fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Pengabdian Kepada Masyarakat Juga Menjadi Agenda Kopertis

pengabdian kepada masyarakat

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan elemen dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi tanggung jawab Anda sebagai dosen.

Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu kewajiban dosen untuk berkontribusi untuk negeri. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan elemen dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kedua elemen tersebut menjadi aksi dari keterlibatan perguruan tinggi dalam pembangunan dan menghilangkan isolasi dunia akademik terhadap persoalan masyarakat.

Selain itu, masyarakat juga akan mendapatkan bekal untuk menyelesaikan permasalahan dan menjawab tantangan dalam kehidupannya. Masyarakat juga nantinya akan memberikan pembelajaran bagi perguruan tinggi tentang realitas kehidupan.

Dalam pelaksanaan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih dijadikan sebagai pekerjaan ‘sampingan’ selain belajar-mengajar. Banyak perguruan tinggi di Indonesia yang masih cenderung fokus pada proses belajar-mengajar saja, untuk meningkatkan akreditasi unversitas.

Di samping itu, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih digunakan sebagai ajang perolehan cumulative credit point bagi dosen dalam rangka menaikkan pangkatnya. Stereotype lain bahkan memunculkan kesan bahwa penelitian atau pengabdian kepada masyarakat merupakan agenda pemborosan atau sekedar menjadi iklan terselubung dan pelaksanaan proyek pihak-pihak tertentu.

Pada dasarnya, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat diharapkan menjadi kegiatan berkesinambungan untuk membantu masyarakat dalam menangani permasalahan yang mereka hadapi. Terlebih jika output dari kedua kegiatan tersebut jelas, manfaat dari penelitian tersebut dapat berefek langsung bagi masyarakat.

Menristekdikti mengemukakan bahwa masih banyak riset yang belum memiliki manfaat nyata bagi masyarakat. Selain itu, banyak pula riset yang hanya dijadikan sebagai sumber materi perkuliahan saja.

Menurutnya, dunia pendidikan tinggi seharusnya mampu memunculkan berbagai inovasi baru, bukan hanya menghasilkan karya publikasi yang tersusun rapi dalam rak-rak perpustakaan.

Melaksanakan program penelitian sekaligus yang berbasis pada pengabdian kepada masyarakat kemudian menjadi PR besar bagi Kemenristekdikti. Menindaklanjuti hal ini, Menristekdikti kemudian mendorong perguruan tinggi untuk melakukan riset dengan output yang bisa dihilirisasi menjadi produk bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam pelaksanaan agenda tersebut, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi juga berkolaborasi dengan beberapa kementeria lainnya, misalnya Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, juga Kementerian Perhubungan.

Senada dengan tindak lanjut Menristek dikti, Kopertis juga melakukan beberapa kegiatan yang mendorong para dosen untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Salah satu contohnya adalah kegiatan bimbingan teknis bagi anggota hildiktipari se-Indonesia yang dilaksanakan oleh Kopertis V Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendorong dosen-dosen dari perguruan tinggi swasta untuk membuat penelitian yang bisa disinergikan dengan kebijakan pemerintah daerah.

Harapannya, kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para dosen nantinya tidak hanya dipublikasikan sebagai karya ilmiah, akan tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat.

Kemudian kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk kalangan dosen juga telah dilakukan di ISI Yogyakarta. Selain menggenjot dosennya melakukan penelitian, ISI juga telah melaksanakan Program Pengembangan dan Pembinaan Wilayah Seni (P3 Wilsen), pembinaan usaha kecil dan menengah, juga penyuluhan seni.

Selain mendampingi masyarakat di bidang kesenian, program-program tersebut juga dilakukan untuk pengembangan ekonomi kreatif.

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan di atas adalah segelintir contoh dari upaya peningkatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di kalangan perguruan tinggi. Pada perkembangannya, perguruan-perguruan tinggi swasta sudah mulai banyak menunjukkan minatnya dalam menanggapi imbauan dari Menristekdikti.

Kopertis, yang berada di bawah Kemenristek dikti juga sebaiknya terus bekerja dalam mengawasi dan mendampingi pelaksanaan kegiatan-kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh perguruan tinggi swasta.

Peningkatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih perlu ditingkatkan, sebab dukungan penuh diberikan kepada para peneliti, khususnya di kalangan dosen.

Bantuan yang diberikan salah satunya dalam bentuk pemberian bantuan hibah penelitian.Para dosen yang kemudian akan membuat penelitian bisa mengirimkan proposalnya dan mengikuti proses seleksi sesuai peraturan.

Hal ini tentu saja bukan menjadikan dosen sebagai sosok yang sekedar mengejar hibah dana yang diberikan, melainkan meningkatkan motivasi mereka untuk lebih aktif dan peka terhadap pembangunan di lingkungan masyarakat.

 

Sumber:

  1. Rusli Karim (ed.), Perguruan Tinggi dan Masyarakat, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990.
  2. Nina Atmasari, “Penelitian Dosen Jangan Hanya Kejar Poin dan Akreditasi” dalam http://www.harianjogja.com/baca/2016/02/22/penelitian-dosen-penelitian-dosen-jangan-hanya-kejar-poin-dan-akreditasi-693818, diakses pada Jumat, 11 Maret 2016, pukul 12.50.
  3. Iradhatie Wurinanda, “Menristekdikti: Output Riset Harus Jelas!” dalam http://news.okezone.com/read/2016/03/10/65/1332600/menristekdikti-output-riset-harus-jelas, diakses pada Jumat, 11 Maret 2016, pukul 13.15.