fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

9 Alasan Dosen Perlu Ikut Pelatihan Menulis Buku

alasan dosen perlu mengikuti pelatihan menulis buku

Selain menguasai seluruh kompetensi menjadi pendidik, dosen di Indonesia juga memiliki kewajiban untuk menguasai keterampilan menulis. Sehingga aktif mengikuti kegiatan pelatihan menulis buku maupun karya tulis lain sangat penting. 

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk rutin mengurus publikasi ilmiah. Baik dalam bentuk buku, artikel pada prosiding, jurnal ilmiah, dan lain sebagainya. Sayangnya, tidak semua dosen sejak awal sudah menguasai keterampilan menulis. 

Meskipun begitu, menulis bukan keterampilan bawaan lahir melainkan suatu keterampilan yang bisa dikuasai siapa saja asal mau mempelajarinya. Salah satu upaya menguasainya, adalah ikut pelatihan menulis. Lalu, pelatihan seperti apa yang sebaiknya diikuti dosen?

Alasan Dosen Perlu Ikut Pelatihan Menulis Buku 

Dalam dunia pendidikan tinggi, seorang dosen diketahui wajib melaksanakan isi tri dharma. Mencakup kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga tugas pokok ini berkaitan erat dengan keterampilan menulis. Sebab wajib diikuti kegiatan publikasi ilmiah. 

Pada kewajiban pendidikan, dosen bisa menulis dan menerbitkan buku ajar. Sementara pada penelitian dan pengabdian, dosen bisa mempublikasikan artikel ke prosiding dan jurnal. Sekaligus menerbitkan buku monograf, referensi, maupun book chapter. 

Kewajiban ini akan dilaksanakan dosen selama masa pengabdian dan di usia produktif mereka. Dosen dengan jabatan fungsional tertinggi, yakni Guru Besar, bahkan diketahui bisa pensiun di usia 70 tahunan. 

Fakta mengenai regulasi ini, tentunya menjadi alasan utama kenapa dosen perlu aktif dalam kegiatan pelatihan menulis buku. Dikutip dari berbagai sumber, ada banyak alasan lain kenapa dosen perlu mengikuti pelatihan ini. Diantaranya adalah: 

1. Bertambahnya Wawasan Seputar Tips Menulis Buku 

Seorang dosen bisa jadi sejak awal memang sudah terampil menulis. Namun, bukan berarti tidak membutuhkan pelatihan tambahan. Sebab aktualnya, pelatihan menulis membantu dosen menambah wawasan seputar tips menulis buku. 

Misalnya, mendapatkan tips mengenai tata cara meningkatkan kualitas tulisan, cara menemukan ide tulisan, manajemen waktu untuk menulis, menjadikan tulisan lebih enak dibaca, tulisan lebih mudah dipahami, dan lain sebagainya. 

Sehingga, ikut serta dalam pelatihan menulis naskah buku tetap sangat penting. Semakin sering ikut serta dalam pelatihan seperti ini, semakin banyak tips kepenulisan bisa didapatkan. Sehingga kualitas dan kuantitas karya terus berkembang. 

2. Bertambahnya Relasi Dosen 

Alasan kedua kenapa ikut pelatihan menulis buku sangat penting bagi dosen, adalah bisa menambah relasi atau jaringan. Memiliki jaringan pertemanan yang luas memberi banyak manfaat. Baik untuk saat ini maupun untuk masa depan. 

Jaringan yang luas membantu dosen mengenal lebih banyak orang, bisa sharing banyak hal dengan dosen dari berbagai institusi, saling bertukar informasi tentang kesempatan akademik, saling berkolaborasi menjalankan tri dharma, dll. 

Sehingga memperluas jaringan termasuk hal penting bagi dosen. Salah satu cara memperluas jaringan adalah aktif ikut pelatihan menulis. Sebab bisa membantu bertemu dengan dosen dari berbagai institusi dan wilayah. 

