ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025
Bagi para dosen senior yang sudah memangku jabatan fungsional minimal lektor dan memiliki kepakaran, Anda bisa mengajukan pendanaan di skema Penelitian Fundamental dalam hibah DPPM tahun anggaran 2025 ini.
Skema penelitian ini menjadi salah satu dari tiga skema utama dalam Penelitian Dasar yang dibuka pendaftarannya oleh DPPM selaku pengelola hibah penelitian. Skema ini kemudian terbagi menjadi tiga subskema atau ruang lingkup.
Masing-masing subskema diketahui memiliki persyaratan ketua dan tim pengusul yang berbeda-beda. Disusul dengan durasi penelitian sampai jumlah pendanaan yang bisa diraih dalam hibah DPPM. Mau mengikuti skema ini? Pastikan membaca informasi sampai habis, ya.
Skema Penelitian Fundamental adalah hibah penelitian dari Kemendiktisaintek yang dikelola oleh DPPM dan ditujukan untuk mendukung penelitian dosen yang sudah memiliki kepakaran di suatu bidang keilmuan.
Pada skema ini, para dosen senior yang sudah memangku jabatan fungsional lektor ke atas bisa mencoba mengikuti pendaftaran dan seleksinya, tentunya setelah memenuhi persyaratan lain yang akan dijelaskan di bawah.
Skema ini diketahui terbagi menjadi tiga ruang lingkup atau tiga subskema. Ketiganya mendukung penelitian monotahun maupun multitahun dimana durasi maksimal adalah 2 tahun. Sementara untuk jumlah pendanaan, dimulai dari Rp150 juta per tahun untuk setiap proposal yang lolos seleksi.
Luaran wajib di ketiga subskema dalam Penelitian Fundamental adalah publikasi yang setidaknya satu artikel ilmiah pada jurnal ilmiah. Sementara untuk skema tertentu, ada luaran wajib seperti mendapatkan paten atas temuannya maupun dalam bentuk lain sesuai ketentuan DPPM.
Sebagai skema hibah penelitian dengan pendanaan yang cukup besar dan bisa untuk multitahun. Tentunya menjadi skema yang menarik untuk diperjuangkan para dosen. Khususnya yang memang memenuhi seluruh persyaratan pada skema ini.
Seperti penjelasan sebelumnya, skema Penelitian Fundamental pada hibah penelitian tahun anggaran 2025 terbagi menjadi tiga subskema. Dimulai dari Penelitian Fundamental Reguler (PFR), Penelitian Kerja Sama antar Perguruan Tinggi (PKPT), sampai Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS). Berikut penjelasan detailnya:
Subskema Penelitian Fundamental Reguler (PFR) adalah program hibah penelitian yang ditujukan untuk dosen di Indonesia yang sudah memiliki kepakaran di suatu bidang keilmuan.
Penelitian yang diajukan dan didanai oleh pemerintah diharapkan bisa menghasilkan prinsip dasar teknologi, formulasi konsep, aplikasi teknologi, maupun menghasilkan pembuktian konsep.
Durasi penelitian dalam subskema PFR adalah multitahun. Durasi paling pendek adalah satu tahun dan maksimal adalah 2 tahun. Besaran dana dalam PFR adalah Rp150 juta per tahun untuk setiap proposal yang diterima DPPM.
Subskema Penelitian Kerja Sama antar Perguruan Tinggi (PKPT) adalah program hibah penelitian yang mendukung kerjasama atau kolaborasi antar dosen lintas perguruan tinggi yang memiliki klaster berbeda.
Kolaborasi ini diharapkan bisa saling memberi manfaat dan keuntungan bagi dua perguruan tinggi, yaitu meningkatkan kualitas penelitian dan mendorong adanya pertukaran pengetahuan (knowledge exchange).
Dalam subskema ini, tim pengusul terdiri dari minimal dua tim penelitian, mencakup Tim Peneliti Pengusul (TPP) dan Tim Peneliti Mitra (TPM) dengan tugas masing-masing. Khusus untuk TPM, tugas utamanya adalah mendampingi TPP.
Durasi dalam subskema PKTP juga multitahun, yakni minimal satu tahun dan maksimal berdurasi 2 tahun. Jumlah pendanaan juga Rp150 juta per tahun untuk setiap proposal usulan yang diterima DPPM.
Subskema Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) adalah hibah penelitian dalam bentuk konsorsium yang terdiri dari 3-4 tim peneliti dari perguruan tinggi yang berbeda.
KATALIS diselenggarakan untuk mendukung perluasan jejaring para dosen di Indonesia dengan dosen lain lintas perguruan tinggi serta lintas klaster. KATALIS terbentuk dari tim penelitian yang memiliki peta jalan penelitian dalam topik yang sama.
