Informasi

Tak Hanya Mengajar, Ini Tugas Dosen Menurut Undang-Undang yang Terbilang Kompleks


Dosen menjadi salah satu profesi penting di perguruan tinggi, kemudian tahukah apa saja tugas dosen menurut Undang-Undang? Jadi, dosen merupakan salah satu profesi yang ruang lingkup kerjanya ada di perguruan tinggi. 

Sebagaimana profesi pada umumnya, seorang dosen tentu saja memiliki sejumlah hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban ini diatur dalam Undang-Undang, pada aspek kewajiban inilah tugas-tugas dari seorang dosen di sebutkan dengan jelas. 

Mengenai tugas dan kewajiban dosen ini kemudian dijelaskan di dalam beberapa undang-undang. Lalu, apa saja tugas atau kewajiban tersebut berdasarkan undang-undang? Berikut penjelasannya. 

Apa Itu Profesi Dosen?

Sebelum membahas mengenai apa saja tugas dosen menurut Undang-Undang. perlu memahami dulu apa itu dosen atau profesi dosen. Jadi, dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan yang bertugas untuk mentransformasikan dan mengembangkan pendidikan melalui pelaksanaan tugas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Melalui penjelasan tentang definisi profesi dosen tersebut juga sudah dijelaskan sekilas mengenai tugas-tugas dosen. Dimana tugas dosen ada 3 dan tercantum di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yakni tugas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Tri Dharma kemudian menjadi dasar dalam mengetahui dan menentukan tugas pokok dari seorang dosen. Diluar tugas pokok tersebut, dosen juga memiliki sejumlah kewajiban. Terutama untuk dosen yang sudah menjabat sebagai Guru Besar atau Profesor. Biasanya sudah ada tugas tambahan yang tentunya wajib dilaksanakan oleh dosen tersebut. 

Lalu, siapa saja yang bisa menjadi dosen? Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Dijelaskan bahwa dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional.

Dalam prakteknya, siapa saja bisa menjadi dosen dengan memenuhi syarat utama yakni memenuhi kualifikasi akademik. Sejak tahun 2014 dijelaskan bahwa seseorang baru bisa menjadi dosen jika sudah mendapatkan gelar pendidikan S2 dan linier dengan gelar pendidikan S1 yang diambil sebelumnya. 

Selain itu, calon dosen juga punya kewajiban untuk memenuhi kualifikasi atau persyaratan lain yang diterapkan oleh pihak kampus yang membuka lowongan dosen. Dosen sendiri di lingkungan perguruan tinggi memiliki jenis-jenis yang berbeda. Dilihat dari status atau ikatan kerjanya ke institusi (kampus). Diantaranya adalah: 

1. Dosen Tetap

Dosen tetap merupakan dosen yang mengajar penuh waktu di sebuah perguruan tinggi dan kemudian sudah diakui oleh Dikti dengan pemberian NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional). Dosen tetap ini kemudian terbagi lagi menjadi beberapa. 

Mulai dari dosen tetap PNS, dosen tetap non PNS, Dosen DPK Kopertis, Dosen tetap yayasan (perguruan tinggi swasta), dan juga Dosen asing atau dosen dari luar negeri. 

Baca Juga:

Linieritas Pendidikan Dosen 

Syarat Dosen Pembimbing Skripsi

Anggaran Penelitian Dosen 

Jenjang Karir Dosen PNS

2. Dosen Tidak Tetap

Dosen tidak tetap adalah dosen kontrak yang diangkat oleh pimpinan perguruan tinggi maupun pimpinan yayasan dalam jangka waktu tertentu, bisa bekerja penuh waktu maupun paruh waktu sesuai isi perjanjian kerja (kontrak). 

Dosen tidak tetap ini kemudian diberikan NUPN (Nomor Urut Pengajar Nasional), terbagi menjadi 2 jenis. Yaitu: 

  • Dosen kontrak yang tidak memenuhi SALAH SATU persyaratan Permendikbud No. 84 Tahun 2013. Misalnya kualifikasi belum S2 atau dikontrak di bawah 2 tahun, atau bekerja tidak penuh waktu atau diangkat setelah Permendikbud disahkan dengan kondisi usia sudah di atas 50 tahun,
  • Dosen kontrak warga negara asing yang tidak memenuhi persyaratan dosen tetap (masa kontrak di bawah dua tahun atau tidak memiliki kualifikasi S3/Doktor).

