Tips memilih jurusan S2 yang tepat. Jika bingung memilih jurusan pascasarjana maka perlu berburu tips memilih jurusan S2 yang tepat. Memperdalam suatu bidang keilmuan memang idealnya dilakukan dengan melanjutkan studi ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Setelah berhasil merampungkan jenjang S1, maka bisa mempertimbangkan untuk lanjut ke S2.
Khususnya bagi siapa saja yang memiliki rencana menekuni profesi dosen, sebab dosen menjadi salah satu profesi yang mewajibkan pelakunya untuk lulus S2. Bisa juga karena alasan lain yang membuat jenjang S2 ini perlu ditempuh. Namun, usahakan untuk memilih jurusan yang memang tepat.
Pemilihan jurusan S2 ternyata tidak lebih mudah dibanding pemilihan jurusan S1. Sebab pemilihan jurusan pendidikan tinggi memang tidak bisa asal-asalan, apalagi jika jenjang S1 disadari sedikit salah dalam memilih jurusan. Lalu, apakah sebaiknya beralih ke jurusan yang tidak linier atau bagaimana? Simak dulu penjelasan di bawah ini.
Sebelum membahas sejumlah tips memilih jurusan S2 yang tepat, maka bisa mencari tahu dulu alasan kenapa memilih jurusan pascasarjana tidak mudah. Jadi, ada banyak hal yang membuat pemilihan jurusan S2 ini sulit untuk dilakukan. Atau lebih tepatnya mengalami kebingungan dalam menentukan jurusan terbaik diantara pilihan yang terbaik juga.
Kondisi ini ternyata tidak hanya dialami oleh satu atau dua orang saja, melainkan ada banyak. Meskipun ada juga yang tidak menghadapi kesulitan berarti pada saat memilih jurusan. Namun, jika menghadapinya bisa jadi sedang berada di beberapa kondisi berikut ini:
Alasan pertama yang membuat pilihan sulit untuk diambil adalah karena dihadapkan pada pilihan yang terlalu banyak. Banyaknya pilihan jurusan pascasarjana ternyata tidak lantas membuat penentuannya menjadi mudah. Bisa saja malah terjadi sebaliknya, apalagi jika punya jurusan yang dianggap menarik.
Maka perlu berkonsultasi atau mungkin mencoba memikirkan sendiri secara matang mengenai jurusan yang akan diambil. Jika ingin menekuni profesi akademik seperti dosen, maka perlu memilih jurusan yang linier. Jika ingin berkarir di dunia non akademik, maka bisa disesuaikan dengan rencana atau impian pribadi.
Rupanya, kesulitan dalam memilih jurusan pascasarjana juga bisa disebabkan karena pilihan terlalu sedikit. Apalagi jika jurusan S2 yang diinginkan ternyata tidak tersedia di kampus di kota sendiri. Jika harus keluar kota atau bahkan keluar negeri, tentu ada lebih banyak hal perlu dipertimbangkan.
Misalnya masalah biaya yang tentu menjadi lebih besar jika harus kuliah jauh. Jika sudah berumah tangga maka akan memikirkan bagaimana dengan pasangan dan anak ketika ditinggal menempuh pendidikan pascasarjana. Belum lagi pertimbangan lainnya, maka perlu dibicarakan dengan orang sekitar terutama dengan pasangan.
Meskipun sudah menyelesaikan pendidikan S1, bukan berarti sudah tidak lagi membutuhkan tips memilih jurusan S2 yang tepat. Sebab ada kalanya sejauh ini masih belum bisa mengetahui atau menyadari minat dan bakat sendiri. Kemudian harus berhadapan dengan keinginan dari orangtua atau mungkin pasangan.
Jadi, untuk memudahkan proses pemilihan jurusan S2 ada baiknya mulai mengenal minat dan bakat yang dimiliki. Lakukan evaluasi ketika menempuh pendidikan S1, apakah memang mendapatkan materi yang benar-benar disukai atau sebaliknya. Jika tidak ada maka mencoba jurusan di bidang atau fakultas lain bisa dilakukan.
Masalah biaya kadang juga mempersulit proses pengambilan keputusan hendak melanjutkan S2 di jurusan mana. Sebab bisa jadi jurusan yang diinginkan ternyata biayanya melampaui kemampuan finansial. Jika ada program beasiswa, kemudian harus berhadapan dengan kenyataan jika tidak lolos seleksi.
