Informasi

Pengumuman Penerimaan Proposal Penelitian BOPTN-SAME-PHC Nusantara Tahun 2022


Kegiatan penelitian tentunya menjadi agenda rutin di dunia pendidikan tinggi, dimana menjadi tugas pokok dosen sesuai Tri Dharma. Penelitian yang dilakukan dosen dan tim yang dibentuknya tidak hanya penelitian tunggal. Melainkan juga penelitian kolaborasi. 

Terkait penelitian kolaborasi ini, penelitian bisa dilakukan dengan berkolaborasi bersama PT maupun lembaga penelitian dari negara luar. Hal ini kemudian sejalan dengan program Kemendikbud Ristek, yaitu BOPTN-SAME. 

Memasuki pertengahan bulan Agustus 2022, Kemendikbud Ristek resmi mengumumkan penerimaan proposal penelitian kolaborasi dalam program BOPTN-SAME-PHC NUSANTARA. Dimana penelitian merupakan hasil kerjasama Indonesia dengan Perancis. 

Penerimaan Proposal Penelitian BOPTN-SAME-PHC Nusantara

Kegiatan penelitian kolaborasi dengan PT dan lembaga luar negeri terus didorong oleh pemerintah melalui Kemendikbud Ristek. Melalui BOPTN (Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri) maka penelitian kolaborasi diharapkan bisa berjalan dengan baik. 

Mendukung penelitian kolaborasi tersebut, pemerintah Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah Perancis. Sehingga diselenggarakan program bertajuk Partenariat Hubert Curien (PHC) Nusantara. 

Sejalan dengan program yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir tersebut, Kemendikbud Ristek kemudian memadukannya dengan program BOPTN dan program SAME (Scheme for Academic Mobility and Exchange). 

Tahun ini, tepatnya di bulan Agustus 2022 Kemendikbud Ristek resmi mengumumkan penerimaan proposal penelitian dalam program BOPTN-SAME-PHC Nusantara. Pengumuman ini dimuat di dalam surat edaran nomor 0719/E5.4/AL.04/2022 tanggal 8 Agustus 2022. 

Program bantuan pendanaan penelitian kolaborasi Indonesia dan Perancis ini bisa diikuti oleh para dosen yang sudah memenuhi kualifikasi sesuai ketentuan. Dalam surat edaran tersebut juga dijelaskan bahwa para dosen yang tertarik dan memenuhi syarat bisa menyusun proposal penelitian. 

Proposal penelitian ini kemudian diajukan melalui aplikasi BIMA yang merupakan pengganti dari aplikasi Simlitabmas. Proposal bisa dikirimkan daring melalui laman https://bima.kemdikbud.go.id/. Batas waktu penerimaan proposal sampai 12 Agustus 2022. 

Baca Juga:

Skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi

Skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi

Skema Pembiayaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang Terbaru

Skema Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PKPT)

Skema Penelitian Pascasarjana dan Jenisnya (PPS)

Tentang Program BOPTN-SAME-PHC Nusantara

Pemerintah Indonesia bersama Kemendikbud Ristek memang menggelar berbagai program untuk mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian. Sehingga bisa sekaligus mendorong peningkatan publikasi hasil penelitian para dosen. 

Bagian dari upaya tersebut adalah pelaksanaan program BOPTN-SAME-PHC Nusantara. Program ini sendiri karena mengusung program SAME maka praktis ditujukan kepada dosen yang sudah menyelesaikan studi S3 dan juga memangku jafung Guru Besar (Profesor). 

Tidak hanya sampai disitu saja, sesuai dengan ketentuan di dalam program PHC Nusantara. Maka para dosen yang hendak mengikuti program bantuan pendanaan penelitian tersebut. Juga wajib memenuhi kualifikasi atau syarat dalam program PHC Nusantara. 

PHC Nusantara sendiri merupakan program yang mendanai mobilitas para peneliti Perancis dan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan penelitian kolaborasi. Penelitian kolaborasi ini didanai oleh kedua negara. 

Dari sisi Indonesia, pendanaan disediakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek/BRIN) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). 

Sementara dari Perancis, didanai oleh Kementerian Eropa dan Luar Negeri  (MEAE), dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Inovasi (MESRI).

Program berjalan sejak beberapa tahun yang lalu dan masih berjalan sampai sekarang. Program ini sendiri merupakan bentuk kerjasama bilateral antara Indonesia dan Perancis dalam aspek penelitian. 

Lebih tepatnya dalam Kerja Sama Sains dan Teknologi  Institut français d’Indonésie dan Campus France Prancis. Para peserta yang memenuhi kualifikasi dan mengirimkan proposal penelitian akan diseleksi oleh kedua negara. 

Artinya, para peserta yang mengirimkan proposal kemudian akan diseleksi baik oleh Kemendikbud Ristek di Indonesia maupun oleh MEAE dan MESRI di Perancis. Sehingga didapatkan kandidat yang memang proposalnya dirasa paling sesuai dengan visi dan misi penyelenggaraan program. 

