Menulis buku referensi bagi dosen muda kenapa tidak? Seperti yang dilakukan I Putu Ade Andre Payadnya, S.Pd., M.Pd., meski baru dua tahun menjadi dosen namun ia begitu produktif menulis buku. Hingga saat ini sudah dua buku referensi yang ia tulis dan terbitkan. Seperti apa Andre membagi waktunya untuk mengajar dan menulis buku? Berikut Andre menceritakan pengalamannya.
Menulis buku referensi bagi dosen muda sepertinya bukan hal sulit bagi Andre. Dosen Matematika di Universitas Mahasaraswati Denpasar ini selalu aktif dan produktif dalam menghasilkan karya. Terbilang, dosen muda ini tak hanya sibuk mengajar, ternyata Andre juga produktif dalam menulis buku dan sejumlah publikasi ilmiah.
Menulis Buku Referensi Bagi Dosen Muda, awal mulanya terpikir menulis buku referensi adalah ketika ia kesulitan menemukan buku referensi yang khusus membahas mengenai satu penelitian tertentu saat menyusun skripsi. Namun saat itu ia belum tahu bagaimana cara menyusun buku referensi yang baik dan benar.
Dan ketika menjadi dosen, Andre mengikuti workshop penulisan buku pada tahun 2017 yang diadakan di kampus tempat ia mengajar. Melalui workshop itulah, ia menyadari pentingnya menulis buku bagi seorang dosen dilihat dari angka kredit yang cukup tinggi dan kontribusi yang dapat diberikan bagi dunia pendidikan.
Sejak saat itu, Andre tertarik membuat buku dan mulai menyiapkan draft bukunya. Kembali ke impiannya dulu ketika kuliah, ia kesulitan menemukan buku referensi. Hal itulah yang menjadi pertimbangan Andre untuk menerbitkan buku pertamanya berupa buku referensi.
“Dengan pengalaman tersebut saya menyususn sebuah buku yang khusus membahas penelitian tertentu yang dalam hal ini penelitian eksperimen dan menuntun peneliti pemula dari awal sampai akhir penelitian secara lengkap dan dengan bahasa yang mudah dimengerti,” ungkapnya.
Menuju tahun ke 3 menjadi dosen, kembali Andre menerbitkan buku keduanya yang merupakan hasil kumpulan penelitian yang ia lakukan dalam mengembangkan strategi pembelajaran “What-If”. Strategi pembelajaran itu, Andre ciptakan sendiri sejak tahun 2016.
“Strategi ini saya kembangkan sampai sekarang dan masih akan berlanjut untuk disempurnakan lagi. Saya berharap buku ini dapat memberikan referensi strategi pembelajaran inovatif bagi guru-guru,” jelasnya.
Pertama, yang dilakukan Andre menulis buku adalah menyiapkan ide dan draf buku yang akan diterbitkan berupa buku panduan penelitian. Andre menulis draf tersebut dalam waktu kurang lebih 6 bulan bersama rekannya yang merupakan dosen di IKIP PGRI Bali. Untuk pembagian isinya, kebetulan karena draf buku sudah Andre siapkan sebelumnya, sehingga rekannya cukup memperkaya buku yang akan diterbitkan tersebut dengan tutorial SPSS dan beberapa analisis statistik tambahan.
Kemudian, Andre melakukan proses revisi dan penyempurnaan secara pribadi sebelum diserahkan ke penerbit.
Langkah berikutnya, Andre mencari penerbit. Beruntung ia mendapatkan info penerbit dari rekannya sesama dosen yang sudah bergelar doktor. Kemudian Andre menghubungi penerbit dan mengirimkan draf yang kemudian direspon oleh penerbit yang menerima drafnya.
Setelah itu, mulai proses revisi dari pihak penerbit, dan setelah draf selesai, mulailah proses kontrak dan penerbitan buku. Buku pertama Andre berjudul “Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistik dengan SPSS” dipasarkan di berbagai toko buku dan platform online.
Buku referensi hasil karya Andre ini terbit di penerbit Deepublish Yogyakarta pada tahun 2018 dengan target pembaca adalah mahasiswa, guru, maupun dosen yang akan melakukan penelitian eksperimen pendidikan.
Buku ini merupakan buku panduan penelitian yang secara khusus membahas tentang penelitian eksperimen. Keistimewaan buku ini adalah lengkapnya panduan yang diberikan bagi seorang peneliti pemula, mulai dari konsep dasar penelitian eksperimen, sejarah, jenis-jenis, sampai bagaimana cara memilih topik dan langkah-langkah secara lengkap dan terperinci dalam melakukan penelitian eksperimen.
Buku ini juga berisi berbagai macam konsep dan rumus analisis statistik yang diperlukan dalam penelitian eksperimen dan diperkaya dengan tutorial SPSS dalam melakukan analisis statistik tersebut.
