Strategi penting pengembangan karir dosen tentu menjadi bagian dari proses dosen dalam mencapai puncak karir akademik. Dimana dosen bisa membuktikan profesionalitasnya atas profesi dosen yang dipilih.
Strategi ini perlu dimiliki oleh dosen karena untuk mengemangkan karir akademik memang tidak mudah. Tidak sedikit dosen butuh waktu belasan tahun untuk naik satu tingkatan, bahkan ada yang sudah pensiun tapi belum sempat menjadi Guru Besar.
Supaya lebih semangat dalam menyusun dan menerapkan strategi penting pengembangan karir dosen. Maka dosen wajib paham dulu seberapa penting pengembangan karir bagi dirinya ketika berkarir di dunia akademik.
Karir akademik yang terus berkembang sebenarnya sangat penting bagi profesi apapun, tidak hanya dosen. Meskipun di profesi lain banyak yang memilih untuk tidak mengejar jabatan strategis di perusahaan tempatnya bekerja.
Hal ini bisa karena memang kesempatan kecil, lantaran jabatan tinggi hanya bisa diduduki oleh satu orang saja. Sementara dosen berbeda, semua bisa mengisi jabatan fungsional apapun dan bisa dilantik bersamaan. Sebab di satu kampus bisa punya banyak Guru Besar sekaligus.
Selain itu, dosen yang melek terhadap strategi penting pengembangan karir dosen juga bisa memetik banyak manfaat. Sebab jabfung bagi dosen memang punya andil cukup besar bagi karirnya. Berikut detail penjelasannya:
Mengembangkan karir akademik sangat penting bagi dosen karena sejalan dengan hal tersebut dosen akan terus mengembangkan diri. Misalnya dosen melaksanakan penelitian maka keterampilan dalam meneliti akan terus berkembang.
Begitu juga dengan proses melaksanakan tugas-tugas lain yang nantinya menjadi syarat untuk bisa naik jabatan fungsional. Semakin tinggi jabatan yang dipangku dosen semakin beragam ilmu pengetahuan dan keterampilan akademik yang dikuasai.
Mengembangkan karir akademik dosen dengan strategi penting pengembangan karir dosen pada dasarnya juga mensejahterakan dosen itu sendiri. Semakin tinggi jabatan fungsionalnya semakin beragam sumber pemasukan yang dimiliki.
Pertama dari tunjangan sertifikat, kemudian disusul tunjangan kehormatan ketika sudah menjadi Guru Besar. Belum lagi jika menjabat jabatan struktural seperti Rektor maupun Wakil Rektor, maka akan menerima tunjangan tambahan sebesar Rp 5 juta per bulan.
Dosen dengan jabatan fungsional bisa memaksimalkan akademik branding. Sebagai contoh, dosen yang mulai aktif di media sosial maka dengan jabfung tinggi dijamin tidak akan ragu mempublikasikannya.
Hal ini bisa sekaligus menginformasikan kepada para pengikut jika sudah membuktikan profesionalisme sebagai dosen. Sama halnya ketika diundang menjadi pembicara, dosen bisa memperkenalkan diri dan menjelaskan jabfung yang dipangku. Tentu lebih terasa bergengsi dan meningkatkan kepercayaan publik.
Manfaat lain dari pengembangan karir akademik dosen adalah bisa memberi manfaat lebih kepada institusi. Sebab ketika menjadi Guru Besar maka bisa membantu institusi mendapatkan akreditasi tinggi sehingga bisa lebih maju.
Harus diakui bahwa dengan berhasil melakukan pencapaian pada karir akan memberikan rasa bangga. Hal ini juga berlaku untuk para dosen, apalagi untuk naik jabfung prosesnya tidak mudah.
Maka untuk bisa merasa bangga terhadap pencapaian pribadi dan bangga dengan profesi yang dipilih. Sebaiknya dosen fokus mengembangkan karir akademik yang dimiliki.
Baca Juga:
Syarat Dosen Pembimbing Skripsi
Dengan berbagai manfaat dari kepemilikan jabfung tinggi tersebut, maka tidak ada alasan bagi dosen untuk tidak berusaha mengembangkan karir akademiknya. Memang akan susah, dan sekalipun bisa menjadi Lektor Kepala dan Guru Besar.
