Informasi

Dana Hibah Penelitian untuk Dosen di Tengah Kebijakan Efisiensi Anggaran


Dalam mendukung kegiatan penelitian, para dosen tentunya akan berjuang mendapatkan dana hibah penelitian, baik yang disediakan oleh pemerintah maupun pihak perguruan tinggi dan pihak lainnya.

Secara umum, memang ada banyak sekali program hibah penelitian yang sumbernya bukan dari pemerintah Indonesia. Ada yang dari pemerintah luar negeri sampai yayasan dan organisasi swasta di dalam dan luar negeri. 

Membahas mengenai hibah penelitian untuk dosen, tentunya akan berkaitan dengan kebijakan efisiensi anggaran dari Presiden Prabowo Subianto di sejumlah kementerian. Lalu, apakah akan berimbas pada dana hibah yang mendukung penelitian dosen? 

Besar Dana Hibah Penelitian Bima

Dalam wawancara kepada Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendikti Saintek Fauzan Adziman, dijelaskan bahwa anggaran dana hibah penelitian untuk dosen di Indonesia pada tahun 2024 ada di angka Rp1,2 triliun. 

Besaran dana ini tidak berbeda jauh dengan dana penelitian di tahun-tahun sebelumnya. Mengutip dari website Universitas Cenderawasih (UNCEN), besaran dana penelitian untuk dosen di Indonesia pada tahun 2020 ada di angka Rp1,3 triliun. 

Pada tahun 2024, Fauzan menjelaskan anggaran untuk Kemendikti Saintek di angka Rp57 triliun. Sehingga ada alokasi sebesar Rp1,2 triliun untuk mendanai kegiatan riset para dosen di Indonesia, yakni melalui skema hibah penelitian yang dikelola DRTPM. 

Dana hibah penelitian ini terpisah dengan dana hibah pengabdian kepada masyarakat. Sehingga Rp1,2 triliun memang murni ditujukan untuk mendanai penelitian para dosen yang dinyatakan lolos seleksi program hibah. 

Pada tahun 2024 tersebut, Kemendikti Saintek mendanai 7% dari tota proposal usulan yang masuk melalui laman BIMA. Namun, tidak dijelaskan secara rinci apakah dana ini hanya untuk hibah penelitian tahun 2024 atau untuk hibah riset lain yang bisa diakses di laman BIMA. Seperti program Kosabangsa, Dana Padanan, dan sebagainya.

Kemudian, dikutip melalui website Universitas Katolik Soegijapranata, besaran dana hibah yang diterima dosen per proposal berbeda-beda. Pada hibah di tahun 2021 jumlah dana penelitian yang didanai mulai dari Rp10  juta per proposal dan maksimal Rp200 juta per proposal. 

Memahami bahwa anggaran hibah penelitian dosen dari Kemendikti Saintek setiap tahun tidak berubah signifikan. Maka besar kemungkinan tahun 2024 pun besaran dana hibah di angka tersebut. Namun tentunya akan dipengaruhi jumlah proposal yang disetujui. 

Sebab, dengan dana hibah yang jumlahnya tidak berubah banyak dari tahun ke tahun. Kemudian mendanai lebih banyak proposal penelitian. Maka besaran dana hibah per proposal akan menyesuaikan. Semakin banyak proposal disetujui, semakin kecil dana hibah didapatkan per proposal. Begitu juga sebaliknya. 

Selain menyesuaikan dengan besaran RAB yang diajukan melalui proposal usulan. Besaran dana hibah juga dipengaruhi faktor lain, salah satunya klaster perguruan tinggi dosen pengusul. 

Pada tahun 2021, besaran dana hibah untuk PT dari klaster Binaan Rp2 miliar, Madya Rp7,5 miliar, Utama maksimal Rp15 miliar, dan klaster Mandiri maksimal Rp41,5 miliar. Jadi, peluang meraih hibah meski mengajukan dana penelitian yang cukup besar, akan lebih tinggi dimiliki klaster atas, seperti klaster Mandiri. 

Baca Juga: Kemendikti Saintek Terdampak Efisiensi Anggaran, Ada Efisiensi Anggaran Penelitian?

Apakah Efisiensi Anggaran Riset Perguruan Tinggi Berdampak pada Dana Hibah Dosen?

Membahas mengenai dana hibah penelitian dari Kemendikti Saintek, maka akan bersinggungan dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto. Dimana kebijakan ini berlaku juga untuk kementerian lain di Indonesia. 

Lalu, apakah akan mempengaruhi besaran dana hibah penelitian menjadi lebih sedikit dibanding tahun 2024? Terkait hal ini, belum ada konfirmasi langsung dan jelas dari pihak Kemendikti Saintek. 

Namun, Fauzan menjelaskan kepada awak media bahwa anggaran hibah penelitian untuk dosen sebesar Rp1,2 triliun terbilang kecil. Sebab Kemendikti Saintek menerima anggaran dari APBN sebesar Rp57 triliun. 