3. Menerima Masukan dari Mentor 

Alasan berikutnya adalah karena dosen bisa menerima masukan dari mentor secara langsung. Lewat pelatihan menulis buku, maka bisa bertemu langsung dengan ahli yang menjadi mentor. 

Selain bisa bertanya banyak hal di dunia kepenulisan buku. Peserta pelatihan juga bisa mendapatkan feedback atas karya tulisnya. Sehingga bisa dilakukan review oleh mentor dan diberi saran maupun kritikan. 

Hal ini tentu bermanfaat untuk memahami kualitas karya yang sudah dibuat dan membantu menghindari kesalahan berulang. Sehingga mengikuti pelatihan menulis naskah buku adalah kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan. 

4. Mengembangkan Keterampilan Menulis 

Keterampilan menulis sekali lagi bukan bakat bawaan lahir, melainkan keterampilan yang bisa dipelajari dan dikuasai siapa saja. Mengikuti pelatihan menulis membantu menumbuhkan, mengasah, dan mengembangkan keterampilan menulis. 

Sebab biasanya, pelatihan ini akan membantu mempelajari keterampilan menulis baik secara teori maupun praktek langsung. Hasilnya akan lebih optimal jika pelatihan berlangsung beberapa hari, sehingga materi yang disampaikan lebih banyak dan mendalam. 

5. Meningkatkan Kualitas Tulisan 

Salah satu manfaat besar dari aktif ikut serta kegiatan pelatihan menulis adalah mengembangkan keterampilan menulis. Jika selama ini merasa tulisan yang dibuat susah dipahami, tidak enak dibaca, sulit menarik minat pembaca, dll. 

Maka sudah saatnya ikut serta dalam kegiatan pelatihan menulis buku. Sehingga mendapatkan ilmu baru untuk meningkatkan keterampilan menulis dan kualitas tulisan juga ikut meningkat. 

6. Meningkatkan Produktivitas dalam Menulis 

Sejalan dengan meningkatnya keterampilan dalam menulis buku dan kualitas tulisan juga terus membaik. Maka ikut serta dalam pelatihan menulis buku bisa meningkatkan produktivitas menulis dan menerbitkan buku. 

Hal ini dapat terjadi, karena penulis menyadari bahwa karya tulisnya semakin membaik dan disukai pembaca. Sehingga memunculkan motivasi untuk terus menulis agar keterampilan menulis bisa dipertahankan atau dikembangkan lewat latihan langsung. 

Pelatihan juga mendorong dosen untuk memahami hambatan dalam menulis dan bagaimana mengatasinya. Alhasil, hambatan yang tadinya selalu dihadapi bisa diselesaikan dan lebih produktif dalam berkarya. 

Jadi, jika Anda dosen dan merasa tidak terlalu produktif menerbitkan buku. Atau bisa juga merasa kalah produktif dengan dosen lain. Ada baiknya rutin mengikuti pelatihan menulis, sehingga produktivitas bisa meningkat. 

7. Memunculkan Keinginan Menulis Berbagai Jenis Karya Tulis 

Lewat pelatihan menulis buku, seorang dosen juga akan tertarik untuk menulis karya tulis jenis lainnya. Sebab merasa sudah bisa menulis buku dengan baik dan benar, serta tidak ada kendala. 

Hal ini akan meningkatkan semangat untuk mencoba menulis karya jenis lainnya. Istilahnya, dosen akan tertantang untuk keluar dari zona nyaman. Dimana hanya menulis buku saja, padahal ada banyak karya tulis bisa dibuat. 

Misalnya menulis artikel populer untuk dimuat di media massa, aktif berbagi konten tulisan di media sosial maupun blog pribadi, dan sebagainya. Keterampilan menulis yang baik akan membantu rutin menulis di banyak karya dan di berbagai media. 

