Bagi siapa saja yang ingin mengikuti seleksi beasiswa LPDP tahun 2023 maka wajib mempersiapkan diri mengikuti seleksi bakat skolastik LPDP. Seperti yang diketahui, seleksi penerima beasiswa LPDP terdapat tiga tahap.
Dimulai dari seleksi administrasi, disusul seleksi bakat skolastik dan ditutup dengan seleksi substansi. Jika ingin menjadi penerima beasiswa bergengsi ini, maka wajib lulus di semua tahapan tersebut. Lalu, apa itu seleksi bakat skolastik?
Dalam bahasa Inggris, seleksi bakat skolastik LPDP dikenal dengan istilah scholastic aptitude test. Secara umum, seleksi bakat skolastik adalah sebuah tes yang bertujuan mengetahui kognitif dan intelegensinya secara umum.
Tak hanya itu, kabarnya tes jenis ini juga digunakan untuk mengetahui minat dan bakat seseorang terhadap suatu bidang keilmuan. Kenapa tes ini masuk dalam tahap seleksi beasiswa LPDP?
Rupanya pihak penyelenggara LPDP ingin memastikan apakah kemampuan akademik yang dilihat dari hasil kemampuan kognitif dan intelegensi kandidat sesuai dengan program studi yang diambil. Begitu juga dengan minat dan bakatnya.
Hasil tes seleksi bakat skolastik LPDP diharapkan bisa memberi kesempatan bagi kandidat yang memang cocok dengan program studi yang diambil. Hal ini akan membantu penerima beasiswa bisa kuliah dengan nyaman karena sesuai kemampuan akademik, minat, dan bakat yang dimiliki.
Secara umum, seleksi bakat skolastik di dalam beasiswa LPDP berbentuk soal tertulis yang terdiri dari tiga kategori soal. Yaitu:
Penalaran verbal pada dasarnya akan memberi para kandidat soal-soal yang mengukur kemampuan bahasa dan bagaimana kemampuannya dalam memahami soal dalam bentuk bahasa tersebut.
Artinya, kandidat dalam tes bakat skolastik LPDP akan mendapatkan soal dalam bentuk teks panjang. Seperti soal dalam ujian bahasa Indonesia. Kemudian akan diberi pertanyaan.
Sehingga dibutuhkan kemampuan penalaran untuk memahami isi teks pada soal. Tingkat kesulitan biasanya dinaikkan, misalnya dengan memberikan soal berbentuk teks yang panjang dan berbelit.
Contoh soal : Sinonim
Tes kedua adalah tes penalaran numerik, sesuai namanya tes ini untuk mengukur kemampuan berhitung dalam bentuk angka dan membutuhkan penalaran. Karakter soalnya adalah dalam bentuk deret hitung, aritmatika, logika bilangan, dan lain-lain.
Bentuk soalnya akan sangat mirip dengan tes TIU dalam seleksi CPNS, UTBK, dan lain-lain. Bagi kandidat yang pernah mengikuti seleksi CPNS maka akan akrab dan paham betul bentuk soal dalam penalaran numerik di bakat skolastik.
Contoh soal:
Terakhir adalah tes penalaran masalah, yaitu tes tertulis yang berupa soal berisi masalah dan peserta tes diminta untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Sehingga dibutuhkan logika berpikir untuk menyelesaikan masalah dalam soal.
Contoh soal:
SMP AL IKHLAS akan membangun lapangan basket. Padahal sudah tidak ada lagi lahan kosong di SMP AL IKHLAS. Satu-satunya tempat yang dimungkinkan menjadi lapangan basket adalah taman sekolah. Taman itu letaknya di depan deretan kelas.Oleh para siswa, taman itu dijadikan tempat bersantai saat istirahat tiba.Guru-guru dan siswa juga seringkali melakukan kegiatan pembelajaran di sana. Kepala sekolah telah memutuskan untuk mengubah taman itu menjadi lapangan basket tanpa pertimbangan dari guru dan siswa.
