Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Pembukaan RIIM Kolaborasi International JST 2025

RIIM Collaboration International JST call for proposal

Kabar baik untuk para dosen di Indonesia yang tengah mencari hibah penelitian., Anda bisa berpartisipasi dalam program RIIM Kolaborasi Internasional JST (RIIM Collaboration International Japan Science and Technology Agency). 

Melalui program hibah ini, para dosen di Indonesia berpeluang melakukan riset atau penelitian kolaborasi dengan para dosen dan peneliti yang ada atau berasal dari Jepang. 

Dalam hibah ini, ada lima proposal usulan yang diterima dan didanai sampai selesai dan menghasilkan luaran sesuai ketentuan. Sebelum menyusun proposal usulan, cek dulu eligible tidaknya mengikuti program hibah ini. Apa saja persyaratannya? Cek informasi selengkapnya!

RIIM Kolaborasi Internasional JST

Program hibah RIIM Kolaborasi Internasional JST adalah program hibah atau pendanaan penelitian hasil kerjasama antara Japan Science and Technology Agency (JST) dari negara Jepang dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Indonesia.

Memasuki pertengahan Maret 2025, tepatnya sejak 14 Maret 2025 kemarin, BRIN mengumumkan Call for Proposal untuk program hibah ini. Para dosen yang tertarik untuk meraih hibah penelitian, silakan berpartisipasi. 

Sesuai penjelasan di awal, program hibah kolaborasi ini akan memberi pendanaan penuh pada 5 proposal yang diusulkan sesuai ketentuan. Pendanaan disediakan oleh pihak NEXUS di Jepang dan BRIN di Indonesia. 

Besaran dana hibah penelitian program RIIM Kolaborasi Internasional JSR mencapai Rp1 miliar per tahun. Durasi penelitian yang didanai bersifat multitahun dengan durasi maksimal sampai 3 tahun. Satu proposal yang diajukan dan disetujui bisa meraih pendanaan sampai Rp3 miliar. 

Dalam program hibah ini, para dosen di Indonesia berkesempatan melakukan riset kolaborasi dengan dosen dan peneliti asal Jepang sehingga bisa meningkatkan kualitas proses dan hasil penelitian yang didanai oleh dua pihak ini.

Scope dan Subtopik

Program hibah penelitian RIIM Kolaborasi Internasional JST tahun 2025 memiliki tema Bioproduksi. Bioproduksi sendiri dalam konteks hibah ini adalah proses produksi bahan atau energi melalui organisme hidup, seperti mikroorganisme, tanaman, atau hewan, yang sering diterapkan dalam industri farmasi, pertanian, dan energi terbarukan.

Sehingga, seluruh proposal usulan yang diajukan dalam program ini wajib menyesuaikan dengan tema tersebut. Selanjutnya, tema bioproduksi ini terpecah atau terbagi menjadi 3 subtopik yang bisa dipilih salah satunya untuk menjadi topik penelitian yang diusulkan para dosen. Berikut penjelasannya: 

1. Bioproduction of Engineered Protein or Enzyme (Bioproduksi Protein atau Enzim yang Direkayasa)

Subtopik yang pertama dalam program hibah hasil kolaborasi antara Indonesia dan Jepang ini adalah Bioproduction of Engineered Protein or Enzyme. Pada subtopik ini, penelitian yang diajukan diharapkan fokus pada pemanfaatan mikroorganisme, sel hewan, atau tanaman yang telah direkayasa untuk menghasilkan protein atau enzim dengan sifat tertentu.

Penelitian yang diajukan bisa mencakup proses desain, optimasi, sampai proses produksi untuk mendorong pembentukan protein dari mikroorganisme tertentu yang diteliti. Hasilnya diharapkan bisa diterapkan di berbagai bidang industri seperti farmasi, pangan, dan sebagainya. 

2. Bioproduction of Engineered Metabolites (Bioproduksi Metabolit yang Direkayasa)

Subtopik kedua dalam hibah RIIM Kolaborasi Internasional JST 2025 adalah Bioproduction of Engineered Metabolites. Bioproduction of Engineered Metabolites sendiri fokus meneliti proses modifikasi metabolisme mikroorganisme. 

Hasil modifikasi metabolisme mikroorganisme ini nantinya bisa meningkatkan produksi senyawa tertentu. Secara umum, teknik modifikasi ini menghasilkan sejumlah obat untuk beberapa penyakit mematikan. 

Misalnya, hasil penelitian dengan teknik modifikasi metabolisme mikroorganisme adalah penemuan obat X yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria. Maupun obat untuk penyakit lainnya, terutama penyakit dengan penderita tinggi dan sulit disembuhkan. 

3. Bioproduction of Engineered Cell and Tissue (Bioproduksi Sel dan Jaringan yang Direkayasa)

Subtopik yang ketiga dan terakhir dalam hibah RIIM Kolaborasi Internasional 2025 adalah Bioproduction of Engineered Cell and Tissue. Dalam subtopik ini akan fokus mendukung penelitian yang menggunakan teknologi rekayasa jaringan dan sel punca untuk menghasilkan sel atau jaringan spesifik.

