kemudian diajukan ke pihak terkait, baik perguruan tinggi tempat dosen bernaung maupun kepada pihak yang menyediakan dana penelitian. 

Proposal usulan penelitian disusun dengan mematuhi beberapa aturan, karena bagaimanapun juga termasuk dalam karya tulis ilmiah. Maka penting untuk memahami tata cara menyusun proposal usulan penelitian yang baik dan benar. 

Proposal Penelitian

Secara umum, proposal adalah dokumen berisi rancangan yang dibuat untuk mengusulkan suatu kegiatan yang akan dilakukan. Sehingga, seluruh rencana kegiatan yang akan dilakukan akan dijelaskan secara rinci di dalam proposal tersebut. 

Sementara, proposal penelitian adalah dokumen berisi rancangan yang dibuat untuk mengusulkan kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Tujuan dari penyusunan proposal ini adalah mengajukan usulan penelitian dan mendapat persetujuan. 

Proposal penelitian berisi penjelasan secara rinci mengenai latar belakang pemilihan topik, landasan teori, rencana kegiatan penelitian, sampai susunan RAB (Rencana Anggaran Biaya). 

Proposal rencana kegiatan penelitian berbeda dengan proposal kegiatan. Pada proposal kegiatan biasanya akan berisi rencana penyelenggaraan suatu kegiatan tertentu sedangkan proposal usulan penelitian menjelaskan rencana kegiatan penelitian. 

Proposal untuk penelitian sifatnya ilmiah sehingga terikat oleh beberapa aturan seperti struktur dan gaya bahasa. Penelitian yang didanai pihak tertentu biasanya memiliki format proposal usulan sudah ditentukan sehingga dosen tinggal menyesuaikan saja. 

Jenis Proposal Penelitian

Proposal penelitian kemudian memiliki jenis yang beragam jika dilihat dari isi proposal tersebut. Berikut penjelasannya: 

1. Proposal Penelitian Kajian Pustaka 

Proposal kajian pustaka yaitu penelitian yang merupakan penelitian yang mengkaji atau menelaah pustaka berupa buku artikel ilmiah, dan data relevan lainnya yang mendukung judul penelitian.

2. Proposal Penelitian Pengembangan 

Proposal penelitian pengembangan adalah proposal usulan penelitian yang berisikan pengembangan ilmu pengetahuan. Secara umum, penelitian satu ini adalah mengembangkan topik penelitian yang sudah dilakukan peneliti lain sebelumnya. 

3. Proposal Penelitian Kualitatif 

Sementara jenis ketiga adalah proposal untuk penelitian kualitatif, yaitu proposal kegiatan penelitian yang berfokus pada pemahaman humanistik (perilaku manusia) yang bersifat dinamis dan kontekstual.

4. Proposal Penelitian Kuantitatif 

Terakhir, adalah proposal kegiatan penelitian kuantitatif. Proposal kegiatan penelitian kuantitatif merupakan proposal penelitian berupa pemecahan masalah ilmiah yang sifatnya dapat dihitung secara pasti. Penelitian jenis ini memiliki teori yang jelas dan data numerik, sehingga berbeda dengan penelitian kualitatif. 

Struktur Proposal Penelitian

Seperti yang disinggung sebelumnya, proposal usulan penelitian masuk dalam kategori karya tulis ilmiah. Maka penyusunannya akan terikat oleh beberapa aturan dimana salah satunya adalah aturan tentang struktur. 

Jika diperhatikan, struktur untuk proposal usulan penelitian antara satu penelitian dengan yang lainnya nyaris sama. Biasanya disesuaikan dengan format yang ditetapkan pihak penyedia anggaran penelitian. Secara umum, struktur proposal untuk penelitian adalah sebagai berikut: 

  1. Nama atau judul proposal kegiatan penelitian
  2. Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, Rumusan Masalah, dan Manfaat Penelitian)
  3. Landasan teori
  4. Metode penelitian
  5. Jadwal pelaksanaan kegiatan atau penelitian
  6. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengajuan proposal
  7. Rincian dari kegiatan dan biaya yang dibutuhkan. 

Penentuan Judul dalam Proposal Penelitian

Judul dalam proposal penelitian adalah kunci penting untuk mendapatkan persetujuan. Dalam program hibah penelitian yang ditujukan kepada para dosen, judul akan sangat menentukan apakah proposal usulan tersebut lolos seleksi atau tidak. 

