Meningkatkan mutu SDM di tanah air menjadi PR besar bagi pemerintah Indonesia. Sebagai upaya untuk mencapai hal tersebut, pemerintah menggelar berbagai program. Salah satunya program SAME yang ditujukan untuk para dosen bergelar Doktor di Indonesia.
Lewat program ini para dosen dengan gelar Doktor berkesempatan untuk belajar melaksanakan penelitian dan publikasi ilmiah ke perguruan tinggi bergengsi di luar negeri. Berikut adalah detail informasi mengenai program satu ini.
Program SAME (Scheme for Academic Mobility and Exchange) merupakan program pengiriman dosen-dosen pilihan bergelar Doktor di Indonesia untuk belajar tentang kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah di dunia akademik internasional.
Dalam program ini, para dosen yang sudah menyelesaikan pendidikan S3 dan memenuhi beberapa persyaratan program. Maka akan mengikuti kegiatan pelatihan di perguruan tinggi bergengsi di luar negeri selama kurang lebih 3 bulan.
Dalam pelaksanaannya, dosen yang menjadi peserta program akan belajar meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan penelitian. Sekaligus melakukan publikasi ilmiah terhadap kegiatan penelitian yang dilakukan tersebut.
Melalui Program SAME, pemerintah ingin meningkatkan kualitas SDM di dalam negeri. Yakni dengan memulainya melalui perbaikan kualitas dosen-dosen di Indonesia untuk belajar dari dosen dan peneliti di beberapa negara maju di dunia.
Dosen yang memiliki peran penting dalam proses transfer ilmu dan keterampilan kepada mahasiswa. Tentu menjadi kunci utama untuk bisa membantu perguruan tinggi mencetak lulusan sekaligus generasi bangsa berkualitas.
Maka peningkatan SDM di kalangan dosen menjadi prioritas utama saat ini yang ingin dicapai melalui program SAME. Program ini diketahui sudah berjalan sejak tahun 2017 dan terus berlanjut sampai sekarang.
Baca Juga: [Terbaru] Sertifikasi Kompetensi Dosen dan Tendik 2023
Dalam program bertajuk SAME Dikti 2023 ini, pemerintah menggunakan anggaran LPDP untuk menunjang pelaksanaannya. Dijelaskan bahwa para peserta program nantinya akan menerima 4 (empat) jenis komponen biaya. Yaitu:
Jenis biaya yang pertama adalah biaya hidup yang akan didapatkan para peserta program selama 3 bulan berada di luar negeri. Cakupannya adalah biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi lokal. Sedangkan jumlah disesuaikan standar biaya hidup LPDP.
Jenis atau komponen biaya yang kedua adalah biaya asuransi, lebih tepatnya asuransi kesehatan. Lewat asuransi ini diharapkan para peserta program bisa mengakses layanan kesehatan selama 3 bulan di luar negeri.
Jenis biaya ketiga adalah biaya untuk mengurus visa menuju ke negara tujuan. Besaran komponen biaya jenis ini disesuaikan dengan tarif reguler pembuatan visa di negara tujuan.
Terakhir adalah biaya transportasi, yakni biaya pembelian tiket pesawat dari negara Indonesia ke negara tujuan maupun sebaliknya. Biaya ini diberikan dua kali, pertama saat berangkat di awal program dan saat pulang ke tanah air di akhir program.
Baca Juga: Program World Class Professor 2023 Dibuka! Lihat Jadwalnya
Sebagaimana program pemerintah pada umumnya, pada Program SAME 2023 juga ditetapkan persyaratan yang harus dipenuhi para peserta. Persyaratan ini terbagi menjadi dua kategori. Yaitu:
Khusus untuk Program SAME 2023 memang ditujukan bagi dosen di bawah naungan Kemdikbud yang minimal memiliki gelar Doktor (lulusan S3). Syarat ini sesuai dengan jenis kegiatan di dalam program yang diharapkan terlaksana dengan baik. Diantaranya adalah:
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, Program SAME 2023 berfokus pada kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah yang dilaksanakan di luar negeri. Dalam program ini diharapkan bisa menghasilkan salah satu dari beberapa luaran berikut ini:
Dalam program SAME kali ini, ditetapkan akan ada tiga tahap seleksi untuk menentukan dosen mana saja yang akan menjadi penerima program. Berikut detailnya:
Seleksi tahap pertama adalah seleksi administrasi yang fokus pada kelengkapan berkas pendaftar. Jadi, para calon peserta perlu memastikan seluruh syarat administrasi sudah dilampirkan agar lolos di tahap ini.
Seleksi tahap kedua adalah seleksi substansi akademik yang berfokus pada isi proposal usulan yang dikirimkan saat pendaftaran. Nantinya akan dipastikan rencana kegiatan terbilang realistis dan sesuai dengan tujuan penyelenggaraan program.
Tahap akhir adalah seleksi wawancara yang diikuti para dosen yang sudah lolos tahap administrasi. Dalam tahap ini par dosen diminta menjelaskan isi proposal usulan dalam bahasa Inggris kepada Ditjen Dikti untuk dinilai.
Baca Juga: Program Matching Fund 2023 Batch 3 Dibuka, Lihat Jadwalnya!
Apabila sudah memenuhi syarat yang dijelaskan sebelumnya, maka silahkan berpartisipasi dengan mengikuti proses pendaftaran. Pendaftaran dilakukan secara online melalui pengajuan proposal usulan program oleh pihak PT pengirim peserta.
Adapun detail jadwal pelaksanaan program mulai dari pendaftaran sampai pengumuman para penerima program adalah sebagai berikut:
Kegiatan | Jadwal |
---|---|
Penawaran Program | April 2023 |
Sosialisasi Program | April 2023 |
Pemeriksaan dokumen | Mei 2023 |
Wawancara | Juni 2023 |
Pengumuman calon yang diterima | Juni 2023 |
Pembekalan Peserta | Juli 2023 |
Pelaksanaan Program | Agustus – November 2023 |
Akhir Kegiatan | 30 November 2023 |
Penyerahan Laporan Hasil Kegiatan | Desember 2023 |
Adapun proposal usulan program disusun berdasarkan format yang telah ditetapkan oleh pihak penyelenggara. Begitu juga dengan dokumen lain, seperti susunan laporan hasil kegiatan.
Seluruh informasi mengenai format sejumlah dokumen tersebut bisa dibaca dan dipelajari di buku panduan Program SAME 2023. Begitu juga dengan ketentuan lainnya. Jika seluruh syarat administrasi sudah lengkap.
Silahkan melakukan pendaftaran dengan membuat akun terlebih dahulu di laman https://kompetensi-ditdaya.kemdikbud.go.id/. Baru kemudian memilih program atau kegiatan di dalam Program SAME 2023 dan mengisi form sesuai ketentuan.
Baca Juga: Program Post Doctoral 2023, Kesempatan Emas Dosen Belajar di Luar Negeri
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…