3. Dosen Honorer

Dosen honorer adalah dosen yang mengajar di perguruan tinggi tanpa ada ikatan kerja atau tanpa kontrak. Dosen honorer kemudian tidak memiliki homebase dan tidak juga memiliki NIDN maupun NUPN. Dosen honorer ini ada beberapa jenis seperti Dosen Tamu, Dosen Pengganti, dan Dosen Luar Biasa. 

Tugas Dosen Menurut Undang-Undang

Semua dosen, apapun ikatan kerja yang dimiliki kemudian ada kewajiban melaksanakan seluruh tugas dosen menurut Undang-Undang. Hanya saja tugas yang dimiliki disesuaikan dengan ikatan kerja yang dimiliki. Pada dosen honorer misalnya, secara umum tugasnya adalah mengajar atau melaksanakan kegiatan pendidikan saja. 

Seperti yang dijelaskan di awal, terdapat beberapa Undang-Undang yang mengatur tugas dari seorang dosen. Dasar yang pertama adalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, dimana tugas dari dosen ada 3 sesuai isi Tri Dharma. Yaitu: 

  1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran.
  2. Penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  3. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Tugas dosen kemudian bisa dipastikan kompleks, maka dalam Undang-Undang yang sama. Tepatnya pada Pasal 72 ayat (2) dijelaskan mengenai Beban Kerja Dosen (BKD). Dimana per semester atau per 6 bulan, dosen memiliki BKD maksimal 12 SKS. 

Sesuai dengan SK Dirjen Pendidikan Tinggi nomor 232/U 2000 tentang pedoman penyusunan Kurikulum pada Perguruan Tinggi yang menyebutkan bahwa 1 (satu) SKS setara dengan 3 (tiga) jam/minggu tatap muka. 

Namun, ketika kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka diterapkan, isi dari SK tersebut berubah. Sebab dosen yang mengajar di luar kelas dan di luar lingkungan perguruan tinggi juga sudah memenuhi SKS. Begitu juga dengan mahasiswa, pada saat mengikuti magang maka sudah dihitung memenuhi SKS per semesternya sesuai ketentuan. 

Tugas dosen menurut Undang-Undang juga dijelaskan lagi di dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2009. Tugas dosen sendiri mencakup: 

  1. Mentransformasikan, mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta teknologi dan juga seni melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
  2. Melaksanakan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
  3. Merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
  4. Meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi sebuah akademik dan diikuti dengan kompetensi yang berkelanjutan. Terutama dengan mengikutsertakan perkembangan teknologi masa kini.
  5. Selain mengajar, dosen juga bertugas untuk membuat bahan ajar serta modul untuk mahasiswa.
  6. Dosen juga wajib menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum, serta kode etik dan nilai-nilai agama serta etika.

Baca Juga:

Cara Mengetahui NIDN Dosen 

Tips Sertifikasi Dosen 

Cara Menghitung Beban Kerja Dosen 

Dosen Pengampu dan Kategori Dosen Lainnya

Melalui dua Undang-Undang tersebut maka diketahui bahwa tugas dosen tidak hanya mengajar saja di kampus. Meskipun setiap pagi dosen akan datang ke kampus untuk mengajar atau mungkin untuk urusan lainnya. 

Namun di luar kampus pun dosen masih memiliki beberapa tugas wajib. Misalnya melaksanakan kegiatan penelitian dan mengabdi kepada masyarakat sebagai media untuk menerapkan hasil penelitian yang dilakukan. 

Dosen juga memiliki tugas untuk mendukung proses pengembangan kualitas pendidikan dan mengembangkan IPTEK. Proses ini tidak hanya melakukan penelitian dan pengabdian saja. Dosen kemudian juga harus menulis dan mempublikasikan tulisannya, dimana hasil tulisan ini akan ikut serta dalam mengembangkan IPTEK di Indonesia dan juga dunia. 

Jadi dengan penjelasan tugas dosen menurut Undang-Undang tersebut, bisa dipahami bahwa dosen punya tugas yang kompleks. Bagi siapa saja yang punya cita-cita menjadi dosen, ada baiknya mengenal seluruh daftar tugas seorang dosen. 

Sehingga sudah memiliki kesiapan yang matang dan bisa bertanggung jawab dengan pilihan yang diambil. Yakni dengan melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan baik. 

Artikel Terkait:

11 Cara Mengajar Dosen yang Baik 

Kekayaan Intelektual Dosen

Beda Jabatan Struktural dan Fungsional Dosen

Dosen Luar Biasa

Dosen Kontrak

Admin Dunia Dosen

Admin Website Dunia Dosen Indonesia.

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

3 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

3 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

3 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

3 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

3 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

4 days ago