Masalah baya ini juga menjadi pertimbangan saat mengambil jurusan di masa S1 dulu. Sebab beberapa jurusan yang tergolong favorit akan menyita banyak biaya, sebaliknya. Beberapa jurusan dan terutama yang sepi peminat maka biayanya akan tergolong standar. Hal serupa juga masih berlaku di jenjang S2.
Kendala lain yang membuat pemilihan jurusan S2 tidak selalu mudah adalah terkendala masalah kampus tujuan. Misalnya kampus yang dituju ternyata tidak membuka jurusan yang diinginkan. Bisa juga harus ke kampus luar negeri dan alasan lain yang berhubungan dengan kampus untuk menempuh S2.
Pilihannya kemudian ada dua, harus memilih jurusan yang tersedia di kampus tersebut. Kemudian bisa juga memilih untuk kuliah di kampus lain yang bisa jauh lokasinya jauh. Atau bahkan sampai lintas benua, sehingga harus dipertimbangkan masak-masak.
Baca Juga:
Syarat Dosen Pembimbing Skripsi
Jika sudah paham semua kendala yang mungkin sedang dihadapi, maka ada baiknya segera mencari penyelesaiannya. Selain itu, pertimbangkan pula untuk melakukan beberapa tips memilih jurusan S2 yang tepat berikut ini:
Tips pertama untuk memudahkan proses memilih jurusan pascasarjana adalah menyusun daftar perguruan tinggi tujuan. Langkah ini bisa menjadi langkah pertama sebelum melanjutkan pendidikan tinggi. Kenapa? Sebab, dengan memilih perguruan tinggi yang tepat maka akan lebih mudah menentukan jurusan S2.
Perguruan tinggi yang dirasa paling bagus, baik dilihat dari segi prestasi sampai ke fasilitas pembelajaran yang tersedia. Tentunya akan menjadi destinasi utama, dan kemudian baru mengecek jurusan S2 apa saja yang disediakan oleh perguruan tinggi tersebut.
Lalu, apakah bisa asal dalam memilih jurusan di perguruan tinggi tersebut? Tentunya tidak. Jadi, setelah menyusun daftar, katakanlah antara 3 sampai 5 perguruan tinggi terbaik menurut versi penilaian pribadi. Maka cek semua jurusan di dalamnya dan temukan kesesuaian.
Mulai dari kesesuaian dengan minat, bakat, keinginan, cita-cita, atau disesuaikan dengan jurusan S1 yang sudah ditempuh. Poin utama adalah mencari informasi sebanyak mungkin tentang perguruan tinggi tersebut. Sehingga bisa mempertimbangkan jurusan S2 mana saja yang paling sesuai dengan diri sendiri.
Tips selanjutnya adalah mencari informasi sebanyak mungkin mengenai program S2 atau program pascasarjana. Utamakan informasi dari semua kampus yang sudah masuk daftar kampus terbaik dari penjelasan di poin sebelumnya. Sebab jika haus mencari informasi program pascasarjana dari semua kampus di Indonesia.
Sudah tentu memakan waktu lama, padahal bisa jadi keinginan pribadi hanya ingin kuliah di kampus terdekat atau mungkin di kampus yang dikenal punya kualitas mumpuni.
Informasi program pascasarjana bisa didapatkan dari laman resmi kampus-kampus tersebut. Bisa juga dengan bertanya ke alumni, jika memang punya teman atau saudara yang menjadi alumni di kampus tersebut. Lalu, informasi seperti apa yang perlu dicari dan dikumpulkan kemudian dipertimbangkan?
Informasi yang dibutuhkan bisa tentang besaran biaya per semester, fasilitas pembelajaran yang disediakan kampus, gaya hidup mahasiswa S2 di kampus tersebut, dan lain sebagainya. Segala hal yang bisa mempengaruhi pertimbangan dalam memilih jurusan bisa dicari informasinya.
Setiap mahasiswa tentunya memiliki pekerjaan impian. Maka dalam tips memilih jurusan S2 yang tepat akan dibahas pula mengenai kesesuaian tersebut. Tanyakan pada diri sendiri nantinya ingin menekuni profesi apa? Sehingga bisa lebih mudah menentukan jurusan S2 yang akan diambil.
