Pada saat mendaftar dalam program beasiswa, kadang kala Anda diwajibkan untuk menyusun dan melampirkan personal statement beasiswa. Personal statement menjadi salah satu persyaratan administrasi atau dokumen kelengkapan pendaftaran yang menentukan lolos tidak Anda dalam beasiswa.
Meski tidak semua beasiswa mewajibkan pendaftar menyiapkan dokumen ini. Anda tetap perlu mempersiapkan dokumen ini karena sejumlah beasiswa menuntut Anda membuatnya. Misalnya pada beasiswa LPDP, kemudian Vistec Scholarship (PTS di Thailand), dan sebagainya.
Jika program beasiswa yang Anda pilih menyertakan dokumen ini dalam kelengkapan administrasi, Anda tak bingung lagi karena sudah mempersiapkannya. Yuk, cermati pembahasan personal statement hingga cara membuatnya!
Personal statement beasiswa adalah sebuah naskah yang berisi informasi pribadi namun diulas dalam bentuk cerita. Dokumen ini akan berbentuk esai dan menjelaskan mengenai visi dan misi maupun tujuan pendaftar saat memutuskan studi lanjut.
Dalam program beasiswa, dokumen yang biasa disebut statement of purpose, motivation letter, essay of intent, cover letter, letter of intent, dan personal essay ini sering menjadi syarat administrasi dan berisi penjelasan visi dan misi pendaftar dalam melanjutkan studi.
Pihak penyelenggara beasiswa tentunya ingin beasiswa yang diberikan bisa bermanfaat besar. Tidak hanya bagi penerima atau awardee, melainkan memberi manfaat yang sangat luas, yakni bagi masyarakat maupun pemerintah ketika ilmu yang didapatkan awardee diterapkan.
Sehingga, pihak penyelenggara beasiswa akan memastikan beasiswa diberikan kepada orang yang tepat yang memiliki tujuan studi yang jelas agar ilmu yang didapatkan bisa segera diterapkan atau diimplementasikan.
Oleh sebab itu, dokumen personal statement beasiswa biasanya diminta berisi beberapa hal pokok. Seperti alasan kenapa studi lanjut, hubungan program studi dengan minat maupun rencana karir, alasan memilih suatu negara untuk studi.
Apa saja beasiswa yang mewajibkan melampirkan personal statement kepada awardee-nya? Beasiswa tersebut diantaranya beasiswa LPDP, beasiswa Global Korea Scholarship (GKS), Vistec Scholarship (diselenggarakan PTS di Thailand), beasiswa Chevening (Inggris), beasiswa Fulbright (Amerika Serikat), Australia Awards Scholarship, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Baca selengkapnya Motivation Letter dan 10 Tips Menulisnya
Isi personal statement bisa disesuaikan dengan penyelenggara program. Apabila penyelenggara tidak menentukan isinya, Anda bisa mencantumkan poin-poin berikut di personal statement Anda:
Isi yang pertama adalah pendahuluan atau pembuka. Pada bagian ini, pendaftar beasiswa bisa mengisinya dengan memperkenalkan diri. Mulai dari menyebutkan nama, asal kota kelahiran, dan informasi personal lainnya.
Pada bagian pendahuluan, dianjurkan untuk memberikan perkenalan diri secara singkat. Alasannya, dokumen personal statement beasiswa umumnya dibatasi jumlah katanya. Antara 500-1.000 kata. Jadi, sisakan lebih banyak jumlah kata untuk bagian lain yang justru lebih penting.
Isi yang kedua di dalam personal statement adalah motivasi. Motivasi disini terbagi menjadi dua. Pertama, motivasi untuk memutuskan studi lanjut. Misalnya menjelaskan suatu pengalaman yang membuat suatu bidang keilmuan perlu dikuasai dengan baik sehingga mendorong keinginan untuk segera studi lanjut.
Motivasi yang kedua adalah mengenai alasan memilih program beasiswa yang sedang diperjuangkan. Jelaskan kenapa beasiswa tersebut dipilih dan kaitannya dengan rencana studi lanjut yang dimiliki. Misalnya, menyebutkan beasiswa tersebut membantu masuk ke program studi X yang tidak tercakup beasiswa lain.
Isi selanjutnya dari personal statement beasiswa adalah latar belakang akademis. Artinya, pendaftar bisa menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang pendidikan. Jika beasiswa yang dipilih untuk studi S1, Anda bisa menjelaskan dari sekolah menengah mana dan di jurusan apa.
Begitu pula untuk beasiswa S2 maupun S3, Anda bisa menjelaskan masa studi S1 di jurusan apa dan kampus mana. Hal ini akan berkaitan dengan program studi yang dipilih. Semakin sesuai, maka semakin baik. Sebab dalam memilih program studi dan PT tujuan tidak mungkin mengandalkan wangsit.
Pendaftar bisa menjelaskan pengalaman profesional dan organisasi yang sekiranya berkaitan dengan beasiswa maupun program studi yang dipilih. Tuliskan pengalaman yang sesuai dan menjadi motivasi yang meningkatkan kontribusi bagi iptek, masyarakat, maupun pemerintah setelah berhasil menyelesaikan studi.