Secara umum, dosen yang bisa mengirimkan proposal dan bisa maju sebagai peneliti asal Indonesia di dalam program BOPTN-SAME-PHC Nusantara. Adalah dosen yang memenuhi beberapa syarat umum berikut ini: 

  1. Dosen berbasis atau tinggal di Indonesia.
  2. Merupakan dosen yang mengabdi di PT yang bernaung di bawah Kemendikbud Ristek.
  3. Dosen tetap dan memiliki NIDN.
  4. Memiliki skor minimal 150 untuk STEM atau 50 untuk Sosial dan Humaniora di SINTA.
  5. Memiliki gelar PhD minimal dipegang selama 2 tahun sebelum menjadi penerima program BOPTN-SAME-PHC Nusantara.
  6. Merupakan dosen aktif yang tidak memangku jabatan struktural di PT tempatnya mengabdi.
  7. Menguasai bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan.

Sesuai yang dijelaskan di dalam buku panduan BOPTN-PHC Nusantara. Seluruh dosen dan peneliti yang memenuhi kualifikasi berhak untuk mengikuti proses seleksi. Proposal penelitian bisa dikirimkan sesuai batas waktu dan prosedur yang ditentukan pihak Indonesia. 

Dari pihak Indonesia atau Kemendikbud Ristek kemudian akan diperiksa, diteliti, dan diseleksi oleh para ahli. Demikian halnya dari pihak pemerintah Perancis yang akan melakukan proses seleksi sesuai ketentuan bersama para ahli. 

Kedua negara akan bekerja sama dalam menentukan siapa saja yang menjadi pilihan akhir dan menerima bantuan pendanaan penelitian dalam program BOPTN-SAME-PHC Nusantara tahun 2022. 

Keuntungan Mengikuti Program

Dibukanya kesempatan bagi para dosen dengan gelar PhD (Doktor) untuk melakukan penelitian kolaborasi dengan PT dan lembaga riset di negara Perancis. Sudah tentu menjadi kesempatan baik yang perlu dimanfaatkan dengan optimal. 

Bagi dosen yang tertarik maka bisa mempelajari skema program BOPTN-SAME-PHC Nusantara dan mengecek persyaratannya. Sehingga bisa memastikan apakah memenuhi persyaratan tersebut dan mengikuti seleksi atau sebaliknya. 

Jika memang memenuhi persyaratan, maka segera saja mengirimkan proposal penelitian sebelum masa tenggat yang ditentukan. Sebab dengan mengikuti program tersebut ada banyak keuntungan bisa didapatkan dosen. Seperti: 

1. Mendapatkan Bantuan Pendanaan

Kegiatan penelitian kolaborasi bahkan dengan luar negeri sudah tentu membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun dengan adanya program BOPTN-AME-PHC Nusantara. Maka para dosen tidak perlu cemas terkait biaya. 

Mengingat peserta di dalam program akan diberikan dana penelitian baik dari Kemendikbud Ristek maupun dari MEAE dan MESRI yang berbasis di Perancis. Sehingga penelitian dijamin berjalan lancar. 

2. Meningkatkan Kualitas Penelitian

Penelitian kolaborasi dengan lembaga riset luar negeri akan membantu para dosen di tanah air saling bertukar ide dan penggunaan teknologi terkini. Hal ini bisa meningkatkan kualitas penelitian, dan hasil penelitian bisa diperoleh dengan lebih cepat. 

3. Meningkatkan Produktivitas Penelitian dan Publikasi Ilmiah

Penelitian merupakan agenda rutin dosen, dengan adanya program bantuan pendanaan akan mendorong dosen lebih produktif meneliti. Sekaligus meningkatkan produktivitas publikasi ilmiah. Sebab hasil penelitian dijamin akan dipublikasikan dosen. 

4. Membangun Relasi

Lewat penelitian kolaborasi dengan dosen dan peneliti dari Perancis, maka dosen di Indonesia bisa membangun relasi. Hubungan persahabatan akan terjalin dan kedepan bisa dilakukan penelitian kolaborasi selanjutnya. 

Masih banyak lagi manfaat atau keuntungan bisa diraih dengan keikutsertaan dalam program BOPTN-SAME-PHC Nusantara. Oleh sebab itu, jika sudah memenuhi kualifikasi silahkan mengirimkan proposal penelitian sebelum 12 Agustus 2022 sesuai surat edaran yang dijelaskan di atas. 

Artikel Terkait:

Penerimaan Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Pendidikan Tinggi Vokasi

Penerimaan Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2022

8 Ruang Lingkup Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2022

Skema Pembiayaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Terbaru

Ketentuan Umum Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

10 Indikator Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat

Program Pendanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi XIII Tahun 2020

Pengabdian kepada Masyarakat juga Menjadi Agenda Kopertis

Tips Meningkatkan Motivasi Pengabdian kepada Masyarakat bagi Para Dosen

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

13 hours ago

Kontrak Perkuliahan di Kelas: Urgensi, Fungsi dan Isi

Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…

14 hours ago

Pencangkokan Dosen untuk Memenuhi Indikator Kinerja

Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…

14 hours ago

19 AI untuk Membuat Pertanyaan yang Bisa Diandalkan

Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…

21 hours ago

Isian Data Publikasi untuk Kenaikan Jabatan Fungsional

Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…

21 hours ago

Cara Dosen Menjadi Narasumber untuk Penuhi Indikator Kinerja

Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…

21 hours ago