Jika memiliki cita-cita menjadi dosen maka perlu memilih jurusan S2 yang linier dengan jurusan S1 yang sudah diselesaikan. Sebaliknya, jika ingin menekuni profesi selain dosen maka bisa menyesuaikan dengan pekerjaan impian tersebut. Misalnya saja ingin menjadi manajer maka perlu belajar tentang manajemen.
Mengambil S2 Manajemen tentu menjadi pilihan yang tepat, sehingga setelah lulus bisa mencoba menekuni profesi manajer. Jadi, untuk memilih jurusan S2 yang memang tepat bisa disesuaikan dengan profesi impian atau cita-cita. Sebab akan salah jika memilih jurusan perawat jika aktualnya punya cita-cita menjadi dokter.
Tips selanjutnya adalah memperhatikan jurusan S1 yang diambil, khususnya untuk siapa saja yang ingin mengambil pascasarjana yang linier. Jika memang ingin meneruskan pendidikan S1 guna memperdalam ilmu yang dimiliki. Atau mungkin bisa mengambil jurusan profesi sehingga bisa menjadi ahli di profesi tersebut.
Maka perlu mengambil jurusan yang linier. Misalnya lulus S1 Psikolog tentu baru bisa menjadi terapis atau Psikolog jika mengambil S2 Psikologi juga. Contoh lain, adalah jurusan farmasi di S1 maka saat melanjutkan studi S2 bisa mengambil jurusan Apoteker untuk bisa menjadi ahli profesi apoteker.
Memilih jurusan S2 yang linier dengan S1 adalah pilihan yang banyak diambil. Pertama, bisa karena alasan profesi yang diimpikan atau yang dicita-citakan. Kedua, bisa karena ingin memperdalam ilmu di bidang tersebut. Sehingga sangat tepat jika harus masuk S2 dengan jurusan yang sama.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk siapa saja yang selama S1 merasa sudah salah memilih jurusan. Dibanding harus terbebani dengan mata kuliah yang tidak disukai dan sulit untuk dikuasai selama 2 sampai 3 tahun kedepan. Maka lebih baik mengambil jurusan yang tidak linier dan bisa menikmati masa perkuliahan.
Bisa juga mencoba mempertimbangkan program studi unggulan di sebuah perguruan tinggi. Kenapa? Sebab program studi yang diunggulkan di sebuah perguruan tinggi biasanya adalah program studi terbaik. Dari segi fasilitas pembelajaran terjamin dan begitu juga dengan masa depan.
Kebanyakan program studi unggulan menawarkan profesi yang sangat luas dan bisa juga sangat dibutuhkan. Kesempatan untuk bisa menekuni profesi dengan gaji tinggi dan prestisius bisa terbuka lebih lebar. Jadi, silahkan mempertimbangkan program studi unggulan untuk jenjang Magister.
Hanya saja, program studi unggulan ini biasanya mahal. Biaya pendidikannya bisa beberapa kali lipat dibanding jurusan di luar daftar program studi unggulan tersebut. Sehingga perlu tetap memperhatikan segi biaya, kecuali jika ada dalam kondisi dimana masalah biaya bukan lagi hal penting.
Jika membahas mengenai tips memilih jurusan S2 yang tepat maka paling tepat memang disesuaikan dengan minat dan keinginan. Memilih jurusan pendidikan yang sesuai dengan passion akan membantu menikmati masa perkuliahan sekaligus ketika sudah masuk ke dunia kerja.
Sebab, rata-rata orang yang memilih jurusan paling sesuai dengan minat dan keinginan bisa hidup dengan nyaman. Nyaman disini tidak harus bergelimang uang dan harta benda. Melainkan bisa menikmati setiap detik waktu yang dimiliki untuk belajar dan menekuni profesi sesuai dengan jurusan S1 maupun S2 yang diambil.
Jadi, silahkan dipertimbangkan meskipun ada kalanya jurusan yang sesuai dengan passion tidak memberi potensi sukses yang besar. Jika ingin pertimbangan lebih maka bisa didiskusikan dengan orangtua, dosen, dan orang terdekat lain yang lebih senior dalam hal ini. Sehingga bisa punya pertimbangan lebih dan mampu memilih jurusan paling tepat.