Kritikan yang tepat terhadap sikap kepala sekolah adalah …
a. Kepala sekolah perlu mengadakan pembicaraan dengan siswa dan guru mengenai rencana pengubahan taman sekolah menjadi lapangan basket.
b. Lapangan basket juga sangat diperlukan ada baiknya taman sekolah diubah menjadi lapangan basket namun harus ditentukan waktu yang tepat.
c. Kepala sekolah perlu mempertimbangkan keputusan yang diambilnya.
d. Kepala sekolah perlu melakukan pembicaraan dengan guru dan siswa mengenai taman sekolah.
e. Kegiatan pembelajaran sering dilakukan oleh guru dan siswa
Artikel lainnya seputar LPDP ini wajib kamu baca sebelum mendaftar.
Syarat TOEFL LPDP 2023, Jangan Asal Ikut Tes!
Contoh Essay LPDP, Perhatikan Ketentuannya Agar Tidak Keliru
Pahami Cara Mendapatkan LOA Dalam Negeri Sebelum Mendaftar Beasiswa
Dari penjelasan mengenai definisi dan jenis tes di dalam seleksi bakat skolastik LPDP. Mungkin akan merasa tes jenis ini tidak berbeda jauh dengan TPA (Tes Potensi Akademik). Sebab tetap memiliki soal-soal serupa.
Namun, apakah benar keduanya sama? Sebab beberapa peserta seleksi beasiswa LPDP dalam mempersiapkan diri menghadapi tes bakat skolastik. Diketahui mempelajari dan latihan soal dengan mengerjakan soal TPA.
Jadi, baik tes bakat skolastik di dalam LPDP maupun TPS memang memiliki beberapa persamaan. Namun, keduanya ternyata jauh berbeda dan setidaknya ada dua hal yang membedakannya. Yaitu:
Perbedaan pertama adalah dari segi fungsi tes. Tes bakat skolastik adalah tes yang fungsinya untuk mengetahui kemampuan kognitif, cara berpikir, minat, dan bakat seseorang.
Sementara tes jenis TPA berfungsi untuk mengukur tingkat kecerdasan intelektual seseorang. TPA juga diketahui masih menjadi bagian dari psikotes yang umum digunakan untuk rekrutmen karyawan, termasuk seleksi CPNS dan pegawai BUMN.
Perbedaan kedua antara TPA dengan seleksi bakat skolastik LPDP adalah pada bentuk soal tes. TPA memiliki empat bentuk soal yaitu soal tes verbal, tes angka, tes spasial dan gambar, dan tes logika.
Sementara pada tes skolastik diketahui memiliki bentuk soal tes penalaran numerik, penalaran verbal, dan penalaran masalah. Meskipun soal tertentu memiliki bentuk sama seperti TPA, hal ini lumrah.
Sebab di satu sisi keduanya memang untuk mengukur kemampuan akademik seseorang. Sehingga tidak heran jika akan dijumpai beberapa bentuk soal yang mirip. Namun, bakat skolastik lebih sederhana karena tidak ada soal gambar.
Pada program beasiswa LPDP tahun 2023, dimana gelombang pertama dibuka pendaftarannya pada 25 Januari 2023 kemarin. Jadwal seleksi bakat skolastik LPDP dijadwalkan pada bulan April 2023. Sedangkan di gelombang kedua adalah bulan September 2023.
Soal di dalam seleksi bakat skolastik LPDP biasanya terdiri dari 60 soal dengan 30 soal penalaran numerik, 30 soal penalaran verbal, dan 30 soal penalaran masalah. Memperbesar peluang lolos, silahkan menerapkan tips di bawah ini:
Sedang mencari beasiswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri? Baca informasi beasiswa yang sedang dibuka selengkapnya!
Beasiswa LPDP 2023: Kriteria, Persyaratan, Jadwal, dan Cara Daftar
Beasiswa Fulbright 2023 – 2024 Telah Dibuka!
Beasiswa Fully Funded China AUN 2023 Dibuka, Daftar Segera!
Beasiswa S3 ke Rumania Tahun 2023 Ini Patut Kamu Coba!
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…