8. Meningkatkan Kepercayaan diri Dalam Menulis 

Bagi dosen yang selama ini merasa kurang percaya diri dalam menulis dan enggan mengurus publikasi atau penerbitan buku. Maka sudah saatnya ikut kegiatan pelatihan menulis buku. 

Sebab pelatihan ini efektif meningkatkan keterampilan menulis dan kualitas tulisan. Sehingga dengan sendirinya akan ikut meningkatkan kepercayaan diri dalam menulis. Perlahan akan semakin mudah meyakinkan diri karya yang dibuat layak diterbitkan. 

9. Kemudahan dalam Manajemen Hambatan Menulis 

Menulis buku maupun karya tulis jenis lainnya diketahui bukan hal mudah. Ada saja hambatan atau kendala yang akan dihadapi dalam prosesnya. Jadi, bisa dipahami hambatan ini dialami semua penulis. 

Bedanya, beberapa penulis bisa mengatasi hambatan tersebut dan beberapa lagi justru sebaliknya. Mengikuti pelatihan menulis membantu mengasah kemampuan manajemen hambatan menulis buku. 

Sehingga bisa dengan mudah menyadari hambatan tersebut, apa yang menjadi penyebabnya, dan bagaimana mengatasinya. Jika hambatan sudah berhasil diatasi, maka dosen bisa lebih mudah menyelesaikan naskah yang sedang digarap. 

Tips Memilih Pelatihan Menulis Buku yang Tepat 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kegiatan pelatihan menulis buku sangat mudah dijumpai. Bahkan beberapa pihak menyelenggarakannya secara khusus untuk menyasar peserta dari kalangan dosen. 

Namun, dari sekian banyaknya kegiatan pelatihan menulis tersebut. Apakah semua harus diikuti dosen? Jawabannya bisa iya dan bisa juga sebaliknya karena dipengaruhi banyak faktor. Akan tetapi, sangat penting untuk memastikan memilih pelatihan yang tepat. 

Dikutip melalui blog pribadi bertajuk Penulis Gunung, dijelaskan ada beberapa tips dalam memilih pelatihan menulis naskah buku. Yaitu: 

1. Jadwal Pelatihan Sudah Sesuai 

Tips yang pertama adalah memastikan pelatihan tersebut jadwalnya sudah sesuai. Sebagai seorang dosen, dijamin berhadapan dengan kesibukan yang padat. Selain itu juga terikat dengan jam kerja di institusi. 

Maka, penting untuk mencari pelatihan atau workshop menulis yang jadwalnya sesuai. Jika memang hanya bisa ikut di akhir pekan, maka jangan ikut pelatihan yang digelar di hari kerja. Adapun yang paham jadwal terbaik adalah dosen itu sendiri. 

2. Topik Pelatihan Menulis Sesuai Kebutuhan 

Tips yang kedua adalah memilih pelatihan menulis buku yang topiknya sesuai kebutuhan. Umumnya, pelatihan dalam menulis buku akan membahas satu jenis buku. Meskipun ada juga di satu pelatihan membahas beberapa jenis buku. 

Sebaiknya memilih topik yang memang dibutuhkan, jenis buku yang belum dikuasai dengan baik penulisannya, dan alasan lainnya. Sehingga tidak sekedar ikut pelatihan dan mendapatkan ilmu maupun keterampilan yang benar-benar sesuai. 

3. Biaya Pelatihan Dirasa Cocok 

Seperti yang diketahui, pelatihan biasanya berbayar. Meskipun ada juga yang gratis karena ada sponsor, diselenggarakan kampus sendiri, dan sebagainya. Namun, mayoritas pelatihan menulis adalah berbayar. 

Jika memang menjumpai pelatihan yang dirasa topiknya sesuai kebutuhan dan pertimbangan lainnya. Jangan lupa memastikan biaya pelatihan tersebut cocok atau bisa dijangkau. Tidak perlu memaksakan diri ikut pelatihan mahal, karena bisa menyebabkan masalah baru. yakni masalah keuangan. 

