Salah satu program hibah penelitian bergengsi dari pemerintah adalah Dana Padanan. Peminat program ini tinggi dan para dosen tentu membutuhkan tips lolos program Dana Padanan tersebut.
Sama seperti program hibah penelitian lain dari pemerintah, program Dana Padanan bersifat kompetitif dan dosen yang proposalnya lolos akan mendapatkan dana yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, persaingannya pun ketat.
Selain itu, setiap tahunnya ada banyak proposal usulan yang ditolak. Bisa jadi bukan karena isinya kurang sesuai, melainkan ada yang lebih baik. Oleh sebab itu, mengikuti program ini tidak bisa asal-asalan. Berikut informasinya.
Program Dana Padanan, Program Hibah Penelitian Kolaborasi
Program Dana Padanan adalah program pendanaan dari pemerintah melalui Kemendikbudristek untuk memfasilitasi dosen melaksanakan penelitian kolaborasi dengan mitra DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) maupun lembaga pemerintahan.
Pada dasarnya, program ini tidak secara khusus mendanai kegiatan penelitian karena ada dalam beberapa skema. Dimana beberapa diantaranya fokus pada implementasi dari hasil penelitian dosen pengusul sebelumnya. Selain itu, ada pula skema yang berisi pengembangan temuan penelitian dosen.
Ciri khas dari program hibah ini adalah sumber pendanaan yang terbagi menjadi dua, yakni dari Kemendikbudristek dan sisanya dari mitra yang diajak dosen pengusul melakukan penelitian kolaborasi.
Sumber pendanaan adalah setara, yakni 1:1 atau bahkan 1:2 dimana dana yang disediakan mitra kolaborasi lebih besar dari dana yang disediakan Kemendikbudristek. Program Dana Padanan sendiri digelar setiap tahun dan untuk tahun anggaran 2025 sudah resmi dibuka pendaftarannya.
Para dosen yang memang sudah menantikan program hibah ini, dijamin sudah menyiapkan diri. Silakan membaca buku panduan untuk bisa segera menyusun proposal usulan sebelum pendaftaran ditutup.
Baca selengkapnya: Program Dana Padanan 2025 Resmi Dibuka, Cek Syaratnya
Kenapa Anda Harus Lolos? Ini Keuntungannya
Program Dana Padanan menjadi salah satu dari beberapa program hibah yang disediakan pemerintah untuk mendukung kinerja akademik dosen. Meskipun ada program hibah lainnya. Namun, sama sulitnya untuk didapatkan.
Selain itu, program Dana Padanan sendiri juga menjadi salah satu program hibah yang memberi keuntungan kompleks bagi dosen, diantaranya:
1. Bagian dari Pencapaian Akademik Dosen
Memenangkan program hibah menjadi salah satu bentuk pencapaian akademik dosen karena program ini bersifat kompetitif. Ada lebih dari 300 ribu dosen di Indonesia yang terdata di PDDikti. Jika semua dosen ikut seleksi dan mendapat hibah hanya 100 proposal atau 100 dosen. Maka artinya, banyak proposal usulan yang ditolak dibanding diterima.
Jadi, lolos program hibah termasuk juga program Dana Padanan adalah sebuah prestasi dan menjadi tanda bahwa proposal yang diajukan memiliki kualitas lebih baik dibanding proposal lain yang ditolak.
2. Meningkatkan Kinerja Tri Dharma
Program hibah seperti Dana Padanan bisa menjadi sarana bagi dosen untuk meningkatkan maupun menjaga kinerja akademik. Dalam dunia pendidikan tinggi, dosen dituntut tidak hanya mengajar tapi juga meneliti dan mengabdi kepada masyarakat.
Banyak kegiatan akademik yang butuh dana besar, terutama penelitian dan pengembangan hasil penelitian tersebut. Dengan adanya hibah, seorang dosen berkesempatan tetap menunjukan kinerja baik secara optimal.
Kinerja akademik yang terjaga tentu berdampak positif pada reputasi dosen sebagai pendidik profesional dan berdampak positif pada pengembangan karir akademik melalui jabatan fungsional.