Misalnya, semasa studi S1 pernah ikut program magang di sebuah perusahaan. Program ini memotivasi untuk studi lanjut agar punya skill lebih saat terjun di dunia kerja.
Studi lanjut yang ditempuh tentu bukan dilakukan sekadar mengisi kesibukan, iseng, gengsi, dan alasan remeh temeh lainnya. Melainkan memang ada suatu rencana terkait karir yang diimpikan, pengembangan karir, atau tujuan lain yang lebih serius dan profesional. Silakan cantumkan hal tersebut.
Misalnya Anda bisa menjelaskan setelah lulus ingin menekuni profesi apa dan kenapa sehingga sudah memiliki rencana yang jelas di masa mendatang. Hal ini memastikan ilmu yang didapatkan selama studi akan segera diimplementasikan.
Isi selanjutnya dari personal statement beasiswa adalah alasan memilih suatu program studi dan perguruan tinggi atau PT. Dalam memilih program studi dan PT tujuan, tentunya ada alasan yang kuat dan bukan alasan remeh.
Jadi, silakan dijelaskan dengan jelas dan tetap singkat. Misalnya alasan memilih program studi X karena relevan dengan program studi di jenjang sebelumnya. Kemudian alasan memilih PT X karena menyediakan program studi tersebut dan sudah kredibel atau bahkan memiliki peringkat tinggi di pemeringkatan global.
Khusus untuk beasiswa yang mendukung studi lanjut di luar negeri, baik dari LPDP maupun beasiswa asal luar negeri. Personal statement bisa diisi dengan alasan memilih negara tersebut. Jelaskan sistem pendidikan, kualitas pendidikan, dan aspek unggul lain di negara tersebut yang berkaitan dengan pendidikan.
Isi terakhir dari personal statement adalah bagian penutup. Bagian ini bisa diisi dengan penjelasan yang menekankan keinginan kuat studi lanjut dan meraih beasiswa. Sekaligus berisi ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menjelaskan rencana studi atau hal lain yang tercantum di personal statement.
Tak jarang, alasan memilih beasiswa juga dipertanyakan. Baca Contoh Alasan Mengikuti Beasiswa yang Tepat.
Lalu, bagaimana cara membuat personal statement beasiswa yang baik dan benar? Berikut adalah beberapa tahapan untuk membuat personal statement yang kuat dan terstruktur:
Langkah yang pertama dalam membuat personal statement adalah memahami dulu program beasiswa yang dituju. Terutama pada bagian persyaratan. Sebab dengan memahami syarat inilah, pendaftar bisa memahami program dengan seksama.
Selain memahami bisa untuk jenjang studi apa dan di program studi mana. Persyaratan yang disampaikan penyelenggara juga membantu memahami ketentuan beasiswa yang mempengaruhi isi personal statement.
Misalnya, pada beasiswa LPDP yang menjelaskan ada ketentuan awardee wajib kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi. Dengan demikian, personal statement perlu diisi dengan rencana kontribusi setelah lulus untuk masyarakat maupun pemerintah di Indonesia.
Langkah kedua dalam membuat personal statement beasiswa adalah melakukan riset pada PT dan program studi tujuan. Artinya, usai memahami program beasiswa yang dituju maka perlu mencari program studi dan PT yang sesuai ketentuan.
Misalnya pada program Vistec Scholarship, maka pendaftar perlu mempelajari perguruan tinggi Vistec (Vidyasirimedhi Institute of Science and Technology) tersebut. Mulai dari pilihan program studi sampai reputasi akademiknya.
Kemudian menentukan program studi mana yang dibuka di Vistec dan tercakup dalam beasiswa yang disediakan. Sehingga informasi dari hasil riset ini bisa dicantumkan di personal statement dan menjelaskan secara tersirat Anda sudah siap studi di Vistec.
Langkah yang ketiga dalam membuat personal statement adalah menyusun kerangka tulisan. Kerangka ini bisa menjadi peta jalan yang membantu menentukan dari awal apa saja yang akan dicantumkan d personal statement.
Sehingga alur lebih jelas dan kuat sekaligus terstruktur. Hal ini akan membantu memperjelas tujuan berusaha memperjuangkan beasiswa tersebut dan tetap logis. Serta masih sangat berkaitan erat dengan tujuan akademik maupun karir.
Pada saat membuat kerangka, Anda bisa memperhatikan ketentuan isi maupun jumlah kata yang ditetapkan penyelenggara beasiswa. Sehingga sejak awal bisa dipastikan sesuai ketentuan.
Tahap yang keempat tentu saja mulai menulis personal statement dengan mengacu pada kerangka yang sudah disusun di tahap sebelumnya. Pada dasarnya, personal statement sangat mungkin diselesaikan dalam satu waktu.
Sebab memang termasuk jenis esai pendek dan jumlah kata umumnya sudah ditetapkan penyelenggara beasiswa. Namun, silahkan menyusunnya sesuai kondisi masing-masing. Pastikan sudah selesai sebelum pendaftaran ditutup.