Sebelum menyusun penelitian, Anda sebaiknya memperhatikan unsur kebaruan dalam penelitian. Unsur kebaruan dapat Anda dapatkan dengan melakukan research gap. Cek disini untuk tahu Cara Mencari Research Gap dengan Efisien.

Maka judul yang mengandung topik penelitian ini perlu ditentukan dengan teliti. Sedikit membantu, berikut beberapa kiat atau cara menentukan judul dalam proposal usulan penelitian: 

1. Menentukan Permasalahan 

Tahap pertama dalam menentukan judul proposal usulan penelitian adalah menentukan permasalahan. Dalam tahap ini, Anda akan menentukan topik penelitian, sebab topik sendiri adalah masalah yang ditemukan dan perlu dicari solusinya. 

Dalam menentukan masalah dibutuhkan kemampuan menganalisis yang baik. Sebab, ada kalanya seorang dosen kesulitan menemukan masalah yang sesuai dengan bidang keilmuannya. 

Padahal bisa jadi ada masalah di dekat tempat tinggal sendiri yang luput dari pengamatan. Maka, silakan mencoba melihat kondisi sekitar dan bersosialisasi dengan beberapa orang di dekat tempat tinggal sendiri. 

Masalah yang dipilih ini kemudian akan menjadi topik penelitian sekaligus menjadi judul dalam proposal kegiatan penelitian yang akan disusun. Dalam menentukan masalah, pastikan sesuai bidang keilmuan dan memiliki urgensi serta manfaat tinggi. 

2. Menentukan Ruang Lingkup 

Dalam menentukan judul proposal usulan penelitian juga perlu menentukan ruang lingkup. Sebab judul proposal sebaiknya tidak terlalu panjang dan mampu menjabarkan seluruh rencana penelitian yang akan dilakukan. 

Menentukan ruang lingkup merupakan proses menentukan batasan dalam judul yang akan disusun. Berikut adalah batasan yang sebaiknya dijadikan perhatian: 

  1. Faktor apa saja yang mempengaruhi objek penelitian. 
  2. Jumlah objek yang akan diteliti. 
  3. Batasan ukuran objek yang akan diteliti. 

Inilah alasan kenapa dalam judul proposal kegiatan penelitian selalu disertakan lokasi dimana penelitian dilakukan. Misalnya “Penguatan Tata Kelola Sumber Daya di PT X”. Nama perusahaan akan ikut dicantumkan sebagai bentuk batasan atau ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan. 

Anda sedang menulis proposal penelitian? Pastikan sudah baca tips proposal anti gagal agar proposal Anda lolos atau ACC.

3. Menggali Informasi Riset Sebelumnya 

Berikutnya dalam menentukan judul pada proposal penelitian yang akan diajukan adalah menggali informasi mengenai riset sebelumnya. Topik atau permasalahan yang dipilih untuk diteliti besar kemungkinan sudah diteliti sebelumnya. 

Anda bisa mencari publikasi ilmiah yang mengusung masalah serupa dan beberapa teori di dalamnya bisa menjadi landasan teori dalam proposal yang akan diusulkan. Sekaligus menjadi bahan untuk menentukan topik sudah tepat atau tidak. 

Pemilihan topik tentu akan lebih menguntungkan jika referensinya tersedia. Sebab ada kalanya topik tertentu belum memiliki teori pendukung dan belum pernah diteliti sebelumnya. 

Memang otomatis memiliki unsur novelty, hanya saja dalam prosesnya akan lebih sulit dan bisa menemukan banyak hambatan. Jadi, silakan menggali informasi riset terdahulu sebanyak mungkin untuk kemudahan menyusun proposal usulan.  

4. Memperbanyak Referensi 

Menentukan judul proposal penelitian juga perlu memperbanyak referensi. Referensi disini bisa berhubungan dengan penjelasan di poin sebelumnya. Sebab semakin banyak memiliki referensi semakin mudah menentukan judul yang tepat dan menarik. 

Referensi yang kedua adalah referensi judul. Dari sekian riset terdahulu tentu ada banyak judul yang dirasa masih berhubungan erat dengan topik yang akan diajukan ke proposal usulan. 

Maka ada baiknya mencari novelty dengan melakukan kajian pustaka tersebut dan merumuskan judul yang mengandung novelty ini. Sehingga, penelitian yang diajukan memiliki kesempatan untuk diterima karena ada unsur kebaruan. 

5. Judul Relevan dengan Bidang Keilmuan Dosen 

Dalam menentukan judul penelitian, dosen pun wajib merumuskan judul yang relevan dengan bidang keilmuan yang ditekuni. Apapun tujuan proposal penelitian disusun dan diajukan. 

