Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Peluncuran Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2025

Peluncuran Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2025

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) resmi meluncurkan panduan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahun anggaran 2025. Kegiatan peluncuran buku panduan ini dilakukan secara daring melalui kanal YouTube Kemendiktisaintek pada Senin (3/3/2025). 

Kegiatan peluncuran buku panduan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri secara luring oleh Mendiktisaintek Prof. Brian Yuliarto, S.T, M.Eng., Ph.D. Dihadiri juga oleh Wamendiktisaintek yakni Prof. Stella Christie, Ph.D. dan juga Prof. Dr. Fauzan, M.Pd..

Pemaparan materi peluncuran buku panduan hibah tahun 2025 ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan yakni Dr. M. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. dan juga Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yakni Prof. apt. I Ketut Adnyana, Ph.D.. 

Dalam sambutannya, Prof. Brian menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menghendaki adanya kemajuan yang berarti di Indonesia, yakni menjadi negara yang lebih maju dan keluar dari middle income trap.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, peningkatan SDM dan juga penguatan riset perlu dilakukan. Dengan demikian, pemerintah melalui Kemendiktisaintek menyelenggarakan kembali program hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahun anggaran 2025. 

“Bapak Presiden Prabowo menargetkan kemajuan yang berarti di Indonesia, Indonesia sejajar dengan negara maju. Kita bisa keluar dari middle income trap. Itu semua bisa dicapai dengan siapnya SDM kita yang pertama. Kedua, kuatnya riset dan inovasi yang mendorong industri di Indonesia,” kata Prof. Brian. 

Lebih lanjut, Prof. Brian juga menjelaskan bahwa Kemendiktisaintek sudah merancang program hibah tahun anggaran 2025 dalam beberapa skema pendanaan. Para dosen dari berbagai perguruan tinggi dan berbagai wilayah di Indonesia bisa mengikuti setiap program yang dirasa sesuai. 

“Hari ini diluncurkan beragam pendanaan-pendanaan riset dan juga pengabdian kepada masyarakat. Ini adalah satu langkah yang sangat besar. Sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini kita luncurkan berbagai program. Nanti silahkan diikuti programnya apa saja,” jelasnya. 

Dalam penyelenggaraan hibah di tahun ini, ada harapan bahwa setiap dosen bisa menempatkan kegiatan penelitian sejajar dengan kegiatan pengajaran. Sebab selama ini, kegiatan mengajar adalah yang utama bagi dosen karena yang paling menyita waktu dan perhatian sehingga skema pendanaan dibuat lebih sederhana dan bisa diakses semua dosen. 

“Intinya kita ingin semua teman-teman dosen bisa menyukai penelitian. Bisa menjadikan penelitian sebagai salah satu kegiatan, tri dharma yang sejajar dengan pengajaran,” jelasnya. 

Dr. Fauzan kemudian menjelaskan bahwa di tahun anggaran 2025 terdapat penyederhanaan skema hibah penelitian, yakni hanya disediakan dua skema utama. Mencakup skema Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan. Hal ini tentu berbeda dengan tahun anggaran 2024 dimana terdapat tiga skema utama. Mencakup Penelitian Dasar, Penelitian Terapan, dan Skema Kerja Sama Luar Negeri. 

Pada skema Penelitian Dasar terbagi lagi menjadi tiga subskema, yakni Penelitian Pascasarjana, Penelitian Dosen Pemula, dan juga Penelitian Fundamental. Dimana hal ini juga disederhanakan dibanding pada tahun 2024 lalu. Sebab skema Penelitian Dasar teragi menjadi 7 subskema. 

Mencakup Penelitian Dosen Pemula Afirmasi, Penelitian Dosen Pemula (PDP), Penelitian Pascasarjana (PPS), Penelitian Magister menuju Doktor Sarjana Unggul (PMDSU), Penelitian Fundamental (PF), Penelitian Kerja Sama Dalam Negeri (PKDN), dan juga subskema Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS). 

Sementara pada skema Penelitian Terapan, dibagi menjadi dua subskema berbasis luaran yang ditargetkan, yakni Luaran Bentuk Model dengan pendanaan maksimal Rp250 juta per proposal dan subskema Luaran Bentuk Prototipe dengan maksimal pendanaan Rp500 juta per proposal. 

Pada skema Penelitian Terapan juga diketahui mengalami perubahan dibanding tahun anggaran 2024. Dimana pada tahun tersebut, tidak ada pembagian subskema seperti tahun 2025. 

Sementara untuk hibah Pengabdian kepada Masyarakat masih sama seperti tahun sebelumnya, disediakan dalam tiga skema utama. Mencakup Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, Skema Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan, dan juga Skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah. 

Masing-masing skema utama tersebut terbagi lagi menjadi beberapa subskema. Adapun perbedaan dengan tahun 2024 adalah pada syarat dan ketentuan pengusul. Jika tahun lalu skema tertentu hanya bisa diajukan dosen dari perguruan tinggi dengan klaster tertentu sebagai ketua pengusul. Maka di tahun 2025 ini semua skema pengabdian bisa diajukan ketua dari klaster manapun

Dari sisi target luaran untuk hibah Pengabdian kepada Masyarakat tahun anggaran 2025 juga tidak ada perubahan dibanding tahun lalu, yakni mencakup peningkatan level keberdayaan mitra, artikel pada jurnal terindeks sinta, publikasi media massa, karya audio visual seperti video di Youtube, dan juga karya visual berupa poster.

Berikut linimasa Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat BIMA 2025:

Peluncuran Program3 Maret 2025
Pengusulan Proposal10 Maret – 7 April 2025
Seleksi Proposal8 April – 14 Mei 2025
Penetapan Pemenang15 Mei 2025
Pelaksanaan Penelitian/Kegiatan16 Mei – 19 Desember 2025
Monitoring dan Evaluasi29 September – 10 Oktober 2025
Pelaporan Akhir19 Desember 2025
Validasi LuaranJuni 2026

📣 File buku panduan silakan diunduh di laman Bima Kemdikbudsaintek