Melakukan sinkronisasi SINTA tentu menjadi agenda rutin dan wajib dilakukan oleh para dosen di Indonesia. SINTA sendiri merupakan laman yang menjadi pusat riwayat publikasi ilmiah dosen di seluruh Indonesia.
Laman SINTA kemudian terhubung dengan sejumlah database indeksasi seperti Scopus, Google Scholar, dan lainnya. Sehingga hanya mengunjungi SINTA maka seluruh kinerja publikasi ilmiah dosen bisa diketahui. Lalu, seberapa penting sinkronisasi data di laman SINTA ini?
Daftar Isi
ToggleUpdate dan Sinkronisasi Akun SINTA
SINTA memiliki kepanjangan Science and Technology Index. Melalui kepanjangan ini maka bisa dipahami bahwa SINTA adalah sebuah database yang mengindeks seluruh publikasi ilmiah yang dilakukan para dosen dan peneliti profesional.
Laman SINTA bisa digunakan akademisi untuk mencari jurnal nasional dan internasional yang kredibel sebagai media publikasi maupun dijadikan referensi ilmiah. Tak hanya itu, SINTA juga bisa menjadi media untuk mengenal profil sampai kinerja dosen dan peneliti.
Laman SINTA terhubung dengan sejumlah database kredibel dan bereputasi, sehingga seluruh publikasi ilmiah para dosen bisa ditelusuri disini. Supaya publikasi ilmiah terkini masuk ke SINTA, maka dosen perlu melakukan sinkronisasi SINTA.
Sinkronisasi ini perlu dilakukan berkala, terutama saat dosen sudah menyelesaikan proses publikasi ilmiah. Baik itu prosiding, jurnal nasional, jurnal internasional, maupun publikasi ilmiah dalam bentuk lainnya.
Selain itu, semakin update akun SINTA dosen maka semakin tinggi skor SINTA yang diraih. Sehingga memudahkan pihak-pihak terkait mengetahui kinerja terbaru Anda di dunia akademik sekaligus membuka peluang mendapat penilaian tinggi dan positif.
Apa Saja yang Harus Disinkronisasi?
Lalu, apa saja yang perlu disinkronisasikan dalam proses sinkronisasi SINTA? Dikutip melalui Webinar Dosen Indonesia – Siap Hibah 2024 Untuk Dosen Pemula yang diselenggarakan oleh Dunia Dosen.
Rizka Henny Maya Meutia selalu narasumber utama dalam webinar tersebut menjelaskan ada beberapa aspek perlu disinkronisasikan di akun SINTA masing-masing dosen, antara lain:
1. Akun DJKI
Aspek pertama yang perlu disinkronisasikan atau dihubungkan dengan akun SINTA milik dosen adalah akun di DJKI. DJKI akan mencatat seluruh hak cipta maupun hak kekayaan industri seperti paten yang dihasilkan dosen dan sudah terdaftar.
Namun, akun di DJKI ini sebaiknya memakai akun lembaga atau akun perguruan tinggi yang menjadi homebase Anda. Tujuannya agar lebih profesional dan mendapat penilaian positif serta maksimal dari asesor suatu program hibah.
2. Akun PDDikti
Akun kedua yang harus disinkronisasikan dengan akun SINTA milik dosen adalah akun PDDikti. PDDikti akan memuat identitas dosen dan statusnya di pendidikan tinggi. Apakah dosen aktif atau tidak, sedang tugas belajar atau tidak, dll.
Pastikan akun dosen di PDDikti sudah update. Misalnya, ketika dosen sudah menyelesaikan studi S3 maka minta operator kampus untuk segera update. Tujuannya agar bisa segera melakukan sinkronisasi SINTA dan data terkini dosen sudah update.
3. Akun BIMA
Selanjutnya adalah akun BIMA. Laman BIMA ditujukan bagi dosen untuk update informasi program hibah dan pendaftaran proposal usulan. Akun ini wajib disinkronisasikan ke akun SINTA milik dosen.
4. Akun RAMA
Berikutnya adalah akun RAMA yang juga wajib disinkronisasikan ke akun SINTA milik dosen. Akun RAMA akan berisi histori karya tulis ilmiah dosen di perguruan tinggi. Mulai dari skripsi, tesis, dan disertasi yang tentu akan melengkapi profil dosen di SINTA.
5. Akun ARJUNA
Kelima adalah sinkronisasi SINTA dosen dengan ARJUNA. ARJUNA adalah laman yang dikelola lembaga yang diberi wewenang pemerintah melakukan proses akreditasi ke pengelola jurnal ilmiah.
Dosen diharapkan melakukan publikasi ke jurnal nasional yang sudah terakreditasi oleh ARJUNA. Hasil akreditasi akan ikut menentukan tingkatan skor SINTA. Sehingga wajib disinkronisasikan.