Entah diajukan ke pihak perguruan tinggi untuk mendapatkan dana internal atau kepada pihak Kemendikbud Ristek dan pihak manapun yang menyelenggarakan program hibah penelitian. Jika judul tidak relevan maka akan sulit mendapat persetujuan. 

6. Judul Dibuat Singkat, Padat, dan Jelas 

Terakhir dalam menentukan judul proposal kegiatan penelitian adalah disusun dengan singkat, padat, dan jelas. Judul dalam penelitian memang dikenal lebih panjang dibandingkan judul novel maupun karya fiksi lainnya. 

Namun, sepanjang apapun judul penelitian tentu akan dibuat sesingkat mungkin agar sesuai dengan rencana kegiatan penelitian. Selain itu, judul wajib memakai kata baku dan disusun menjadi kalimat efektif agar mudah dipahami. 

Jangan sampai pembaca proposal salah tangkap dengan maksud dari judul yang diajukan. Hal ini bisa membuat judul terkesan tidak relevan dengan rencana atau roadmap penelitian. Maka harus dibuat dengan teliti. 

Contoh Judul

Setelah mengetahui bagaimana menentukan judul proposal penelitian yang baik dan benar. Sehingga memperbesar peluang untuk bisa lolos dalam seleksi penerimaan program dana hibah atau mendapat persetujuan dari pimpinan. 

Berikut contoh judul penelitian yang menarik: 

  1. Pengembangan Varietas Kentang Unggul Tipe Industri Berdaya Hasil Tinggi 
  2. Karakterisasi dan Analisis Probiotik ARG untuk Pemenuhan Pangan Asal Hewan yang Sehat dan Aman Mewujudkan One Health
  3. Penguatan Tata Kelola Sumber Daya Manusia dalam Ekosistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kekerasan Berbasis Gender
  4. Rekayasa Garam Nitrat Sebagai Pakan Aditif Inhibitor Metanogenesis dan Evaluasinya Melalui Pendekatan Metagenomik dan Metabolomik
  5. Rancang Bangun Prototipe Alat Ukur dan Peraga Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Statis dan Bergerak. 

Pastikan penulisan judul Anda benar dengan mengacu artikel berikut:

Cara Membuat Proposal Penelitian

Adapun cara dalam membuat proposal penelitian dimulai dengan menentukan judul, bisa menerapkan beberapa kiat yang sudah dijelaskan sebelumnya. Bagi dosen untuk mengajukan proposal dalam program hibah, penentuan judul harus memenuhi beberapa hal. 

Dimulai dari sesuai dengan bidang keilmuan yang ditekuni dosen, kemudian mengusung topik yang memiliki urgensi tinggi, bermanfaat besar atau berdampak luas, dan memiliki novelty atau kebaruan. Sehingga tidak sama dengan penelitian sebelumnya. 

Jika judul proposal sudah ditentukan barulah melakukan tahap berikutnya. Dimulai dari mengumpulkan materi, analisis data, kebutuhan data selama penelitian berjalan, kebutuhan sumber daya dari alat dan bahan sampai SDM, dan lain sebagainya. 

Semua kemudian dicantumkan ke dalam isi proposal penelitian. Jika dosen mengikuti program hibah, maka wajib membaca ketentuan dalam format proposal usulan. Sebab format yang tidak sesuai membuat usulan dosen tidak lolos sejak tahap administrasi. 

Contoh Proposal Penelitian

Melalui penjelasan mengenai pengertian dan aspek lain dari proposal penelitian di atas, mungkin sudah ada gambaran proposal usulan penelitian harus dibuat seperti apa. Jika masih bingung, berikut contoh proposal usulan yang bisa dijadikan contoh: 

Judul Penelitian: DIGITAL HUMAN RESOURCES SUPPLY CHAIN UNTUK STANDARISASI KOMPETENSI SDM INDUSTRI KREATIF

Peneliti: OLIVIA FAHRUNNISA (Ketua Pengusul), MUSTAFA S.T, M.Kom, M.M. (Anggota Pengusul 1), Wiwin Widiastuti. 

Ringkasan 

Permasalahan yang akan ditangani dalam penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan potensi ekspor industri kreatif subsektor Fashion melalui pengembangan Human Resource Supply Chain berbasis teknologi informasi untuk standarisasi kompetensi SDM?”

Pemerintah telah mengupayakan kebijakan terkait standarisasi SDM di industri kreatif mengingat industry ini mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusianya sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. 

