Kalangan dosen tentu familiar dengan istilah jurnal Scopus Indonesia. Sebab Scopus sendiri masih menjadi standar dalam publikasi ke jurnal internasional. Dimana saat ini salah satu syarat bagi dosen menjadi Guru Besar adalah punya jurnal yang terindeks di Scopus.
Salah satu cara punya publikasi terindeks Scopus adalah submit artikel ke jurnal yang sudah terindeks. Pertanyaannya, jurnal mana saja yang sudah terindeks Scopus? Simak penjelasan di bawah ini.
Jadi, apa itu jurnal Scopus Indonesia? Jurnal pada dasarnya adalah media publikasi ilmiah dalam bentuk artikel ilmiah dan dikelola sebuah perusahaan profesional. Secara berkala, pengelola jurnal menerima artikel ilmiah dan dipublikasikan setelah melewati sejumlah tahapan.
Jurnal-jurnal ini ada yang masuk kategori jurnal nasional dan jurnal internasional. Setiap jurnal akan masuk ke database pengindeks sesuai dengan kategori jurnal tersebut. Sebagai contoh, jurnal nasional di Indonesia umumnya terindeks di Garuda.
Sementara jurnal internasional bisa terindeks di Scopus, World of Science, DOAJ, dan masih banyak lagi yang lainnya. Jadi, jurnal Scopus Indonesia adalah jurnal yang sudah terindeks di database Scopus.
Scopus sendiri adalah database publikasi ilmiah terbesar di dunia yang didirikan dan dikelola oleh publisher terkemuka, yaitu Elsevier. Sejauh ini tercatat ada 20.000 judul jurnal dari 5.000 penerbit terindeks Scopus.
Scopus diketahui memiliki kriteria yang tinggi dalam menerima jurnal internasional untuk masuk ke dalam databasenya. Selain itu, pihak Scopus juga akan mengevaluasi setiap jurnal yang terindeks untuk memastikan hanya jurnal-jurnal kredibel yang masuk ke database.
Inilah alasan publikasi ilmiah dosen di Indonesia untuk jurnal internasional berkiblat di Scopus yang disebut dengan istilah jurnal internasional bereputasi. Scopus juga diketahui menerapkan sistem pemeringkatan disebut Quartiles. Berikut tingkatannya:
Jurnal Scopus Indonesia di Q1 merupakan tingkatan jurnal internasional di Scopus yang memiliki pengaruh paling besar dibanding jurnal lain di suatu bidang keilmuan yang sama. Misalnya ada 100 jurnal maka jurnal di posisi 1-25 adalah Q1.
Jurnal Scopus Q2 adalah tingkatan jurnal internasional di Scopus yang memiliki pengaruh cukup besar dan berada di bawah tingkatan Q1 yang dijelaskan sebelumnya.
Sedangkan tingkatan jurnal Scopus Q3 adalah tingkatan jurnal internasional di Scopus yang memiliki pengaruh kurang besar. Tingkatan ini ada di bawah tingkatan Q2.
Terakhir adalah tingkat Q4 yaitu jurnal internasional di Scopus yang memiliki pengaruh paling rendah jika dibandingkan dengan tiga tingkatan lain yang sudah dijelaskan.
Sebagai catatan tambahan, penentuan tingkatan jurnal di Scopus menggunakan parameter dari pengaruh jurnal tersebut. Pengaruh jurnal salah satunya bisa dilihat dari jumlah sitasi yang menunjukan seberapa besar manfaat jurnal tersebut.
Mau publikasi jurnal terindeks Scopus? Bacaan berikut akan membantu Anda:
Salah satu cara yang bisa digunakan para dosen untuk melakukan publikasi jurnal internasional bereputasi. Adalah submit artikel ilmiah ke jurnal-jurnal internasional yang sudah terindeks di Scopus.
Kabar baiknya, terdapat banyak sekali jurnal Scopus Indonesia, atau jurnal dari publisher asal Indonesia yang terindeks di Scopus. Berikut beberapa daftarnya:
Itulah 50 daftar jurnal Scopus Indonesia yang datanya masih update di tahun 2022. Biasanya di awal tahun akan muncul data jurnal yang terindeks di tahun 2023. Jadi, jurnal-jurnal di atas bisa dijadikan destinasi untuk publikasi jurnal internasional bereputasi.
Bacaan seputar “Scopus” yang tidak boleh Anda lewatkan:
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…