3. Mendukung Kontribusi Nyata Dosen di Masyarakat dan Negara
Program Dana Padanan memberi peluang bagi para dosen di Indonesia yang memiliki temuan inovatif untuk dikomersialkan, dikembangkan, dan dipasarkan. Sehingga, inovasi dari penelitian dosen bisa menjadi sarana kontribusi nyata dosen ke IPTEK.
Dengan demikian, hasil penelitian bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat dan berdampak pula bagi bangsa dan negara. Apalagi Skema B program ini yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor.
3. Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi
Manfaat atau keuntungan berikutnya dari meraih program Dana Padanan adalah meningkatkan kemampuan kolaborasi. Kolaborasi antara PT satu dengan PT lainnya, sekaligus dengan pihak eksternal adalah hal penting.
Apalagi dari pemerintah sendiri juga berharap kolaborasi lintas PT dan lintas lembaga maupun perusahaan eksternal bisa berjalan. Sayangnya, melakukan kolaborasi tidak mudah apalagi jika minim pengalaman.
Dengan hibah ini, para dosen bisa berkolaborasi dengan dosen lain yang sudah berpengalaman. Kemudian membentuk tim pengusul dan berkolaborasi dengan mitra dari pihak eksternal PT.
4. Meningkatkan Reputasi Dosen sebagai Peneliti
Berhasil mendapatkan hibah bisa membantu meningkatkan reputasi dosen. Dosen akan dipandang profesional karena mampu melaksanakan kegiatan akademik dengan baik dan menerima program hibah dari pemerintah.
Selain itu, luaran yang dihasilkan dalam program hibah ini adalah bagian dari portofolio dosen sehingga menjadi bukti kinerja yang bisa diakses kapan saja. Tak hanya itu, memenangkan program hibah juga mendorong dosen untuk menghasilkan lebih banyak lagi luaran tri dharma.
Memenangkan satu program hibah juga akan membuka peluang menerima program hibah lainnya karena Anda sudah memahami strategi lolos dengan membuat proposal hibah yang baik.
5. Meningkatkan Reputasi PT yang Menaungi Dosen
Keuntungan dari program Dana Padanan juga akan dirasakan oleh PT yang menaungi dosen. Sebab, PT tempat dosen pengusul juga wajib memenuhi syarat sehingga menjadi bukti kredibilitas dan kualitas PT.
Tak hanya itu, luaran dalam program hibah ini juga menjadi poin penting bagi PT untuk memaksimalkan nilai akreditasi dan mengembangkan klaster PT. Ditambah, bisa ikut mendongkrak pemeringkatan skala global.
6. Memberi Pengalaman dan Jaringan yang Luas
Program Dana Padanan juga menjadi tempat bagi dosen untuk mendapat pengalaman lebih di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Program ini juga memberi kesempatan untuk dosen mengembangkan jaringan akademik.
Sebab, berkolaborasi dengan mitra dan dosen lintas bidang keilmuan dan lintas PT bisa membantu dosen bertemu orang-orang baru dan saling bekerja sama mencapai tujuan yang sama dalam program. Hubungan baik ini tentu saja diharapkan bisa kontinyu dan muncul kolaborasi-kolaborasi baru.
Tips Lolos Program Dana Padanan
Banyaknya keuntungan yang ditawarkan program Dana Padanan menjadikan program ini layak diperjuangkan. Oleh sebab itu, mencari tahu apa saja tips lolos program Dana Padanan sangat penting sebagai bentuk persiapan.
Dikutip melalui salah satu konten yang diunggah di kanal YouTube LPPM UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta). Berikut beberapa tips yang memperbesar peluang menang program Dana Padanan:
1. Memilih Mitra yang Mumpuni
Tips yang pertama berkaitan dengan mitra yang diajak berkolaborasi. Mitra dalam program Dana Padanan bisa dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Instansi Pemerintah, atau Lembaga lainnya.
Mitra dalam program hibah ini bukan sekadar mitra yang namanya dicantumkan dalam proposal. Sebab, mitra wajib memberikan kontribusi dalam bentuk pendanaan, baik itu dalam bentuk dana tunai maupun natura (bahan baku penelitian).
