Mengembangkan kualitas penelitian di tanah air merupakan PR Bagi pemerintah Indonesia dan juga seluruh institusi di ranah akademik. Terkait hal ini, ternyata ada kabar baik yang menyebutkan jika beberapa dosen ITB (Institut Teknologi Bandung) masuk Top 2% Peneliti Dunia 2022.
Top 2% Peneliti Dunia 2022 atau The World’s Top 2% Scientist 2022 merupakan lembaga yang khusus melakukan penilaian dan menyusun daftar ilmuwan (peneliti) di dunia. Siapa saja yang masuk ke dalam daftarnya menunjukan kontribusi di kegiatan penelitian.
Stanford University dan juga Elsevier Report baru-baru ini merilis daftar baru dalam Top 2% Peneliti Dunia 2022. Yaitu sebuah daftar yang berisi nama-nama para peneliti di dunia yang sudah melakukan penelitian dan publikasi secara progresif di tahun 2022.
Melalui Elsevier BV dijelaskan bahwa dalam menyusun daftar nama peneliti yang masuk ke Top 2% Peneliti Dunia 2022. Dilakukan penilaian terhadap 100.000 penelitian ilmuwan teratas di dunia berdasarkan skor C (dengan dan tanpa kutipan sendiri).
Yakn daftar yang diperoleh persentil peringkat 2% atau lebih di subbidang dan didapatkan dari Scopus melalui ICSR Lab dan kemudian disediakan oleh Elsevier. Dari data tersebut diketahui ada banyak peneliti dunia masuk ke dalam daftar Top 2% Peneliti Dunia.
Proses penyusunan daftar Top 2% Peneliti Dunia 2022 tersebut menggunakan sistem penilaian berdasarkan beberapa jenis indikator. Sebut saja seperti h-index, co-authorship dan beberapa indikator lainnya.
Dari proses pemilihan peneliti dunia dengan beberapa indikator tersebut kemudian didapatkan 100.000 peneliti di daftar teratas. Daftar 100 ribu ini yang kemudian masuk ke dalam daftar Top 2% Peneliti Dunia 2022.
Dalam proses tersebut juga diketahui bahwa seluruh peneliti yang dinilai masuk ke dalam beberapa kategori. Detailnya adalah 22 bidang keilmuan dan 176 subbidang keilmuan. Persentil khusus untuk bidang dan subbidang disyaratkan minimal mempublikasikan 5 makalah.
Kabar baiknya, beberapa dosen dari Indonesia termasuk dosen ITB tercatat berhasil masuk ke dalam daftar bergengsi tersebut. Dari pihak ITB sendiri tercatat ada delapan dosen yang berhasil masuk ke dalam daftar Top 2% Peneliti Dunia 2022 tersebut.
Baca Juga:
Skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi
Skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi
Skema Pembiayaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang Terbaru
Skema Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PKPT)
Adapun kedelapan dosen ITB yang diketahui masuk ke dalam daftar Top 2% Peneliti Dunia 2022 adalah sebagai berikut:
Terkait pencapaian tersebut, pihak LPPM ITB memberikan ucapan selamat dan memberikan apresiasi dalam bentuk lainnya.
“Segenap keluarga besar LPPM ITB turut bangga kepada dosen ITB atas prestasinya sebagai The World’s Top 2% Scientist 2022 versi Stanford University,” tulis LPPM ITB lewat situs resminya.
Masuk ke dalam daftar Top 2% Peneliti Dunia 2022 tentu bukan hal mudah dan menjadi salah satu bentuk prestasi besar. Sehingga seluruh dosen di Indonesia yang berhasil masuk daftar tersebut telah berhasil membuktikan kualitas dan kinerjanya selama ini.
Artikel Terkait:
Penerimaan Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Pendidikan Tinggi Vokasi
Penerimaan Proposal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2022
8 Ruang Lingkup Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2022
Skema Pembiayaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Terbaru
Ketentuan Umum Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
10 Indikator Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat
Program Pendanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi XIII Tahun 2020
Pengabdian kepada Masyarakat juga Menjadi Agenda Kopertis
Tips Meningkatkan Motivasi Pengabdian kepada Masyarakat bagi Para Dosen
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…