Sama seperti subtopik kedua, pada subtopik ini umumnya akan menghasilkan obat-obatan dari hasil rekayasa genetika. Dimana fokus rekayasa genetika ini pada jaringan dan sel punca. 

Temuan dalam penelitian ini diharapkan bisa mendorong kemajuan terapi dan teknik pengobatan medis. Misalnya penemuan rekayasa jaringan kulit untuk penyembuhan luka bakar maupun masalah kesehatan lainnya. 

Persyaratan

Berikut persyaratan program RIIM Kolaborasi Internasional JST tahun 2025: 

  1. Peneliti yang dinaungi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 
  2. Dosen yang mengabdi di perguruan tinggi di Indonesia, baik PTN maupun PTS.
  3. Peneliti yang berasal atau dinaungi oleh lembaga penelitian lain yang terdaftar secara hukum di Indonesia, kecuali BRIN. Peneliti di kategori ini harus mendaftar ke Sistem Informasi Registrasi Lembaga Riset (SEBARIS) dan mematuhi peraturannya untuk memenuhi semua kewajiban administratif dan hukum yang diterapkan di Indonesia.

Selanjutnya, hibah kolaborasi penelitian internasional ini hanya bisa diikuti oleh dosen dan peneliti yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 

  1. Principal Investigator (PI) atau Peneliti Utama (Ketua Pengusul) dalam program hibah harus berkewarganegaraan Indonesia (WNI);
  2. Peneliti Utama harus memiliki gelar doktor;
  3. Anggota tim pengusul tidak diwajibkan memiliki gelar doktor;
  4. Peneliti Utama Indonesia harus melibatkan peneliti dari Jepang yang akan diminta untuk mengambil bagian dalam kegiatan penelitian (berkolaborasi);
  5. Peneliti Utama Indonesia (tidak termasuk Peneliti BRIN) harus melibatkan peneliti dari BRIN yang akan diminta untuk mengambil bagian dalam kegiatan penelitian;
  6. Peneliti utama diutamakan yang memiliki pengalaman sebelumnya dalam melaksanakan kolaborasi internasional (baik penelitian bersama, publikasi bersama, dll);
  7. Seorang anggota tim dapat terlibat dalam maksimal dua proposal usulan. Baik sebagai Peneliti Utama di satu proposal dan sebagai anggota di proposal lainnya, atau hanya sebagai anggota di kedua proposal tersebut;
  8. Baik peneliti utama maupun anggota tim memiliki pengalaman dan keahlian yang relevan dengan penelitian yang diusulkan, dibuktikan dengan rekam jejak (portofolio) kegiatan penelitian sebelumnya.

Besar Pendanaan

Dalam program RIIM Kolaborasi Internasional JST 2025, pendanaan dari dua sumber, yakni dari NEXUS yang mendanai penelitian dari peneliti asal Jepang dan BRIN yang akan mendanai peneliti dari Indonesia.

Meskipun sumber pendanaan dari dua pihak berbeda, para peneliti yang berkolaborasi bisa saling bekerjasama membagi tugas dan tanggung jawab agar penelitian berjalan baik dan sesuai dengan besaran dana yang didapatkan. 

Peneliti dari Indonesia akan mendapatkan pendanaan maksimal Rp1 miliar per tahun. Setiap tahunnya akan ada kewajiban mengajukan laporan perkembangan atau progres penelitian ke pihak BRIN. 

Durasi penelitian yang didanai maksimal 3 tahun, dan besaran dana per tahun tidak selalu sama karena disesuaikan dengan isi RAB dalam proposal usulan. Sekaligus bentuk biaya-biaya yang dikeluarkan berdasarkan laporan tahunan ke pihak BRIN. 

Namun, yang pasti pihak BRIN bisa menyediakan dana Rp1 miliar per proposal dan dicairkan setiap tahun. Oleh sebab itu, dana ini bisa dimaksimalkan untuk meraih luaran dan mendukung kelancaran penelitian kolaborasi yang dilakukan.

Jadwal Pendaftaran 

Bagi dosen dan peneliti di Indonesia yang merasa tertarik dan memenuhi persyaratan yang dijelaskan sebelumnya. Silakan bisa mempersiapkan diri untuk menyusun proposal usulan dalam program RIIM Kolaborasi Internasional JST. Berikut jadwal penting dalam hibah ini: 

KegiatanJadwal
Pengumuman program hibah dan pembukaan pendaftaran14 Maret 2025
Batas akhir pengajuan proposal usulan15 Mei 2025
Jadwal Seleksi administrasi16-30 Mei 2025
Jadwal Seleksi substansi2-15 Juli 2025
Pengumuman hasil seleksi atau pengumuman penerima hibahAgustus 2025 (bersifat tentatif)
Jadwal dimulainya pelaksanaan proyek penelitianOktober 2025 (bersifat tentatif)

Cara Daftar

Lalu, bagaimana cara daftar ke program RIIM Kolaborasi Internasional JST 2025 ini? Pendaftaran dilakukan daring dengan ditandai pengajuan proposal usulan. Pengajuan dilakukan di website resmi BRIN, yakni tautan Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN.

Silakan kumpulkan berkas dengan mengikuti format yang telag disediakan. Selamat mencoba!

Saat membuat proposal, hal-hal esensial berikut tidak boleh Anda lewatkan:

Di tag :