Ibu Solehatin, S. Kom., M.Kom merupakan nama lengkap dari Ibu Solehatin, yang tercatat sebagai penerima penghargaan sebagai The Best Paper dari Universitas Ciputra. Selain itu juga pernah menerima Dana Hibah dari Dikti di tahun 2019 dan juga tahun 2020.
Ibu Solehatin sendiri disibukan dengan kegiatan sebagai dosen, dan selain aktif mengajar juga menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya. Sebagai salah satu dosen dengan sekian prestasi, bu Solehatin tentu menjadi sosok yang patut dikenal lebih dalam.
Dosen di bidang teknologi dan komputer ini terlahir dari keluarga yang sederhana. Menariknya, bu Solehatin tidak berasal dari keluarga pendidik sebab tidak ada anggota keluarga yang memutuskan menjadi pendidik.
Baik itu kedua orang tuanya, maupun saudara-saudaranya di rumah. Bu Solehatin menyebutkan bahwa saudaranya ada yang menjadi tenaga kesehatan, karyawan di perbankan, dan ada juga yang memutuskan menjadi wiraswasta.
Keberagaman ini membuat bu Solehatin akrab dengan perbedaan, dan berusaha fokus untuk mencapai tujuan dari bidang yang digelutinya. Keluarga juga memberi bekal terbaik bagi dirinya, karena sejak kecil diajarkan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan pekerja keras.
Semua saudara, termasuk juga dirinya sendiri bisa sampai di titik tertinggi di bidang yang dipilih masing-masing. Tidak terlepas dari bekal hidup tersebut, dimana selalu berusaha bekerja secara maksimal. Sekaligus mendapatkan kemudahan berkat doa dari kedua orang tua dan orang sekitar.
Baca juga : Rika Nugraha, Menjadi Dosen Untuk Melestarikan Budaya Lokal Kuningan
Dosen komputer satu ini kali pertama mengajar di tahun 2008, tepat ketika menyelesaikan studi S1 Teknik Informatika. Setelah lulus dirinya kemudian mengajar, dan mendapatkan kepuasan tersendiri yang kemudian tetap berlangsung sampai sekarang.
Dirinya menerangkan bahwa sebelum lulus S1, sempat kuliah D3 mengambil jurusan Manajemen Informatika di Stikom PGRI Banyuwangi. Lulus D3 tersebut di tahun 2005, dan kemudian memutuskan untuk melanjutkan studi di jenjang S1 dan mengambil jurusan Teknik Informatika.
Memasuki tahun 2010, bu Solehatin kemudian memutuskan untuk melanjutkan studi magister. Sehingga bisa mendapatkan gelar S2 dan bisa menjadi dosen profesional, yang tentu akan dilakukan oleh setiap dosen di tanah air.
Proses meraih pendidikan tinggi ini kemudian mengantarkan dirinya untuk fokus menjadi tenaga pendidik. Menurutnya, menjadi dosen adalah profesi yang mulia. Sebab senantiasa ikut berkontribusi untuk mengentaskan generasi penerus bangsa yang lebih berguna.
Lewat ilmu yang disampaikan oleh dosen, para mahasiswa sebagai generasi bangsa ini berkesempatan untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Sehingga ketika sudah lulus dari pendidikan tinggi, bisa ikut berkontribusi demi kemajuan bangsa dan negara.
Melalui alasan inilah, bu Solehatin kemudian memilih fokus untuk menjadi dosen dan giat menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui tujuan tersebut, dirinya sudah melakukan sejumlah penelitian.
Beberapa diantaranya dilakukan dengan bantuan program dana hibah dari Dikti, sebab di tahun 2019 dan 2020 berhasil mendapatkan program dana hibah. Selain itu, upaya lain dalam penerapan Tri Dharma juga dilakukan dengan menyusun buku hasil penelitian.
Baca juga : Perjalanan Karir Seorang Dr. Mahmud Arif Menjadi Dosen
Baca juga : Perjuangan Dr. Mahmud Arif Untuk Survive Menjadi Dosen Profesional
Aktif mengajar sejak 2008 sampai sekarang di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Banyuwangi untuk program studi Manajemen Informatika. Selama satu dekade lebih dalam mengajar, tentunya bu Solehatin memiliki banyak pengalaman menarik.
Diakuinya, bahwa menekuni profesi dosen memang menekuni profesi yang kaya warna. Dikatakan demikian karena di profesi ini mampu memberikan banyak pengalaman. Tidak sedikit pengalaman suka didapatkan, dan begitu juga dengan pengalaman dukanya.