Konsorsium dalam KATALIS akan dilaksanakan oleh 3 sampai maksimal 4 tim penelitian. Durasi penelitian Kolaborasi Penelitian Strategi antara satu sampai maksimal dua tahun. Besaran pendanaan Rp150 juta per tahun untuk setiap proposal usulan yang diterima DPPM.
| Penelitian Fundamental Reguler | Penelitian Kerja Sama antar Perguruan Tinggi | Kolaborasi Penelitian Strategis | |
|---|---|---|---|
| Besar Pendanaan | Maksimal Rp150 juta per tahun untuk setiap proposal usulan | Maksimal Rp150 juta per tahun untuk setiap proposal usulan | Maksimal Rp150 juta per tahun untuk setiap proposal usulan (setiap tim) |
| Jangka Waktu | 1-2 tahun (multitahun) | 1-2 tahun (multitahun) | Kolaborasi Penelitian Strategis |
Saat Anda menyusun proposal, pastikan proposal Anda memiliki poin penting berikut. Baca dan ikuti satu-satu agar proposal Anda lolos:
Bagi para dosen yang tertarik untuk mengajukan proposal usulan pada skema Penelitian Fundamental, Anda wajib memenuhi ketentuan dan sejumlah persyaratan. Tahun 2025, program hibah DPPM membatasi satu dosen maksimal dua program yang didapatkan. Dengan ketentuan sebagai berikut:
Jadi, satu orang dosen maksimal mengajukan dua proposal pada dua skema berbeda. Bisa juga dalam satu skema yang sama, hanya saja salah satu menjadi ketua dan sisanya menjadi anggota. Opsional lain, dalam dua usulan dosen sama-sama menjadi anggota.
Setelah memahami ketentuan ini, silakan memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan DPPM. Berikut rinciannya:
ⓘ Pastikan perguruan tinggi sesuai dengan aturan skema penelitian yang Anda daftar. Cek dulu Hasil Klasterisasi Perguruan Tinggi 2025.
Mau proposal Anda lolos pendanaan? Hindari hal berikut dan cek kriteria penilaiannya:
Bagi para dosen yang memenuhi syarat dan ketentuan di atas bisa mengajukan proposal usulan pada skema Penelitian Fundamental. Anda perlu memahami juga berbagai luaran wajib yang perlu dicapai dalam penelitian yang dilaksanakan.
Luaran ini wajib dicantumkan di dalam proposal usulan. Berikut detail luaran wajib untuk tiga subskema pada skema penelitian ini:
| Subskema Penelitian Fundamental | Luaran Wajib |
|---|---|
| Penelitian Fundamental Reguler (PFR) | luaran wajib per tahun berupa publikasi minimal satu artikel di jurnal bereputasi internasional; |
| Penelitian Kerja sama antar Perguruan Tinggi (PKPT) | luaran wajib per tahun berupa publikasi minimal satu artikel di jurnal bereputasi internasional |
| Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) | Luaran wajib per tahun berupa publikasi minimal satu artikel di jurnal bereputasi internasional; Pada setiap akhir periode penelitian wajib menghasilkan 1 luaran bersama/konsorsium yang bisa berupa: produk maupun proses yang dilindungi KI, berupa: – Paten/ Paten Sederhana (terdaftar); atau – PVT (granted); atau – DTLST (granted); atau – Desain Industri (granted); atau – Indikasi Geografis (granted), atau – naskah akademik yang sudah ditelaah oleh pemangku kebijakan minimal selevel provinsi |
Ketentuan lain berkaitan dengan luaran pada skema Penelitian Fundamental adalah mencantumkan informasi pihak-pihak yang memberi dukungan pendanaan. Mencakup:
Pencantuman informasi ini wajib dilakukan di seluruh luaran wajib yang berhasil diraih tim penelitian. Baik itu publikasi ilmiah, makalah yang dipresentasikan, maupun poster, dan lain sebagainya sesuai ketentuan DPPM.
Berikut linimasa Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat BIMA 2025:
| Kegiatan | Tanggal |
|---|---|
| Peluncuran Program | 3 Maret 2025 |
| Pengusulan Proposal | 10 Maret – 7 April 2025 |
| Seleksi Proposal | 8 April – 14 Mei 2025 |
| Penetapan Pemenang | 15 Mei 2025 |
| Pelaksanaan Penelitian/Kegiatan | 16 Mei – 19 Desember 2025 |
| Monitoring dan Evaluasi | 29 September – 10 Oktober 2025 |
| Pelaporan Akhir | 19 Desember 2025 |
| Validasi Luaran | Juni 2026 |
📣 File buku panduan silakan diunduh di laman Bima Kemdikbudsaintek
Bingung mulai menulis proposal darimana? Ikuti tulisan berikut dan mulailah naskah proposal Anda:
Mencari informasi terkait regulasi AI untuk penelitian ilmiah tentu penting. Sebab dalam kegiatan penelitian tentu…
Sudahkah mulai mengecek atau mencari tahu tren publikasi akademik atau publikasi ilmiah? Termasuk juga prediksi…
Salah satu strategi meraih hibah penelitian Kemdiktisaintek adalah menghindari kesalahan dalam menulis proposal usulan. Tahap…
Mencari informasi dan mempelajari tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah, tentu menjadi…
Meraih hibah penelitian bisa dimulai dengan mencari dan mempelajari contoh proposal hibah penelitian. Yakni proposal…
Sejalan dengan pengumuman hasil klasterisasi perguruan tinggi pada Oktober 2025 lalu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains,…