6. Akun GARUDA
Dosen yang melakukan publikasi ilmiah juga perlu memiliki akun di laman GARUDA dan selanjutnya disinkronisasikan dengan akun SINTA. Sehingga seluruh publikasi dosen yang terindeks di GARUDA juga ikut terbaca di SINTA.
7. Akun Google Scholar
Google Scholar juga menjadi media publikasi ilmiah para dosen dan peneliti. Akun di GS wajib disinkronisasikan ke akun SINTA milik dosen. Sehingga seluruh publikasi di GS ikut terbaca dan update di SINTA.
8. Akun Web of Science
Dosen juga wajib menghubungkan akun SINTA dengan akun di Web of Science. Sehingga publikasi dosen di jurnal internasional bereputasi yang terindeks di WoS ini juga ikut terbaca di akun SINTA milik dosen.
9. Akun Scopus
Selanjutnya adalah menghubungkan akun SINTA dosen dengan akun Scopus. Tujuannya sama, yakni memastikan publikasi dosen yang terindeks ke Scopus sudah terbaca di akun SINTA.
10. Akun Perpusnas
Terakhir adalah sinkronisasi SINTA ke akun Perpusnas milik dosen atau institusi yang menaunginya. Tujuannya agar publikasi ilmiah dosen dalam bentuk buku bisa terbaca di SINTA dan memudahkan pengecekan histori publikasi ilmiah.
Pahami lebih lanjut mengenai Sinta Score:
- SINTA Score Overall: Perhitungan dan Ketentuan pada Hibah Dikti
- 8 Cara Menaikkan SINTA Score dengan Cepat dan Tepat
Pentingnya Update dan Sinkronisasi SINTA bagi Dosen
Update profil SINTA dosen atau proses sinkronisasi ini diharapkan bisa dilakukan rutin. Terutama jika baru saja menyelesaikan proses publikasi. Misalnya ada artikel ilmiah Anda sudah terpublikasi dan terindeks ke Scopus atau mungkin di WoS.
Maka wajib segera melakukan sinkronisasi SINTA agar publikasi terbaru tersebut ikut masuk ke profil SINTA Anda. Hal ini penting untuk dilakukan berkala agar profil SINTA selalu update.
Sebab memiliki sejumlah arti penting atau manfaat bagi dosen, dikutip dari kanal YouTube LPPM UNJANI berikut arti penting sinkronisasi tersebut:
1. Penilaian Hibah Dikti
Arti penting pertama kenapa dosen perlu rajin melakukan sinkronisasi data di SINTA adalah untuk mengoptimalkan penilaian hibah Dikti. Dalam program hibah, proposal usulan yang dinilai asesor tak hanya dinilai isinya.
Melainkan juga latar belakang dan kinerja dari penyusun proposal tersebut, baik ketua pengusul maupun anggota. Pihak asesor biasanya akan menelusuri riwayat penelitian dan publikasi ilmiah para pengusul, terutama ketua pengusul.
Jika riwayat publikasi ilmiah dosen tersebut sesuai dengan bidang keilmuan dan terbilang produktif. Maka hasil penilaian asesor menjadi baik, hal ini akan memperbesar peluang proposal usulan lolos ke tahap berikutnya.
2. Penilaian untuk Penghargaan
Arti penting kedua dari sinkronisasi SINTA bagi para dosen di Indonesia adalah mengoptimalkan penilaian kinerja dosen untuk program penghargaan. Misalnya program Anugerah Academic Leader.
Dalam program ini, para tim penilai akan mengecek atau melihat kinerja dosen tersebut dalam menjalankan kewajiban akademik. Dimana paling mudah adalah mengecek melalui SINTA yang sudah terhubung dengan seluruh akun akademik dosen.
Jadi, sinkronisasi di laman SINTA membantu mengupdate kinerja terbaru dosen melalui situs atau platform lain. Hal ini akan memberi penilaian tinggi dari tim penilai karena Anda terbukti produktif dan profesional menjalankan kewajiban akademik, sehingga dipandang layak mendapatkan penghargaan.
3. Membantu Institusi Meningkatkan Klaster
Arti penting sinkronisasi data SINTA milik dosen yang ketiga adalah membantu institusi yang menjadi homebase untuk meningkatkan klasterisasi. Jadi, dengan skor SINTA yang tinggi maka akan meningkatkan reputasi institusi.
Dalam proses penilaian klasterisasi, seluruh aspek penilaian berpusat di SINTA. Sehingga kinerja penelitian yang optimal dari para dosen akan mendorong institusi mendapat nilai tinggi. Hal ini akan membuat klaster PT ikut naik dari sebelumnya.