Perbandingan yang cukup jauh ini, disebutkan Fauzan memperkecil kemungkinan dana hibah penelitian untuk dosen di Indonesia terpengaruh. Pihak Kemendikti Saintek juga akan mengupayakan efisiensi seminimal mungkin di sektor hibah penelitian. 

“Jadi kalau dana kementerian kita Rp57 triliun, dana riset kita ini sekitar Rp1,2 triliun. Sehingga masih sangat kecil. Jadi, kami masih mencoba merasionalisasikan agar potongan di dana riset itu sekecil-kecilnya gitu,” jelas Fauzan kepada awak media.

Meskipun begitu, para dosen tentunya bisa menyiapkan mental jika ada penurunan jumlah proposal usulan dalam hibah yang menurun di tahun 2025. Sebab bisa jadi ada kebijakan dari Kemendikti Saintek untuk menurunkan dana hibah penelitian. 

Namun, tidak ada salahnya berdoa tidak ada penurunan anggaran di sektor ini. Sehingga kegiatan penelitian dosen bisa mendapat dukungan sama besarnya dengan tahun 2024 maupun tahun-tahun sebelumnya. 

Sementara itu, untuk dana anggaran di BRIN juga mengalami efisiensi sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto. Efisiensi di BRIN adalah adanya pengurangan anggaran Rp2, 07 triliun sebagaimana yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI My Esti Wijayanti. 

“Pagu anggaran BRIN tahun 2025 mengalami efisiensi sebesar 2,074 triliun,”kata Esti dalam Rapat Kerja Bersama BRIN. 

Adanya efisiensi di angka Rp2,07 triliun untuk BRIN ini memang ada kekhawatiran akan menurunkan jumlah dana hibah penelitian di tahun 2025. Namun, dari pihak BRIN sendiri belum memberi penjelasan mengenai kemungkinan tersebut. Sehingga tetap ada kemungkinan dana hibah dari BRIN tidak berubah dari tahun 2024. 

Hibah Penelitian Dosen Selain BIMA

Selain mengandalkan dana hibah penelitian dari Kemendikti Saintek yang diakses melalui laman BIMA. Para dosen di Indonesia juga bisa mencari hibah penelitian dari sumber lain, diantaranya: 

1. Hibah Penelitian dari BRIN

Selain mengakses hibah penelitian di laman BIMA yang dinaungi dan dikelola Kemendikti Saintek. Para dosen juga bisa mengakses hibah penelitian di website resmi BRIN. 

BRIN secara rutin menyelenggarakan hibah penelitian yang terbuka untuk semua peneliti. Baik dosen di perguruan tinggi maupun peneliti di lembaga penelitian. Baik yang didanai BRIN sendiri melalui anggaran APBN dari pemerintah, maupun hasil kolaborasi dengan pihak lain. Termasuk kolaborasi dengan negara lain. 

Berikut adalah beberapa contoh program hibah penelitian dari BRIN yang bisa diakses oleh dosen di Indonesia: 

  • RIIM Kompetisi 2025 (masih berjalan dalam 3 tahapan pendaftaran. Batas waktu submit proposal di tanggal 28 Februari 2025, 30 Juni 2025, dan 31 Oktober 2025).
  • RIIM Eksplorasi 2025 (masih dibuka pendaftarannya).
  • RIIM Ekspedisi 2025 (masih dibuka pendaftarannya).
  • RIIM Kolaborasi Internasional 2025 (masih dibuka pendaftarannya).
  • Purwarupa Hasil Riset Inovasi 2025 (masih dibuka pendaftarannya dan diselenggarakan dalam banyak skema).
  • Rumah Program Organisasi Riset Kesehatan.
  • Dan lain sebagainya.

Seluruh program hibah dari BRIN bisa diakses di tautan berikut Daftar Program BRIN. Sebab memang sangat banyak sekali dengan ketentuan dan persyaratan masing-masing. 

Pelajari masing-masing program di 8 Skema Pendanaan Risnov BRIN 2024, Dibuka Sepanjang Tahun!

2. Hibah dari Kementerian Lain

Dosen di Indonesia pada dasarnya bisa mengakses dana hibah penelitian dari kementerian yang menaunginya. Ada banyak kementerian di Indonesia menaungi perguruan tinggi. 

Misalnya Kemendikti Saintek, Kemenag, Kemenkes, Kementan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Masing-masing kementerian menyediakan program hibah penelitian yang ditujukan khusus untuk dosen-dosen di bawah naungannya. 

Namun, selain dari itu ada banyak kementerian membuka program hibah penelitian yang bisa diakses dosen dari kementerian lain. Bahkan oleh peneliti di lembaga penelitian yang ada di Indonesia. 

Contohnya seperti Kemenkes (Kementerian Kesehatan) yang di tahun 2024 menyelenggarakan hibah penelitian kolaborasi. Seperti program Hibah Penelitian Program AIDS, TBC, dan Malaria hasil kerjasama Kemenkes dengan The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis, and Malaria (GFATM). 

Informasi mengenai adanya program hibah dari sejumlah kementerian bisa diakses melalui website resmi masing-masing. Opsional lain adalah rajin mencari informasi dari rekan sejawat, apalagi jika membutuhkan tim penelitian untuk pengajuan proposal ke program hibah.  

