Setiap dosen tentu memahami pentingnya dosen memiliki homebase kampus. Melalui homebase kampus inilah dosen mendapatkan pengakuan dan dukungan yang maksimal. Baik dalam melaksanakan tugas-tugasnya maupun mengembangkan karir akademik.
Istilah homebase tentu tidak asing di telinga, dan wajib dipahami dengan baik khususnya oleh dosen muda. Sebab banyak yang belum paham mengenai apa itu homebase kampus dan bagaimana perannya bagi karir dosen di dunia akademik.
Sebelum membahas mengenai pentingnya dosen memiliki homebase kampus maka pahami dulu apa itu homebase. Secara umum homebase bagi dosen adalah status dosen tetap yang mengajar program studi studi tertentu di sebuah perguruan tinggi.
Secara sederhana, homebase kampus ini bisa diartikan sebagai kampus yang menjadi tujuan utama dosen untuk melaksanakan Tri Dharma dan tugas penunjang. Dosen yang memiliki homebase biasanya adalah dosen tetap.
Sebab statusnya memang terikat pada sebuah perguruan tinggi, dan perguruan tinggi ini yang kemudian disebut sebagai homebase dosen. Dosen honorer, kemudian dosen tamu, dan dosen luar biasa secara umum belum atau tidak memiliki homebase.
Memiliki homebase kemudian memiliki arti penting bagi dosen itu sendiri. Sebab banyak hal bisa diraih dosen dengan memiliki homebase tersebut. Inilah alasan kenapa banyak dosen berjuang memiliki homebase dan berusaha untuk memenuhi semua syarat-syaratnya.
Baca Juga:
Syarat Dosen Pembimbing Skripsi
Supaya semakin paham apa itu homebase kampus dan juga pentingnya dosen memiliki homebase kampus tersebut. Maka berikut adalah beberapa arti penting dari kepemilikan homebase tersebut bagi para dosen:
Arti penting homebase yang pertama bagi dosen adalah memberikan status kepegawaian sebagai pegawai tetap, alias dosen tetap. Jadi, seperti definisi yang dipaparkan sebelumnya.
Istilah homebase mengacu pada status dosen yang sudah diangkat menjadi dosen tetap. Sehingga mengajar penuh waktu di sebuah perguruan tinggi dan dosen bisa fokus terhadap visi dan misi perguruan tinggi tersebut.
Status tetap ini akan diikuti beberapa fasilitas yang disediakan oleh kampus selaku homebase dosen maupun dari pemerintah. Misalnya tempat mengajar, program studi yang jelas, mata kuliah yang jelas untuk diampu, karir yang jelas, dan sebagainya.
Dosen yang sudah menjadi dosen tetap kemudian tidak gusar mengenai resiko kontrak tidak diperpanjang. Dosen kemudian tidak perlu pusing melamar ke kampus lain jika kontrak diputus. Sehingga suatu homebase memberi kemapanan posisi bagi dosen.
Arti pentingnya dosen memiliki homebase kampus berikutnya adalah bisa mendapatkan NIDN atau Nomor Induk Dosen Nasional. NIDN hanya bisa dimiliki oleh dosen tetap yang sudah memiliki homebase.
Kepemilikan NIDN ini ibarat sebuah anak kunci untuk bisa mendapatkan berbagai fasilitas dan program dari kampus dan pemerintah. Misalnya menjadi syarat untuk ikut sertifikasi dosen, syarat naik jabatan fungsional, ikut program beasiswa S3, dan lain-lain.
Kepemilikan NIDN membantu dosen untuk memiliki akun di sejumlah aplikasi yang dirilis Kemendikbud Ristek maupun Kemenag. Misalnya punya akun di SISTER yang membantu dosen memiliki portofolio online untuk pengembangan diri dan karir akademik.
Harus dipahami bahwa pentingnya dosen memiliki homebase kampus juga untuk memiliki jenjang karir. Dosen memiliki jenjang karir dalam bentuk jabatan fungsional dan jabatan struktural. Dosen bisa fokus dulu ke jabatan fungsional.
Jabatan fungsional ini terbagi menjadi empat jenjang dimulai dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan kemudian Guru Besar (Profesor). Dosen yang jenjang karir akademiknya berkembang sudah membuktikan mampu menjadi dosen profesional.