Oleh sebab itu, mitra yang diajak berkolaborasi dalam program hibah ini sebaiknya yang mumpuni dan sudah bonafid (dapat dipercaya). Akan lebih baik jika mitra adalah perusahaan maupun lembaga berskala besar agar memenuhi kriteria dalam pembagian dana bantuan. Seperti dijelaskan sebelumnya, minimal perbandingan 1:1. Mitra tersebut pun tidak diperkenankan memberikan dana di bawah jumlah dari Kemendikbudristek.
2. Memperhatikan Kelengkapan Administrasi
Tips lolos program Dana Padanan yang kedua adalah memperhatikan kelengkapan administrasi. Pengajuan proposal usulan wajib melampirkan setidaknya 9 dokumen yang menjadi syarat administrasi program.
Sembilan dokumen tersebut beberapa sudah ditetapkan format, sehingga sudah ada template yang wajib digunakan dosen pengusul. Selain itu, ada beberapa catatan tambahan berkaitan dengan beberapa dokumen.
Misalnya untuk surat pernyataan Komitmen Mitra bersedia memberikan dana padanan. Jika mitra dalam program ini lebih dari satu, seluruh mitra wajib membuat surat pernyataan dan menandatangani di atas materai dan dibubuhi stempel/cap perusahaan/lembaga mitra.
Oleh sebab itu, dengan banyaknya dokumen yang perlu dilampirkan dan perlu ada stempel maupun syarat lainnya, Anda perlu teliti saat menyiapkan dan mengurus kelengkapannya karena satu dokumen yang terlewat bisa mengakibatkan gagal di seleksi administrasi.
3. Inovasi yang Diusulkan Masuk Tingkat Tinggi
Program Dana Padanan memang program hibah yang biasa, dalam artian sama seperti hibah lain dari pemerintah. Karena pendanaan dari pemerintah. program ini dijamin kredibel dan tentu bergengsi.
Peminat program ini tentu tinggi dan membuat persaingan ketat sehingga isi proposal usulan sebaiknya tidak biasa, melainkan mengikuti aturan dan tips dari peserta lolos dari tahun sebelumnya. Poin utamanya adalah pada inovasi yang diusulkan. Baik pada Skema A maupun Skema B sebaiknya mengusulkan inovasi yang memang luar biasa. Bisa dari dampaknya yang signifikan atau aspek lainnya.
Inovasi tingkat tinggi yang diusulkan dalam program ini menjadi nilai tambah yang memperkuat posisi proposal usulan. Oleh sebab itu, pertimbangkan hasil penelitian sebelumnya yang memang masuk kategori inovasi tingkat tinggi untuk diusulkan ke program ini.
4. Memiliki Rekam Jejak yang Relevan
Tips lolos program Dana Padanan yang keempat adalah dosen pengusul memiliki rekam jejak yang relevan. Rekam jejak di sini berkaitan dengan HAKI atau IPRs di SINTA. Dosen perlu memastikan sudah mengupdate IPRs yang dimiliki di SINTA. Sebab proses penilaian proposal usulan oleh asesor akan berbasis pada SINTA dan sumber lainnya.
Hapus data hak cipta atau IPR yang tidak sesuai, berikut Cara Menghapus IPR di SINTA.
Jika IPRs yang dimiliki dosen tidak relevan dengan inovasi yang diusulkan atau dicantumkan pada proposal, data pengusul bisa dipandang tidak sesuai dan tim Anda bisa gagal memenangkan hibah ini.
Oleh sebab itu, selain memilih inovasi tingkat tinggi. Dosen pengusul juga wajib memasukan inovasi tersebut sesuai dengan HAKI yang dimiliki. Baik itu paten, maupun jenis HAKI lain yang terupdate di SINTA.
5. Mitra Memiliki Rekam Jejak yang Sesuai
Tips lolos program Dana Padanan juga berkaitan dengan rekam jejak mitra yang sesuai. Rekam jejak di sini adalah reputasi dan riwayat dari mitra yang memang bisa dipercaya yang dibuktikan dengan bebas kasus dan legalitas (usaha) yang jelas.