4. Mentor Pelatihan Kredibel 

Tips selanjutnya adalah memilih pelatihan menulis naskah buku yang mentornya dirasa tepat. Biasanya, akan dipertimbangkan mengenai kredibilitas mentor tersebut. Apakah memang pakarnya dalam dunia kepenulisan, apa saja karyanya, apa saja prestasinya di dunia kepenulisan, dan sebagainya. 

Sangat lumrah memperhatikan hal ini, karena siapa yang tidak ingin mendapat bimbingan mentor yang sudah ahli dan memang piawai menulis buku? Hal ini akan memastikan pula bahwa materi yang disampaikan berkualitas dan mudah dipahami. 

Mudah dipahami disini, adalah memastikan mentor tersebut piawai dalam menyampaikan materi. Anda bisa mengecek konten video dari mentor tersebut di berbagai media. Jika dirasa cara dalam menjelaskan mudah dipahami, maka pelatihan yang dibimbing mentor ini tepat untuk diikuti. 

Cara lainnya, Anda bisa mengecek profil mentor tersebut dan mengecek karya-karyanya. Manfaatkan media sosial dan internet untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin. Jika dirasa memang kredibel, maka bisa ikut dalam pelatihan tersebut. 

5. Pelatihan dengan Praktek Langsung 

Tips kelima dalam memilih pelatihan menulis buku adalah mencari yang salah satu materinya praktek langsung. Artinya dalam pelatihan tersebut, Anda akan praktek menulis buku secara langsung sesuai materi yang sudah disampaikan mentor. 

Tujuannya untuk menguji apakah pemahaman materi sudah baik dan prakteknya mudah. Sekaligus menguji kualitas tulisan yang dibuat sudah membaik atau belum. Apalagi, nantinya akan diulas dan diberi masukan oleh mentor langsung. 

Menyelenggarakan Pelatihan di Kampus Sendiri 

Mengasah keterampilan dan wawasan dalam menulis buku adalah hal penting bagi dosen di Indonesia. Jika merasa kesulitan menemukan pelatihan menulis buku yang sesuai kebutuhan, ragu dengan kredibilitas mentor, biayanya melampaui kapasitas, dll. 

Maka tidak ada salahnya menyelenggarakan pelatihan menulis di institusi atau kampus sendiri. Misalnya bekerjasama dengan dosen lain di satu institusi untuk menyelenggarakan pelatihan tersebut. 

Kabar baiknya, Anda bisa menyelenggarakan workshop kepenulisan dengan menjalin kerjasama bersama Penerbit Deepublish. Penerbit Deepublish diketahui merilis program bertajuk Kerjasama Workshop. 

Program ini menggandeng perguruan tinggi di seluruh wilayah Indonesia untuk bersama-sama menyelenggarakan workshop seputar dunia kepenulisan. Memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun menerbitkan buku yang disusun para dosen. Maka dijamin workshop yang diselenggarakan dari kerjasama ini bisa maksimal. 

Yakni mampu mengundang narasumber ahli yang paham dunia publikasi ilmiah di kalangan dosen. Sekaligus memahami standar publikasi ilmiah, khususnya penerbitan buku ilmiah yang sesuai dengan ketentuan Ditjen Dikti. Materi workshop pun dijamin sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dosen di Indonesia. 

Sejauh ini sudah ada puluhan perguruan tinggi yang menjalin Kerjasama Workshop. Pelatihan menulis buku mengusung topik penulisan jenis-jenis buku sesuai kebutuhan institusi. Baik itu fokus di buku ajar, monograf, referensi, maupun book chapter. 

Informasi lebih detail mengenai program Kerjasama Workshop Penerbit Deepublish maupun proses pengajuan kerjasama. Maka bisa mengunjungi tautan berikut https://penerbitdeepublish.com/proposal-kerjasama-workshop/

Apabila memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik pelatihan menulis buku dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat. 

Di tag :