Rupanya, dosen muda matematika ini juga pandai menulis. Selain aktif dan produktif dalam menulis artikel ilmiah yang publis di sejumlah jurnal bereputasi juga kembali menambah jumlah koleksi buku karyanya. Buku kedua yang termasuk jenis buku referensi ini berjudul “Implementasi Strategi Pembelajaran “What-If”” yang terbit di penerbit yang sama seperti buku kedua, yaitu Penerbit Deepublish pada tahun 2020.
Adapun target pembaca dari buku ini adalah mahasiswa, dosen, maupun guru yang memerlukan model pembelajaran inovatif dalam meneliti maupun melaksanakan pembelajaran.
Buku ini merupakan buku referensi hasil penelitian mengenai pengembangan Strategi Pembelajaran “What-If” yang Andre ciptakan sendiri sejak tahun 2016. Bersama rekannya, ia melanjutkan pengembangan strategi tersebut sampai pada tahun 2019 dan memperoleh hasil yang sangat memuaskan dimana Strategi Pembelajaran “What-If” mampu secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir matematis siswa.
Buku ini berisi konsep Strategi Pembelajaran “What-If” secara lengkap dan terperinci beserta cara menerapkannya dalam pembelajaran.
Menurut dosen muda berusia 28 tahun ini tidak ada tips khusus untuk bisa menulis buku. Hanya saja ketika sudah memiliki ide dan keinginan lakukan saja, mulai kerjakan, jangan takut membuah naskah yang kurang bagus karena semua perlu proses.
Pesannya, pilihlah penerbit buku yang berkompeten dan mudah diajak berkomunikasi, dan pastikan penerbit buku tersebut adalah anggota IKAPI.
Lulusan Pendidikan Magister Universitas Ganesha, Bali ini mengungkapkan kendala utama saat menulis buku adalah pembagian waktu. Pada saat menulis buku pertamanya itu, kebetulan Andre sedang disibukkan dengan kegiatan akreditasi program studi dan kegiatan lainnya yang menuntutnya untuk pandai-pandai dalam memanage waktu.
Dalam beragam kegiatan sebagai dosen muda saat itu, Andre tetap bertekad untuk dapat menyelesaikan bukunya sesuai targetnya. Andre termasuk dosen muda yang cekatan dan disiplin dalam menyelesaikan semua tugas-tugasnya, sehingga bukunya pun bisa selesai sesuai target.
Andre menuturkan, sebagai dosen tentu saja banyak sekali benefit yang diperoleh dosen ketika menerbitkan buku. Keuntungan dosen yang utama dari menulis buku adalah memperoleh angka kredit cukup tinggi maksimal 40 untuk buku referensi. Angka kredit tersebut tentu bisa digunakan dalam mengurus kenaikan pangkar maupun menyusun BKD.
“Selain itu, menulis buku merupakan salah satu cara dosen dalam menjaga eksistensi di dunia pendidikan melalui karya yang bermanfaat. Dari segi finansial, saya terikat kontrak dengan penerbit termasuk pembagian royalti penjualan buku, jadi ya, cukup menguntungkan dari segi finansial,” akunya.
Mau menulis Buku Referensi dari hasil penelitian untuk NAIK PANGKAT? Pedoman ini kami siapkan khusus untuk Anda
GRATIS! Ebook Sukses Menulis Buku Referensi
Menulis lebih mudah, angka KUM bertambah
Namun, Andre menegaskan, menulis buku bukan hanya tentang mendapatkan angka kredit maupun keuntungan finansial. Namun lebih sebagai sarana eksistensi serta kontribusi dosen dalam memajukan dunia pendidikan. Menulis buku juga akan memberikan pengalaman yang sangat berarti bagi kita para dosen muda.
“Jadi, jangan takut menulis buku! Jangan takut salah atau hasilnya tidak bagus, teruslah menulis. Ingat, sesuatu yang besar selalu dimulai dai langkah kecil,” jelasnya.
Andre berharap, bukunya dapat bermanfaat bagi banyak orang, dapat digunakan sebagai panduan dalam meneliti maupun dalam pembelajaran. Ia akan sangat bahagia jika bukunya dapat berkontribusi bagi kemajuan dunia pendidikan. Andre pun sangat bangga sampai saat ini bukunya sudah mendapatkan cukup banyak sitasi yang mencirikan sudah cukup banyak peneliti menjadikan bukunya sebagai salah satu referensi.
“Tentu saja, saat ini saya sedang menyiapkan dua draf buku. Yang pertama merupakan buku ajar mata kuliah English for Math yang kebetulan merupakan salah satu mata kuliah yang saya ampu. Draf kedua adalah seri berikutnya dari Buku Panduan Penelitian saya yaitu buku Panduan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menurut saya akan sangat bermanfaat bagi guru-guru yang memang dituntut untuk melakukan PTK,” imbuhnya. (duniadosen.com/ titisayuw)
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…