Oleh sebab itu, dalam tips lain yang sudah dijelaskan memang perlu memilih mitra yang sudah bonafid. Tujuannya agar mitra tersebut punya komitmen mendukung program hibah yang memang fokus pada kegiatan kolaborasi.
Selain itu, mitra dalam program ini juga akan memberi bantuan pendanaan, baik itu berupa uang tunai maupun dalam bentuk bahan baku penelitian. Jadi, pastikan rekam jejak mitra terpercaya.
6. Memiliki Rekam Jejak Kolaborasi
Tips lolos program Dana Padanan berikutnya adalah memiliki rekam jejak kolaborasi sebagai nilai tambah. Meski dalam program ini tidak ada kewajiban dosen pengusul memiliki riwayat kolaborasi dengan mitra yang digandeng. Apabila sebelumnya memang pernah ada kolaborasi baik dalam penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat, hal tersebut akan menjadi nilai tambah.
Mengapa demikian? karena kolaborasi yang terjalin bisa kontinyu. Apalagi, program Dana Padanan diharapkan bisa mendukung kolaborasi antara PT dengan pihak eksternal. Kolaborasi ini diharapkan bisa terus berjalan meski program Dana Padanan sudah berakhir.
7. Terdapat Komitmen Pendanaan dari Mitra
Salah satu tips lolos program Dana Padanan sekaligus yang menjadi syarat program ini adalah komitmen dari mitra dalam pendanaan. Sumber pendanaan ini juga berasal dari mitra sehingga mitra diwajibkan memiliki komitmen untuk memberi pendanaan tersebut, baik itu dalam bentuk uang tunai maupun dalam bentuk bahan baku sesuai ketentuan. Komitmen ini dibuktikan dengan surat pernyataan tertulis.
Mitra diwajibkan membuat surat pernyataan dan menandatangani di atas materai dan dibubuhi stempel/cap perusahaan/lembaga. Dokumen ini yang juga menjadi salah satu syarat administrasi saat mengajukan proposal usulan.
8. RAB Sesuai Ketentuan Tentang Anggaran PDP
Tips berikutnya adalah berkaitan dengan penyusunan RAB. RAB ini akan masuk dalam proposal usulan dan harus sesuai dengan ketentuan tentang anggaran PDP sehingga penyusunannya harus sesuai ketentuan dan tidak asal-asalan.
Tim calon penyusul juga dianjurkan untuk menunjuk satu anggota tim pengusul yang secara khusus menyusun RAB. Kenapa? Sebab, menyusun RAB tidak bisa dilakukan bersama-sama karena bisa kehilangan fokus.
Semua post biaya dalam RAB harus dibuat dengan teliti dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Selain itu, RAB disusun di dalam Ms Excel atau program dengan fungsi sejenis. Dimana akan lebih efektif dan efisien jika formulatornya satu orang saja, bukan semua anggota tim.
9. Pengusul dari Berbagai Disiplin Ilmu dan dari Berbagai PT
Tips lolos program Dana Padanan selanjutnya adalah pengusul berasal dari berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai PT. Artinya, dosen pengusul yang menjadi anggota tim dengan satu orang ketua berasal dari berbagai bidang keilmuan.
Kolaborasi semacam ini akan menjadi nilai tambah di mata asesor sehingga kemungkinan lolos seleksi dan menjadi penerima program lebih tinggi. Oleh sebab itu, para dosen yang memenuhi syarat bisa memanfaatkan jaringan akademik yang luas untuk menyusun tim kolaborasi lintas bidang ilmu dan lintas PT.
Selain beberapa tips lolos program Dana Padanan tersebut, pastikan untuk membaca buku panduan untuk meminimalkan kesalahan dalam menyusun proposal usulan dan memilih mitra. Sebab, mitra yang dipilih wajib memenuhi syarat dan ketentuan tertentu.
Tak hanya itu, dosen pengusul pun sebaiknya banyak-banyak berdoa sehingga mendapat ketenangan hati dan bisa lebih mudah menyusun proposal yang baik dan benar. Ikhtiar lain pun perlu dilakukan untuk memaksimalkan hasil menjadi penerima Dana Padanan.
Jika memiliki pertanyaan, opini, maupun ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.