Perjuangan dosen tidak bisa berhenti, sebab tugas-tugas dosen semakin kompleks dan wajib ditunaikan. Belum lagi dengan adanya fakta dimana dosen mendapatkan kewajiban untuk membayar pajak dari gaji dan tunjangan yang diperoleh.
Banyak dosen yang memilih mundur menjadi Lektor Kepala dan Guru Besar, karena merasa gaji belum seberapa tapi sudah kena pajak dalam persentase yang lumayan. Padahal, dosen sejatinya adalah pembelajar dan dituntut profesional.
Adapun pajak, tentu menjadi bukti bahwa dosen adalah warga negara yang baik dan taat aturan. Sekaligus menghendaki pembangunan di tanah air bisa maksimal dan berjalan lancar.
Selain itu, dosen masih bisa mencari sumber pemasukan tambahan yang tidak kena pajak. Belum lagi dengan berbagai manfaat akademik yang didapatkan dosen jika berhasil menjadi Guru Besar. Maka silahkan menerapkan strategi penting pengembangan karir dosen berikut:
Strategi pertama yang bisa diterapkan dosen dalam mengembangkan karir akademiknya adalah dengan aktif bertanya. Seperti pepatah, malu bertanya sesat di jalan. Dosen yang cenderung diam rentan salah jalan dalam mengembangkan karir.
Apalagi aturan atau kebijakan dalam dunia dosen sendiri mudah sekali berubah dan diubah oleh pemerintah. Sehingga dosen harus rajin bertanya agar update informasi dan aturan terkini supaya tidak tersesat dan segera sampai ke puncak karir.
Idealnya harus bertanya ke siapa? Bisa ke siapa saja, pertama ke dose lain yang lebih senior atau bisa juga ke dosen satu angkatan untuk sharing informasi. Kedua, tentunya dengan Tim PAK yang mendalami pengembangan karir para dosen.
Strategi penting pengembangan karir dosen tidak bisa terlepas dari pemahaman tentang alur administrasi. Jadi, dalam mengajukan kenaikan jabatan fungsional dosen harus paham bagaimana tahapan administrasinya.
Mulai dari syarat kelengkapan administrasi, alur pengajuan, proses penilaian, sampai SK diputuskan untuk naik jabfung atau sebaliknya karena dinilai belum memenuhi syarat. Sehingga dosen perlu mempelajari aspek ini untuk meminimalkan kekeliruan.
Dosen juga memiliki kewajiban untuk membaca dan memahami isi PO PAK yang menjadi panduan dalam mengembangkan karir akademik dosen, Dalam PO PAK disebutkan detail persyaratan yang harus dipenuhi.
Syarat ini perlu diketahui tidak hanya sekedar angka kredit saja melainkan juga unsur-unsur penyusunnya. Dimana wajib seimbang antara tugas pokok dengan tugas penunjang dan tugas tambahan. Tugas pokok pun harus seimbang satu sama lain.
Jika membahas mengenai strategi penting pengembangan karir dosen maka akan memasukan manajemen waktu ke dalamnya. Manajemen waktu penting untuk dikuasai dosen karena diketahui punya daftar tugas sangat panjang.
Kadang kala tugas satu belum selesai sudah dikejar tugas lainnya, baru selesai tugas satu tugas berikutnya sudah menanti. Begitu seterusnya dan tanpa manajemen waktu yang baik dijamin kewalahan.
Sehingga akan ada banyak tugas yang terbengkalai, dosen kemudian tidak memenuhi BKD dan tidak bisa memaksimalkan pengembangan karir akademik. Oleh sebab itu, dosen harus paham bagaimana mengatur waktu dan menjadi pribadi yang disiplin agar semua tugas bisa diselesaikan.
Dengan menerapkan sejumlah strategi penting pengembangan karir dosen tersebut, maka proses pengembangan karir bisa lebih mudah. Selain itu bisa memberi efisiensi waktu dan memperbesar peluang bisa menjadi Guru Besar sebelum menginjak usia kepala enam.
Artikel Terkait:
11 Cara Mengajar Dosen yang Baik
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…