4. Mendapat Tawaran Kerjasama
Dosen yang update berkala profil SINTA akan memudahkan pihak lain melakukan pengecekan riwayat kinerja akademik. Tidak tertutup kemungkinan Anda dipandang layak diajak berkolaborasi, misalnya penelitian kolaborasi karena produktif meneliti.
5. Mendapat Kesempatan Menjadi Asesor
Arti penting kelima dari pembaharuan profil SINTA dosen adalah mendapat kesempatan menjadi asesor. Dalam proses seleksi asesor, akan ikut dinilai juga skor SINTA yang diraih.
Semakin tinggi skornya semakin memenuhi kualifikasi menjadi asesor. Dimana skor SINTA ini juga dipengaruhi kinerja tri dharma dosen, maka wajib di update berkala agar up to date dan skor SINTA terus naik.
6. Mendapat Tawaran Menjadi Narasumber
Arti penting keenam dari sinkronisasi data dosen di SINTA adalah membuka peluang menerima tawaran menjadi narasumber. Dosen yang aktif dan produktif melakukan aktivitas tri dharma akan dipandang layak dijadikan narasumber seminar, webinar, sampai workshop.
7. Mendapatkan Pengakuan
Terakhir, dengan pemutakhiran data SINTA secara berkala maka dosen bisa mendapat skor SINTA tinggi. Skor ini adalah bagian dari membangun reputasi positif di hadapan banyak orang. Sehingga mendapat pengakuan sebagai dosen profesional dan bertanggung jawab.
Cara Sinkronisasi Sinta
Lalu, bagaimana cara sinkronisasi SINTA tersebut? SINTA ini berbentuk laman yang artinya proses sinkronisasi dilakukan secara online. Jika masih bingung dengan tata cara sinkronisasi seluruh akun yang dijelaskan sebelumnya. Maka berikut cara melakukan sinkronisasi SINTA:
- Buka browser di perangkat elektronik Anda, dan buka laman SINTA di https://sinta.kemdikbud.go.id/.
- Silakan klik menu “Login”. Baru kemudian masukan username dan password yang terdaftar.
- Setelah berhasil login, silakan arahkan kursor ke bagian pojok kanan atas, yakni pada nama Anda dan klik “My Profil”.
- Pada dashboard, silakan lihat di bagian kiri layar perangkat. Lalu, klik “My SINTA”. Maka beberapa daftar akun yang perlu disinkronisasikan akan muncul.
- Klik satu per satu, bisa dimulai dari paling atas, yakni “Publications Scopus”. Supaya tidak ada data yang terlewat untuk disinkronisasikan.
- Jika Anda klik pilihan “Publications Scopus” maka klik tombol hijau dengan keterangan “Request Synchronization”.
- Sebuah kotak pop up akan muncul, dan silahkan klik tombol “Yes Send Request”. Lakukan hal serupa untuk sinkronisasi SINTA dengan akun lain. Baik itu Google Scholar, WoS, dan sebagainya.
Sebagai catatan tambahan, saat Anda melakukan sinkronisasi SINTA dengan akun Scopus, pastikan ID Scopus sudah sesuai. Silakan kunjungi laman Scopus dan ketik nama Anda di menu “Author”.
Klik nama Anda dari hasil pencarian di Scopus dan cek ID Scopus sudah sama dengan di SINTA atau belum. Jika sudah maka tinggal proses request sinkronisasi data. Jika belum, maka wajib di update dulu agar sesuai dan update sampai publikasi terakhir.
Mau mendapatkan tutorial lebih detail cara update SINTA? Mulai dari artikel berikut ini:
- Cara Sinkronisasi SINTA dengan Google Scholar
- Cara Sinkronisasi SINTA dengan Garuda
- Tata Cara Menghapus Publikasi, Buku, dan IPR di SINTA
Itulah tata cara sinkronisasi SINTA dengan sejumlah akun penting berkaitan dengan kinerja dosen di dunia akademik. Sinkronisasi ini membantu dosen membangun portofolio lengkap dan terupdate di SINTA. Sehingga memudahkan penilaian pihak asesor.
Semakin terupdate profil SINTA Anda, maka semakin mudah mengetahui kapan terakhir Anda melakukan publikasi. Sehingga dipandang sebagai dosen produktif dalam melaksanakan aktivitas tri dharma. Sinkronisasi ini perlu dilakukan berkala agar profil selalu up to date.
Jika ada yang ingin ditanyakan terkait topik di artikel ini, maka jangan ragu membuka diskusi dengan menuliskannya di kolom komentar. Bagikan juga artikel ini ke kolega Anda untuk sama-sama memetik manfaatnya dengan klik tombol Share di bagian bawah.