Dirinya menyampaikan bahwa sangat menyukai setiap pengalaman yang didapatkan. Sebab lewat profesi dosen inilah, dirinya bisa membantu mahasiswa melakukan kegiatan penelitian. Sekaligus membagikan ilmu pengetahuan yang bisa dimanfaatkan setiap mahasiswa secara luas.
Melihat mahasiswa yang dibimbingnya bisa sukses adalah suatu kebanggaan tersendiri. Meskipun di tengah menekuni profesi dosen, dirinya juga dihadapkan pada pengalaman kurang mengenakan. Yakni ketika gagal memberikan ilmu kepada mahasiswa.
Hal tersebut dianggapnya sebagai tantangan, dan akan dihadapi oleh semua dosen. Sebab tantangan utama dosen di Indonesia bahkan dunia, adalah mampu mencetak mahasiswa yang memiliki skill dan juga potensi yang berguna bagi dirinya sekaligus bagi bangsa dan negara.
Sehingga dengan segala suka dan duka selama mengajar, bu Solehatin mengaku ikhlas dan menikmatinya dengan hati yang tulus. Sebab dibalik perjuangan tersebut, ada banyak kebahagiaan didapatkan. Tidak hanya kebahagiaan dirinya namun juga para mahasiswa beserta orang tua mereka.
Baca juga : Perjalanan Karir Dr. Muhammad Natsir Dalam Menekuni Profesi Dosen
Selain disibukan dengan kegiatan mengajar, dan juga rutin melakukan penelitian. Bu Solehatin juga berupaya untuk produktif dalam kegiatan menulis. Sebab menjadi salah satu tugas pokok dari seorang dosen, yang tentu menjadi bentuk implementasi terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sampai saat ini, bu Solehatin sudah berhasil mencetak dan mempublikasikan 2 judul buku. Proses menyusunnya panjang, karena setelah selesai disusun perlu dilakukan tahap evaluasi untuk mematangkan isi dari buku hasil penelitian tersebut.
Dua judul buku yang berhasil disusunnya, diakuinya selesai antara 1 sampai 2 tahun. Prosesnya memang diakui panjang karena ada sekian tahapan yang harus dilalui. Selain itu di tengah proses penyusunan buku hasil penelitian juga disibukkan dengan kegiatan penelitian baru.
Tidak masalah harus memakan waktu lama dalam proses penyusunan, karena kuncinya tentu saja untuk memastikan isi buku yang ditulis memang berkualitas. Supaya ketika dipublikasikan bisa memberikan manfaat besar bagi pembacanya.
Bu Solehatin juga menjelaskan bahwa buku-buku yang ditulisnya secara umum ditujukan untuk kalangan mahasiswa. Sekaligus sangat bisa dibaca oleh masyarakat umum yang memang berkepentingan, atau membutuhkan ilmu yang dipaparkan di dalam buku tersebut.
Kedepannya, Bu Solehatin berharap bisa mendapatkan program dana hibah kembali sebagai upaya untuk terus melaksanakan Tri Dharma. Yakni melalui kegiatan penelitian yang kontinyu dan tidak terputus.
Penelitian tersebut kemudian akan membantu dirinya mencetak buku-buku lebih banyak. Baik yang memaparkan hasil penelitian yang dilakukan, maupun mengambil hasil tersebut untuk dipaparkan secara lebih umum. Sehingga bisa dibaca oleh masyarakat luas diluar kalangan akademisi.
Penelitian yang dilakukan, nantinya juga bisa mendorong mahasiswa untuk ikut terlibat di dalamnya. Sehingga mahasiswa yang bersangkutan memiliki pengalaman untuk melakukan penelitian.
Sebab setelah lulus tidak tertutup kemungkinan mereka akan menjadi peneliti maupun menjadi dosen seperti dirinya, yang tentu aktif dalam melakukan kegiatan penelitian. Mengingat kegiatan satu ini masuk ke dalam tugas dan tanggung jawab seorang dosen.
Bu Solehatin juga berharap, dengan semakin banyak kegiatan penelitian yang dilakukan. Maka hasil penelitian ini dapat mendorong perkembangan dunia pendidikan di tanah air, sehingga bisa lebih baik dan terus membaik dari tahun ke tahun.
Semangat bu Solehatin mengajar sama tingginya dengan semangat melakukan penelitian dan menulis buku referensi hasil penelitian. Sebab semuanya menjadi upaya dirinya untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…