Kemenperin, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kemkominfo, Kemenristek Dikti dan BNSP (Badan Nasional Standarisasi Profesi) telah berusaha untuk membuat komitmen umum mengenai kualitas SDM yang terlibat pada industri kreatif. 

Komitmen seperti menghasilkan standarisasi profesi, kualitas pendidikan, kompetensi yang harus dimiliki oleh masing masing SDM menjadi bagian untuk menciptakan keunggulan kompetensi bangsa melalui penciptaan barang dan jasa pada industri kreatif. 

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa kebijakan terkait dengan standarisasi profesi SDM pelaku industri kreatif. Memetakan kompetensi profesi yang dibutuhkan oleh industri. 

Serta merancang sebuah jaringan kolaborasi digital berbasis teknologi informasi untuk memudahkan system HR supply chain dengan memenuhi kebutuhan dunia industri dan dunia pendidikan sebagai sumber SDM yang kompeten guna menghasilkan produk dengan kualitas tinggi.

Latar Belakang 

Upaya untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing produk fashion Indonesia telah dilakukan dengan banyak hal. Akan tetapi sangat terbatas atau bahkan belum ada upaya untuk memikirkan bahwa produk yang bagus berasal dari kualitas SDM yang kompeten. 

Dan terstandar serta model kolaborasi antara SDM tersebut. Oleh karena itu mengembangkan standarisasi kompetensi SDM pada bidang industri ini menjadi sebuah kebutuhan yang sangat signifikan. 

Setelah upaya untuk mengembangkan standarisasi SDM ini diselesaikan, maka langkah berikutnya adalah mengembangkan model kolaborasi berbasis teknologi informasi diantara pelaku industri (SDM) baik dari sisi supply maupun demand.

Tinjauan Pustaka 

Pertumbuhan Industri Kreatif Fashion dan Potensi Eksternalitas Ekonomi yang Dihasilkan

Industri kreatif subsektor fashion menempati urutan pertama dari lima subsektor industri kreatif (fashion, kriya, kuliner, penerbitan dan seni rupa) dalam kegiatan ekspor. Selain itu industri ini menyumbang pendapatan nasional 67,66 persen. 

Fokus kegiatan dalam penelitian ini adalah membangun model dan software prototype jaringan kolaborasi digital, sebuah platform terbuka sebagai ekosistem bisnis virtual untuk memfasilitasi kolaborasi antar pelaku ekonomi di sebuah industri, khususnya pada rantai pasok tenaga kerja (HR Supply Chain).

Roadmap Penelitian

Metode Penelitian 

Penelitian akan dilakukan dengan metode mixed method dan triangulasi yang melibatkan metode kualitatif, metode kuantitatif dan computer simulation. Pengumpulan data akan dilakukan di kota kota besar penghasil fashion batik dan tenun di Jawa Tengah. 

Seperti, Semarang, Solo, Pekalongan, Jepara, Lasem, Rembang dengan jumlah responden yang mencukupi (kurang lebih 300 responden) untuk melakukan survey kuesioner dan in depth interview.

Jadwal Kegiatan 

Daftar Pustaka 

[1] Fachrunnisa, O., F. K. Hussain, et al. (2009). Current Research Trends and Future Research Directions for Trust Maintenance in Virtual Environments. Proceedings of iiWAS 2009, 14 – 16 Desember 2009. Kuala Lumpur, Malaysia, ACM: 718-724.

[2] Fachrunnisa, O. and F. K. Hussain (2009a). Strategy for Virtualizing Organizational Resources in Global Competition: A Conceptual Analysis. International Conference on Business and Management Research, Bali Indonesia, 14-16 November 2009.

[3] M. Fasli, “Social interactions in multi-agent systems: a formal approach,” IEEE/WIC International Conference on Intelligent Agent Technology, 2003. IAT 2003., Halifax, NS, 2003, pp. 240-246. doi: 10.1109/IAT.2003.1241074

Contoh yang dijelaskan di atas merupakan salah satu proposal penelitian yang berhasil mendapatkan hibah penelitian dari Kemendikbud Ristek Dikti. Contoh tersebut adalah referensi saja, ketika praktek langsung dosen perlu mengikuti format proposal yang ditetapkan pihak penyelenggara program hibah. 

Referensi Proposal Penelitian; https://lppm.unissula.ac.id/wp-content/uploads/2020/10/UsulanLengkapPenelitian-OLIVIA-FAHRUNNISA-S.E.-M.Si-Ph.D-1.pdf

Artikel berikut akan membantu Anda melakukan penelitian dan proses pengerjaan proposalnya: