Informasi

Tingkatkan Kualitas Penelitian dengan Ethical Clearance

Yogyakarta – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan workshop dan sosialisasi Ethical Clearance (EC) pada Senin, (12/11) di Ruang Sidang Utama LPPM UNY. EC atau kelayakan etik dirasa perlu untuk penelitian di UNY. Acara yang dihadiri sebanyak 100 dosen peneliti di lingkungan UNY ini digagas oleh Pusat Penjaminan Mutu Penelitian LPPM UNY.

EC merupakan keterangan tertulis yang diberikan oleh komisi etik penelitian untuk riset yang melibatkan mahluk hidup yang menyatakan suatu proposal riset layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu. Dilain pihak persetujuan dari Komisi Etik Penelitian dalam suati riset sangat diperlukan dalam publikasi jurnal ilmiah nasional ataupun internasional.

”Di UNY memang belum memiliki Komisi Etik Penelitian/ Ethical Clearance, namun beberapa dosen peneliti UNY sudah menggunakan EC dalam penelitiannya,” papar Ketua Pusat Penjaminan Mutu Penelitian LPPM UNY Prof. Dr. Sri Atun seperti dikutip www.uny.ac.id.

Sekretaris LPPM UNY Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., AIFO. mengatakan perlukah UNY memiliki Ethical Clearance? Menurutnya, UNY sebagai Perguruan Tinggi yang berbasis kependidikan mempunyai sumberdaya yang besar dalam penelitian kependidikan maupun non kependidikan. Banyak dari penelitian pendidikan yang menggunakan manusia sebagai subjeknya, kebanyakan Ethical Clearance selama ini digunakan dalam penelitian bidang kedokteran dan kesehatan.

”LPPM UNY berkomitmen mendukung kebijakan UNY untuk meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi karya ilmiah. Salah satu jalan yang sudah ditempuh yakni dengan research group. Dilihat dari peluang dan sumber daya tersebut UNY sangat perlu Ethical Clearance guna menguatkan kualitas riset saat ini,” jelasnya.

Menurut Ketua Komisi Etik Penelitian Pra-Klinik LPPT-UGM Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, M.P., Ethical Clearance sudah biasa digunakan dalam penelitian bidang kedokteran hewan, dan banyak menghasilkan penelitian dan publikasi yang berkualitas. Dengan Ethical Clearance subjek penelitian dalam hal ini hewan mendapatkan perlindungan dan sesuai prinsip kesejahteraan hewan.

”Begitu juga untuk seorang peneliti dengan adanya Ethical Clearance memberi perlindungan kepada peneliti dan mempermudah dalam penerbitan jurnal nasional dan internasional terindeks,” ungkap Pudji.

Ia menambahkan, jika hewan saja diperlakukan begitu baiknya mestinya dengan adanya Ethical Clearance penelitian bidang sosial humaniora dengan manusia sebagai subjeknya dapat diterapkan dengan baik.

Redaksi

Redaksi

Recent Posts

8 Perbedaan Beasiswa BPI dan LPDP, Pilih Mana?

Pemerintah Indonesia diketahui menyelenggarakan sejumlah program beasiswa, diantaranya beasiswa LPDP dan BPI. Lalu, apa saja…

22 hours ago

Pelanggaran Etika Publikasi Ilmiah, Bentuk & Dampaknya

Memahami dan mematuhi etika publikasi adalah hal penting untuk semua dosen dan peneliti di Indonesia…

22 hours ago

Kisaran Gaji Dosen Honorer, Besaran dan Aturannya

Mencari informasi mengenai kisaran gaji dosen honorer di Indonesia tentu menarik untuk dilakukan. Mencari informasi…

23 hours ago

7 Perbedaan Dosen PNS dan Non PNS di Indonesia

Dosen yang mengajar di perguruan tinggi di Indonesia memiliki status yang beragam, secara garis besar…

1 day ago

Jenis Jurnal dalam Kewajiban Publikasi Dosen dan Angka Kreditnya

Dalam dunia akademik, dosen juga memiliki kewajiban melakukan publikasi ilmiah secara berkala. Salah satunya publikasi…

4 weeks ago

Daftar Jurnal Terindeks Copernicus April 2024 [Update]

Mengecek apa saja daftar jurnal terindeks Copernicus tentu sangatlah penting, khususnya bagi dosen yang ingin…

4 weeks ago