Selain itu bisa memberi kontribusi terhadap institusi dan pendidikan nasional. Misalnya bisa meningkatkan nilai akreditasi institusi.
Kemudian hasil penelitian dan publikasi dosen bisa meningkatkan jumlah publikasi ilmiah yang mendongkrak akademik branding pendidikan nasional di mata dunia. Hanya dosen tetap yang memiliki NIDN dan homebase yang bisa memiliki jenjang karir akademik tersebut.
Baca Juga:
Cara Menghitung Beban Kerja Dosen
Dosen Pengampu dan Kategori Dosen Lainnya
Arti pentingnya dosen memiliki homebase kampus juga adalah untuk memiliki tugas tambahan. Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada dosen untuk memangku jabatan struktural di perguruan tinggi tempatnya mengabdi.
Jabatan struktural ini jenisnya banyak dan begitu juga dengan tingkatannya. Paling mudah dikenal adalah rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua program studi, dan lain-lain.
Hanya dosen tetap yang diakui perguruan tinggi sebagai dosen penuh waktu yang kemudian bisa memangku jabatan struktural tersebut. Amanah ini tentu menjadi bentuk prestasi dosen terhadap perjalanan karirnya. Sebab prosesnya tidak mudah dan syaratnya pun beragam.
Dosen yang memiliki homebase kemudian akan menjadi “wajah” dari homebase tersebut. Dikatakan demikian, karena apapun yang dilakukan dosen baik di dalam kampus maupun di luar kampus akan disangkut-pautkan dengan kampus tersebut.
Jadi, disini dosen akan menjadi agen promosi dan agen pembelajaran yang ikut menentukan maju tidaknya kampus yang menjadi homebase-nya. Dosen dengan homebase kemudian akan lebih dewasa dan bijak dalam bertutur dan bertindak.
Selain itu juga akan lebih fokus untuk berkarya dan menorehkan prestasi. Sebab prestasi dosen adalah prestasi kampus yang menjadi homebase bagi dosen tersebut.
Sehingga apa yang dilakukan kampus juga berdampak positif bagi dosen di dalamnya. Hubungan antara dosen dengan homebase kampus adalah simbiosis mutualisme dan saling melengkapi sekaligus tidak terpisahkan.
Arti pentingnya dosen memiliki homebase kampus berikutnya adalah memberi kesempatan bagi dosen untuk terus mengembangkan diri. Sebab kampus yang menjadi homebase dosen akan selalu memberi dukungan bagi dosen bisa berkembang.
Misalnya dengan menyelenggarakan program pelatihan khusus dosen, membantu administrasi dosen dalam mengurus segala hal di dunia akademik, dan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak.
Sehingga dosen bisa mendapatkan dukungan penuh untuk melaksanakan seluruh isi Tri Dharma dan tugas penunjang yang menyertainya. Dosen yang memperoleh dukungan penuh kemudian bisa terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas dirinya.
Hanya dengan memiliki homebase yang kemudian disusul kepemilikan NIDN, maka dosen berhak memperoleh berbagai jenis tunjangan. Selain itu, setelah dosen memangku jabatan struktural dan jabatan fungsional.
Maka ada lebih banyak jenis tunjangan bisa didapatkan dan tentu jika dikalkulasikan jumlahnya bisa sangat lumayan. Belum lagi dengan kejelasan mengenai gaji pokok yang dijamin cair dan didapatkan dosen sampai memasuki usia pensiun.
Sehingga dengan memiliki homebase, maka seorang dosen bisa memiliki penghasilan yang baik. Dosen pun bisa hidup dengan layak dan menafkahi keluarga dengan baik juga.
Dari penjelasan tersebut tentunya bisa semakin dipahami pentingnya dosen memiliki homebase kampus. Sebab memberi kemapanan dan kejelasan karir akademik, dosen pun bisa fokus melaksanakan apa yang menjadi tugasnya. Oleh sebab itu, dosen yang belum memiliki homebase sebaiknya segera memenuhi syarat untuk memiliki homebase tersebut.
Artikel Terkait:
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…