3. Hibah Penelitian dari LPDP

Sumber dana hibah penelitian dosen berikutnya selain dari Kemendikti Saintek adalah dari LPDP. Seperti yang diketahui, LPDP memiliki kewenangan mengelola Dana Abadi yang dialokasikan ke berbagai program. Mulai dari beasiswa sampai hibah penelitian. 

Hibah penelitian dari LPDP bertajuk Riset Inovatif Produktif (RISPRO) dan dibuka setiap tahun. Tahun 2025, sejumlah program hibah RISPRO juga sudah resmi dibuka pendaftarannya dan terbagi dalam beberapa kategori. Seperti: 

  • RISPRO Kompetisi.
  • RISPRO Invitasi.
  • RISPRO Kolaborasi Internasional.

Informasi lebih rinci mengenai seluruh hibah bertajuk RISPRO tersebut bisa mengunjungi website resmi yang disediakan LPDP, yakni melalui tautan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP. Masing-masing disediakan buku panduan dan laporan progres pendaftaran sampai penelitian mana saja yang resmi didanai. 

4. Hibah Penelitian dari Pemerintah Daerah

Dana hibah penelitian juga bisa didapatkan dosen dari berbagai program hibah yang diselenggarakan pemerintah daerah. Ada banyak pemerintah daerah atau Pemda membuka penerimaan proposal penelitian. Beberapa bisa diakses dosen di Indonesia. 

Contohnya seperti dikutip dari Warta Jogja Kota, Pemerintah Daerah Yogyakarta yang di tahun 2024 mengumumkan penerimaan proposal penelitian untuk mendukung pembangunan di Yogyakarta. Secara umum, hibah ini dibuka untuk para dosen yang mengajar di Yogyakarta, baik di PTN maupun PTS.

5. Hibah Penelitian Internasional

Dana hibah penelitian dosen juga bisa didapatkan dari hibah yang diselenggarakan pihak luar negeri. Baik pemerintah negara lain, lembaga penelitian di luar negeri, hibah dari perguruan tinggi di luar negeri, dan sebagainya. 

Berikut adalah beberapa contoh program hibah dari pihak internasional yang berasal dari sejumlah negara dan bisa diakses dosen Indonesia: 

  • International Science Partnerships Fund (dari pemerintah Inggris).
  • International Science Partnerships Fund (ISPF) juga diselenggarakan pemerintah negara Inggris.
  • Cooperation Indonesia – The Netherlands (hasil kerjasama Kemendikbud dengan The Netherlands Organization for Scientific Research (Organisasi Riset Ilmiah Belanda).

Selain beberapa contoh di atas, tentunya masih banyak lagi program hibah dari negara lain di dunia. Informasi mengenai hibah dari luar negeri ini biasanya bisa diakses di website resmi sejumlah perguruan tinggi. Baik itu PTN maupun PTS. 

Terutama perguruan tinggi yang secara resmi berkolaborasi dengan pihak penyelenggara. Namun, mayoritas program hibah dari luar negeri terbuka untuk semua dosen. Jadi, cek detailnya di website resmi pihak penyelenggara. Sebab kadang kala terbuka untuk semua dosen, bukan sebatas dosen di kampus tertentu. 

Baca Juga:

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing opini berkaitan dengan topik dana hibah penelitian. Jangan ragu untuk menuliskan di kolom komentar dan membuka diskusi. Klik juga tombol Share, sehingga informasi dari artikel ini tidak berhenti di Anda saja. 

Pujiati

Saya menyukai kegiatan membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Saat ini, selain disibukkan dengan agenda seorang ibu rumah tangga, saya aktif menjadi Content Writer untuk situs di Deepublish Group. Sesekali saya juga membuat artikel untuk media Hops ID.

Recent Posts

Faktor Penyebab Gagal LPDP dan Cara Mengatasinya

Saat ini, Anda sedang atau berencana mengikuti pendaftaran beasiswa LPDP? Jika iya, jangan sampai Anda…

8 hours ago

6 Tips Mengelola Uang Beasiswa dengan Baik

Setelah berhasil meraih program beasiswa, PR para awardee berikutnya adalah memahami tata cara mengelola uang…

8 hours ago

13 Rekomendasi AI Pembuat Materi di PPT, Kerja Makin Efisien!

Menggunakan AI pembuat materi PPT membantu meningkatkan efisiensi waktu sampai tenaga para dosen. Namun, tools…

13 hours ago

Pendaftaran Eiffel Excellence Scholarship Programme 2025

Negara Perancis memang menjadi destinasi studi yang menarik, sebab dikenal punya kualitas pendidikan tinggi yang…

2 days ago

Pendaftaran Tematis Kota Yogyakarta Tahun 2025

Bagi para dosen maupun peneliti di lembaga penelitian yang mencari hibah penelitian, Anda bisa mempertimbangkan…

2 days ago

Hak Desain Industri dan Cara Pengajuannya ke DJKI

ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Mendapat HAKI…

3 days ago