Langkah yang terakhir dari membuat personal statement adalah membaca ulang. Kemudian melakukan pengeditan secara mandiri. Hal ini penting untuk memeriksa ada tidaknya kesalahan.
Baik kesalahan ketik atau typo, pemilihan diksi atau kosakata agar konteks tepat, panjang pendek kalimat, dan aspek lainnya. Jika ada kesalahan, maka bisa segera diperbaiki sehingga personal statement enak dibaca dan isinya mudah dipahami.
Baca Juga : Letter of Intent Beasiswa di Turki dan Cara Membuatnya
Berikut adalah beberapa contoh personal statement beasiswa yang bisa dipelajari dan dijadikan sumber referensi:
Personal Statement untuk Beasiswa di Bidang Pendidikan
Sebagai putra daerah dari pelosok Sumatra, saya menyaksikan langsung bagaimana keterbatasan akses pendidikan mempengaruhi masa depan anak-anak di sekitar saya. Meskipun menghadapi tantangan, tekad kuat saya untuk meraih pendidikan berkualitas telah membawa saya menjadi lulusan terbaik di program Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Medan.
Pengalaman menjadi relawan pengajar di sekolah-sekolah terpencil semakin memperkuat tekad saya untuk berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Saya percaya bahwa perubahan positif dapat tercipta melalui inovasi dalam metode pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Melalui beasiswa ini, saya berharap dapat melanjutkan studi S3 dalam bidang Pendidikan di Universitas Gadjah Mada. Program ini menawarkan mata kuliah yang relevan, seperti strategi pengajaran inovatif dan pengembangan kurikulum, yang sangat sesuai dengan tujuan saya. Selain itu, lingkungan akademis internasional akan memperkaya wawasan saya dalam menciptakan solusi kreatif bagi pendidikan di daerah terpencil.
Sekembalinya ke Indonesia, saya berencana untuk mendirikan lembaga pelatihan guru yang berfokus pada metode pengajaran berbasis komunitas. Dengan bekal ilmu yang saya dapatkan, saya optimis dapat memberikan dampak positif dan menciptakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak di pelosok negeri.
Personal Statement untuk Beasiswa di Bidang Teknik Lingkungan
Ketika saya berusia 12 tahun, banjir besar melanda desa kami dan menghancurkan sebagian besar rumah penduduk. Peristiwa ini mempengaruhi hidup saya, membuat saya sadar akan pentingnya infrastruktur yang baik dan sistem penanganan lingkungan yang efektif. Pengalaman ini menginspirasi saya untuk menempuh pendidikan di bidang Teknik Lingkungan dan bekerja menuju solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak lingkungan terhadap masyarakat.
Saya menempuh pendidikan S1 di Teknik Lingkungan Universitas Gadjah Mada dan berfokus pada kajian pengelolaan air bersih. Selama kuliah, saya berpartisipasi dalam program pengabdian masyarakat untuk mengembangkan sistem penyaringan air sederhana di desa terpencil. Kami bekerja sama dengan masyarakat untuk membuat filter air menggunakan bahan lokal yang tersedia. Proyek ini tidak hanya memberikan akses air bersih bagi ratusan penduduk desa, tetapi juga mengajarkan pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan. Pengalaman ini memberi saya perspektif baru tentang pentingnya teknologi sederhana yang dapat berdampak besar di tingkat lokal.
Untuk memperdalam ilmu, saya bercita-cita melanjutkan studi di bidang Teknik Lingkungan melalui beasiswa ini di Universitas Gadjah Mada. Program ini menawarkan kursus dalam teknologi pengelolaan air dan energi terbarukan, yang merupakan bidang yang ingin saya dalami. Saya tertarik untuk mempelajari teknologi pengolahan air modern yang dapat diadaptasi untuk kondisi di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan.
Setelah menyelesaikan program studi, saya berencana untuk kembali ke Indonesia dan bekerja di sektor publik atau lembaga swadaya masyarakat untuk merancang sistem pengelolaan air yang lebih baik di daerah-daerah yang rentan banjir. Dengan memanfaatkan teknologi yang telah saya pelajari, saya berharap dapat membantu mengurangi risiko banjir dan memberikan solusi berkelanjutan bagi masyarakat.
Beasiswa ini tidak hanya akan membantu saya mengembangkan keahlian teknis, tetapi juga memberi saya kesempatan untuk bekerja dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang, yang akan memperkaya perspektif saya dalam menemukan solusi untuk permasalahan lingkungan yang kompleks. Saya berharap dapat membawa perubahan nyata dan memberikan kontribusi bagi masyarakat melalui bidang yang saya tekuni.
Cek contoh personal statement atau motivation letter yang lain dalam Contoh Motivation Letter Beasiswa.
Ada lebih banyak contoh personal statement beasiswa bisa ditemukan di internet. Silakan perbanyak riset dan membaca lebih banyak personal statement sehingga lebih memahami cara yang benar menyusunnya agar peluang meraih beasiswa lebih tinggi.
Yuk, perbesar peluang lolos dengan memaksimalkan berkas pendaftaran berikut!
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…