Kadang kala menjadi mahasiswa S2 juga harus realistis, pemilihan jurusan bisa disesuaikan dengan kondisi finansial. Sebab seperti yang sudah b=dibahas di awal-awal tadi. Bahwa setiap jurusan memiliki beban biaya yang berbeda, semakin banyak peminat maka biasanya semakin mahal biayanya.
Jika cukup beruntung, maka tidak perlu pusing mengenai biaya. Jika sebaliknya, maka bisa mempertimbangkan jurusan S2 yang sesuai kapasitas kantong. Opsional lain jika memang masih ada kesempatan adalah mencari beasiswa di jurusan impian. Sebab beasiswa untuk program Magister memang sangat banyak.
Meskipun rata-rata ditujukan untuk dosen, bukan berarti beasiswa untuk non dosen tidak ada. Silahkan rajin mencari informasi beasiswa di sejumlah laman resmi kampus dan lembaga-lembaga yang dikenal sering menyediakan beasiswa pendidikan.
Jika tidak ada kesempatan untuk meraih beasiswa, misalnya karena prestasi akademik yang pas-pasan sehingga kesempatan lolos seleksi sangat kecil. Maka bisa mencoba menyiapkan dana pendidikan S2 jauh-jauh hari. Tidak masalah jika harus bekerja paruh waktu, setidaknya sudah mempersiapkan diri untuk lanjut S2 dengan biaya sendiri.
Jika masih merasa sulit memilih, maka tips memilih jurusan S2 yang tepat selanjutnya adalah berdiskusi dengan dosen atau senior. Pengalaman panjang mereka dalam menempuh pendidikan S1, S2, sampai S3 tentunya bisa menjadi sumber motivasi dan inspirasi.
Pengalaman tersebut juga menunjukan bahwa mereka sangat tepat dijadikan teman untuk mendiskusikan masalah pemilihan jurusan S2 yang tepat. Mereka akan memberi penilaian dan pandangan dari segi kemampuan sampai prestasi akademik dari orang yang bertanya.
Kemudian bisa memberikan rekomendasi mengenai jurusan S2 yang paling ideal. Penilaian mereka tentu bersifat subjektif, namun bisa jadi sangat benar dan sangat membantu memilih jurusan yang sesuai. Sebab jika jurusan S2 sudah dipilih dengan benar maka kuliah bisa lancar dan bahkan bisa sukses menorehkan prestasi akademik yang membanggakan.
Beberapa mahasiswa mungkin sejak kali pertama kuliah S1 sudah mulai mempersiapkan diri melanjutkan kuliah S2. Beberapa lagi justru mulai terpikirkan untuk melanjutkan studi Magister setelah memasuki pertengahan tahun dan bahkan setelah lulus.
Lalu, apakah terlambat? Terlambat atau tidak tentunya tidak menjadi masalah selama bisa memilih jurusan yang tepat dengan cepat. Namun, idealnya memang pemilihan jurusan S2 ini dilakukan jauh-jauh hari. Sebab ada banyak hal perlu dilakukan dan dipersiapkan.
Mulai dari pemilihan kampus yang sesuai, mengenal bakat dan minat yang dimiliki, sampai ke proses mencari tanggapan atau pendapat dari dosen dan senior seperti penjelasan sebelumnya. Semua ini tentu butuh waktu dan tidak bisa dilakukan dalam semalam.
Maka pastikan sudah mulai memilih jurusan S2 sejak jauh-jauh hari, agar kemungkinan salah pilih sangat kecil bahkan nyaris tidak ada. Lain halnya jika mulai ditentukan saat jenjang S1 sudah selesai dilakukan. Bisa jadi ada banyak informasi belum digali, sehingga ada resiko tinggi masih salah memilih jurusan S2.
Melalui informasi mengenai tips memilih jurusan S2 yang tepat yang dipaparkan di atas tentunya diharapkan bisa semakin mudah dalam menentukan pilihan. Jurusan S2 sangat banyak, apalagi jika sudah membahas kampus di luar negeri. Maka lakukan persiapan ini jauh-jauh hari agar bisa menyiapkan segala hal dengan baik.
Artikel Terkait:
Cara Menghitung Beban Kerja Dosen
Dosen Pengampu dan Kategori Dosen Lainnya
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…